Anda di halaman 1dari 2

http://www.wartamedika.com/2008/02/pengobatan-diaper-rash-ruampopok.

html
Diaper rash atau ruam popok timbul di kulit yang ditutupi popok. Ruam popok biasanya mengenai bayi atau anak di bawah usia 2 tahun. Hampir semua bayi pernah mengalami ruam popok, sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun pertama kehidupannya, dengan angka kejadian yang lebih tinggi pada usia 9 12 bulan. Usia ini adalah dimana bayi mulai belajar duduk dan mulai makan makanan padat sehingga tinjanya menjadi lebih asam. Beberapa cara untuk mengobati ruam popok adalah : 1. Popok sebaiknya diganti lebih sering dari biasanya. 2. Kulit sebaiknya dibersihkan dengan sabun khusus bayi kemudian dikeringkan. 3. Kulit harus dijaga kebersihannya, tetapi hindari menggosok-gosoknya, karena dapat menimbulkan iritasi yang lebih parah. Setelah dibersihkan, biarkan kulit terbuka, dan tunda memasang popok selama beberapa jam. 4. Hindari menggunakan popok yang berbahan plastik. 5. Beberapa makanan tertentu tampaknya memperparah ruam. Hindari maka tersebut sama ruam sembuh. 6. Jika ruam disebabkan oleh dermatitis kontak atau alergi (eksim), hentikan penggunaan sabun atau deterjen yang baru yang mungkin menjadi penyebab ruam. 7. Jika ruam disebabkan infeksi kandida, perlu diberikan salep anti jamur yang dapat dibeli bebas. 8. Salep steroid dapat digunakan pada ruam yang disebabkan oleh alergi, atopi, atau seboroik, tapi jangan digunakan pada ruam yang disebabkan oleh jamur. 9. Seng oksidan biasanya juga efektif.

http://keluarga.rasyid.net/2009/10/29/pemakaian-diapers-tiap-hari.html
dan selanjutnya juga ada pengaruhnya yaitu bayi bisa kena dermatitis, tapi tenang, dari sini bisa apa aja yang harus kita lakukan biar ga terjadi dermatitis ituh. Medical care pada pasien dermatitis akibat penggunaan diaper antara lain: 1. Pemberian edukasi tentang cara penggunaan diaper yang aman dan sehat bagi bayi khususnya bagi para orang tua muda. 2. Pengobatan first line untuk dermtitis akibat penggunaan diaper adalah pemberian sediaan topikal (bisa salep, bisa bedak atau bahkan cream) yang mengandung Zink Oksida. Zink oksida merupakan terapi dermatitis akibat penggunaan diaper yang relatif murah yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya: sebagai antiseptik dan astringen (pengecil poripori kulit); baik untuk digunakan pada penyembuhan luka; sangat jarang timbul alergi akibat penggunaan zink oksida. 3. Acethyl tocopherol juga telah diteliti penggunaannya pada ruangan NICU (ICU-nya bayi)dan telah terbukti efektifitas dan keamanannya dalam mengatasi masalah luka pada bayi. 4. Banyaknya obat-obat warung untuk pengobatan dermatitis pada bayi sangat mungkin dapat membingungkan para orang tua sehingga insiden terjadinya iritasi akibat penggunaan obatobat warung itupun meningkat (meskipun gejala toksisnya sangat jarang ditemui). Bagi kulit bayi yang masih amat rentan, sediaan pelembab/emolien yang terbaik dan teraman adalah salep dari petrolatum putih murni/vaselin putih yang memiliki mekanisme kerja dengan menahan air di bawah lapisan epidermis kulit. Sediaan lain yang juga aman adalah salep yang berbasis aquaphor (campuran petroletum putih, minyak mineral dan juga lemak dari tumbuhan) meskipun harganya agak lebih mahal daripada salep petroletum putih murni.

5. Jika terjadi infeksi Candida albicans, obat-obatan antifungi perlu dipertimbangkan untuk digunakan. Biasanya penyembuhan yang bagus diperoleh dari penggunaan cream hidrokortison (1%) dua kali sehari yang dikombinasikan dengan antifungi (sediaan topikal yang mengandung nystatin; clotrimazole cream 1%; cream econazole nitrat; salep miconazol 2%; atau salep/krim amphotericin) setiap kali penggantian diaper atau paling tidak digunakan 4 kali sehari. Hindari penggunaan kortikosteroid yang kuat kecuali bila dikombinasi (clotrimazole+betametason, nystatin+triamcinolon). 6. Pencegahan dermatitis akibat penggunaan diaper pada bayi adalah ABCDE (air, barrier, cleansing, diaper and education). Jika diaper merupakan pilihan yang lebih disukai penggunaannya daripada popok kain biasa maka hendaknya para orang tua bertanggung jawab dengan lebih sering melakukan penggantian. Alaya pake diaper juga kok tiap hari mulai dari umurnya 1 bulan, tapi memang harus lebih ekstra perhatian, ganti diapernya lebih sering dan pake krim anti ruam popok tiap kali ganti diaper. Alhamdulillah sejauh ini Alaya ga iritasi dan nyaman-nyaman aja walo Ayahnya harus ekstra kerja cari duit buat beli diaper

http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=Diaper+rash+pada+pasie n+anak+yang+menggunakan+popok+
Pada pasien untuk diaper rash nya diberi salep hidrocortisone 1% 2x sehari, serta tablet Mebhydroline 12,5 mg. Pengobatan diaper rash mencakup kombinasi tindakan, yang paling efektif bila digunakan bersama. Huruf-huruf ABCDE adalah cara yang berguna untuk mengingat semua langkah : A (air) = kulit dapat mendapatkan udara dengan membiarkan anak untuk tidak selalu menggunakan popok. B (barrier) = penghalang; menggunakan pasta atau ointment untuk melindungi kulit C (clean) = bersih; menjaga kulit bersih D (disposable) = popok sekali pakai; selama episode dari diaper rash, pertimbangkan untuk menggunakan sekali pakai. E (education) = mendidik, mendidik diri sendiri tentang bagaimana mencegah terulangnya diaper rash

Anda mungkin juga menyukai