Anda di halaman 1dari 31

KULIAH 6

Bahan Kuliah Tatap Muka 6 Tugas 6A

KULIAH SURVEYING DAN PEMETAAN


(Prof. Dr. Ir. H. Munirwansyah, M. Sc) 1. Pengenalan alat ukur OLEH : ILHAMUSSHADRY 1104107010033

Jumat, 30 Maret 2012 Jam 17.00 18.30

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH 2012

Materi
Alatukursederhana Alatukur manual dan elektronik Perlengkapan pengukuran Sumbu alat ukur Bacaan rambu ukur Bacaan sudut Satuan pengukuran

AlatUkurSederhana
Pita ukur

-Digunakan untuk pengukuran jarakpendek -Umumnya terbuat dari nylon plastik atau baja tipis. -Panjang satu pita ukur maksimum 50 meter

Kompas -Alat penunjuk arah mata angin. Biasa digunakan untuk mengukur sudut azimuth secara kasar dan digunakan untuk pemetaan rute dilapangan.

AlatUkurManual danElektronik
Theodolit(manual) -Digunakan untuk pengukuran sudut, beda tinggi dan jarak. -Pengukuran dilakukan dengan mengamati rambu ukur pada objek yang diukur. -Hasil pengukuran dicatat manual dalam formulir ukur. -Data diproses setelah pengukuran dilakukan -Centering manual (padatheodolitserilama). Namun untuk seri baru sudahoptis

Total station

-Fungsi sama dengan theodolit. Akan tetapi data dapat disimpan dalam memori alat dan processing data dapat dilakukan secara otomatis dan real time.

-Untuk pengukuran objek membutuhkan prisma reflektor. -Centering dapat dilakukan otomatis menggunakan laser atau optis

Laser scanner

-Digunakan untuk pemetaan objek dalam tiga dimensi -Hasil pengkuran merupakan kumpulan titik-titik dari objek yang diukur (point cloud). -Setiap titik yang terukur memiliki koordinat X,Y,Z -Digunakan tidak hanya dalam pemetaan, tetapi juga dalam industri (otomotif, dirgantara, arsitektur, infrastruktur, dll)

Water pass

- Di gunakan untuk pengukuran beda tinggi dengan ketelitian tinggi

-Biasa digunakan untuk pengukuran kerangka kontrol vertikal -Pengamatan beda tinggi menggunakan rambu ukur.

RambuUkur

-Digunakan untuk bacaan pengukuran -Terbuat dari kayu atau alumunium tebal -Tinggi bervariasi 2 4 meter -Satuan ukuran umumnya dalam desimeter atau meter

Tripod

-Merupakan tempat dudukan alat -Umumnya terbuat dari kayu atau alumunium tebal -Pendirian tripod harus benar-benar kokoh untuk menjaga kestabilan dan keamanan alat

Unting-unting

-Merupakan alat bantu centering untuk penggukuran sudut, jarak miring dan juga centering alat secara manual -Umumnya terbuat dari besi dan cukup beratagar tidak mudah digoyang angin

Jalon/Anjir

-Digunakan untuk pelurusan pada pengukuran jarak langsung -Umumnya terbuat dari besi -Panjang +/-2 meter

Tribach

Instrument yang dipasangkan pada tripod untuk dudukan alat. Dengan adanya tribach, pergantian alat pada tripod tidak harus mengganggu tripod sehingga tidak perlu melakukanc entering alat lagi

Sumbu Alat Ukur

Bacaan Rambu Ukur

BACAAN SUDUT.

Satuan Pengukuran Satuan sudut


1.Degree (Derajat).Umum digunakan hampir di seluruh dunia -1 derajat = 60 menit -1 menit = 60 detik.

2. Gon. Biasa digunakan dieropa-1 gon = 100 cgon (centigon)-1 cgon= 10 mgon (miligon).

3. Radian 360 derajat= 400 gon= 2radian.

Satuan Panjang
-Kilometer (km) -Meter (m) -Centimeter (cm) -Millimeter (mm)

1 km = 1000 m 1 m = 100 cm 1 cm = 10 mm SatuanLuas

-Kilometer persegi(km2) -Meter persegi(m2) -Hektar(ha) 1 ha = 104m21 km2= 106m2

KULIAH 6
Bahan Kuliah Tatap Muka 6 Tugas 6B

KULIAH SURVEYING DAN PEMETAAN


(Prof. Dr. Ir. H. Munirwansyah, M. Sc) 1. Pengenalan alat ukur OLEH : ILHAMUSSHADRY 1104107010033

Jumat, 30 Maret 2012 Jam 17.00 18.30

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH 2012

Alat Ukur Sederhana

Pita Ukur . Pita ukur adalah alat ukur fleksibel yang dapat digunakanmengukur bidang lengkung, pita ukur terbuat dari bahan platbaja yang tipis mempunyai panjang 15 m. Bahkan pita ukur y a n g t e r b u a t d a r i b a h a n s e j e n i s k a i n k h u s u s a d a y a n g panjangnya sampai dengan 30 m.

Kompas.

Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal. Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati. Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut. Alat Ukur manual dan elektronik Theodolit Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.

A. BAGIAN BAGIAN DARI THEODOLIT Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian : 1. Bagian atas, terdiri dari : o Teropong / Teleskope o Nivo tabung o Sekrup Okuler dan Objektif o Sekrup Gerak Vertikal o Sekrup gerak horizontal o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal o Nivo kotak o Sekrup pengunci teropong o Sekrup pengunci sudut vertical o Sekrup pengatur menit dan detik o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal 2. Bagian Bawah terdiri dari : o Statif / Trifoot o Tiga sekrup penyetel nivo kotak o Unting unting o Sekrup repitisi o Sekrup pengunci pesawat dengan statif

B. MACAM / JENIS THEODOLIT Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu: 1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal ) Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem) 2. Theodolite Repitisi Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss) 1. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya: Indexs Garis

2. Theodolit menurut skala ketelitian

Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild)

-10C / Sokkisha)

-1 / Kern) C. PERSYARATAN OPERASI THEODOLIT o Sumbu harus tegak lurus dengan sumbu (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya). o Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu . o Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak. o Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu . D. CARA-CARA PENYETELAN THEODOLIT:
o o

Dirikan statif sesui dengan prosedur yang ditentukan. Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci di kepala statif.

Stel nivo kotak dengan cara: -sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar a)

ketengah (lihat gambar b)

Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (A,B,C), maka caranya adalah:

-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat gambar a) Putarlah teropong 90 ke arah garis sekrup C (lihat gambar b)

cara memutar teropong ke segala arah

Total Station .
Total Station merupakan teknologi alat yang menggabungkan secara elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi EDM (electronic distance measurement). EDM merupakan alat ukur jarak elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai target (alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM). Beberapa tipe total station bisa dilihat disini Rekomendasi Pemakaian : A. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan. B. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station juga. Total station adalah kombinasi elektronik transit dan mengukur jarak perangkat elektronik (EDM). Dengan perangkat ini, karena dengan transit dan tape, Dengan menentukan satu sudut dan jarak dari alat ke poin yang akan disurvey. Dengan bantuan dari trigonometri, sudut dan jarak yang dapat digunakan untuk menghitung posisi sebenarnya (x, y, dan z atau Utara, arah timur dan ketinggian) yang disurvey poin dalam persyaratan mutlak.J standar transit pada dasarnya adalah sebuah teleskop dengan lintas rambut untuk peninjauan target; teleskop yang terpasang ke skala untuk mengukur dari sudut rotasi dari teleskop (biasanya relatif ke

utara sebagai 0 derajat) dan dari sudut inklinasi dari teleskop (relatif ke horisontal sebagai 0 derajat). Setelah memutar teleskop ke tujuan ke target, yang dapat membaca satu sudut dari perputaran dan sudut dari inklinasi dari skala. Elektronik yang menyediakan transit digitalmembaca dari sudut yang bukan skala; itu lebih baik dan akurat kurang rentan terhadap kesalahan yang timbul dari interpolating antara tanda-tanda pada skala atau dari salah merekam. Readout yang juga kontinyu, maka sudut dapat diperiksa setiap saat.Prism: Satu prisma dan triple prismaBagian Lain dari total station, yang mengukur jarak perangkat elektronik atau EDM, mengukur jarak dari instrumen-nya target. EDM yang mengirim keluar sebuah sorotan inframerah yang tercermin kembali ke unit, dan unit pengukuran menggunakan waktu untuk menghitung jarak perjalanan oleh beam. Dengan beberapa pengecualian, EDM mengharuskan target sangat reflektif, dan mencerminkan prisma biasanya digunakan sebagai target. Yang mencerminkan prisma adalah perangkat tentang silinder diameter yang lembut. di ketinggian; satu di akhir adalah meliputi piring dan gelas di lainnya adalah kerucut dipotong dengan Thread ekstensi. It is screwed biasanya menjadi target / Braket di atas sebuah tiang, yang ujung runcing dari tiang ditempatkan pada poin yang akan disurvey.

Laser Scanner Laser scanner adalah sebuah alat yang dapat mengambil data, berupa titik-titik (point cloud) yang juga merupakan koordinat dari objek atau lingkungan sekitar yang real. Datadata yang diambil oleh alat Laser Scanner akan diproses ke dalam bentuk model 3D (tiga dimensi). Model dalam bentuk 3D banyak digunakan secara luas dalam proses Engineering Design, Survey Technology, Engineering Construction, Arts, As Built Survey, Oil & Gas Survey dan Engineering lainnya. Alat laser scanner ini digunakan juga untuk proses Conservation bangunan-bangunan tua yang bersejarah atau Heritage. Dengan adanya alat laser scanner ini, akan memudahkan kita dalam mendesain ulang sebuah bangunan, atau architectural building yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Berbagai macam product 3D Laser Scanner telah dikeluarkan oleh beberapa Manufacturer peralatan survey, tentunya dengan teknologi dan menggunakan Processing Software yang berbeda. Kekurangan alat ini yaitu tidak dapat mengambil data dari objek transparan, seperti kaca atau benda optik lainya yang menyerap sinar laser. Namun dapat

diatasi dengan melapisi objek transparan tersebut dengan suatu lapisan yang dapat memantulkan sinar laser. Dalam industri oil & gas aplikasi Laser Scanning Survey dapat digunakan untuk proses redesign engineering,dimana output yang dihasilkan berupa As Built Drawing. Sebagai contoh adalah Laser Scanning Survey di bawah ini, dengan objek survey berupa Well Head pada salah satu Lapangan Geothermal yang berada di Jawa Barat. Deliverables yang diperlukan dari hasil survey ini, berupa data Well head Layout, coordinat point, Piping Coordinat Point, Well Head Dimension, dan Well Head Orientation. Dari gambar di atas, proses pertama yang dilakukan adalah menghasilkan point cloud dengan melakukan Scanning Process menggunakan Alat Leica HDS3000. Sedangkan proses pengambilan geographic data coordinate menggunakan Total Station yang nantinya akan diikatkan dengan point cloud hasil Scanning Proses tersebut. Proses kedua adalah data processing dengan merubah point cloud menjadi 3D models dengan menggunakan software 3D, proses selanjutnya mengkonversi dari 3D Drawing menjadi 2D Drawing. Data 3D drawing sangat diperlukan untuk mengetahui layout dari sebuah equipment, disamping hal tersebut, data informasi jumlah equipment,dimensi pipa, jumlah elbow, valve, Instrument, Cable Tray, dapat diperoleh. Dengan adanya Informasi dari data-data tersebut, akan memudahkan bagi seorang Plant Designer untuk melakukan modifikasi pada Piping maupun Struktural, tanpa harus melakukan site visit dengan mengukur ulang di lapangan, dimana tingkat keakuratan dari alat Laser Scanner ini sebesar 2mm-5mm. Sehingga dalam hal ini proses modifikasi akan lebih cepat, serta mengurangi resiko kesalahan dalam konstruksi, hal ini akan menghemat project cost. Water Pass Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapat tanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius). Angka pada sasaran bidik akan terbaca dengan melakukan pengaturan fokus lensa. Selisih ketinggian diperoleh dengan cara mengurangi nilai pengukuran sasaran bidik kiri dengan kanan. Waterpass memiliki nivo sebagai penyama ketinggian, lensa objektif, lensa okuler, dan penangkap cahaya. Dengan waterpass ini kita dapat menentukan berapa banya tanah yang dibutuhkan untuk meratakan suatu lokasi. Alat ini bersifat sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memerlukan payung untuk menutupi cahaya matahari.

Cara kerja: Yang diamati dilapangan adalah pembacaan:


bentang tengah (BT), bentang bawah (BB) bentang atas (BA) sudut horizontal kasar

Angka angka pada BT, BB, BA dapat kita baca pada rambu yang ditegakan pada strat pot (patok kayu yang diberi paku payung) melalui water pass yang telah distel. 1. pasang la trifood statif(kaki 3) setinggi dada juru ukur, dan pasang water pass pada kaki 3 2. atur lah alat ukur sehingga nivo kontak tepat ditengah, dengan menggunakan 3 buah skrup penyetel 3. Intip lensa okuler, fokuskan pada tiang (objek) yang akan diukur. 4. Catat ketinggian tiang. 5. Ulangi langkah yang sama pada tempat yang akan dicari selisih ketinggiannya. Setelah melakukan pengukuran di lapangan,maka kita dapat membuat tabel hasil pengukuran dan mendapatkan gambar hasil kontur tanahnya. Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah:

a. Usahakan jarak antara titik dengan alat sama. b. Seksi dibagi dalam jumlah yang genap. c. Baca rambu belakang, baru kemudian dibaca rambu muka. d. Diukur pulang pergi dalam waktu satu hari. e. Jumlah jarak muka=jumlah jarak belakang. f. Jarak alat ke rambu maksimum 75 m.

g. saat terbaik pengukuran pagi jam 06.00 - 11.00 siang jam 15.00 - 18.00

Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui perbedaan tinggi yang ada dipermukaan tanah. Di bawah ini, karakteristik dari HDS3000 yang membedakannya dari Laser Scanner Instrumen lain yang sekelas, antara lain:

Maximum 360 x 270 field-of-view Unique dual-window design Fully selectable field-of-view and scan density Bore-sighted digital camera for automatically calibrated photo overlays <6 mm spot size @ 50 m 6 mm positional accuracy @ 50 m Height-of-instrument (H.I.) measurement Setup over survey point Flexible hot-swap power supply system QuickScan button

Rambu ukur.
Dalam ilmu ukur tanah, banyak sekali alat ukur yang digunakan dalam berbagai macam pengukuran. Ada berbagai macam pengukuran, yaitu pengukuran sipat datar, pengukuran sudut, pengukuran panjang, dan lain-lain. Alat ukur yang digunakan pun ada yang sederhana dan modern, yang masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa permukaan bumi ini tidak rata, untuk itu diperlukan adanya pengukuran beda tinggi baik dengan cara barometris, trigonometris ataupun dengan cara pengukuran penyipatan datar. Alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur. Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter. Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk

mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu untuk pengukuran sipat datar (leveling) diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu: 1. Rambu sipat datar dengan pembacaan sendiri a) Jalon b) Rambu sipat datar sopwith c) Rambu sipat datar bersen d) Rambu sipat datar invar 2. Rambu sipat datar sasaran Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur : 1. Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci. 2. Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik. 3. Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan. 4. Arahkan lensa pada teropong pesawat. Cara penggunaan Rambu ukur dalam pengukuran sipat datar Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masing-masing didirikan di atas dua patok/titik yang merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengah-tengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda

tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb) dengan Benang Tengah muka (BTm).
Beda tinggi

Kesalahan dalam penggunaan Rambu ukur a) Garis bidik tidak sejajar dengan garis jurusan nivo b) Kesalahan pembagian skala rambu c) Kesalahan panjang rambu d) Kesalahan letak skala nol rambu

Tripod.
Tripod/statif/kaki tiga Kegunaan tripod adalah untuk menunjang teodolit. Tripod dapat teleskopi ( Mempunyai kaki yang dapat diubah-ubah panjangnya) atau tripod dengan kaki yang tetap panjangnya.

Unting-unting.
Unting unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah satu alat tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda atau bidang. Alat ini cukup sederhana dimana terbuat dari bahan besi dengan permukaan berwarna besi putih, kuningan dan juga besi biasa, bentuknya biasanya berbentuk prisma dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait. Namun dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk lainnya daimana salah satu ujung nya tetap dibuat runcing. Pemakaian Unting unting Beberapa pemakaian yang sering dijumpai dalam pekerjaan bangunaan adalah untuk pengukuran ketegakan bekisting, ketegakan kayu saat setting kusen pintu dan jendela, pembuatan benang horizontal pemasangan dinding bata, penarikan titik pusat suatu jarak dan beberapa jenis pekerjaan lainnya.

Pemakaian unting unting adalah sangat mudah, dengan mengikatkan pada kaitan besi bandul maka alat ini sudah bisa dipergunakan. Misalnya kita ingin mengukur ketegakan suatu tiang, langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat paku ikatan pada salah satu ujung atas dari balok (dianjurkan jarak dari bawah tidak terlalu dekat, diusahakan diujung atas tiang). Kemudaian benang diikatkan pada balok dan unting unting diturunkan secara perlahan. Tunggu posisi unting unting sampai pada posisi diam. Untuk mengukur ketegakan adalah menchek jarak benang atas ke tiang dan kemudian membandingkan jarak benang (as unting-unting ) ke tembok. Jika ukuran jarak atas dan bawah sudah sama maka tiang sudah benar benar tegak.

Pemeliharaan Unting Unting. Bentuk alat ini sangat kecil, sehingga mudah hilang atau tertimbun oleh benda atau perlatan alinnnya. Dianjurkan setiaps elesai penggunaan benda ini disimpan dalam kotak perkakas. Dianjurkan supaya alat ini tidak terlalu banyak bersinggungan dengan peralatn besi lainnya karena akan merusak permukaannya.

Jalon / anjir
Jalon disebeut juga anjir. Jalon ini memiliki panjang 202 cm atau 2,02 meter. Seperti tertera pada gambar diatas, jalon mempunyai dua jenis, yakni jenis jalon yang dapat disambung dan jalon yang permanen.

Jalon memiliki dua warna yang saling selang-seling, yakni warna merah dan putih. Warna merah disusun tiap + 25 cm dan diselingi dengan putih yang juga + 25 cm, begitu seterusnya hingga 202 cm.

Warna merah putih dipilih karena warna tersebut kontras dengan lingkugan apapun seperti di hutan, pantai, sungai, jalan, kota,dll.

Jalon memiliki diameter sekitar + 2,5 cm. Dahulu jalon terbuat dari kayu, namun seiring berjalannya waktu penggunaan kayu mulai ditinggalkan dan diganti oleh besi. Jalon terbuat

dari pipa besi (besi berongga) yang ujungnya berbentuk runcing dan pangkalnya berbentuk datar. Panjang ujung runcing jalon sekitar + 11 cm dihitung dari ujung jalon.

Apakah fungsi jalon ?

Jalon berfungsi untuk membantu dalam pengukuran di lapangan sebagai pelurusan dalam mengukur.

Bagaimana cara menggunakannya ?

Jalon dapat digunakan apabila pengukuran tidak dapat dilakukan dengan sekali membentangkan pita ukur karena jarak yang diukur melebihi panjang pita ukur dan atau permukaan tanahnya tidak mendatar, sehingga jarak tersebut perlu dipenggal-penggal.

Tribach
Tribrach adalah badan alat ukur yang menunjang seluruh bagian yang lain. Tribrach ini mempunyai bagian yang berlekuk, dudukan yang berbentuk seperti kerucut pada mana bagian-bagian alat ukur yang lain ditumpangkan di atasnya. Jika alat ukur sedang dipakai maka Tribrach harus benar-benar mendatar. Alas dari theodolite yang mempunyai tiga roda untuk pergerakan vertikal halus dan untuk membuat theodolite tersebut benar benar datar dan centering (tepat di atas titik ukur)

Sumbu alat ukur . Bacaan Rambu ukur. Pembacaan rambu terdiri dari empat unit bacaan: meter, decimeter, centimeter dan milimeter (dalam waterpas teliti unit bacaan sampai dengan micro meter). bacaan meter sampai dengan centimeter ditunjukkan pada skalh rambu sedangkan tingkat milimeternya didasarkan oleh perkiraan (estimasi) pengukuran terhadap posisi benang silang (ba. bt dan bb) pada rambu.

Bacaan sudut
Bacaan sudut merupakan bacaan sudut pada Theodolit (alat sejenis) ketika membidik arah tertentu. Sudut merupakan selisih antara dua bacaan sudut. Alat diletakkan di titik A, diarahkan ke B, bacaan sudutnya adalah 30. Alat kemudian diputar ke kanan dan diarahkan ke C, diperoleh bacaan sudut 90. Maka sudut BAC = Sudut Bacaan AC - Sudut Bacaan AB = 90-30 = 60.

Satuan Pengukuran Satuan sudut

SATUAN PENGUKURAN
1. Ukuran Berat 1 ton (t) = 1000 kg 1 kilogram (kg) = 1000 gram (gr) 1 hektogram (hg) = 100 gr 1 dekagram (dag) = 10 gr 1 gr = 10 desigram (dg) 1 pikul (Indonesia) = 100 kati = 61,67 kg

1 ton (Inggris) = 20 cwt = 1016,048 kg 1 hundred weight (cwt) = 50,802 kg 1 pound (lb) = 0,45359 kg 1 kuintal (kw) = 100 kg 1 ounce (oz) = 28,35 gr 1 ons = 100 gr 1 grain = 0,0648 gr 1 drain (dr) = 1,772 gr 1 ounce (oz) = 16 dr = 28,35 gr 1 pound (lb) = 16 oz = 453,592 gr 1 stone (st) = 14 lb = 6,35 kg 1 quarter (qr) = 28 lb = 12,7 kg 1 central = 100 lb = 45,3592 kg 2. Ukuran Panjang 1 kilometer (km) = 1000 m 1 hektometer (hm) = 100 m 1 dekameter (dam) = 10 m 1 m = 10 dm 1 dm = 10 cm 1 cm = 10 mm 1 ha = 10.000 mm 1 elo (lama) = 0,667 m 1 pal (Jawa) = 1506,943 m 1 mil (laut) = 1851,51 m 1 knoop (mil) darat = 1666 m

1 mil (Inggris) = 1609,342 m 1 panjang kabel (12) = 220 m 1 yard (3 kaki) = 0,914 m 1 foot (12 dim) = 0,305 m = 30,5 cm 1 pal (Sumatera) = 185,85 m 1 west (Rusia) = 1066,781 m 3. Ukuran Luas 1 dekameter persegi atau 1 are (a) = 100 meter persegi 1 meter persegi atau 1 ca (centiare) = 6.4515 cm 1 bau (Indonesia) = 7,095 meter persegi 1 acre (Inggris) = 4,047 meter persegi 1 meter persegi = 100 desimeter persegi 1 desimeter persegi = 100 sentimeter persegi 1 sentimeter persegi = 100 milimeter persegi 1 square inch (sq inch) atau (1 inch persegi) = 6451 cm 144 sq inch = 1 q foot = 92903 dm 9 sq inch = 1 sq yard = 0,836 meter persegi 30 1/2 sq yard = 1 sq pole = 25,29 meter persegi 40 sq pls (poles) = 1 rood = 10.117 are 4 roods = 1 acre = 0,4047 ha 640 acres = 1 sq mile = 259 ha 1 sentimeter persegi = 0,155 sq inch (sq in 1 desimeter persegi = 15,5 sq inch (sq in) 1 meter persegi = 1,196 sq yard (yd)

1 are = 119,6 sq yd 1 hektares = 2,471 acres 1 kilometer persegi = 247.105 acres 1 tumbak = 14 meter persegi 4. Satuan Isi 1 meter kubik = 1000 L 1 hektoliter (hl) = 100 L 1 dekaliter (dal) = 10 L 1 desimeter kubik = 1 L 1 liter (L) = 10 desiliter (dl) 1 desiliter (dl) = 10 sentiliter (cl) 1 centimeter kubik (cc) = 0,001 L 1 gallon (Inggris) (gal) = 4,549 L 1 gallon (Amerika) = 3,785 L 1 kub in = 16,337 cc 1 kub foot = 28,317 desimeter kubik = 1728 kub in 1 kub yard = 0,76445 m = 27 kub foot 1 sentimeter kubik = 0,061 kub in 1 desimeter kubik = 61,024 kub in 1 meter kubik = 1,308 kub yds 1 pint = 4 gills = 0,568 desimeter kubik = 0,568 L 1 quart = 2 pints = 1,136 desimeter kubik = 1,136 L 1 barrel = 31 1/2 gallon = 1,432 hl 1 hogshead = 2 barrel = 2,864 hl 1 kub inch = 16,387 sentimeter kubik

1 gill = 8,6665 kub in = 141,983 cm 1 peck = 2 gallons = 9,092 desimeter kubik 1 bushel = 4 pecks = 36,368 desimeter kubik 1 quarter = 8 bushel = 2,909 hl

PENGUKURAN SUDUT Ada 3 macam satuan besar sudut, yaitu 1.Sistem Sexasimaal (Derajat, Menit, Detik) Satu derajat adalah besarnya sudut yang dihasilkan oleh perputaran 1/360 keliling lingkaran. Jadi 1= 1/360 putaran. 1 putaran penuh = 1 keliling lingkaran = 360 1/2 putaran penuh = 1/2 keliling lingkaran = 1/2 x 360 = 180 1/4 putaran penuh = 1/4 keliling lingkaran = 1/4 x 360 = 90

Sudut Siku-Siku = 90 Sudut Lurus = 180 Lingkaran = 360 Contoh : Nyatakan 120 dalam putaran ! Jawab : 120 = 120 x 1/360 putaran = 1/3 putaran Nyatakan 2/5 putaran dalam bentuk derajat Jawab : 2/5 putaran = 2/5 x 360 = 144 Untuk memperhalus pengukaran diadakan pembagian besaran sudut, yaitu derajat ( ), menit ('), detik (") 1 = 60' 1' = 60" 1 = 3600" 1" = 1/60' 1' = 1/60 1" = 1/3600

Contoh : Nyatakan 48,13 dalam satuan derajat, menit, detik ! Jawab : 48,13 = 48 + 0,13 ---- pisahkan bil. genap dengan desimal = 48 + (0,13 x 60') ---- desimal jadikan satuan menit = 48 + 7,8' = 48 + 7' + 0,8' ---- pisahkan bil. genap dengan desimal = 48 + 7' + (0,8 x 60") ---- desimal jadikan satuan menit = 48 + 7' + 48" = 487'48" ---- dibaca : 48 derajat 7 menit 48 detik 2. Sistem Centisimaal (Grad, Decigrad, Centigrad, Miligrad, Desimiligrad) Grad atau gon (simbol : g atau gr). 1 g menyatakan bahwa panjang busur lingkaran sama dengan 1/400 keliling lingkaran. Jadi, besar sudut lingkaran adalah 400 g.

3. Radian (Radial) 1 radian =180/ = 5717'44,8" 1 = 0,01745329 rad = /180 rad 30 = 0,52 radian 45 = 1/4 radian = 0,785 rad 90 = 1/2 radian 180 = = 3,14159265 radian.

Anda mungkin juga menyukai