Anda di halaman 1dari 7

Teh Hitam ( Black Tea ) Merupakan jenis teh yang mengalami proses fermentasi penuh dan palinglama sehingga

warnanya sangat pekat dan aromanya paling kuat. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia.2 Masa seduh : 3 5 menit dengan 100 C .Proses pembuatan the hitam

1. Proses Pelayuan- Menggunakan kotak untuk melayukan daun (Whitehring trought), merupakankotak yang diberikan kipas untuk menghembuskan angin ke dalam kotak.Pembalikan pucuk 2 - 3 kali untuk meratakan proses pelayuan. 2. Proses PenggilinganBertujuan untuk memecah sel-sel daun, agar proses fermentasi dapat berlangsungsecara merata. 3. Proses Pengeringan- Menggunakan ECP drier (Endless Chain Pressure drier) & Fluid bed drier. - Kadar air produk yang dihasilkan 3 - 5 %

Teh Oolong ( Oolong Tea )Teh Oolong adalah gabungan teh hitam dan teh hijau.Teh Oolong adalah jenis teh yang dalam pengolahannya hanya melalui setengah proses fermentasi. Tehtersebut difermentasi dengan cepat, sesudah dan sebelum penggulungan. Karenahanya setengah difermentasi, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedangbagian tengah daunnya tetap hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan tehhijau, namun warna dan aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam.Masa seduh : 5 7 menit

Proses pembuatan teh oolong ( teh semi fermentasi ): 1. Daun teh segar (kadar air 75 - 80 %) 2. Pelayuan dengan sinar matahari ( 90 menit ) 3. Pelayuan dan pengayakan dalam ruangan (4-7 jam ) 4. Pengeringan I dengan sistim Panning ( proses tersebut dilakukan dengan caramelewatkan daun pada lorong / silinder panas (suhu permukaan 300 - 350 Cdengan tujuan untuk menghambat proses oksidasi enzimatis. 5. Penggulungan ( 5-12 menit )

6. Pemotongan 7. Pengeringan

Teh Hijau ( Green Tea )Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami proses fermentasi tetapimengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lamadibandingkan teh putih.1Masa seduh : 1 3 menit, 70 C

1. Proses Pelayuan - Setelah penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar & diaduk-aduk Untuk mengurangi kandungan air yang terbawa pada daun. - Setelah itu daun teh dilayukan dengan melewatkan daun tersebut pada silinderpanas sekitar 5 menit (system panning atau dilewatkan beberapa saat pada uappanas bertekanan tinggi (system steaming), proses pelayuan ini bertujuan untukmematikan aktivitas enzim sehingga akan menghambat timbulnya prosesfermentasi. - Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 - 70 % 2. Proses PendinginanBertujuan untuk mendinginkan daun setelah melalui proses pelayuan. 3. Proses Penggulungan daun - Menggunakan mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehinggateh yang dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. - Proses ini hampir sama dengan proses penggilingan pada proses pembuatanTeh hitam, tetapi untuk proses pembuatan teh hijau daun yang dihasilkansedapat mungkin tidak remuk / hanya tergulung, dan mempunyai rasa yang lebihsepet. Proses penggulungan berkisar antara 15 - 30 menit. 4. Proses Pengeringan - Proses pengeringan yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan ECPdrier , kemudian setelah itu langsung dilanjutkan dengan pengeringanmenggunakanrotary drier .- Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %, danakan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110 - 135 Cselama 30 menit.

- Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yangdipergunakan berkisar antara 70 - 95 C dengan waktu sekitar 60 - 90 menit. - Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %. 5. Proses sortasiProses ini bertujuan untuk mendapatkan teh hijau dengan berbagai kualitas mutu :a. Peko (daun pucuk). b. Jikeng (daun bawah / tua). c. bubuk / kempring (remukan daun). d. tulang

Teh Putih Berasal dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus.Teh putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan dandikeringkan.Daun teh putih setelah ikeringkan tidak berwarna hijau tapi berwarnaputih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih pucat dengan aroma lembut dansegar. Katekin dalam jumlah tinggiKetika dihidangkan, teh putih memiliki Warna kuning pucat dan aroma yang lembutdan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh. Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Masa seduh : 5 7menit, 60C

Teh Wangi Melati ( Jasmine Tea)Teh jenis ini merupakan teh yang populer dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

1. Proses Pengeringan I - Teh hijau dipanaskan dengan menggunakan mesin Rotary drier / Fluid bed drier pada suhu 90 - 125 C. - Proses penggosongan akan menghasilkan "Cou-cui" berwarna coklat kehitamandengan kadar air 3 -5% 2. Pemilihan bungaDipilih bunga yang siap mekar, hal ini bertujuan agar proses pewangian dapatberlangsung dengan sempurna. 3. Proses pelembaban - Bertujuan untuk mempersiapkan teh agar dapat menerima aroma bunga secaramaksimal.

- Dilakukan penambahan air 20 %. - Proses pelembaban dilakukan pada pagi - siang hari, kemudian teh hasilpelembaban ditebar membentuk suatu lapisan setebal 15 - 20 cm .- Setelah itu dilanjutkan dengan proses pewangian, dimana bunga melatidicampurkan.

4. Proses Pengeringan II - Menggunakan ECP drier (Endless Chain Pressure drier)dengan suhu berkisarantara 110 - 125 C selama 45 60 menit. - Kadar air produk yang dihasilkan berkisar antara 4 - 6 %

Tahap I : Penyeduhan The Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100 - 105 C. Denganvolume yang telah

ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air panaslewat atas. Setelah volume air tercapai, ditunggu antara 15 20 menit. Teh wangi melatidiseduh didalam tangki ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah melalui filtrasipemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring dengancosmos filter tinggal 950 1300ppm) dan ditampung di tangki percampuran(MixingTank).

Tahap II : Pembuatan Sirup Gula Gula pasir dimasukkan ke Hopper, kemudian dengan screw conveyor guladimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur100 5 C. Pada penggunaan jenis

gula tertentu ditambahkan activecarbon powder . Jumlah activecarbon powder yang ditambahkan sekitar 0,5kg untuk gula local. Penyaringan larutan gula dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penyaringan kasar pada hopper screw conveyor , dan penyaringan dengan cosmos filter. Untuk mengurangikesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan belum mencapai standar,dari softener sirup gula

disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan gula. Jika kesadahangula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk dicampur dengan TehCair Pahit.

Tahap III : PercampuranDari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki percampuran hingga kadargula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.

Tahap IV: Pemanasan Teh Cair ManisTeh Cair Manis (TCM) adalah percampuran antara Teh Cair Pahit (TCP) dengansirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (proses pemanasan). Pada prosesini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90 C.

Tahap V : Pengisian Dalam BotolDari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini,TCM dengan temperatur di atas 90 C diisi ke dalam botol panas yang

sudah dicuci dansteril. sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkutdan dibiarkan dingin

Pembotolan (Bottling Line)

1.Pallet Krat botol di atas pallet dipindahkan secra manual ke roll konveyor untuk dikirimmenuju De Crater.

2.Penghilangan kotoran Krat berisi botol kotor dilewatkan mengikuti roll konveyor, secara manualdiperiksa benda asing yang berada di dalam botol seperti straw, plastic, danlainnya. Kotoran dibuang secara manual.

3.De-Crater Botol dipisahkan dari krat dengan peralatan De-Crater. Botol kotor dipindahkan keatas roll koveyor, sekali angkat 3 x 24 botol, selanjutnya botol dikirim menujumesin washer, sedangkan krat botol menuju

crate washer.

4.Mesin pencuci krat(Crate Washer) Krat kotor masuk ke mesin pencuci krat mengikuti konveyor pembawa. Di dalammesin pencuci, posisi krat dibuat terbalik, kotoran yang tertinggal dalam krat akan jatuh. Krat disemprot dari segala arah serta disikat. Pada saat keluar, posisi kratkembali seperti semula. Krat yang sudah bersih mengikuti konveyor menuju Crateruntuk diisi dengan teh botol sosro

6.Optic scan Secara otomatis botol berisi kotoran tersebut dikeluarkan dari konveyor.Kotoran yang dapat di deteksi adalah kotoran dengan ukuran lebih besar dari 3 x3mm.alat ini bekerja dengan prinsip fotosel dan elektrik. Sinar dipancarkan daribawah dasar botol akan ditangkap oleh fotosel yang berputar di bagian atas botol.Alat ini bekerja dengan 3 buah sel berputar yang mendekati kotoran pada bagianpinggir, tengah dan pusat dasar botol yang diperiksa.

7. Light Inspection Botol diperiksa dengan latar belakang layar yang diterangi cahaya lampu.Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan kotoran disekeliling botol (dinding),keutuhan, retak mulut botol yang lolos dari optic scan, serta botol asing dan jugabotol buram.

8.Unit pasteurisasi Sebelum teh cair masuk ke filler,temperature Teh Cair Manis distandartkanmelalui alat pasteurisasi. Unit pasteurisasi terdiri dari Plat Heat Exchanger , Pompa,dan pipa sirkulasi ( Holding pipe). Teh Cair Manis dari mix tank dipompakanmelalui PHE kemudian dialirkan melewati holding pipe menuju filler. Pada ujungholding pipe terdapat temperature control yang bekerja secara otomatis

.9.Mesin Pengisi(Filler) Pengisian Teh Cair Manis ke dalam botol pada mesin filler dilakukan berdasarkanperbedaan tekanan didalam botol dan TCM yang berada di cover Tank Filler. TCMakan keluar mengisi

botol bila terdapat perbedaan tekanan, katup pengisi akanmenutup bila perbedaan tekanan diantara keduanya tidak ada. Proses pengisiandilakukan dalam keadaan panas , yaitu temperature botol minimal 60 C dantemperature TCM 90 -100 C.

10.Mesin penutup(Crowner) Botol yang telah berisi TCM kemudian memasuki mesin Crowner yang mempunyaikecepatan sama dengan mesin filler. Temperature TCM pada waktu ditutupminimal 80 botol (crown crimp) untuk teh botol sosro adalah28.5-28,9 ppm. C. Ukuran tutup

11.Coding Botol isi selanjutnya diberi kode produksi menggunakaninject printer

12. Light inspection Botol isi selanjutnya dilewatkan didepan layar yang diterangi dengan lampu untuk diperiksa volume teh, botol retak, botol buram, botol isi benda asing, tidak bertutup, dan tutup tidak sempurna/miring. Pemeriksaan ini dilakukan secaravisual.

13.Mesin crater Krat yang sudah dicuci dicrate washer ,melalui konveyor krat sudah berada dimesin crater. Tiap krat berisi 24 botol isi. Dan disusun diatas pallet secaramanual.tiap pallet berisi 60 krat.

Anda mungkin juga menyukai