Anda di halaman 1dari 38

BAB I. PENDAHULUAN A.

Deskripsi Modul siswa tentang Operasi Bilangan Real ini terdiri dari 4 bagian proses pemelajaran yang meliputi 4 sub kompetensi, yaitu: 1. Operasi Pada Bilangan Real, yang terdiri dari 2 kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas: macam-macam bilangan real, operasi bilangan real (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian). Kegiatan Belajar 2 membahas: konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan dan desimal atau sebaliknya. Kegiatan ini dialokasikan 10 jam pelajaran. 2. Penerapan Operasi Pada Bilangan Berpangkat, yang terdiri satu kegiatan yaitu Kegiatan Belajar 3 yang membahas: Konsep Bilangan Pangkat, Sifat Bilangan Pangkat, Penyederhanaan Bilangan Pangkat. Kegiatan ini dialokasikan 6 jam pelajaran. 3. Penerapan Operasi Pada Bilangan Irasional, yang terdiri dari dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 4 membahas: Klasifikasi Bilangan Real ke bentuk akar dan bukan bentuk akar, Opersasi Bilangan pada bilangan bentuk akar Penyederhanaan bilangan bentuk akar. Kegiatan ini dialokasikan 6 jam pelajaran. 4. Konsep Logaritma yang merupakan kegiatan Belajar 5. Kegiatan Belajar membahas : Pengertian Logaritma, Operasi Logaritma dan sifat-sifatnya, membahas soal Logaritma menggunakan tabel dan tanpa tabel. Kegiatan ini dialokasikan 6 jam pelajaran.

5. Evaluasi untuk kompetensi: menerapkan konsep Operasi Bilangan Real dialokasikan 2 jam pelajaran. Setelah mempelajari modul ini, kompetensi yang diharapkan adalah melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini menggunakan pendekatan siswa aktif melalui metode: pemberian tugas, diskusi pemecahan masalah, serta presentasi. Guru merancang pembelajaran, yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri ataupun bersama-sama. B. Prasyarat Kemampuan awal yang diperlukan untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah mempelajari dan menguasai tentang macam-macam bilangan. C. Petunjuk penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa Agar siswa dapat menguasai materi yang ada pada modul ini perlu dilakukan langkah-langkah berikut: a. Bacalah modul ini secara berurutan dari Kata Pengantar sampai Cek Kemampuan, fahami benar isi dari setiap bab nya. b. Setelah anda mengisi Cek Kemampuan, apakah anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari modul ini ? Jika anda menjawab YA maka pelajari modul ini. c. Laksanakanlah semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai standar.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 1

d. Buatlah rencana belajar anda dengan menggunakan format seperti yang ada dalam modul ini, konsultasikan dengan guru pembimbing hingga mendapat persetujuan. e. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana kegiatan belajar yang telah anda susun dan disetujui oleh guru pembimbing. f. Setiap mempelajari satu sub kompetensi, anda harus menguasai materi. g. Pengetahuan pendukung (Uraian Materi), melaksanakan tugas-tugas, mengerjakan lembar latihan. h. Dalam mengerjakan lembar latihan anda jangan mellihat Kunci Jawaban terlebih dahulu sebelum anda menyelesaikan lembar latihan. i. Laksanakan Lembar Kerja untuk pembentukan psikomotorik skills, sampai anda benar-benar terampil sesuai standar. Apabila anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan guru anda. 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa. d. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Melaksanakan penilaian. g. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. h. Mencatat pencapaian kemajuan siswa D. Tujuan Akhir Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti seluruh belajar adalah siswa dapat : 1. Membedakan pengertian definisi dan aksioma pada matematika. 2. Menuliskan contoh bilangan asli. 3. Menuliskan contoh bilangan cacah. 4. Menuliskan contoh bilangan bulat. 5. Menyebutkan definisi bilangan rasional. 6. Membuat skema bilangan. 7. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan bulat. 8. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan pecahan. 9. Mengalikan dan membagi bilangan-bilangan bulat. 10. Mengalikan dan membagi bilangan-bilangan pecahan. kegiatan

Berdasarkan spesifiksasi kinerja di atas, kemungkinan aplikasi konsep Bilangan Real secara mendalamdi dunia kerjadi antaranya untuk menyelesaikan persoalan Operasi Bilangan Real, Perbandingan, skala, persen, pangkat, akar dan logaritma. Pengetahuan bilangan real merupakan syarat pokok untuk bisa menerapkan konsep matematika yang dipelajarinya dalam penyelesaian permasalahan yang terdapat pada pelajaran lain atau dalam kehidupan sehari-hari, yang dihadapinya secara logis dan sistimatis sekaligus melatih daya nalarnya serta menumbuhkan minat dan rangsangan akan matematika, sikap cermat, kritis dan berfikir logis.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 2

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 3

E. Kompetensi : Menerapkan Program Linier. Lingkup Materi Belajar


Sistem bilangan real. Operasi pada bilangan bulat. Operasi pada bilangan pecahan.

Sub Kompetensi
A.1. Menerapkan operasi pada bilangan real.

Kriteria Kinerja
Bilangan real dibedakan sesuai dengan macamnya. Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dan dibagi). Dua atau lebih bilangan pecahan, dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dan dibagi) sesuai dengan prosedur. Bilangan pecahan dikonversi ke bentuk persen atau pecahan desimal sesuai dengan prosedur. Konsep perbandingan (seniali dan berbalik nilai), skala dan persen digunakan dalam penyelesaian masalah kejuruan. Konsep bilangan rasional diterapkan dalam penyelesaian masalah kejuruan. Bilangan berpangkat dijelaskan sesuai dengan konsep yang berlaku. Bilangan berpangkat dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya.

Sikap

Materi Pokok Pembelajaran Pengetahuan


Macam-macam bilangan real. Operasi dua atau lebih bilangan bulat. Operasi dua atau lebih bilangan pecahan.

Keterampilan

Teliti dan cermat dalam perhitungan bilangan real.

Menghitung dan mengoperasikan bilangan real.

Konversi bilangan.

Konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan desimal atau persen. Perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala dan persen.

Perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen. Penerapan bilangan real dalam menyelesaikan masalah kejuruan. Konsep bilangan berpangkat dan sifatsifatnya. Operasi pada bilangan berpangkat.

Penyelesaian masalah kejuruan.

A.2. Menerapkan operasi pada bilangan berpangkat.

Penjelasan konsep dan sifatsifat bilangan berpangkat. Pengoperasian bilangan berpangkat.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 4

Sub Kompetensi

Kriteria Kinerja
Bilangan berpangkat disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat. Konsep bilangan berpangkat diterapkan dalam penyelesaian masalah.

Lingkup Materi Belajar


Penyederhanaan bilangan berpangkat.

Sikap

Materi Pokok Pembelajaran Pengetahuan Penyederhanaan bilangan berpangkat.

Keterampilan

Penyelesaian masalah.

A.3. Menerapkan operasi pada bilangan irasional (bentuk akar).

Bilangan real diklasifikasi ke bentuk akar dan bukan bentuk akar sesuai dengan konsep yang berlaku. Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bentuk akar. Konsep bilangan irasional diterapkan dalam penyelesaian masalah.

Konsep bilangan irasional.

Penjelasan konsep dan sifatsifat bilangan irasional.

Operasi pada bilangan bentuk akar. Penyederhanaan bilangan bentuk akar. Digunakan untuk perhitungan konversi ukuran.

Pengoperasian bilangan irasional. Penyederhanaan bilangan irasional.

Penyelesaian masalah.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 5

Sub Kompetensi
A.4. Menggunakan konsep logaritma.

Kriteria Kinerja
Pengertian logaritma dideskripsikan dengan tepat. Operasi logaritma diselesaikan sesuai dengan sifat-sifatnya. Soal-soal logaritma diselesaikan dengan membaca tabel dan tanpa tabel. Permasalahan bidang keahlian diselesaikan dengan menggunakan logaritma.

Lingkup Materi Belajar


Konsep logaritma. Operasi pada logaritma.

Sikap

Materi Pokok Pembelajaran Pengetahuan


Penjelasan konsep logaritma. Pengoperasian logaritma. Penyelesaian masalah logaritma.

Keterampilan

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 6

F. Cek Kemampuan NO. PERTANYAAN YA TIDAK

1.

Dapatkah anda menyebutkan macam-macam bilangan real ? Dapatkah anda mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat ? Dapatkah anda mengoperasikan dua atau lebih Bilangan pecahan ? Dapatkah anda mengkonversikan bilangan pecahan ke Bentuk persen atau bentuk desimal ? Tahukah anda konsep perbandingan senilai dan berbalik nilai ? Dapatkah anda menentukan ukuran gambar dengan Skala ? Dapatkah anda menentukan besarnya persentase ? Dapatkah anda memahami tentang bilangan irasional ? Dapatkah anda menentukan hasil operasi bilangan Irasional ? Dapatkah anda merasionalkan penyebut pecahan ? Tahukah anda tentang logaritma ? Dapatkah anda meng operasikan logaritma ?

3.

4.

5.

7 8 9

10 11 12

Apabila Anda menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila Anda menjawab YA pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan tugas, tes formatif dan evaluasi yang ada pada modul ini.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 7

BAB II. PEMELAJARAN A. Rancangan Belajar Siswa Seperti telah diinformasikan dalam pendahuluan bahwa modul ini hanya sebagian dari sumber belajar yang dapat anda pelajari untuk menguasai Kompetensi Menerapkan Konsep Operasi Bilangan Real, untuk mengembangkan kompetensi anda dalam Substansi non instruksional, anda perlu latihan. Aktifitas-aktifitas yang dirancang dalam modul ini selain mengembangkan kompetensi matematika, juga mengembangkan kompetensi Substansi non instruksional. Untuk itu maka dalam menggunakan modul ini anda harus melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang. 1. Buatlah rencana belajar anda berdasarkan rancangan pemelajaran yang telah disusun oleh guru, untuk menguasai kompetensi Konsep Operasi Bilangan Real, dengan menggunakan format sebagai berikut : Pencapaian No Kegiatan Tgl Jam Tempat Alasan peru bahan bila diperlukan Paraf Siswa Guru

Mengetahui, Guru Pembimbing

Yogyakarta, Siswa

Agustus 2004

(...........................) (.............................) 2. Rumuskan hasil belajar anda sesuai standar bukti belajar yang telah ditetapkan.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 8

Anda membuat ringkasan menurut pengertian anda sendiri tentang konsep-konsep kompetensi yang anda pelajari dan juga mencari contoh yang terdapat di sumber lain. B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1. a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan : 1) Dapat membedakan macam-macam bilangan real. 2) Dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dua atau lebih bilangan bulat. 3) Dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dua atau lebih bilangan pecahan. b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1 1) Macam- macam Bilangan Real. 1.1) Bilangan Asli (A) Bilangan Asli merupakan bilangan yang pertama-tama digunakan oleh manusia untuk membilang, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, ... A = {1, 2, 3, 4, ...} 1.2) Bilangan Cacah (C) Pada bilangan asli kita dapat mengadakan operasi pengurangan, misalnya: 7 5 = 2, 20 8 = 12, tetapi bagaimana dengan 5 5 = ? Oleh karena itu dikenal bilangan nol, sehingga 5 5 = 0 Bilangan asli dan nol dinamakan Bilangan Cacah. C = {0, 1, 2, 3, ...} 1.3) Bilangan Bulat (B) Dalam operasi pengurangan pada bilangan cacah terdapat bilangan negatif. Misalnya: 3 5 = -2 , 20 35 = -15 Bilangan asli, nol dan bilangan negatif dinamakan bilangan bulat. B = {... , ... , -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...} 1.4) Bilangan Rasional (Q) Bilangan rasional (disebut juga bilangan pecahan) adalah bilangan yang p dapat dinyatakan dalam bentuk dengan p, q B dan q 0. q Contoh bilangan rasional (Q) = 2; 0,3; 2= 2 1 3 10 2 1 ; 4 ; 1,321321321... 3 2

Jadi 2 adalah bilangan rasional. Jadi 0,3 adalah bilangan rasional.

0,3 =

2 1 dan 4 Jelas bilangan rasional. 3 2 1,321321321... dapat dibuktikan sbb: Misal x = 1,321321321... 1000x = 1321,321321... 1000x x = (1321,321321...) (1,321321321...) 999x = 1320 1320 x = 999 Pecahan desimal berulang lainnya dapat diperlakukan sama. Sehingga disimpulkan bahwa pecahan desimal berulang meripakan bilangan rasional.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 9

1.5)

Bilangan Irasional ( Q ) Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam p bentuk dengan p, q B dan q 0. q Contoh: V2, V5, , log 5 ,...

1.6) Bilangan Real (R) Bilangan real adalah bilangan yang terdiri atas bilangan rasional dan bilangan irasional. R=QU Q 2) Operasi hitung pada bilangan bulat. 2.1) Operasi penjumlahan. Untuk a, b, c B berlaku : a) a+b=b+a Hukum Komutatif. b) (a + b) + c = a + (b + c) Hukum asosiatif. c) a+0=o+a=a Nol adalah elemen identitas sifat penjumlahan. Contoh: a) 3+5=5+3=8 b) 6 + (-2) = (-2) + 6 = 4 c) (3 + 4) + 6 = 3 + (4 + 6) 7 + 6 = 3 + 10 13 = 13 d) (-4 + 2) + (-5) = -4 + {2 + (-5)} -2 + (-5) = -4 + (-3) -7 = -7 2.2) Operasi pengurangan. Mengurangi a dengan b sama dengan menambah a dengan lawan b. Yaitu: a b = a + (-b) Contoh: a) 5 3 = 5 + (-3) = 2 b) 10 8 = 10 + (-8) = 2 c) 3 5 = -3 + (-5) = -8 d) 6 (-4) = 6 + 4 = 10 2.3) Operasi perkalian. Untuk a, b, c B berlaku : a) axb=bxa b) (a x b) x c = a x (b x c) c) ab + ac = a (b + c) d) ax1=1xa=a

Hukum Komutatif. Hukum asosiatif Hukum distributif terhadap penjumlahan. 1 adalah elemen identitas perkalian.

Contoh: a) 3 x 4 = 4 x 3 = 12 b) (-3 x 4) x (-5) = -3 x (4 x 5) -12 x (-5) = -3 x (-20) 60 = 60 c) 5 x 3 + 5 x 4 = 5 x (3 + 4) 15 + 20 = 5 x 7 d) 5x0=0x5=0 e) 6x1=1x6=6 2.4) Operasi pembagian.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 10

Jika a dan b bilangan-bilangan dan b 0 maka membagi a dengan b sama dengan mengalikan a dengan kebalikan (invers perkalian) dari b. 1 Yaitu : a:b=ax b

Contoh: 30 21 =6 = 3 a) c) 5 7 15 40 = 3 = 10 b) d) 5 4 Pada operasi pembagian Hukum komutatif, asosiatif tidak berlaku, sehingga untuk menyelesaikan operasi pembagian harus disesuaikan dengan urutan yang ada. Contoh: 1) 120 : 4 = 30 2) 120 : 4 : 5 = 30 : 5 = 6 3) 40 : 2 : 4 = 20 : 4 = 5 3) Operasi hitung pada bilangan pecahan. 3.1) Operasi penjumlahan dan pengurangan. Untuk menjumlahkan atau mengurangkan bilangan-bilangan pecahan terlebih dahulu menyamakan penyebut dari tiap sukunya. Contoh: 2 3 10 9 + = + a) 3 5 15 15 10 + 9 = 15 19 4 = =1 15 15 b) 3 2 12 10 = 5 3 20 20 12 10 = 20 2 1 = = 20 10 4 2 2 4 2 7 + 1 = + 7 3 5 7 3 5 20 30 63 = + 45 45 45 20 + 30 63 13 = = 45 45

c)

3.2) Operasi Perkalian. Untuk menyelesaikan operasi perkalian dua bilangan pecahan atau lebih dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Contoh: 4 2 4x 2 8 x = = a) 3 5 3x 5 15

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 11

b) c)

3 1 2 3x1x 2 6 x x = = 7 5 10 7 x5x10 350 1 2 1 7 2 1 2 x x = x x 3 3 5 3 3 5 7 x 2 x1 14 = = 3x 3x 5 45

3.3) Operasi Pembagian. Penyelesaian operasi pembagian pada bilangan pecahan dilakukan dengan mengubah tanda bagi menjadi perkalian dan membalik pecahan pembagi. a m a k : = x b k b m Contoh: 5 2 5 3 : = x a) 12 3 12 2 5x 3 15 = = 12 x 2 24 2 7 5 : = 5x b) 7 2 5x 7 35 = = 2 2 5 2 1 5 3 2 : : = x x c) 4 3 2 4 2 1 5x3x 2 = 4x 2x1 30 3 = =3 8 4 *) Jika dalam satu soal ada lebih dari satu operasi hitung dan tidak ada tanda kurung maka mendahulukan perkalian atau pembagian dari pada penjumlahan atau pengurangan. *) Jika operasinya sama kuat, maka kerjakan operasi yang dimuka dulu. Operasi yang sama kuat : penjumlahan dan pengurangan perkalian dan pembagian Contoh: a) 24 : 6 + 7 x 2 = (24 : 6) + (7x2) = 4 + 14 = 18 b) 3 + 8 5 + 10 = 11 5 + 10 = 6 + 10 = 16 c) 8 + 20 : 4 x 6 = 8 + (20 : 4) x 6 =8+5x6 = 8 + 30 = 38 3 4 1 2 3 1 3 x : = x d) 4 5 2 3 5 2 2 3 3 5 4 12 15 3 = = 20 20 =

c. Rangkuman Uraian Kegiatan Belajar 1. 1) Bilangan bulat, bilangan pecahan dan bilangan desimal berulang merupakan bilangan rasional.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 12

2) Bilangan real adalah bilangan yang terdiri atas bilangan rasional dan bilangan irasional. 3) Pada operasi pembagian hukum komutatif dan hukum asosiatif tidak berlaku. 4) Untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan pecahan harus terlebih dahulu menyamakan penyebut dari tiap sukunya. 5) Penyelesaian pembagian bilangan pecahan dilakukan dengan mengubah tanda bagi menjadi kali dan membalik pecahan pembaginya. a m a k : = x b k b m d. Tugas 1. Diskusikan penyelesaian soal berikut dengan kelompok belajar anda, dan presen tasikan hasilnya didepan kelas sesuai dengan pengarahan guru. Soal : 1) Gambarlah diagram Ven yang menunjukkan hubungan antara himpunan bilangan Rasional, bilangan Irasional, bilangan Bulat, bilangan Cacah, bilangan Asli dan bilangan Prima. 2) Hitung: a) 2 x (3 + 4) = 3) (-5) x {4 (-2)} = 1 1 4) 2 + 3 = 2 3 3 1 5) 1 : 2 = 4 3 e. Tes Formatif 1 (waktu 45 menit). 1) Tuliskan bilangan bulat antara 5 dan 4. 2) Tunjukkan bahwa 1,3333... adalah bilangan rasional. 3) a) 30 + (-8) = b) 25 (-5) = 4) 27 x 2 + 16 : 4 = 2 2 5) 1 x = 3 5 2 5 : = 6) a) 7 6 1 b) 3 : = 2 5 3 4 : : = 7 2 6 1 8) 6 + 2 : 3 x 5 = 2 9) Diketahui persegi panjang dengan panjang sisinya 6,5 m dan lebar 3,5 m. Hitung lah keliling persegi panjang tersebut. 4 9 3 :1 5 10 10) = ................... 2 3 2 x1 3 8 7)

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 13

f.

Kunci jawaban Tes Formatif 1. 1) -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 4 2) 1,333... = adalah bilangan rasional 3 3) a) 22 b) 30 4) 58 2 5) 3 12 6) a) b) -6 35 5 7) 7 1 8) 10 6 9) 20 m 6 10) 11

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 14

g.

Lembar Kegiatan Siswa 1. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Tuliskan 4 buah bilangan asli yang pertama ! Tuliskan 5 buah bilangan cacah yang kedua ! Tuliskan bilangan bulat antara 3 dan 4 ! Sebutkan definisi bilangan rasional dan berikan 4 contohnya ! Tuliskan 3 buah contoh bilangan irasional ! Tunjukan bahwa 3,333... adalah bilangan rasional ! Buatlah skema bilangan ! Jumlahkan: a) 128 + 59 = c) (-125) + (-30) = b) 125 + (-40) = d) (-125) + 30 = a) 67 34 = b) 67 (-34) = 1 1 a) 3 + 2 = 5 2 4 3 b) 1 + = 7 4 1 1 a) 3 2 = 5 2 2 1 b) 7 2 = 5 3 5 3 x = a) 6 7 1 1 b) 4 x 3 = 4 2 a) 58 ; 12 = b) 100 : 4 : 5 = 14) Berapakah: a) 372 : 2 x 5 + 8 x c) (-67) 34 = d) (-67) + 34 = 1 1 c) 2 + 3 = 8 2 3 1 d) 5 + = 4 4 1 1 c) 4 3 = 4 6 1 1 d) 5 4 = 2 4 2 1 x 5x1 = c) 3 2 d) (-5) x 7 x (-2) = 1 5 c) 4 : = 3 6 2 1 d) 5 : 2 = 5 3

9) Kurangkan: 10) Jumlahkan:

11) Kurangkan:

12) Kalikanlah:

13) Bagilah:

1 = 2 b) 22 + 6 x 5 : 7 4 =

2. Kegiatan Belajar 2. a. Tujuan Kegiatan Belajar 2. Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, siswa diharapkan: 1) Dapat memahami konversi pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal. 2) Dapat menyelesaikan soal-soal perbandingan (senilai dan berbalik nilai). 3) Dapat menentukan ukuran sesungguhnya jika ukuran dalam gambar dan skala diketahui atau sebaliknya. 4) Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan persen. 5) Dapat menerapkan operasi hitung pada bilangan real dalam menyelesaikan masalah kejuruan. b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 2. 1) Konversi pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal. Suatu pecahan dapat dituliskan dalam 3 cara :

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 15

a) Pecahan biasa, misal: b) Desimal.

3, 3 5 100

Desimal menggunakan nilai tempat: Dibaca: per sepuluh per seratus per seribu 75 = 0,75 100

.. .. .. , , ,... 10 100 1000

Misal:

Angka 7 nilainya 7 per sepuluh. Angka 5 nilainya 5 per seratus. c) Persen. Persen adalah bentuk lain dari pecahan yang penyebutnya seratus. Sehingga didapat perseratusan atau perseratus dan ditulis dengan tanda %. 2 Misal: 2 % artinya . 100 Konversi pecahan ke bentuk persen. Untuk menyatakan pecahan biasa ke bentuk persen, caranya: Pecahan tersebut dikalikan 100 % Contoh: (1) Nyatakan dalam persen. 5 1 3 a) b) c) 8 6 4 Jawab: 3 3 300 a) = x 100 % = % = 75 % 4 4 4 5 5 500 b) = x 100 % = % = 62,5 % 8 8 8 1 1 100 2 c) = x 100 % = % = 16 % 6 6 6 3 2) Perbandingan. Perbandingan dua buah nilai dapat dinyatakan sebagai pembagian atau pecahan biasa. Secara umum pembagian antara besaran a terhadap besaran a b ditulis: a : b atau b Dibaca : a dibanding b a dan b disebut suku-suku perbandingan. Sifat-sifat suatu perbandingan. 1) Kedua suku suatu perbandingan dapat dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. Contoh: a) 100 : 60 = 1000 : 600 (tiap suku dikalikan 10) b) 1000 : 400 = 5 : 2 (tiap suku dibagi 200) 2. Jika a : b = c : d maka a.d = b.c Contoh: a) 3 : 2 = 30 : 20 maka 3.20 = 2.30 = 60 b) 4 : 3 = 16 : p maka 4.p = 3.16 4p = 48 maka p = 12 Ada 2 jenis perbandingan: (1) Perbandingan senilai. Perbandingan senilai dengan dua perbandingan yang harganya sama.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 16

5 liter minyak mempunyai massa 4 kg dan 10 liter minyak mempunyai massa 8 kg. Perbandingan antara kuantitas volume minyak dan kuantitas massa dituliskan sebagai: 5 : 10 = 4 : 8 atau 1 : 2 = 1 : 2 (2) Perbandingan berbalik nilai. Perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan harganya saling berbalikan. Misal: Suatu mobil berjalan sejauh (s) 120 km dalam waktu (t) 4 jam pada kecepatan (v) 30 km/jam. Bila kecepatannya 40 km/jam maka jarak tersebut ditempuh dalam waktu 3 jam. Bila kecepatannya 60 km/jam maka jarak tersebut ditempuh dalam waktu 2 jam. Artinya: Jika kecepatan mobil dilipatkan dengan suatu bilangan, maka waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak yang sama dibagi sesuai dengan bilangan kelipatannya. Dari pemisalan di atas dituliskan dalam bentuk perbandingan, yaitu perbandingan untuk waktu akan diperoleh 20 : 60 dan senilai 4 : 2. Dengan model matematika variabel-variabel yang saling bergantung. Misalnya: a dan b sehingga a berubah dari a1 menjadi a2 dan b berubah dari b1 menjadi b2, maka : (1) (2) a1 : a2 = b1 : b2 a1 : a2 = b2 : b1 disebut perbandingan senilai disebut perbandingan berbalik nilai.

Misal:

Contoh: 1) Jika harga 4 buah buku tulis adalah Rp 8.000,00. Berapakah harga 20 buah buku tulis ? Jawab: Harga 4 buah buku tulis = Rp 8.000,00 Rp8.0000 Harga 1 buah buku tulis = = Rp 2.000,00 4 Jadi harga 20 buah buku tulis = 20 x Rp 2.000,00 = Rp 40.000,00 2) Untuk menempuh jarak 50 km sebuah mobil memerlukan 6 liter bensin. Berapakah jarak yang ditempuh dengan 48 liter bensin ? Jawab: Banyak bensin 6 liter Jarak yang ditempuh 50 km 48 48 liter x 50 km = 400 km 6 Jadi jarak yang ditempuh dengan 48 liter bensin adalah 400 km. 3) Persediaan beras untuk 5 orang akan habis dalam 6 hari. Jika untuk 8 orang beras akan habis dalam berapa hari ? Jawab: Banyak orang Banyak hari 5 12 6 x a1 b 2 5 x = = maka a 2 b1 6 12 didapat 6x = 60 sehingga x = 10 Beras akan habis dalam waktu 10 hari untuk 6 orang. 3) Skala

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 17

Skala yaitu perbandingan antara besar benda dalam gambar dengan besar benda sesungguhnya. Skala = UG ukuran .gambar = ukuran.sebenarnya US

Misal kita akan menggambar rumah yang berukuran (12 x 9) m2. Di dalam gambar kita lukis panjang 12 cm dan lebarnya 9 cm. Ini berarti : 9cm 9cm 1 = = Dilihat dari lebar: skala = atau 1 : 100 9m 900cm 100 12cm 12cm 1 = = Dilihat dari panjang : skala = atau 1 : 100 12m 1200 cm 100 1 Jadi skala rumah tersebut atai 1 : 100 100 1 : 100 artinya tiap 1 cm dalkam gambar menyatakan 100 cm ( 1 m) ukuran sesungguhnya. Contoh: 1) Panjang suatu rumah dalam gambar 8 cm, sedangkan panjang rumah sesungguhnya 12 m. Jika tinggi pintu dalam gambar 1,2 cm, tentukan: a) Skala gambar rumah tsb. b) Timggi pintu sesungguhnya. UG 8cm 1 8cm Jawab: a) Skala = = = = US 1200 cm 150 12 m Jadi skala rumah = 1 : 150 b) Tinggi pintu sebenarnya = 1,3 x 150 cm = 195 cm = 1,95 m 2) Jarak 2 kota pada peta 6,5 cm. Jika skala peta 1 : 150.000. Berapa jarak sesungguhnya ? Jawab: Jarak sesungguhnya = 6,5 x 150.000 cm = 975.000 cm = 9,75 km. 4) Persen. Persen adalah perseratus dan ditulis dengan lambang %. 1 a) 1 % artinya 100 15 b) 15 % artinya 100 100 c) 100 % artinya = 1 100 1 25 12 d) 12,5 % artinya 2 = 2 = 25 x 1 = 25 = 1 100 100 2 100 200 8 5 x 900 = 45 e) 5 % dari 900 = 100 Contoh: Seorang pedagang kayu menjual 2,5 m3 kayu yang merupakan 5 % dari kayu simpanannya. Berapa m3 simpanan kayu tersebut ! Jawab: 5 % dari simpanan Kayu = 2,5 m3 2,5 100 250 = 2,5x = = 50 Kayu = 5 5 5 100 Jadi simpanan kayu pedagang = 50 m3

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 18

c. Rangkuman Uraian Kegiatan Belajar 2. 1) Untuk mengubah pecahan ke bentuk persen caranya : Persentase = pecahan x 100 % 2) Perbandingan. Perbandingan antara besaran a terhadap besaran b ditulis a : b atau a b

Perbandingan senilai, jika dua perbandingan harganya sama. Perbandingan berbalik nilai, jika ada perbandingan harganya saling berkebalikan. UG ukuran.gambar 3) Skala = = ukuran.sebenarnya US 4) Persen adalah perseratus dan ditulis dengan lambang %. d. Tugas Kegiatan Belajar 2. Diskusikan soal-soal LKS 2 berikut ini dengan anggota kelompok Anda. Kemudian presentasikan hasilnya, sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru.

e. Lembar Kegiatan Siswa 2. 1) Ubahlah ke bentuk persen: 2 1 3 a) b) c) 5 4 4 2) Seorang pekerja setiap 3 jam memperoleh upah Rp 20.000,00. Berapakah upah selama 9 jam ? 3) Sebuah rumah digambar dengan skala = 1 : 100. Tentukan: a) jarak sebenarnya jika jarak gambar 8 cm. b) jarak pada gambar jika jarak sebenarnya 9 m. 4) Siti membeli barang seharga Rp 125.000,00. Kemudian ia menjualnya deng an memperoleh keuntungan Rp 25.000,00. Berapa persen keuntungan Siti ? f. Tes Formatif 2. Type A: 3 8 2) Bingkai peta dengan panjang dan lebar berbanding 6 dan 4. Dalam bentuk kecil panjangnya 10 cm. Jika skala dibuat 1 : 15, hitunglah lebar bingkai peta yang akan dibuat ! 3) Berapakah 5 % dari harga penjualan mobil Rp 42.250.000,00 ! 1) Nyatakan dalam bentuk persen : Type B. 7 ! 20 x 2 = , tentukan nilai y jika x = 3 ! 2) Pada perbandingan y 3 1) Berapa persen jika 3) Skala peta 1 : 50.000. Jika jarak antara 2 kota dalam peta 35 cm, berapakah jarak 2 kota yang sebenarnya ?

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 19

g.

Kunci Jawaban Tes Formatif 2. Type A: 1) 37,5 % 2) 100 3) Rp 2.112.500,00 Type B: 1) 35 % 2) y = 4,5 3) 17,5 km

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 20

3. Kegiatan Belajar 3. a. Tujuan Kegiatan Belajar 3. Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan: 1) Dapat memahami sifat-sifat bilangan berpangkat. 2) Dapat menyederhanakan bilangan berpangkat, 3) Dapat menyelesaikan soal-soal bilangan berpangkat. 4) Dapat menyelesaikan persamaan dalam bilangan berpangkat. b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 3. 1) Pengertian bilangan berpangkat. Bilangan berpangkat dapat ditulis sbb: an =

axaxaxax.....xa sebanyak n faktor

an = disebut bilangan berpangkat a = disebut bilangan pokok (dasar) n = disebut pangkat 2) Sifat- sifat bilangan berpangkat. ap x aq = a p + q p,q A ap : aq = a p q p,q A (ap)q = apq pA (a.b)p = ap . bp pA p p a a = p pA b b Contoh: 1) a4 x a2 = a4+2 = a6 2) X6 : X = X6-1 = X5 3) (a5)2 = a5X2 = a10 4) (a.b2)3 = a3.b2X3 = a3.b6 m 3X 4 m 12 3 4 5) m2 = = n n 2X 4 n8

( )

1 1 1 2 X 2 + 1 X 2 1 2 6) = X (1) = X 1 7) Persamaan perpangkatan. 32X+1 = 27 32X+1 = 33 2X + 1 = 3 2X = 3 1 2X = 2 jadi x = 2 = 1 2 3) Macam- macam bilangan berpangkat. Macam-macam bilangan berpangkat: a) Bilangan berpangkat bulat positif. Contoh: 22 = 2 x 2 54 = 5 x 5 x 5 x 5 108 = 10 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 b) Bilangan berpangkat nol. Contoh: a0 , 30 , 150 , ... 32 9 30 = 32-2 = 2 = =1 9 3

a0 = 1

dengan a 0

Jadi setiap bilangan berpangat nol selalu menghasilkan satu. c) Bilangan berpangkat negatif.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 21

Contoh: ... ; 100 ; 10 ; 1 ; 0,1 ; 0,01 ; 0,001 ; ... 1 1 1 Dapat ditulis: 100 ; 10 ; 1 ; ; ; ; ... 10 100 1000 1 1 1 102 ; 101 ; 100 ; 1 ; 2 ; 10 10 10 3 102 ; 101 ; 100 ; 10-1 ; 10-2 ; 10-3 Jadi
1 n

d) Bilangan berpangkat pecahan. Jika

1 = a n n a

a dengan n A dikalikan sebanyak n faktor, maka a


1 n

1 n

1 n

1 n

x ... x

1 n

1 1 1 1 + + +...+ n n n n

n faktor sebanyak n suku = Jadi


1 n 1

n n

= a1 = a

a n adalah bilangan yang jika dikalikan dengan bilangan dirinya


=
n

sendiri sebanyak n faktor akan menghasilkan a. Hal itu dapat diartikan

a dengan n A, a R.
dengan m, n A dengan mengambil analog dari bilangan
m n m

Jika maka
m

m an

1 n

dikalikan sebanyak n faktor.


m m m m m m m m

an

+ + + +...+ a n x a n x a n x ... x a n = a n n n n n

= = Jadi
m m

a
n

nx

m n

am am atau

an =

dapat diartikan sama dengan


n

an

a m dengan m, n A.

Contoh:
1

16 4

16

24

24

= 2

c. Rangkuman Uraian Kegiatan Belajar 3. 1) Bilangan berpangkat adalah hasil perkalian bilangan dengan bilangan itu sendiri secara beruntun. an = a x a x a x ... x a sebanyak n faktor. 2) Sifat perpangkatan. ap x aq = a p + q p,q A ap : aq = a p q p,q A (ap)q = apq pA (ab)p = ap . b p pA (a/b)p = (ap/ bp) pA a0 = 1 dengan a 0

1 = a n n a

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 22

3) Dalam menjabarkan dan menyederhanakan bilangan berpangkat mengguna kan sifat-sifatnya. d. Tugas Kegiatan Belajar 3. Diskusikan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompok Anda. Kemudian presentasikan hasilnya, sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 23

e. Lembar Kegiatan Siswa 3. 1) Apakah benar p0 = 1 2) Sederhanakan: a a b X X b b a


2 0 1 2

3) Nyatakan ke dalam bentuk akar 4) Hitung nilai dari:

2 3

(125) 3

5) Tentukan nilai X dari 2X 3 = 1. f. Tes Formatif 3 (Waktu 45 menit). 1) Buktikan bahwa: 20 = 1 2) Sederhanakan: 62(X3)2 3) Nyatakan ke dalam bentuk akar: a)
5 X6 1

b) X2 +X
1 X3 1 2

3 5 Y

4) Tentukan harga

1 X 3

jika x = 64

5) Tentukan nilai X dari

2 2 X 1 = 8 X 4

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 24

g. Kunci Jawaban Tes Formatif 3. 1) Cukup jelas. 2) 36X6 3) a) 6 X 5 b) 5 Y 3 1 6 5) X = 11 4) 2 5. Kegiatan Belajar 4. a. Tujuan Kegiatan Belajar 4. Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan: 1) Dapat memahami tentang konsep bilangan irasional. 2) Dapat menentukan penjumlahan dan pengurangan dari dua atau lebih bilangan irasional bentuk akar. 3) Dapat menentukan perkalian dan pembagian dari dua atau lebih bilangan irasional bentuk akar. 4) Dapat merasionalkan penyebut dari pecahan bentuk akar. b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 4. 1) Pengertian. Bilangan irasional (bilangan tak terukur) adalah bilangan yang tidak dapat p dinyatakan dalam bentuk , dengan p,q B dan p 0. q Bilangan irasional disebut juga bilangan tak rasional. Bilangan irasional diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu : a. Bilangan pecahan desimal tak terbatas tak berulang. Contoh : 1). e = 2,718218... 2). = 3,142857... b. Bilangan yang berbentuk akar, (khusus akar bilangan prima) : Contoh : 1). 2 = 1,414213562... 2). 3 = 1,732050808...

2. Operasi Bilangan Irasional. a) Penjumlahan dan pengurangan. Bilangan irasional tidak dapat di jumlahkan atau dikurangkan kecuali bilangan itu sejenis, karena besarnya tidak terukur (letak/ posisinya tidak dapat ditentukan dengan tepat pada suatu garis bilangan). Contoh : 1). e + = e + (tidak bisa digabung menjadi e ) 2). e - e - (tidak bisa digabung) 3). 4). 5). 7+ 3= 7+ 3 (tidak bisa digabung menjadi

10 ) 3

(tidak bisa digabung menjadi 2 ) 5 3 + 4 3 = (1 + 4) 3 = 5 3 hal ini boleh karena 3 & adalah akar sejenis.

7 -

b) Perkalian bentuk akar. Ingat bahwa a x Contoh: 1) 8x 3

a =a

a b x c d = ac b.d = 8x 3 = 24 = 4x 6 = 2 6

2) 3 2 x 2 5 = (3x2)( 2 x

5 ) = 6 10

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 25

c) Menyederhanakan bilangan irasional : 1). Memperkecil bilangan dibawah tanda akar : hal ini mengingat sifat perkalian akar ; b x d = Contoh : a). 18 = 9.2 = 9 . 2 = 3 . 2 = 3 2 b).

b.d

75 =

25.3 =

25 .

3 =5 3

2). Merasionalkan penyebut suatu pecahan. a a b a b = X = Ingat bahwa b b b b 2 (a + b)(a b) = a b2 Contoh: 6 6 2 6 2 = X = =3 2 1) 2 2 2 2 2) 3) 3 2 5 4 1+ 3 = 3 2 5 = X 5 5 X = 3 5 3 5 = 2.5 10 = 4(1 3) 1 ( 3)
2 2

4 1+ 3 2

1 3 1 3

4(1 3) 1 3

4(1 3)

= 2(1 3)

c. Rangkuman Uraian Kegiatan Belajar 4. - Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk p , a,b B dan b 0. q Bilangan irasional tidak dapat dijumlahkan dan tidak dapat dikurangkan. Merasionalkan penyebut suatu pecahan bentuk akar dengan cara dikalikan dengan 1 (satu) yang dijadikan pecahan dengan penyebut yang sama dengan penyebut pecahan yang akan dirasionalkan. d. Tugas Kegiatan Belajar 4. Diskusikan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompok Anda. Kemudian presentasikan hasilnya, sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru. e. Lembar Kegiatan Siswa 4. 1) Apakah benar bahwa 2) Tentukan jumlah dari 3) Tentukan selisih dari

50 merupakan bilangan irasional ?


3 5 + 20 5 3 48

4) Tentukan hasil kali dari 2 2 x 3 2 5) Sederhanakan bentuk akar berikut : a). 12 b). 60 6) Rasionalkan penyebut dari : 2 a) b) 5 f.

3 3 2

c)

2 3 3+ 2

Tes Formatif 5 (Waktu 45 menit). 1) Buktikan bahwa 3 adalah bilangan irasional.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 26

2) Tentukan 2 8 + 3) Tentukan 3 5

2.

20
3 5 b) 2 3 2

4) Tentukan 2 3 x 3 5 . 5) Rasionalkan penyebut dari a)

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 27

g. Kunci Jawaban Tes Formatif 4. 1) 3 = 1,7320508... hasilnya merupakan bilangan desimal tak berulang dan tak terbaras. 2) 5 2 3)

5
3 5 5 2(3 + 2 ) 7

4) 6 15 5) a) b)

4. 5.

Kegiatan Belajar 5. a. Tujuan Kegiatan Belajar 5. Setelah mempelajari uraian kegiatan belajar ini, anda diharapkan: 1. Dapat memahami pengertian logaritma. 2. Dapat menentukan logarima suatu bilangan dengan menggunakan daftar logaritma. 3. Dapat menentukan anti logaritma suatu bilangan. Dapat memahami sifat-sifat logaritma;. Dapat mempergunakan logaritma dalam perhitungan-perhitungan. 6. b. Uraian Materi Kegiatan Belajar 5. 1) Pengertian logaritma. Kita telah memahami pengertian bilangan berpangkat. Bentuk umum bilangan berpangkat: an dimana a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat. Kalau bilangan pokok dan pangkat tidak diketahui maka hasil dari bilangan berpangkat dapat dicari. Sebagai contoh: 102 = 100 Kebalikannya apabila yang diketahui bilangan pokok dan hasil bilangan berpangkat, maka pangkat dari bilangan pokok tersebut dapat ditentukan. Sebagai contoh: 102 = 100, mencari pangkat dari bilangan 10 yang hasilnya sama dengan 100. Pangkat tersebut adalah 2. Mencari pangkat dari suatu bilangan pokok, jika hasil pemangkatan sudah diketahui seperti di atas dapat ditulis dengan notasi logaritma yang disingkat log. Sebagai contoh: 10 ...... = 100, ditulis 10 log 100 = ... Dan nilai 10 log 100 = 2. Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui. a Definisi: log Y = X aX = Y a a Y X = = = bilangan pokok (basis logaritma) 1 a > 0 radikal hasil penarikan logaritma.

Jika bilangan pokok sutu logaritma tidak ditulis, bilangan pokok logaritma tersebut adalah 10. Contoh: log 100 = ..... artinya 10log 100 = ... Jawab: log 100 = 2. Log 1000 = .... artinya 10log 1000 = 3 Log 10000 = ..... artinya 10log 10000 = 4

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 28

2) Menentukan logaritma dengan menggunakan daftar logaritma. Daftar logaritma yang biasa digunakan disebut daftar logaritma biasa yaitu dengan bilangan pokok 10. Dalam daftar logaritma yang ditulis hanya bilangan desimal yang menyatakan hasil logaritma dari suatu bilangan. Bilangan desimal ini disebit mantis. Lajur-lajur dalam logaritma terdiri dari : a. Lajur N (lajur pertama) dari atas ke bawah memuat bilanganbilangan secara berurutan dari nol sampai 1000. b. Lajur ke dua sampai dengan lajur ke sebelas, dari kiri ke kanan berturutturut diisi dengan bilangan 0, 1, 2, 3, ..., 8, 9. Lajur yang memuat angka nol disebut lajur nol, yang memuat angka 9 disebut lajur sembilan. Cara menentukan logaritma bilangan pokok 10. Sebagai contoh: Dengan menggunakan daftar logaritma tentukan nilai logaritma dari : a) log 4,6 b) log 46 c) log 460 Jawab: a) log 4,6 = ..... Antara log 1 = 0 dan log 10 = 1 Log 4,6 = 0,.... Angka di depan tanda koma, disebut indek (karakteristik). Angka di belakang tanda koma disebut mantis dari logaritma bilangan itu. Mantis didapat dalam daftar logaritma pada baris ke 4 dan lajur ke 6 = 6628. Jadi log 4,6 = 0,6628. b) log 46 = ..... Antara log 10 = 1 dan log 100 = 2 Log 46 = 1,..... Mantis didapat pada daftar logaritma pada baris ke 4 dan lajur ke 5 = 6628. Jadi log 46 = 1,6628. c) log 460 = ..... Antara log 100 = 2 dan log 1000 = 3 Log 460 = 2,.... Dengan cara yang sama dengan di atas diperoleh log 460 = 2,6628. 3) Menentukan anti logaritma suatu bilangan. Apabila nilai logaritma suatu bilangan sudah diketahui, maka bilangan itu dapat ditentukan dengan menggunakan daftar logaritma. Jadi daftar logaritma sekaligus juga merupakan daftar anti logaritma. Sebagai contoh : Tentukan bilangan yang logaritmanya : a) 0,6628 b) 1,6628 c) 2,6628 d) 3,6628 Jawab: a) Misal bilangan yang akan ditentukan itu x, maka log x = 0,6628 Oleh karena log x = 0,6628 (antara 0 dan 1) maka x antara 1 dan 10. 0 < log x < 1 maka 1 < x < 10

Kemudian dicari pada daftar logaritma sehingga didapat angka 6628. Selanjutnya dari angka 6628 ditarik garis ka arah kiri sampai lajur N diperoleh angka 4 dan ditarik garis vertikal ke atas diperoleh angka 6. - pada lajur N diperoleh angka 4 ditulis 46 - pada arah vertikal diperoleh angka 6 maka mantis 6628 berhubungan dengan bilangan 46.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 29

Oleh karena bilangan x nilainya diantara 1 dan 10 maka x = 4,6 b) Log x = 1,6628 maka x antara 10 dan 100 Dengan cara seperti di atas diperoleh x = 46. c) Log x = 2,6628 maka x antara 100 dan 1000 x = 460 d) Log x = 3,6628 maka x antara 1000 dan 10000. x = 4600 4). Sifat- sifat Logaritma. Setelah memahami pengertian logaritma dan cara menentukan logaritma suatu bilangan, maka sekarang kita mempelajari sifat-sifat logaritma. Adapun manfaat dari sifat-sifat logaritma ini adalah dalam penerapan logaritma dalam perhitungan-perhitungan. Sifat 1 Logaritma perkalian dua bilangan sama dengan jumlah logaritma dari masing-masing bilangan tadi.
a

log (b x c) = alog b + alog c


a a

Bukti log b = x maka ax = b ..... (1) log c = y maka ay = c ..... (2) Jika persamaan (1) dikalikan (2) diperoleh: b x c = ax x ay b x c = ax + y a log (b x c) = alog ax + y = x+y = alog b + alog c terbukti. Misal : Contoh: a) 2log 4 + 2log 8 = 2log (4 x 8) = 2log 32 = 2log 25 = 5 1 1 b) 3log + 3log 27 = 3log ( x 27) 3 3 = 3log 9 = 3log 32 = 2 c) log 8 + log 125 = log (8 x 125) = log 1000 = 3

Sifat 2 Logaritma pembagian dua bilangan sama dengan selisih logaritma dari masing-masing bilangan itu.
a

log

b c

= alog b - alog c

Bukti Misal :
a a

log b = x maka ax = b ..... (1) log c = y maka ay = c ..... (2)

b ax = c ay b = a(x y) c b a log = alog a(x-y) c

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 30

= xy b a log = alog b - alog c c Contoh: 60 15 = 2log 4 = 2log 22 = 2 9 b) 3log 9 - 3log 27 = 3log 27 1 = 3log 3 = 3log 3-1 = -1 500 c) log 500 - log 5 = log 5 = 2log 100 = 2 a)
2

log 60 - 2log 15 = 2log

Sifat 3 Logaritma suatu bilangan berpangkat sama dengan pangkat dikalikan dengan logaritma bilangan itu. a log b n = n x alog b Bukti log b n = alog (bxbx ... xb) n faktor = alog b + alog b + ... + alog b n suku a a n log b = n x log b terbukti
a

Contoh: a) 2 log 25 3 log 5 + log 20 = log 252 log 53 + log 20 25 2 x 20 = log 53 = log 5 4 x 20 53 = log (5 x 20) = log 100 = 2 b) 1 2 1 2 log 16 2 2log 4 + log 64 = 2log 16 1/2 2log 42 + log (64)1/2 2 2 = 2log (42)1/2 2log 42 + log (26)1/2 = 2log 4 2log 42 + log 23 4 x8 = 2log 16 32 = 2log 16 = 2log 2 = 1 53 x2 3 3 log 5 + 3 log 2 - log 10 = log 10 125 x8 = log 10 1000 = log 10

c)

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 31

= log 100 = 2 Sifat 4 Mengubah bilangan pokok logaritma.


a

log b =

log b log a

atau

log b =

1
b

log a

Bukti
a

log b = x maka ax = b log b = log ax = x . log a log b x = log a


a

log b log b

= = =

log b log a log b log a 1


b

terbukti

log a

terbukti

Contoh: Jika 2log 3 = a, nyatakan logaritma di bawah ini dalam a. a) 2log 9 b) 8log 3 Jawab : a) 2log 9 = 2log 32 = 2 x 2log 3 = 2 x a = 2a log 3 b) 8log 3 = log 8 = = = = Sifat 5 a) b) c) Bukti: a)
a a

log 3 log 2 3 log 3 3 log 2 1 log 3 3 log 2 1 2 1 1 x log 3 = x a = a 3 3 3

log b x
an an

log b m

log c = alog c m a = x log b n


b a

log b n =

log b

log b x

log c = = =

log b log c x log a log b log c log a


a

log c

terbukti

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 32

b)

an

log b m

= = =

log b m log a n log b m . log a n m a . log b n n a log b n a log b

terbukti

c)

an

log b n = =

terbukti

Contoh: a) Hitunglah Jawab: c)

log 5 x 5log 64 log 5 x 5log 64 = 2log 64 = 2log 26 = 6 2 Jika log 3 = a, maka nyatakan 4log 81 dalam a.
2 2

Jawab:

log 81 = =

22

log 3 4

4 2 log 3 2 = 2.a = 2a Sifat 6 a Bukti: Misal: `


a

log b

= b

log b = x maka ax = b (definisi logaritma) a x a log b = a a


a

log b

= b

terbukti

Contoh : 2 2 log 5 = 5 c. Rangkuman Uraian Materi Kegiatan belajar 5. Sifat-sifat logaritma yang telah di jelaskan di atas dapat disajikan dalam rangkuman sebagai berikut : Definisi logaritma Jika Sifat 1 Sifat 2 Sifat 3 Sifat 4 Sifat 5
a

log Y = X aX - Y 0 < log x < 1 maka 1 < x < 10 a log (b x c) = alog b + alog c
a a

log

b c

= alog b - alog c 1
b

log b n = n x alog b log b a log b = atau alog b = log a a) b) c)


a

log a

log b x
a
n

log b m

log c = log c m a = x log b n


a

an log b

log b n =

log b

Sifat 6

= b

d.

Tugas Kegiata n Belajar 5.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 33

Diskusikan soal-soal berikut ini dengan angoota kelompok anda. Kemudian persentasikan hasilnya, sesuai dengan yang ditugaskan guru. e. Lembar Kegiatan Siswa 5. 1) Nyatakan dengan notasi pangkat. a) 2log 128 = 7 1 b) 2log = -2 4 2) Hitunglah nilai logaritma di bawah ini. a) 10log 100 1 b) 10log 100 3) Sederhanakan. a) 2log 48 - 2log 6 = b) 2log 5 - 2log 20 = c) 6log 4 + 6log 9 = d) 7log 4 + 2 7log 3 - 2 7log 6 = e) 3log 27 + 3log 3 = 4) Hitunglah: log 25 x 2log 10 x 5log 4 = 5). Jika 2log 3 = a dan 2log 5 = b, maka nyatakan 6log 50 dalam a dan b.

f.

Tes Formatif 5. 1) Nyatakan tiap bentuk di bawah ini dengan memakai notasi logaritma: a) 25 = 32 b) 60 = 1 c) 34 = 81 2) Nyatakan tiap bentuk di bawah ini dengan memakai notasi pangkat: a) 10log 1 = 0 b) 2log 64 = 6 1 c) 3log = -2 9 3) Gunakan daftar logaritma untuk menentukan nilai tiap logaritma berikut: a) log 2 d) log 3,2 b) log 20 e) log 32 c) log 200 4) Tentukan bilangan yang nilai logaritmanya diketahui sebagai berikut: a) 0,8388 c) 2,8388 b) 1,8388 d) 3,8388 5) Sederhanakan. a) 3log 5 + 3log 2 + 3log 4 = b) 3log 27 - 3log 81 = c) 3 log 2 + 2 log 4 = d) 2 log 15 - 2 log 5 = 7) Jika 2log 3 = a a) 4log 81 = b) 8log 27 = 8) Jika a = 2 dan b = 64, hitunglah alog b = 9) Sederhanakan. 9 2 a) 2 log 5 b) 3 log 4 9) Tentukan nilai x pada persamaan log x3 - 2 log 102 + 2 log x = 3

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 34

f.

Kunci Jawaban Tes Formatif 5. 1) a) b) 2) a) b) 3) a) b) c) 4) a) b) 5) a) 6) a) 7) 6 8) a) 10) 3 log 32 = 5 log 1 = 0 100 = 1 26 = 64 0,3010 1,3010 2,3010 6,9 69 -1 2a
2 6

c)

log 81 = 4

c) 3-2 = 1/9 d) 0,5051 e) 1,5051 c) 690 d) 6900 b) log 128 b) 1,5 a b) 4

c) 9

BAB III EVALUASI Evaluasi Kompetensi (waktu 90 menit) 1. Tentukan nilai dari : a. 4 + 3 10 + 5 + 7 b. 4 + 3 (10 + 5) + 7 c. 25 x 3 + 18 : 6 d. 10 : 2 e. 5 + 4 : 3 x 6 f.

(16 ) 3 / 4

g. 32 . h.

1 1 . 27 3 1 2 4

. 90

i. Log 50 + log 2

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 35

j. 2log 16 + 2log 5 2log 10 2. Nyatakan dalam persen ( % ) : a.

b. 0,04 c. 1

7 8

d. 1, 12 3. Dalam bulam promosi suatu produk baru dijual dengan dikon 35% dari harga yang tertera pada label harga produk. Jika pada label tertulis Rp. 120.000,00 berapa harga jualnya ? 4. Seorang tukang pigura mendapat pesanan sebuah bingkai lukisan dengan perbandingan ukuran panjang dan lebar8 : 5, lewat surat. Pada gambar bingkai panjangnya 12 cm. Pemesan menghendaki skala gambar dan ukuran sebenarnya 1 : 20. Hitunglah ukuran bingkai tersebut !

2 5

BAB IV PENUTUP Sebagai tindak lanjut dari seluruh kegiatan belajar dalam modul Operasi Bilangan Real ini, jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 75 % atau lebih, maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Setelah mendapat rekomendasi dari guru atau pembimbing mata diklat Matematika (Modul diberikan pada siswa untuk dipelajari di rumah). Tetapi jika siswa masih belum mencapai penguasaan kompetensi 75 % atau siswa dianggap belum kompeten, maka siswa harus mengulang evaluasi tersebut. Tidak menutup kemungkinan untuk diadakan penelusuran terhadap penguasaan kompetensi dengan mengulang kembali tahap-tahap kegiatan belajar yang belum dikuasai (siswa diberkan modul pada kompetensi ini untuk dipelajari di rumah).

---0---

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 36

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 37

DAFTAR PUSTAKA Husein Tampomas , 1999 Seribu Pena Matematika SMU kelas 1, Jakarta, Erlangga. Maman Abdurahman, Drs. 2000, Matematika SMK , Bandung, CV Armico. Sukamto, dkk. 2000, Matematika SMK 1, Jakarta, Yudhistira.

Modul Operasi Bilangan Real, Matematika SMK./Halaman 38

Anda mungkin juga menyukai