Anda di halaman 1dari 12

Makalah

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PADA RADICULAR SYNDROME AKIBAT HNP

Disusun oleh : Desti Paramita 04108705045

Pembimbing : Dr.dr.H. Fachmi Idris, M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas makalah yang berjudul : Program Pelayanan Kesehatan Pada Radicular Syndrome Oleh : Desti Paramita, S.Ked (04108705045) Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepanitraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Periode 21 Mei 2012 30 Juli 2012.

Palembang,

Mei 2012

Pembimbing

DR. Dr. H. Fachmi Idris, M.Kes

PENDAHULUAN

1.

Pengertian dan prevalensi


Radicular syndrome merupakan kumpulan gejala dari nyeri radikuler pada

nyeri punggung belakang (NPB), sekitar 40 % pasien biasanya disebabkan oleh suatu penonjolan nukleus pulposus kedalam kanalis spinalis atau yang disebut dengan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yang menyebabkan kompresi pada radiks (Maliawan S. 2009 Skinner HB.2003). Gejalanya berupa iskhialgia (nyeri radikuler sepanjang perjalanan nervus iskhiadikus). Nyeri biasanya bersifat tajam seperti terbakar dan berdenyut menjalar sampai di bawah lutut. Bila saraf sensorik yang besar terkena akan timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan dermatomnya. Pada kasus berat dapat terjadi kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patela (KPR) dan Achills (APR) (Perdossi 1996). NPB merupakan keluhan yang spesifik dan paling banyak dikonsultasikan pada dokter umum. Hampir 70 80 % penduduk negara maju pernah mengalaminya. Di Amerika Serikat prevalensinya dalam satu tahun berkisar antara 15%-20% sedangkan insidensi berdasarkan kunjungan pasien baru kedokter adalah 14,3% (Maliawan S.2009). Di Inggris dilaporkan prevalensi NPB pada populasi lebih kurang 16.500.000 pertahun, yang melakukan konsultasi ke dokter umum lebih kurang antara 3 7 juta orang (Lubis I.2003). Sementara di Indonesia walaupun data epidemiologik mengenai NPB belum ada namun diperkirakan 40% penduduk Jawa Tengah berusia antara 65 tahun pernah menderita nyeri punggung dan prevalensinya pada laki-laki 18,2% dan pada perempuan 13,6%. Sekitar 40% pasien NBP disebabkan oleh HNP (Maliawan S.2009). Prevalensi HNP berkisar antara 1 2 % dari populasi (purwanto.2003). Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah seimbang, yaitu : 1 : 1 (Ramachandran TS.et all.2008). Usia yang paling sering adalah usia 30 50 tahun (Feske S.et all.2003). HNP lumbalis paling sering terjadi yaitu sekitar 90% kasus dan mengenai diskus intervertebralis L5 S1 dan L4 L5 atau servikal dan jarang sekali pada daerah torakal (Purwanto.2003).

2.

Faktor-faktor penyebab
Faktor yang mempengaruhi timbulnya radicular syndrome pada hernia nervus pulposus (HNP) terdiri dari Faktor risiko yang tidak dapat dirubah dan faktor resiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah berupa usia, jenis kelamin, riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya. Sedangkan faktor risiko yang dapat dirubah terdiri dari pekerjaan dan lingkungan kerja, aktivitas, olahraga berat dalam waktu yang lama, merokok, berat badan berlebihan (Yulvitrawasih, 2011). Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya radicular syndrome pada HNP ditinjau dari teori H.L. Blumn dibedakan menjadi empat faktor, yaitu: faktor biologi, faktor perilaku, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan.

Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi radicular syndrome Faktor Biologi - laki-laki lebih banyak dari wanita
- Usia >40 tahun

Faktor Perilaku - merokok - berat badan berlebihan


- Sering

Faktor Lingkungan
- Lingkungan

Faktor Pelayanan Kesehatan


- Informasi yang

pekerjaan misalnya Perawat yang mengharuskann ya untuk membungkuk mengangkat, mendorong pasien - Tempat pekerjaan

belum memadai mengenai hal hal yang bisa menyebabkan nyeri radikuler dan HNP
- Belum

(degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan annulus dan nucleus)
- Riwayat cedera

mengangkat atau menarik barang-barang berat


- Sering

lengkapnya sarana dan prasarana untuk diagnosa

membungkuk, membungkuk

punggung atau HNP sebelumnya - Postur tubuh yang tinggi

tiba-tiba atau gerakan memutar diluar jangkauan - latihan fisik yang berat dalam jangka waktu yang lama - Olahraga tidak teratur
- Faktor

dengan pencahayaan yang kurang


- lingkungan

HNP (contoh : rontgen, MRI)


- Kurangnya

sosialisasi tentang bagaimana posisi yang benar dan tepat saat beraktivitas dan bekerja untuk mengurangi kejadian sindroma radikuler dan HNP.

kerja yang licin, kasar, naik atau turun.


- Lingkungan

rumah dimana letak sumur dan kamar mandi yang berjauhan sehingga perlu mengangkat air setiap hari dan sumber air bersih berupa sumur mengharuskanu ntuk menimba

psikososial seperti orang yang berpikir perjaannya berat, penuh tekanan dan gelisah - Tergelincir saat berjalan - Duduk dalam waktu yang lama

RUMUSAN MASALAH

1. Syndrome radicular dan HNP masih menjadi masalah serius bagi beberapa

individu dan petugas pelayanan kesehatan yang belum mengerti tentang penyakit tersebut dan bagaimana penanganannya.
2. Faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi terjadinya radicular

syndrome pada HNP adalah faktor pelayanan kesehatan.


3. Terbatasnya pengetahuan petugas pelayanan kesehatan tentang radicular

syndrome pada HNP, faktor risikonya dan bagaimana penanganannya menjadi akar permasalahan dari tingginya angka kejadian HNP yang menimbulkan penurunan produktivitas kerja seseorang dan peningkatan biaya pengobatan .

TUJUAN
Tujuan Umum Untuk memberikan pengetahuan seluas-luasnya kepada petugas pelayanan kesehatan tentang radicular syndrome pada HNP, faktor penyebabnya dan bagaimana penanganannya maka akan dilakukan promosi kesehatan.

Tujuan Khusus Untuk menurunkan angka kejadian radicular syndrome pada HNP dan meningkatkan pengobatan. produktivitas kerja seseorang serta menurunkan biaya

RENCANA PROGRAM/ KEGIATAN

Untuk meningkatkan pengetahuan petugas pelayanan kesehatan tentang radicular syndrome pada HNP, faktor risikonya, dan penanganannya maka diusulkan beberapa rencana program/ kegiatan:
1. Memberi materi kuliah atau seminar bagi petugas pelayanan kesehatan

mengenai radicular syndrome pada HNP dan faktor risikonya dan penalataksaan radicular syndrome pada HNP yang tepat.
2. Menempel poster atau kalender yang berisi informasi mengenai radicular

syndrome pada HNP dan faktor risikonya dan penalataksaan radicular syndrome pada HNP yang tepat di berbagai sudut gedung pelayanan kesehatan dan rumah petugas pelayanan kesehatan.
3. Memberi saran kepada dinas kesehatan setempat untuk mengadakan materi

kuliah, seminar dan pelatihan kepada masyarakat atau pekerja yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya radicular syndrome serta memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan sebagai salah satu program kerja kemudian merekam hasil pelatihan dengan video. Dari rencana program/ kegiatan di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus radicular syndrome pada HNP adalah dengan mengadakan kuliah, seminar dan pelatihan kepada petugas kesehatan mengenai pencegahan dan penanganan radicular syndrome pada HNP. Program ini paling diusulkan karena selain memakan biaya yang minimal juga lebih lebih mudah diingat mengenai tanda-tanda radicular syndrome pada HNP serta pencegahannya.

STRATEGI INTERVENSI

1. Rapat pembahasan rencana program/ kegiatan 2. Rapat pembahasan anggaran biaya dan pembagian tugas 3. Persiapan alat-alat dan fasilitas yang akan digunakan untuk pelatihan dan seminar.
4. Menginformasikan pelaksanaan seminar melalui pamflet, poster serta dari

mulut ke mulut.
5. Pendaftaran peserta pelatihan dan seminar. 6. Mengulangi hasil pelatihan dengan memutar video secara berkala.

RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN

Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Persiapan

Jadwal Kegiatan

- Rapat Pembahasan Program/ Rencana 1-2 Juni 2012

Kegiatan
- Rapat Pembahasan Anggaran Biaya

dan Pembagian Tugas - Persiapan alat-alat dan fasilitas yang

2-3 Juni 2012

akan digunakan untuk pelatihan dan 4-6 Juni 2012 seminar.


- Menginformasikan

pelaksanaan

seminar melalui pamflet, poster serta dari mulut ke mulut.

7-13 Juni 2012

- Pendaftaran peserta pelatihan dan 13-15 Juni 2012

seminar.

Rencana Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan - Sambutan Kepala Puskesmas dan Doa Bersama
- Acara Hiburan: Tarian dan musik - Acara Utama: Seminar

17 Juni 2012 08.00 08.30 WIB

08.30 09.00 WIB 09.00 12.00 WIB 12.00 WIB 12.00 13.00 WIB 13.00 14.30 WIB

- Makan siang bersama - Acara Hiburan: Dul Muluk


- Pelatihan pencegahan radicular - syndrome pada HNP

- Penutup dan doa penutup

14.30 WIB

Pemutaran video pelatihan

Setiap hari pukul 08.00 WIB dan 09.00 WIB

RENCANA BIAYA
Perihal -Anggaran Rapat -Anggaran cetak selebaran -Anggaran sewa peralatan dan perlengkapan untuk pelatihan -Anggaran Makan Siang -Anggaran pembelian cd video Total Rp. 1.500.000 Rp. 500.000 Rp. 4.000.000 Biaya Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 500.000

EVALUASI

Evaluasi terhadap program ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu evaluasi pada awal program, evaluasi pada saat pelaksanaan program dan evaluasi pada akhir program. Evaluasi pada awal program menunjukkan video pelatihan syndrome radicular akibat HNP ini dapat memudahkan para petugas pelatanan kesehatan untuk memahami definisi, tujuan dan penanganan syndrome radicular akibat HNP dengan lebih mudah. Evaluasi pada saat program sedang dilaksanakan menunjukkan program yang dijalankan sudah sesuai rencana meskipun masih ada sedikit kekurangan di berbagai aspek tetapi tidak mengganggu berjalannya kegiatan program tersebut. Pada evaluasi akhir program menunjukkan pemahaman para petugas pelayanan kesehatan yang meningkat mengenai syndrome radicular akibat HNP.

PEMANTAUAN

Untuk menilai efektifitas dari program yang telah dijalankan akan dilakukan pemantauan oleh masing-masing kepala ruangan yang menangani syndrome radicular akibat HNP terhadap kinerja para petugas pelayanan kesehatan setiap harinya dan pemantauan dari kepala puskesmas setiap minggu selama 6 bulan pertama. Kemudian akan dilakukan pencatatan angka kejadian syndrome radicular akibat HNP selama setahun, baik yang teratasi, maupun yang mengalami penurunan produktivitas kerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rumawas RT. Nyeri pinggang bawah (Pandangan umum). Kumpulan

makalah lengkap Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (PERDOSSI). Palembang; 1996.
2. Maliawan S. Diagnosis dan tatalaksana HNP lumbal. Dalam : Mahadewa

TGB. Maliawan S.Editors. Diagnosis dan tatalaksana kegawat daruratan tulang belakang. Jakarta. Sagung Seto.2009: h ;62-87
3. Lubis I. Epidemiologi nyeri punggung bawah. dalam : Meliala L.

Suryamiharja A. Purba JS. Sadeli HA. Editors. Nyeri punggung bawah, Jakarta. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI),2003: p; 1-3.
4. Purwanto ET. Hernia nukleus pulposus lumbalis dalam : Meliala L.

Suryamiharja A. Purba JS. Sadeli HA. Editors. Nyeri punggung bawah, Jakarta. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI),2003: p;133-48.
5. Ramachandran TS. Raghunathan UI. Latorre JGS. Chang JK. Disc

herniation. [serial on line] Jul 2,2008. [citied may 24 May, 2012] available from http://emedicine. medscape. com /article.
6. Feske S. Greenberg S. Degenerative and compressive structural disorders

in : textbook of clinical neurology. Second edition. United state of america. Elsevier saunders.2003: p;583-88. 7. Yulvitrawasih. 2011. Hindari HNP. available at http://rumah-sakit-islamcempaka-putih-Index2.php.htm. 2011. diakses tanggal 24 Maret 2012.

Anda mungkin juga menyukai