Anda di halaman 1dari 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan arah aliran masuk udaranya, cooling tower dibagi menjadi dua macam yaitu

Crossflow dan Countercurrentflow. Crossflow adalah menara pendingin yang mempunyai arah dari aliran udara dan air saling tegak lurus. 2.1.Prinsip Kerja Crossflow Induced draft crossflow merupakan cooling tower jenis induced draft yang memiliki lebih sedikit kontak dengan aliran udara dan dapat beroperasi pada kecepatan lebih tinggi, yang berarti daya yang lebih sedikit dan biaya yang lebih kecil diperlukan daripada induced draft cooling tower jenis counterflow. Jalur perjalanan udara yang lebih singkat membuat mereka kurang efisien secara termal. Induced draft cooling tower jenis cross flow yang dibuat lebih lebar dan kurang tinggi, sehingga ada beberapa penghematan biaya pemompaan air. Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi. Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau pada sisi yang berlawanan (menara aliran ganda), dan fan induced draft mengalirkan udara melewati bahan pengisi menuju saluran keluar pada puncak menara. Umumnya air panas didistribusi dengan nozel, terletak di bagian atas menara. Gravitasi mendorong air yang akan didistribusikan secara merata melalui nozel atas media, sedangkan fan ditempatkan secara mendatar sepanjang motor untuk menarik udara melalui media mengisi, di mana beberapa air menguap (Untuk meminimalkan penguapan maka ditambahkan drift eliminator yang biasanya terbuat dari lembaran PVC ditempatkan sebelum kipas angin) dan karenanya ekstrak panas dari air yang tersisa. Udara lembab dan hangat ini kemudian ditarik ke fan angin dan tersebar ke udara luar melalui atas fan. Air dingin yang tercipta kemudian terakumulasi pada basin dan kemudian digunakan untuk re-sirkulasi.

Gambar 1. Design Cross Flow pada Cooling Tower

Kinerja cooling tower juga terkait dengan jumlah udara yang bergerak melalui menara dan datang ke dalam filler dan kontak dengan air. Dalam cooling tower counterflow udara masuk kedalam dinding filler bagian bawah, karena konfigurasi fan di atas menara, dan distribusi udara tidak sama dengan permukaan saluran inlet udara. Dalam cooling tower crossflow udara melewati kisi-kisi udara masuk dan membungkuk ke bagian dinding pendingin, dan lover mencegah percikan air jatuh keluar menara dan membuat drof sisi tekanan udara sedikit lebih tinggi. Noise/kebisingan merupakan barang penting dalam cooling tower. Ada dua sumber kebisingan di cooling tower : a. Gerakan udara dan air b. Kebisingan mekanik dari gigi, kipas dan motor. Peredam di gunakan untuk mengurangi kebisingan tersebut, tetapi yang lebih penting adalah pemilihan jenis cooling tower yang tepat dan mekanik cooling tower yang ada di dalamnya, jika kebisingan itu sangan penting.

Kipas menghasilkan karakteristik suara yang khas pada frekuensi yang lebih rendah. Ketika kipas ini dekat dengan hambatan yang juga berpengaruh terhadap kekuatan pisau kipas. Gear box penghasil suara kebisingan yang khas, jika ingin menganti dengan vbelt dan di pasang dengan benar akan mengurangi dampak kebisingan yang lebih rendah. Motor memiliki suara yang khas jika beban penuh. Dalam cooling tower counterflow, cooling tower menghasilkan suara hujan di wilayah penyemprotan dan juga ketika air jatuh dari filter ke permukaan air. Sementara di cooling tower crossflow suara air hampir tidak ada. 2.2.Jenis Cross Flow Tower Menara Cross Flow di sub-klasifikasikan berdasarkan angka pengisian tumpukan dan udara masuk yang disediakan oleh tiap kipas. Gambar yang ditunjukkan pada Gambar 2 adalah double-flow tower karena kipas mendorong udara melalui dua inlet atau pintu masuk dan menyeberangi dua tumpukan pengisian. Gambar 3 menunjukkan single-flow tower karena hanya memiliki satu pintu masuk udara dan satu tumpukan pengisian, menyisakan tiga sisi dari menara yang tertutup. Single-flow tower merupakan menara yang biasa digunakan pada lokasi dimana jalur udara terbatas, hanya tersedia untuk satu arah. Mereka juga berguna pada daerah-daerah yang memiliki arah angin yang kuat, dimana temperatur proses yang konsisten sangat kritis.

Gambar 2. Double-flow tower

Gambar 3. Single-flow tower

2.3.Bahan Baku Pembuatan Crossflow Tower Pada mulanya menara pendingin dibuat terutama dari kayu, termasuk rangka, wadah, louvers, bahan pengisi dan kolam air dingin. Kadangkala kolam air dingin terbuat dari beton. Saat ini, telah digunakan berbagai macam bahan untuk membangun menara pendingin. Bahan-bahan dipilih untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, mengurangi perawatan, dan turut mendukung kehandalan dan umur layanan yang panjang. Baja yang sudah digalvanis, berbagai kelas stainless steel,

fiber glass, dan beton sangat banyak digunakan dalam pembuatan menara, juga alumunium dan plastik untuk beberapa komponen. a. Rangka dan Wadah. Menara yang terbuat dari kayu masih tersedia, namun beberapa komponen dibuat dari bahan yang berbeda, seperti wadah casing fiber glass disekitar rangka kayu, saluran masuk udara louvers dari fiber glass, bahan pengisi dari plastik dan kolam air dingin dari baja. Banyak menara (wadah dan kolam) nya terbuat dari baja yang digalvanis atau, pada atmosfir yang korosif, menara dan/atau dasarnya dibuat dari stainless steel. Menara yang lebih besar kadangkala terbuat dari beton. Fiber glass juga banyak digunakan untuk wadah dan kolam menara pendingin, sebab dapat memperpanjang umur menara pendingin dan memberi perlindungan terhadap bahan kimia yang berbahaya. b. Bahan Pengisi. Plastik sangat banyak digunakan sebagai bahan pengisi, termasuk PVC, polypropylene, dan polimer lainnya. Jika kondisi air memerlukan penggunaan splash fill, splash fill kayu yang sudah diberi perlakuan juga banyak digunakan. Disebabkan efisiensi perpindahan panasnya lebih besar, bahan pengisi film dipilih untuk penggunaan yang sirkulasi airnya bebas dari sampah yang dapat menghalangi lintasan bahan pengisi. c. Nosel. Plastik juga digunakan luas untuk nosel. Banyak nosel terbuat dari PVC, ABS, polipropilen, dan nylon yang diisi kaca. d. Fan. Bahan yang biasa digunakan untuk fan adalah alumunium, fiber glass dan baja yang digalvanis celup panas. Baling-baling fan terbuat dari baja galvanis, alumunium, plastik yang diperkuat oleh fiber glass cetak.

2.4.Pemeliharaan dan Perawatan Menara pendingin membutuhkan pemeliharaan rutin dan inspeksi. Kedua jenis menara memiliki filler dan system penggerak mekanik yang mudah untuk di akses untuk perawatan, namun aliran counter memiliki drif eliminator terpisah yang dapat menghambat akses ke filler tersebut. Beberapa cooling tower crossflow memiliki drif eliminator dalam menara, namun biasanya ada ruang yang cukup untuk mengakses ke filler tersebut. Bagian mekanikal penggerak dari kedua cooling tower sebagian besar mudah di akses. Kemudahan untuk membersihkan atau menukar filler sedikit lebih praktis dalam menara crossflow, karena kebanyakan dirancang dengan lembaran menggantung longgar sedangkan menara aliran counterflow bahan filler di satukan atau di lem dalam satu kemasan / balokan. Pemeliharaan rutin cooling tower ini mudah. Saringan dapat ditempatkan pada pinggiran luar dari katup control aliran untuk membatasi penyumbatan nozel seperti seperti pabrik gula. Tower ini terutama digunakan dalam industri proses kimia. 2.5.Perbandingan Karakteristik Sistem Cooling Tower Crossflow : a. Akses perawatan mudah kebagian vital peralatan b. Mengurangi kerugian drif (air) karena tidak adanya tetesan air c. Lebih rendah suara karena tidak ada kebisingan jatuhnya air d. Dimensi lebih besar dibandingkan cooling tower lain e. Kecendrungan distribusi udara permukaan inlet yang besar Counterflow : a. Air dingin yang dihasilkan lebih dingin b. Dimensi lebih kecil dibandingkan dengan cooling tower lain c. Mengasilkan kebisingan karena penyemprotan dan jatuhnya air yang tidak merata melalui filler karena

10

d. Sinar matahari langsung menyinari basin cooling tower sehingga memicu pertumbuhan alga e. Sistem distribusi air rentan tersumbat karena kotoran yang masuk f. Pemeliharaan lebih rumit g. Kerugian drift (air) cukup besar 2.6.Rekomendasi Sistem udara untuk Cooling tower berlawanan arah (Counter Flow) memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak bisa di lepaskan dengan desain masing-masing. Kedua sistem menara ini jika di rancang dengan baik akan menghasilkan kinerja themal dan kemampuan pendinginan dengan baik dan hasil yang sama. Cooling tower type crossflow harus di tentukan ketika kriteria berikut ini adalah penting : a. Minimalnya biaya pemompaan dan pemipaan b. Minimalnya biaya operasi c. Minimalnya kebisingan d. Penting Perawatan yang mudah

Menara berlawanan arah atau counterflow harus di tentukan ketika karekteristik berikut adalah penting : a. Minimal ruangan b. Bila Pembekuan adalah sebuah keprihatinan yang extrim c. Bila pemompaan di rancang untuk tekanan tambahan

Anda mungkin juga menyukai