Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Hemoroid adalah varises direktum bagian bawah atau anus, hemoroid internal berasal dari bagian atas spingter anal internal yang berada di dalam anus sedangkan yang menonjol keluar anus dan membesar disebut hemoroid eksterna.hemoroid dapat di akibatan oleh faktor antara lain konstipasi yang dialami bertahun-tahun, adanya tekanan intraabdominal, kehamilan, hipertensi, terlalu lama berdiri atau duduk, kurang mengkomsumsi serat. ( Ensiklopedia Keperawatan, 2008 )

Hemoroid dapat dialami oleh laki-laki ataupun perempuan, penyakit yang terjadi pada usia sekitar 25-65 tahun. Biasanya faktor resiko dari hemoroid karena adanya tekanan intraabdominal, kehamilan, hipertensi, terlalu lama berdiri atau duduk, kurang mengkomsumsi serat juga termasuk yang menyebabkan jumlah insiden penyakit hemoroid meningkat. Penatalaksanaan hemoroid dapat berupa pendarahan hebat bila peyakit ini/ hemoroid bila tidak ditangani segera atau hemoroidektomi mengangkat hemoroid dengan cara eksisi.

Sepuluh juta orang di Indonesia dilaporkan menderita hemoroid dengan prevelensi lebih dari 4%, penelitian diruang endoskopi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan januari 2000 sampai 2001 adalah 414 pasien yang dilakukan kolonoskopi, ada 108 kasus hemoroid (26,06 %). Dirumah sakit yang sama pada tahun 2005 ditemukan 9%. Dirumah sakit bakti Wira Semarang, yang berobat pada tahun 2008 sebanyak 1575 kasus bedah, dan 252 ( 16%) pasien adalah kasus hemoroid.

Menurut catatan Medical Recort Rumah Sakit PELNI Jakarta dilaporkan ada 125 kasus hemoroid dari jumlah total yang dirawat 11.084 pasien yang ada dirumah sakit pelni jakarta pada tahun 2009, 151 kasus hemoroid (15,1%) dari jumlah total 884 pasien bedah umum yang ada dirumah sakit Pelni Jakarta pada tahun 2010. Serta 125 kasus hemoroid dari jumlah total yang dirawat 11.084
1

pasien yang ada dirumah sakit pelni pada tahun 2011. Dari data tersebut 100% dilakukan hemoroidektomi. Jadi, Kasus di Rumah Sakit Pelni Jakarta lebih sedikit dibandingkan dengan rumah sakit diatas.

Komplikasi yang mungkin terjadi setelah pembedahan antara lain hematoma (hemoragi), infeksi (sepsis luka) oleh karena itu, perawatan luka secara septik dan antiseptik serta pemberian antibiotik guna menurunkan terjadinya resiko infeksi sangat diperlukan. komplikasi lain yang dapat terjadi gangguan insisi atau luka bedah, penonjolan isi luka dan juga dapat terjadi retensi urine. Komplikasi sebelum dilakukan pembedahan adalah adanya anemia yaitu berkurangnya sel darah merah. Hipotensi yaitu penurunan tekanan darah dan dan jika tidak ditangani dapat terjadi perdarahan yang hebat.

Melihat komplikasi yang ditimbulakan perawata sebagai petugas kesehatan harus mempunyai andil untuk melakukan asuhan keperawatan secara profesional dan pencegahan hemoroid dengan menggunakan pelayanan keperawatan yang profesional melalui peran perawat sebagai 4 upaya yaitu sebagai provider yaitu promotif, preventif, kurative, dan rehabilitative. Upaya sebagai promotif adalah meningkatkan derajat kesehatan pola hidup sehat dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang pengertian, tanda dan gejala, dan komplikasi yang dapat terjadi. Preventif dengan melakukan pencegahan, kurative yaitu melaksanakan asuhan keperawatan dengan kolaborasi untuk tindakan

pembedahan, perawatan pasca operasi dan rehabilitative (pemulihan) adalah menganjurkan menganjurkan untuk kontrol secara teratur, melakukan perawatan post operasi, banyak mengkonsumsi buah dan sayur.

Jadi, hemoroid disini tidak memandang bulu. Baik laki-laki ataupun perempuan mempunyai faktor resiko yang sama. Disisi lain, resiko hemoroid meningkat seiring bertambahnya usia yaitu pada 45-65 tahun.

Untuk itu, penulis tertarik melakukan studi kasus dalam menyusun karya ilmiah/ makalah dnegan pre dan post hemoroidektomi di Rumah Sakit pelni Jakarta.

B. Tujuan Penulisan Mengetahui asuhan keperawatan dengan pre dan post operasi hemoroidektomi di Rumah Sakit pelni Jakarta. 1. Tujuan Umum Penulis ingin memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post operasi hemoroidektomi di Ruang Kenanga Rumah Sakit PELNI Jakarta.

2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan pre dan post operasi hemoroidektomi. b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan pre dan post hemoroidektomi. c. Mampu merencanakan masalah tindakan keperawatan pre dan post hemoroidektomi. d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan pre dan post hemoroidektomi. e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan pre dan post operasi hemoroid. f. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus. g. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat secara mencari solusi/ alternatif pencegahan masalah. h. Mendokumentasikan asuhan keperawtan pada klien dengan pre dan post operasi hemoroid.

C. Ruang Lingkup Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi dengan mengambil satu kasus yaitu Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. F dengan pre dan post Hemoroidektomi di Ruang Kenanga Rumah Sakit PELNI Jakarta dari tanggal 10 April 2012 sampai dengan 12 April 2012.

D. Metode Penulisan Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan studi kasusu dan metode studi kepustakaan. Adapun langkah

yang diambil oleh penulis dalam penulisan makalah ilmiah ini adalah studi literatur dan internet, wawancara, observasi, da dokumentasi. Adapun studi literatur yaitu mengumpulkan bahan bahan dan buku keperawatan maupun sumber lain yang berkaitan dnegan hemoroid. Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengandalkan komunikasi langsung kepada pasien dan keluarga. Observasi yaitu melakukan observasi secara terus menerus dengan pengamtan secara langsung pada saat melakukan asuhan keperawatan, dan Dokumentasi yautu dengan melihat dan mempelajari catatan medik, catatan erawatan, hasilhasil pemeriksaan (penunjang/ laboratorium).

E. Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini terdiri dari 5 BAB yaitu: BAB I : Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkkup, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II : Tinjauan Teori yang terdiri dari Pengertian, Etiologi, Patofisiologi, Penatalaksanaan Medis, Pengkajian Keperawatan, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan Keperawatan, dan Evaluasi Keperawatan. BAB III : Tinjauan Kasus yang terdiri dari Pengkajian Keperawatan, Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan Keperawatan, Diagnosa Keperawatan dan evaluasi Keperawatan. BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari Pengkajian Keperawatan, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan. BAB V : Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai