Anda di halaman 1dari 3

BAB III METODE EKSPLORASI

III.1 Teknik Pencarian Uranium 1. Studi Geologi (Geological Studies) Metode ini didasarkan pada interpretasi subyektif dari geologist terhadap kombinasi data geologi yang ada dari suatu wilayah yang luas. Sebagai contoh, USA oleh NURE (National Uranium Resources Evaluation) dibagi ke dalam 612 daerah evaluasi geologi. 2.Survei Udara (Airborne Surveys: Satellites or Aircraft) Tahun 1972 NASA meluncurkan Earth Resources Technology Satellite (Lansat-I). Dengan memancarkan gel. EM ke permukaan bumi dan menerima sinyal pantulnya, Lansat dengan bantuan analisis komputer canggih dapat memberikan informasi tentang mineral di bumi. Dasar untuk survei udara dalam pencarian kandungan uranium adalah sinar gamma yang ada dalam bijih (ore) yang mengandung uranium. Detektor yang biasa digunakan adalah detektor NaI (Tl), yang besar, dengan ukuran bervariasi sampai 5000 cm3. 3.Survei permukaan (Surface Surveys, radiation counter on foot using e.g. GM Counter, NaI scintillation counter) Yang dideteksi adalah gas radon dari lapisan Uranium atau thorium. Karena uranium dalam ore secara esensi adalah U-238, 1001 KeV sinar gamma dari Th234 dapat dideteksi di bawah level 50 ppm. 4.Metode hidrokimia (Hydrochemical Methods , radioactive analysis on water samples taken from stream, wells, etc.) Adanya radon pada konsentrasi > 1000 pCi/l atau > 5 pCi/l dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut telah melewati lapisan yang mengandung uranium. 5.Metode Penggalian Sumur (Well logging) Eksplorasi batuan yang mengandung uranium dilakukan dengan beberapa metoda, seperti metoda geofisika (radiometri, emanometri, gravitasi, magnetik, geolistrik). Didasarkan pada pengeboran sumur untuk mencari temuan permukaan secara lebih detail. Kenyataannya metode ini dipakai untuk menentukan lapisan bijih (ore deposits) secara lebih presisi. Setelah digali beberapa ratus meter, kemudian detektor (biasanya germanium) diturunkan untuk mengukur radioaktivitas 6. Botanical Methods (uranium compound absorption of plant). Metode ini mengambil manfaat dari kemampuan tumbuhan untuk menyerap senyawa uranium dari tanah. Sebagai contoh, astrofilus pattersons membutuhkan selenium untuk tumbuh, dan selenium adalah indikator adanya uranium dan thorium

III.3

Metode Penambangan Uranium

Metode yang digunakan untuk penambangan uranium bergantung pada ukuran dan lokasi bijih. Ada 3 metode penambangan uranium yang digunakan saat ini. 1. Penambangan terowongan terbuka (open pit mining) Perencanaan yang matang dan penggunaan alat-alat berat diperlukan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penambangan tipe ini. 2. Penambangan jenis ini akan mencakup areal yang sangat luas. Penambangan bawah tanah dilakukan mirip dengan penambangan batu bara atau penambangan mineral lainnya. Penggalian tempat penambangan bisa mendekati kedalaman mendekati 1 mil. Limbah penambangan ditumpuk dalam terowongan kosong dan air di lokasi dipompa ke permukaan. Dalam penambangan tipe ini, tidak semua bijih dapat diekstrak karena harus ditinggalkan untuk mendukung atap dari tempat penambangan. Kelebihan jenis penambangan ini adalah sedikitnya areal permukaan yang diganggu, tetapi karena terowongan, masalah subsidance mungkin terjadi. 3. Penambangan bawah tanah (underground mining) Ada beberapa bahaya bagi manusia dalam tambang bawah tanah. Yang sering terjadi adalah lokasi tambang yang ambruk. Bahaya lain adalah gas Radon (Rn-222). Untuk menjaga agar konsentrasi gas radon di bawah ambang, sejumlah ventilasi diperlukan. 4. In situ leaching (solution mining) Jenis penambangan ini masih dalam taraf eksperimen karena potensi masalah lingkungan, tetapi kelihatannya akan menjadi alternatif dibanding dua jenis penambangan yang lain karena dua keuntungan: - Mengurangi stripping, penambangan, dan penggilingan bijih dan tempat penyimpanan limbah pada permukaan dari area pertambangan - Memungkinkan untuk mengambil uranium dengan kadar lebih rendah dari yang dapat dicapai oleh 2 metode yang lain. Seringkali dalam penambangan larutan, 5 lobang dibor dengan jarak ~50 kaki. Lobang ditengah digunakan untuk meninjeksi larutan ke dalam bijih. Larutan yang digunakan dirancang untuk memobilisasi dan melarutkan uranium. Biasanya kombinasi dari air, oxidant, dan ionic complex agent. Empat lobang lain digunakan untuk memompa larutan ke fasilitas di permukaan, dimana dengan menggunakan proses kimia tertentu yang pas U3O8 dapat dipisahkan Untuk recovery dan pembersihan yang lengkap, lobang injeksi-produksi bisa saja dibuat. Keuntungan dari in-situ leaching adalah: Mengurangi tempat penyimpanan bijih Mengurangi crushing, grinding, dan proses milling yang lain. Mengurangi eskavasi skala besar

Mengurangi resiko bagi pekerja tambang Sedikit sekali fraksi (~5%) radioaktivitas bijih yang sampai permukaan,

Anda mungkin juga menyukai