Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI KLINIS 1. FRAGILITAS ERITROSIT MENINGKAT a.

Anemia Hemolitik Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam didalam darah, yang dapat disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit atau jumlah hemoglobin dalam sel yang terlalu sedikit (Guyton and Hall, 2007). Anemia hemolitik adalah salah satu jenis anemia. Anemia ini disebabkan oleh pecahnya eritrosit dalam jumlah besar. Hemolisis, atau pecahnya sel darah merah terjadi karena sel bersifat defektif (Sherwood, 2001). Sel sel anemia hemolitik bersifat rapuh, sehingga mudah pecah sewaktu melewati kapiler, terutama sewaktu melewati limpa.walaupun sel darah merah yang terbentuk jumlahnya dapat mencapai normal, atau bahkan lebih besar dar normal pada penyakit hemolitik ini hidup selnya sangat singkat sehingga sel ini dihancurkan lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya dan mengakibatkan anemia yang parah (Guyton and Hall, 2007). Penyakit ini pun ada dalam berbagai bentuk, dan banyak yang tidak dapat dideteksi secara cepat. Penyakit ini juga termasuk juga penyakit yang diturunkan. Cara menurunkannya adalah dengan melibatkan permukaan antigen Rh yang berpotensi cukup bahaya, karena antibodi dan anti-Rh mampu melewati plasenta dan memasuki aliran darah janin. Sel sel darah merah dengan Rh positif pada janin diserang oleh antibodi darah ibu dengan Rh-negatif. Antibodi ini dengan Rh-positif menjadi rapuh dan dengan cepat menimbulkan pecahnya sel dan menyebabkan anak dilahirkan dengan anemia yang berat (Martini, 2008).

b.

Leukemia Leukemia mula-mula dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1847 sebagai darah putih adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoetik yang secara maligna melakukan transformasi, yang menyebabkan penekanan dan pergantian unsur sumsum tulang yang normal (Price, 2006).

c.

Leukimia limfositik kronik Adalah penyakit limfopoliferatif klonal sel-B dengan limfosit yang terakumulasi dalam darah, sumsum tulang, dan sering pada kelenjar getah bening dan limfa (jumlah leukosit absolute >5,0 x 109/L) (Mehta, 2008). Penyebabnya tidak diketahui. Perubahan kromosom yang sering terjadi adalah trisomi 12, delesi 13q, dan delesi 11q yang meliputi gen telangieksia ataksia (Mehta, 2008).

d.

FRAGILITAS ERITROSIT MENURUN a) Thalasemia Dibagi menjadi thalasemia- dan thalasemia- bergantung pada apakah ada penurunan sintesa globin- atau globin- (Mehta, 2008). Penatalaksanaan: 1) Transfusi packed red cell, agar Hb>9-10 g/dL 2) Transplantasi sumsum tulang dari saudara kandung yang memiliki HLA yang sesuai. 3) Spleenektomi (Mehta, 2008). b) Anemia defisiensi besi

Anemia didefinisikan sebagai penurunan konsentrasi hemoglobin (Mehta, 2008). Anemia defisiensi besi merupakan anemia mikrositik hipokromik, yang dapat terjadi karena kehilangan darah kronik, peningkatan kebutuhan (pada prematuritas, pertumbuhan dan kehamilan), malabsorbsi, dan diet yang buruk. Pengobatan dapat ditempuh dengan memberikan besi oral- ferro sulfat 200 mg tiga kali sehari sebelum makan. c) Anemia defisiensi asam folat Memiliki gambaran klinis, 1) Ikterus ringan, karena eritropoesis tidak efektif 2) Pigmentasi kulit reversible Temuan laboratorium: 1) Anemia makrositik dengan makrosit oval dan hipersegmentasi neutrofil 2) Jumlah leukosit dan trombosit menurun 3) Bilirubin serum (indirek) dan laktat dehidrogenasi meningkat 4) Peningkatan homosistein serum (Mehta, 2008). Penatalaksanaan anemia defisiensi asam folat adalah dengan asupan asam folat 5 mg perhari selama 4 bulan (Mehta, 2008). Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC. 2007. 447448. Lauralee, Sherwood.2001. Fisiologi Manusia Edisi 2.Jakarta : EGC. 352-353. Martini dan Nath. 2009. Fundamentals of Anatomy and Physiology Eighth Edition. San Francisco : Pearson Benjamin Cummings. 664, 658.

Mehta, Atul dan Victor Hoffbrand. 2008. At a Glance Hematologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. 10-11, 25, 32-34, 36-37, 40-42, 57 Price, A Sylvia, dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Vol 1. Edisi 6. Jakarta: EGC. 271

Anda mungkin juga menyukai