o Harga pokok produk dihitung untuk setiap pesanan. o Penentuan harga pokok dilakukan setelah produk pesanan yang
bersangkutan selesai dikerjakan.
o Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi
harga pokok produk pesanan tertentu dengan jumlah unit pesanan yang bersangkutan.
o Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
o Tenaga kerja bagian produksi dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Ada sebagian biaya overhead yang bersifat tetap, sehingga jika menggunakan biaya overhead yang sesungguhnya maka pembebanan biaya overhead per unit akan berfluktuasi sesuai fluktuasi vol-
ume produksi setiap perioda. Biaya overhead pabrik per unit lebih besar saat volume produksi rendah, dan sebaliknya. Misal biaya depresiasi garis lurus untuk mesin.
Ada sebagian yang frekuensi terjadinya tidak merata tiap bulan. Sehingga jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk akan dibebani biaya overhead yang lebih besar pada saat terjadinya biaya overhead, dan sebaliknya. Misal biaya reparasi mesin.
Ada sebagian yang jumlahnya dapat diketahui pada saat tertentu, misal biaya listrik. Jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk pesanan yang selesai pada tengah bulan tidak dapat dihitung. Selanjutnya dibahas serangkaian proses akuntansi dalam
pengumpulan biaya produksi untuk harga pokok berdasarkan pesanan, yaitu akuntansi biaya bahan baku dan bahan penolong, akuntansi tenaga kerja, akuntansi biaya overhead pabrik, akuntansi produk selesai, akuntansi produk dalam proses, dan akuntansi penjualan produk. 1. Akuntansi Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong Menyangkut kegiatan pemesanan, pembelian, penyimpanan dan
belian. Menggunakan rekening persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, kas (jika beli tunai) atau utang dagang (jika beli kredit). jurnal yang diperlukan adalah: Persediaan bahan baku Kas/utang dagang Persediaan bahan penolong Kas/utang dagang Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX
95
Buku pembantu untuk kartu persediaan adalah buku pencatat pembelian atau penambahan, pemakaian dan sisa bahan.
barang, menggunakan rekening Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku, Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya, Persediaan Bahan Baku dan Persediaan Bahan Penolong. Jurnal yang dibuat adalah: Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Persediaan Bahan Baku Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Bahan Penolong baku dan bahan penolong ini adalah: Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX Rp. XXX
o
o duk. o
Kartu Persediaan Bahan Baku: untuk mencatat persediaan baKartu Harga Pokok Pesanan: untuk mencatat biaya produksi
han baku yang digunakan dalam proses produksi yang dibebankan pada tiap jenis produk pesanan. Dibuat setiap proKartu Persediaan Bahan Penolong: mencatat pengurangan
o
pabrik
bahan penolong yang merupakan salah satu elemen biaya overhead Gambar 2. Contoh Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Bulan: Agustus 2011 Jenis Bahan Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya listrik Biaya penyusutan gedung pabrik Biaya penyueutan mesin pabrik Biaya asuransi pabrik Jumlah Jumlah Rp. 3.250.000,Rp. 3.800.000,Rp. 1.125.000,Rp. 2.250.000,Rp. 1.600.000,Rp. 1.750.000,Rp. 13.775.000,-
96
Pemakaian jasa tenaga kerja dalam proses produksi meliputi pencatatan waktu kerja atau satuan produk yang dikerjakan, pembuatan daftar gaji dan upah tenaga kerja, dan pembayaran gaji dan upah. Akuntansi biaya tenaga kerja yang diperlukan:
Pengakuan
biaya
tenaga
kerja
(saat
terutang);
berdasarkan bukti pencatatan gaji dan upah tenaga kerja, dibuat jurnal pengakuan biaya tenaga kerja sbb: Gaji dan upah Utang gaji dan upah Rp. XXX Rp. XXX
Jumlah gaji dan upah yang diakui selanjutnya didistribusikan ke dalam kelompok biaya sesuai departemen atau bagian fungsional. Jurnalnya: Barang Dalam Proses-BTKL Rp. XXX Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX Biaya Pemasaran Rp. XXX Biaya Administrasi & Umum Rp. XXX Gaji dan Upah
Rp. XXX
Pembayaran biaya tenaga kerja; saat pembayaran biaya Utang Gaji dan upah Kas Rp. XXX Rp. XXX
Buku pembantu yang diperlukan dalam akuntansi distribusi biaya tenaga kerja:
langsung untuk setiap jenis pesanan produk. Kartu biaya overhead sesungguhnya; mencatat biaya tenaga
kerja tidak langsung di Departemen Produksi. Jika dibutuhkan, dapat ditambahkan buku pembantu untuk biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum.
97
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Pembebanan biaya overhead pabrik ke harga pokok pesanan dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dikalikan dengan kapasitas sesungguhnya yang digunakan untuk mengerjakan setiap produk pesanan. Jurnalnya: Barang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik Rp. XXX Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. XXX (untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan) Bukti sebagai dasar jurnal diatas adalah bukti memorial yang memuat perhitungan tarif dan beban biaya overhead pabrik. Jumlah biaya overhead pabrik yang dihitung berdasarkan tarif tersebut dicatat dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Dibebankan. Sedangkan rekeningBarang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik digunakan untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik tarif ke harga pokok produk yang dipesan. Buku pembantu yang diperlukan adalah kartu Harga Pokok Pesanan, yaitu untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada setiap produk pesanan.
o
terjadi.
Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya Dicatat dalam rekening Biaya Overhead Rp. XXX Pabrik
Sesungguhnya. Contoh jurnalnya Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Bahan Penolong Rp. XXX
(untuk mencatat biaya bahan penolong)
Rp. XXX
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Akumulasi penyusutan gedung pabrik Rp. XXX Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. XXX Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Suku cadang Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Bahan Bangunan
Rp. XXX
98
perbedaan biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Jurnalnya Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Selisih Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX
Rp. XXX
Jika terjadi selisih pembebanan kurang, maka dibuat jurnal: Rp. XXX
Rp. XXX
4. Akuntansi Biaya Produk Selesai, untuk mencatat harga pokok produk selesai Jurnal yang perlu dibuat adalah Persediaan Produk Selesai BDP Biaya Bahan Baku BDP Biaya Tenaga Kerja Langsung BDP Biaya Overhead Pabrik Rekening yang digunakan adalah: Rp. XXX Rp.XXX Rp.XXX Rp.XXX
(untuk mencatat produk pesanan yg belum selesai dikerjakan pada akhir perioda)
99
Rekening Persediaan Produk Dalam Proses, digunakan untuk mencatat biaya produksi yang telah digunakan untuk mengerjakan produk yang belum selesai pada akhir perioda. 6. Akuntansi Biaya Penjualan Produk Harga poko produk yang diserahkan kepada pemesan dicatata dalam rekening Harga Pokok Penjualan dan rekening Persediaan Produk Selesai. Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan adalah: Harga Pokok Penjualan Persediaan Produk Selesai Kas/piutang dagang Penjualan Rekening yang digunakan adalah: Kas (untuk penjualan tunai) atau Piutang dagang (untuk penjualan kredit) Rp. XXX Rp.XXX Rp. XXX Rp. XXX
o
san. Contoh:
gan nilai atas persediaan produk selesai yang diserahkan kepada peme-
Pembelian bahan baku sebanyak 6 ton, dengan harga Rp. 1500/kg Dari bahan baku yang dibeli, dipakai untuk memproduksi pesanan P-24 1.000kg, P-25 2.500kg, dan P-26 1.500kg. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 9.000.000,- dengan distribusi untuk setiap pesanan: P-24 20%, P-25 50%, P-26 30%. Biaya overhead pabrik yang dibebankan pada tiap pesanan dengan tarif 120% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung.
100
Biaya overhead pabrik sesungguhnya pada bulan Agustus 2010 berasal dari: Biaya tenaga kerja tidak langsung Pemakaian supplies listrik Biaya listrik pabrik Penyusutan gedung pabrik Penyusutan perlengkapan pabrik Biaya lain-lain Rp. 2.000.000,Rp. 3.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 1.500.000,Rp. 2.000.000,Rp. 500.000,-
Akhir Agustus 2010, pesanan P-24 dan P-25 telah selesai diproduksi, dan pesanan P-24 diserahkan dengan harga jual per unit Rp. 125.000
Diminta: 1. Membuat jurnal Pembelian bahan baku Pemakaian bahan baku Pembebanan BTKL pada produk Pembelian BOP dan mencatat BOP sesungguhnya Mencatat persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai. Mencatat penyerahan pesanan yang telah selesai. 2. Menghitung: -
Jawab:
Nilai persediaan bahan baku per 31 Agustus 2010. Nilai persediaan produk dalam proses per 31 Agustus 2010. Nilai persediaan produk selesai per 31 Agustus 2010. Laba kotor atas penjualan selama Agustus 2010. Selisih BOP sesungguhnya BOP yang dibebankan.
Rp.6.250.000 Rp.5.460.000
101
Nilai persediaan bahan baku per 31 Agustus 2010 = Rp.1.500.000 Nilai persediaan produk dalam proses per 31 Agustus 2010 = Rp.8.190.000 Nilai persediaan produk selesai per 31 Agustus 2010 = Rp.13.650.000 Laba kotor atas penjualan selama Agustus 2010 = Rp.790.000
Referensi: Mardiasmo; Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok Produksi; Andi Offset, Yogyakarta, 1994. Mulyadi; Akuntansi Biaya; UPP STIM YKPN; Yogyakarta; 2007; Muslim, E.; Harga Pokok Produksi, Ikhtisar Rugi Laba, Neraca Dan Penilaian Persediaan, modul Fakultas Teknik UI, Jakarta, 1993.
Matz, A., Milton F.U. and Lawrence H.H.; Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian; 1992.
Tugas:
Jelaskan karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan! Jelaskan manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan pihak manajemen Sebutkan rekening kontrol dan rekening pembantu yang digunakan dalam akuntansi biaya!
102