Anda di halaman 1dari 13

PIGMEN (Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)

Oleh : DEDEN FERI SANDRIA E1A210203 AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2011

PENDAHULUAN

Warna yang berasal dari pigmen pada makanan umumnya memang membawa efek kesehatan bagi tubuh dan bersifat sebagai antioksidan. Bahkan pigmen antosianin yang tergolong pigmen tidak bernutrisi pun masih memiliki sifat antioksidan yang berguna dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh (Energy, 2010). Warna merupakan pancaran cahaya dari satu gelombang cahaya yang di pancarkan suatu bahan. Warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna yang di buat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang di hasilkan oleh makhluk hidup yang biasa di sebut pigmen. Untuk mengetahui jenis warna yang terkandung dalam bahan bisa di lakukan pengujian dengan mengukur intensitas pancaran panjang gelombangnya(Anonim1,1980). Pigmen pembentuknya adalah karoten. Beta-karoten merupakan pigmen yang paling umum dan penting bagi tubuh karena merupakan provitamin A yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A Beta-karoten sangat baik untuk kesehatan mata, sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (anti kanker), antinyeri/peradangan. Karoten banyak terdapat pada wortel, mangga, jeruk, labu kuning, ubi merah, kangkung, bayam, dll (Fessenden, 1999). Karotenoid bakteri laut secara in-vitro dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, diantaranya sebagai prekursor vitamin A, yang dapat dikonversikan menjadi vitamin A Fungsi lainnya adalah sebagai antikanker), anti-obesitas, serta dapat membantu sistem kekebalan tubuh dengan cara melindungi reseptor sel-sel fagosit (sel-sel darah putih yang mampu membunuh kuman) dari kerusakan autooksidasi akibat terbentuknya radikal oksigen (Martoharsono, 1994).

Banyak sekali bentuk karoten. Jenis yang mudah dijumpai dalam jumlah berlimpah adalah betakaroten, yang terdapat pada sayur dan buah. Betakaroten juga paling efisien diubah menjadi vitamin A dari pada bentuk karoten lainnya. Karoten ini masih berbentuk provitamin A. Enzim khusus yang berada dalam saluran pencernaan akan memecah satu molekul betakaroten menjadi

setengahnya, untuk kemudian diubah menjadi dua molekul vitamin A. Antosianin banyak terdapat pada anggur ungu, plum, manggis, terong ungu, kol ungu, dll ( Sidik dan Yusnetti, 1994). Beta Karoten adalah salah satu zat anti oksidan yang terdapat pada buahbuahan ,antara lain terdapat pada Wortel , Kentang dan buah Peach yang Lezat. Dengan adanya zat anti oksidan yang antara lain adalah Beta Karoten yang terdapat pada Kentang ,Wortel ,Peach dll ,diketahui telah dapat mengurangi

sebanyak kurang lebih 40 % ,dengan hanya mengkonsum si 50 mg Beta karoten setiap hari dalam menu makanannya. Tentu saja dengan cara hidup yang sehat. Fakta ini didukung oleh Penelitian yang dilakukan pada tahun 1994 - 1997. Sebanyak 25 .000 pria dan wanita diteliti selama 14 tahun . Dan hasilnya dengan mengkonsumsi 50 mg Beta karoten seriap hari dalam menu makanannya dapat jauh mengurangi resiko terkena panyakit jantung (Sidik dan Yusnetti, 1994).

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis dan kandungan pigmen yang ada pada berbagai tanaman penghasil pigmen.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini : Tanaman : 1. Daun sawi 2. Buah pepaya Kimia : 1. CaCO3 2. Klorofom 3. Petrolium benzene 4. Na2SO4unhidrat (5%)

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini : 1. Mortar, gunaya untuk menghaluskan sampel. 2. Kertas saring, gunaya untuk menyaring sampel. 3. Labu pemisah, gunanya untuk memisahkan cairan sampel yang mengendap. 4. Botol kuning, 5. Spektofotometer, gunanya untuk mengetahui kadar pigmen pada suatu

cairan.

Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 November 2011 pada pukul 14.00-15.00 WITA, bertempat di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Prosedur kerja

Uji klorofil

1. Daun sawi sebanyak 2 gram ditambah 0,1-0,2 gram CaCO3 di hancurkan dalam mortar. Kemudian ditambahkan kloroform 70 ml (ekstraks) 2. Saring dengan kertas saring dan ampasnya diekstrak kembali sampai tidak berwarna 3. Masukkan 25 ml Petrolium benzen 4. Ambil filtrat dan masukkan pada labu pemisah 5. Cuci dengan aquades sampai lapisan air bebas dari warna yang terlarut dan klorofom 6. Pindahkan ekstrak ke labu ukur 50 ml dan tera dengan eter 7. Pindahkan ekstrak ke botol kuning 8. Tambahkan 5 gram Na2SO4unhidrat dan tunggu beberapa menit 9. Pipet larutan dan encerkan hingga OD nya pada 660 nm antara 0,2-0,8

Uji karoten

1. Hancurkan 10 gram pepaya yang matang pada mortar, kemudian tambahkan kloroform 80 ml dan aduk (ekstraksi). 2. Saring dengan kertas saring dan ampasnya diekstrak kembali sampai tidak berwarna 3. Pindahkan filtrat ke dalam labu pemisah dan tambahkan 10-15 ml petrolium eter 4. Pindahkan pigmen kedalam fase petrolium eter dengan cara mengencerkan kloroform dengan air yang mengandung 5% Na2SO4 (penambahan dilakukan sedikit demi sedikit) 5. Ulangi ekstrak fase kloroform denan petrolium eter sampai tidak ada lagi warna yang terekstrak. 6. Saring ekstrak petrolium eter melalui Na2SO4 unhidrat 7. Atur kepekatan supaya dapat terbaca pada spektofotometer 8. Tentukan Absobnace pada panjang gelombang 436 nm.

Skema

Uji Klorofil

Bahan ditimbang

Sawi = 2 gram CaCO3 = 0,2 gram Sawi ditumbuk sampai halus + CaCO3

Ditambahkan dengan 70 ml klorofom

Masukkan sampel ke dalam labu pembatas, dengan corong diberi kapas sebagai penyaring ekstrak sawi

Tambahkan 25 ml petrolium benzene

Diamkan larutan sampai mengendap

Ambil larutan ekstraksi yang jernih, lalu tambahkan dengan Na2SO4 3 gram

Hitung dengan spektrofotometer dengan OD 660 nm dan 642,5 nm

Uji Karoten

Sampel pepaya ditimbang 2 gram, dihaluskan

CaCO3 = 0,19 gram

Klorofom = 80 ml

Petrilium benzene = 15 ml Masukkan sampel ke dalam labu pembatas, dengan corong diberi kapas sebagai penyaring ekstrak pepaya

Na2SO4 = 5 gram Klorofom = 5 ml Air = 100 ml Diamkan larutan sampai mengendap

Ambil larutan ekstraksi yang jernih

Masukkan ke dalam tabung reaksi

Hitung dengan spektrofotometer dengan OD 436 nm

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel hasil pengamatan :

Sampel Daun sawi

OD 660 nm 642,5 nm 436 nm

OD

Total klorofil (mg/gc) 5,032 3,871 6,6747

Total karoten (ppm)

Pepaya

56,6037

Perhitungan klorofil : 1. Total klorofil mg/gc : 7,12 x OD 660 nm 16,8 x OD 642,5 nm x fp/ 2 gr
( ) ( )

= = = =

5,696 + 4,368 / 2 10,064/2 5,032 mg/gc 5,03 mg/gc

2. Klorofil a mg/ gc : 9,93 x OD 660 nm 0,777 x OD 642,5 nm x fp/ 2gr


( ) ( )

= = = =

7,944 + 0,202 / 2 7,742/2 3,871 mg/gc 3,87 mg/gc

3. Klorofil b mg/ gc : 17,6 x OD 660 nm 2,81 x OD 642,5 nm x fp / 2gr


( ) ( )

= = = =

14,08 + 0,7306 / 2 13,3494/2 6,6747 mg/gc 6,67 mg/gc

Perhitungan karoten : 1. Total karoten (ppm) : 100/b x fb x OD contoh / OD standar x 100 = 100/2 x 1 x 0,3 x / 0,0377358 = 56, 6037 mg/gc = 56,60 mg/gc

Pembahasan

Klorofil merupakan zat yang banyak ditemukan pada tanaman yang berwarna hijau. Klorofil terbagi atas klorofil a dan klorofil b. klorofil a berwarna hijau kebiruan dan klorofil b berwarna hjau kekuningan. Pada bagian tengah klorofil terdapat logam magnesium. Apabila ada perpindahan atua lepasnya molekul magnesium pada klorofil, akan menghasilkan molekul baru yang disebut dengan feofitin a dan fiofitin b. apabila magnesium terlepas dari klorofil akan terjadi perubahan warna dari hijau menjadi coklat. Klorofil dan feofitin berdsifat hidrofobik dengan adanya gugus phytol. Bila tidak ada gugus phytol, klorofil dan feofitin bersifat hidrofilik. Dari praktikum yang di lakukan untuk mengetahui kadar pigmen suatu

tanaman maka di gunakanlah absorbansi. Absorbansi merupakan banyaknya cahaya atau energi yang di serap oleh partikel-partikel dalam larutan, sedangkan transmitansi merupakan bagian dari cahaya yang di teruskan melalui larutan. Hasil dari praktikum di atas diketahui kadar klorofil pada daun sawi 5,03 mg/gc, klorofil a 3,87 mg/gc, klorofil b 6,67 mg/gc dan kandungan karoten pada buah papaya adalah 56,60 mg/gc.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pigmen pembentuknya adalah karoten. Beta-karoten merupakan pigmen yang paling umum dan penting bagi tubuh karena merupakan provitamin A yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A Beta-karoten sangat baik untuk kesehatan mata, sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (anti kanker), antinyeri/peradangan. 2. Warna yang berasal dari pigmen pada makanan umumnya memang membawa efek kesehatan bagi tubuh dan bersifat sebagai antioksidan. Bahkan pigmen antosianin yang tergolong pigmen tidak bernutrisi pun masih memiliki sifat antioksidan yang berguna dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. 3. Karoten adalah pigmen fotosintesis berwarna orange yang penting untuk fotosintesis. 4. Klrofil merupakan zat yang banyak ditemukan pada tanaman yang berwarna hijau. Klorofil terbagi atas klorofil a dan klorofil b. klorofil a berwarna hijau kebiruan dan klorofil b berwarna hjau kekuningan.

Saran

Sebaiknya pada saat praktikum asdos menegur para praktikan yang tidak ikut dalam kegiatan praktikum langsung, agar smua praktikan dapat mengerti dan mengetahui bagaimana cara dan metode praktikum. Tidak hanya hadir saat praktikum dan tidak mengikuti kegiatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA Anonim1. 1980. Pigmen pada tumbuhan. Sumber: article.php?rid=19&aid http://www.trobos.com/show Diakses : Senin, 21 November 2011. Energy, NU. 2010. Buah-buahan, Enzim dan Fiber. Sumber: http://nuenergy.wordpress.com/2010/02/23/buah-buahan-enzim-dan-fiber/. Diakses : Senin, 21 November 2011. Fessenden dan Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Erlangga : Jakarta. Martoharsono, S. 1994. Biokimia Jilid 1. UGM press : Yogyakarta. Sidik, M. dan Yusnetti. 1994. Kimia Organik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai