Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TELEKOMUNIKASI DASAR M.

Nur Wangsa S 38512 Luthfi Adhi K 38096 Maulana Hidayatullah 37679 Fauzan Mahfuddin 38480 Ibnu Muhammad 38501 Arfianto Dwi C 38505

SOAL 1. Jelaskan perbedaan system penyandian dan pengawasandian system PAL, NTSC, dan SECAM. 2. Berapa cacah baris tayang efektif per frame?Mengapa demikian? 3. Sistem TV apa yang digunakan di Indonesia?Jelaskan secara ringkas spesifikasi system PAL tersebut. 4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan TV analog dan TV digital yang Anda ketahui. JAWABAN :
1.

NTSC (National Television Systems Committee ) adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya. NTSC dikembangkan pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik. PAL (Phase-Alternating Line, Phase Alternation By Line ) atau ( Phase Alternation Line ) adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (yang menggunakan SECAM. PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan tahun 1967 SECAM (Sequentiel Couleur A Memoire) adalah sistem televisi analog yang digunakan di Perancis dan beberapa negara lainnya, termasuk Rusia dan beberapa negara Eropa timur. Sistem yang dikembangkan oleh sebuah tim dengan ketuanya, Henri de France, ini merupakan standar video analog yang pertama di Eropa.

2.

Banyak cacah baris tayangan efektif per frame dapat diperoleh dari yang awalnya untuk gerak dari kiri ke kanan kemudian kembali dari kanan ke kiri (trace-retrace) horizontal sebanyak 625 kali dan gerak langkah balik vertikal sebanyak 2x20 baris, sehingga 40 kali. Sehingga banyak baris tayang efektif per frame menjadi 625 40 = 585

3.

Indonesia menganut system televisi PAL, PAL merupakan kependekan dari Phase-Alternating Line, Phase Alternation by Line atau untuk Phase Alternation Line (bahasa Indonesia: Garis Alternasi Fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Perancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967. PAL menggunakan 625line/50Hz, menyesuaikan frekuensi catuan listrik utama (di Indonesia PLN). PAL banyak digunakan di negara Eropa. Dipakai di banyak negara di dunia kecuali selain yang bersistem NTSC dan SECAM. Sifat khusus yang dimiliki sistem PAL adalah jumlah bingkai gambar yang dikirim sebanyak 25 fps dan setiap frame memiliki 625 garis raba individual. Jumlah garis raba yang lebih banyak dan video bandwidth sistem PAL juga lebih besar dibandingkan dengan sistem NTSC, yaitu 4.2MHz; 5.0MHz; 5.5MHz; dan 6.0MHz. Kedua hal ini membuat kualitas gambar sistem PAL menjadi lebih baik dibandingkan dengan sistem NTSC.

4.

Kelebihan TV analog : Harga murah, receiver tinggal pasang antena, lalu AV nya dicolokkan ke TV Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal

Kekurangan TV analog: Pada penerimaan gambar, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang Pada transmisi pancarannya masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier

Kelebihan TV digital : Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam Ketahanan signal digitalnya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ). Transmisi pancarannya data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan. Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog

Kekurangan TV digital : Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi Mahalnya perangkat transmisi dan operasional broadcast berbasis tehnologi digital merupakan persoalan tersendiri bagi kemampuan industri televisi di Indonesia Sistem pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan TV Analog. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai