Anda di halaman 1dari 3

KATALIS GULA TERSULFONASI

Proses dalam industri kimia mengalami pergeseran ke arah proses ramah lingkungan. Berkaitan dengan hal itu, pemakaian katalis mengalami pergeseran dari katalis homogen ke heterogen. Pemakaian katalis heterogen memiliki keunggulan dibanding katalis homogen (Harmer dan Sun, 2001). Mengurangi korosi komponen. Mengurangi biaya pemisahan produk dari katalis. Mengurangi kemungkinan kontaminasi aliran daur ulang dan produk. Dapat memberi banyak pilihan proses bagi ahli teknik. Selektivitas reaksi dapat lebih baik dibanding katalis homogen.

Katalis gula tersulfonasi sebagai katalis heterogen, mampu menukar ion dalam larutan. Namun demikian aktivitas katalis gula tersulfonasi hanya setengah dari katalis homogen dengan asam sulfat. Aktivitas katalis tidak hilang selama proses meskipun dilakukan pada kondisi suhu 80 hingga 180 oC. Hal ini berbeda dengan katalis karbon naftalen tersulfonasi yang berkurang cepat pada suhu 80oC (Toda, et.al. 2005).

Gambar 2.1 Preparasi katalis gula tersulfonasi tersulfonasi.

Katalis gula tersulfonasi dibuat dari sukrosa atau D-glukosa yang dikarbonasi tak sempurna pada suhu rendah (300-400 oC). Gula mengalami pirolisis dan membentuk rantai karbon aromatik polisiklik. Gugus sulfonat (-SO3H) diperoleh dari proses sulfonasi dengan

asam sulfat pekat (di atas 96%) pada suhu 150 oC. Analisis struktur (Tsubouchi, 2003; Silverstein, 1991; dan Zhang, 1999) menunjukkan bahwa katalis berisi karbon amorf yang mengikat gugus hidroksil (-OH), karboksil (-COOH), dan sulfonat (-SO3H). Katalis gula tersulfonasi berwarna hitam, tidak larut dalam air, metanol, bensena, heksana, N,N-dimetilformamida dan asam oleat mekipun pada titik didihnya. Material ini dapat dicetak ke dalam pelet keras atau film fleksibel tipis melalui pemanasan dengan 0,55,0% berat polimer perekat. Film tipis bertindak sebagai insulator listrik tetapi konduktor proton dengan konduktivitas 90 mS/cm pada suhu 50 oC dan kelembaban 100% dibandingkan dengan Nafion yang memiliki konduktivitas 100 mS/cm pada suhu 80 oC (Toda, et.al. 2005).

Preparasi Katalis Arang Tersulfonasi

Katalis gula tersulfonasi dibuat dari gula pasir (sukrosa) yang dikarbonisasi tak sempurna dan dilanjutkan dengan sulfonasi (Zong, 2006). Sukrosa sebanyak 100 gram dipanaskan selama 15 jam pada suhu 400oC dalam aliran gas nitrogen sehingga terjadi karbonisasi tak sempurna. Material yang diperoleh digiling dan dipanaskan dengan 1000 cm3 H2SO4 pekat (lebih dari 96%) pada suhu 150oC selama 15 jam dalam aliran gas nitrogen. Material yang diperoleh dicampur dengan 5000 cm3 air distilasi. Endapan yang diperoleh disaring dan dicuci berulang-ulang dengan air panas (di atas 80oC) sehingga pengotor seperti ion sulfat tak terdeteksi dalam air pencuci. Padatan katalis gula tersulfonasi yang diperoleh dikeringkan pada suhu 60oC.

Penentuan Jumlah Pusat Aktif Asam Bronsted

Jumlah pusat aktif asam Bronsted dalam katalis ditentukan dengan titrasi (Onda, et.al. 2008). Larutan natrium hidroksida 0,01 M sebanyak 20 cm3 ditambahkan pada 40 mg katalis. Campuran diaduk selama 2 jam pada suhu ruang. Setelah katalis dipisahkan dari larutan dengan sentrifugasi, larutan dititrasi dengan asam khlorida 0,01 M memakai indikator fenolftalin (pp).

PUSTAKA

1. Silverstein, R. M., Bassler, G. C. & Morrill, T. C. Spectrometric Identification of Organic Compounds 5th ed, 218232 (Wiley, Indianapolis, 1991). 2. Toda, M., A. Takagaki, M. Okamura, J. N. Kondo, S. Hayashi, K. Domen, M. Hara, Biodiesel made with sugar catalyst, Nature, (438) 2005, 178. 3. Tsubouchi, N., Xu, K. & Ohtsuka, Y. Energy Fuels 17, 11191125 (2003). 4. Zhang, X. & Solomon, D. H. Chem. Mater. 11, 384391 (1999). 5. Zong, Min-Hua; Duan, Zhang-Qun; Lou, Wen-Yong; Smith, T. J.; dan Wu, H, Preparation of sugar catalyst and its use for highly efficient production of biodiesel, Green Chemistry (Supplementary Material), 2006.

Anda mungkin juga menyukai