Anda di halaman 1dari 2

Lampiran pertanyaan 1.

Disebutkan bahwa sediaan transdermal ada yang konvensional dan dengan karier seperti liposom, niosom, dan transfersom. Bagaimanakan cara kita memilih metode tersebut? Jawab : Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode yang akan kita gunakan, yaitu sifat dan karakteristik kulit serta sifat fisikokimia obat itu sendiri. Apabila kulit tempat menempelkan sediaan mudah untuk ditembus molekul obat, maka sediaan transdermal konvensional dapat digunakan. Sedangkan bila kulit sulit untuk ditembus, maka diperlukan karier. Dari sifat fisikokimia obat, bila obat memiliki permeasi yang baik ke kulit, maka sediaan transdermal konvensional dapat digunakan dan menggunakan karier bila obat sulit menembus kulit. 2. Apakah di dalam sediaan niosom berada dalam bentuk proniosom?? Jawab : Pada kebanyakan sediaan niosom yang ada berada di dalam bentuk proniosom. proniosom merupakan bentuk kering dari niosom yang bertujuan untuk menghindari ketidakstabilan bentuk niosom selama penyimpanan. saat akan digunakan proniosom akan diberikan air hangat dan akan mengalami hidrasi menjadi niosom dalam bentuk gel. lalu niosom gel ini yang akan dioleskan ke permukaan kulit dan akan memutuskan ikatan hidrogen antara lemak dan stratum korneum. sehingga akan meningkatkan gradient konsentrasi dan menyebabkan peningkatan tekanan difusi dan membawa obat melewati stratum korneum. 3. Apakah ada contoh sediaan transdermal dengan carier seperti yang dipresentasikan? Jika ada di pasaran, biasa dibuat dalam bentuk apa? Jawab : Ada, namun tidak sebanyak sediaan transdermal konvensional (patch) karena ada beberapa sumber yang menyebutkan penggunaan carier (liposom, nanosom, dll) pada sediaan transdermal tidak sebaik aplikasi patch atau transdermal jenis lainnya, selain itu juga tidak banyak zat aktif

yang dibuat dalam bentuk transdermal carrier. Jenis formulasi ini masih diteliti dan dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai