Anda di halaman 1dari 4

1.

steady state adalah Pemulihan Segera Pada Kerja Otot Frekuensi Rendah, maksudnya adalah otot mampu berkontraksi kembali dengan kekuatan yang sama karena kekuatan otot segera pulih dalam rentang waktu tertentu (dalam percobaan ini 4 detik saat menggenggam ergograf). Selain itu sela waktu 4 detik juga memungkinkan pengangkutan oksigen dari peredaran darah ke otot secukupnya dan terjadi glikolisis aerob untuk mendapatkan tenaga ketika melakukan genggaman (otot berkontraksi). Asam laktat yang dihasilkan pun lebih terorganisir dengan baik (mendapatkan oksigen lebih banyak sehingga asam laktat dapat dipecah). 2. hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa terjadi kondisi steady state tiap 4 detik genggaman dengan menunjukkan otot tetap berkontraksi dengan kekuatan yang sama dan otot lebih lama merasa kelelahan atau bahkan otot tidak terasa lelah sama sekali. 3. oklusi adalah suatu keadaan/kondisi dimana kerja arteri yang berfungsi mengantarkan nutrisi dan oksigen dihambat. Dalam percobaan ini, kondisi oklusi telah tercapai saat denyut nadi (arteri radialis) sudah tidak teraba lagi. 4. pada saat dioklusi, otot tidak langsung menggunakan glikolisis anaerob, melainkan melakukan glikolisis aerob dengan sisa oksigen di jaringan yang masih ada. Setelah oksigen habis, barulah terjadi glikolisis anaerob. kelelahan yang terjadi saat oklusi disebabkan karena terhambatnya pengiriman nutrisi dan oksigen ke otot sehingga otot tidak bisa menggunakan menggunakan glikolisis aerob (perlu oksigen) dan memaksa otot untuk menggunakan glikolisis anaerob (tidak perlu oksigen). Adapun hasil dari glikolisis anaerob ini adalah asam piruvat akan tetapi karena tidak ada oksigen maka terbentuklah asam laktat. Karena otot tidak bisa menggunakan glikolisis aerob dan terpaksa menggunakan glikolisis anaerob maka terjadi penumpukan asam laktat secara terus menerus. Penumpukan asam laktat inilah yang menyebabkan kelelahan pada otot. 5. oklusi yang dilakukan kerja arteri terhambat pengiriman nutrisi dan oksigen kurang kelelahan pada otot yang diiringi dengan rasa nyeri. Semakin banyak penumpukan asam laktat (tidak ada oksigen) maka semakin kuat rasa nyeri. Ketika rasa nyeri ini mulai terasa, pada kulit di lengan bawah akan tampak warna merah/biru. Warna biru disebabkan karena hipoksia otot (kurangnya oksigen di otot)

6. kelelahan total dapat diketahui ketika naracoba tidak mampu lagi untuk menggengam ergograf/pada ergograf menunjukkan angka nol. 7. agar otot lebih cepat mengalami kelelahan dan menunjukkan bahwa semakin berat beban yang diberikan dan semakin singkat sela waktu yang diberikan untuk otot berkontraksi maka semakin cepat otot mengalami kelelahan. 8. manfaat dari massage adalah melancarkan peredaran darah kembali pada lengan sehingga otot dapat melakukan aktivitasnya dengan lebih baik. Nutrisi dan oksigen kembali agar otot mampu menggunakan glikolisis aerob dan otot kembali normal. Otot melakukan mekanisme yang disebut siklus cori untuk memulihkan kondisi lelah dengan mengubah asam laktat kembali menjadi piruvat guna melanjutkannya dengan metabolisme aerob. Itulah sebabnya mengapa ketika pasca oklusi, kemampuan otot berkontraksi semakin lama akan menanjak naik melebihi kondisi akhir ketika oklusi. 9. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN OTOT : Telah diketahui bahwa kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi secara cepat dan kuat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelelahan otot. Berikut adalah pembahasan tentang penyebab-penyebab dari kelelahan otot tersebut: 1. Pengosongan ATP-PC ATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan penumpukan asam laktat. 2. Pengosongan simpanan glikogen otot Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit 4 jam). Karena pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil. Faktor lain penyebab kelelahan, antara lain: rendahnya tingkat glukosa darah yang menyebabkan pengosongan glikogen hati, pengosongan cadangan glikogen otot, menyebabkan kelelahan otot local, dehidrasi dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur meningkat. 3. Akumulasi LACTIC ACID

Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah.Menyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun.Ion H+ menghalangi proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase. MEKANISME KELELAHAN OTOT Konsep kelelahan merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem penghambat (inhibisi dan sistem penggerak/aktivasi). Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat (Tarwaka. dkk, 2004: 107). 1) Teori kimia Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolisme sebagai penyebabhilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder. 2) Teori syaraf pusat Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf oleh syaraf sensosrik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningkatkan sirkulasi darah yang juga mengirimkan zat-zat makanan bagi otot dan mengusir asam laktat. Karena suasana kerja dengan otot statis aliran darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi dan mengakibatkan kelelahan otot lokal. Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja (performance) seseorang (Eko Nurmianto, 2003: 265). Kelelahan diatur oleh sentral dari otak. Pada susunan syaraf pusat, terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini saling mengimbangi tetapi kadangkadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai dengan kebutuhan. Sistem aktivasi bersifat simpatis, sedang inhibisi adalah parasimpatis. 10. iskemik adalah defisiensi darah pada salah satu bagian biasanya akibat kontriksi fungsional atau obstruksi aktual pembuluh darah. Nyeri yang terjadi pada iskemik disebabkan oleh defisiensi darah pada salah satu bagian biasanya akibat kontriksi fungsional atau obstruksi aktual pembuluh

darah. Contohnya, saat wanita menstruasi, mereka kehilangan banyak darah dan hal ini akan menimbulkan rasa nyeri yang disebut nyeri pada saat menstruasi (dismenorhea).

Anda mungkin juga menyukai