Ada banyak definisi dari bilangan koordinasi panjang, tetapi tidak ada definisi yang jelas sederhana yang

bekerja dalam semua kasus. For simple monodentate and chelating ligands , the coordination number can be defined as the number of atoms or ligands directly bonded to the metal atom. Untuk sederhana monodentat dan chelating ligan , jumlah koordinasi dapat didefinisikan sebagai jumlah atom atau ligan langsung terikat pada atom logam. For example, [Fe(NH 3 ) 6 ] 3+ and [Fe(en) 3 ] 3+ are both 6-coordinate complexes. Sebagai contoh, [Fe (NH dan [Fe (en) 3] 3 + keduanya 6-koordinat kompleks. But complications quickly arise when one considers the bonding of alkene or alkenyl fragments such as ethylene and cyclopentadienyl . Tapi komplikasi cepat muncul ketika kita menganggap ikatan alkena atau fragmen alkenil seperti etilena dan siklopentadienil .
3) 6] 3+

For example, in ferrocene all ten cyclopentadienyl carbons are equally bonded to the iron center, but few would call this a 10-coordinate complex. Misalnya, dalam ferrocene semua sepuluh karbon siklopentadienil sama-sama terikat pada pusat besi, tetapi hanya sedikit akan menyebutnya kompleks 10-koordinat. Given the reactivity and bonding of ferrocene, calling it a 2-coordinate complex doesn't seem quite right either. Mengingat reaktivitas dan ikatan ferrocene, menyebutnya sebuah kompleks 2-koordinat tampaknya tidak benar baik. The general consensus is to consider ferrocene a six coordinate species because there are six electron pairs on the ligands that participate in bonding (using the ionic formalism ). Konsensus umum adalah mempertimbangkan ferrocene enam spesies koordinat karena ada enam pasangan elektron pada ligan yang berpartisipasi dalam ikatan (menggunakan formalisme ionik ). While this method seems to alleviate the problem, it adds further complications. Sedangkan metode ini tampaknya untuk mengatasi masalah, itu menambah komplikasi lebih lanjut. Here are some examples: Berikut adalah beberapa contoh: Alkoxide, imido and oxo ligands can donate one, two or three pairs of electrons to a metal center, but in all cases each only occupies one coordination site. Alkoksida, imido dan okso ligan dapat menyumbangkan pasang satu, dua atau tiga elektron ke pusat logam, tetapi dalam semua kasus masing-masing hanya menempati satu situs koordinasi. Cp 2 TiCl 2 would not be considered an 8-coordinate complex by most chemists! Cp 2 TiCl 2 tidak akan dianggap sebuah kompleks 8-koordinat oleh ahli kimia yang paling! Alkene complexes can be drawn as neutral two electron donors but are sometimes considered dianionic bidentate ligands. Kompleks alkena dapat ditarik sebagai netral dua donor elektron tetapi kadang-kadang dianggap ligan bidentat dianionic. Either way, alkenes are usually considered to occupy only one coordination site. Either way, alkena biasanya dianggap untuk menempati hanya satu situs koordinasi. Whew! Wah! This isn't easy. Ini tidak mudah. The way that I suggest is to count each pair of electrons donated to the metal, ignoring any pi-donation that is localized on a single atom . Cara yang saya sarankan adalah untuk menghitung setiap pasangan elektron disumbangkan untuk logam, mengabaikan semua pi-sumbangan yang terlokalisasi pada atom tunggal. This allows you to count the pi and delta-type orbitals on cyclopentadiene, but ignore the pielectrons from an imido ligand. Hal ini memungkinkan Anda untuk menghitung pi dan deltajenis orbital pada siklopentadiena, tetapi mengabaikan pi-elektron dari ligan imido. As far as the number of coordination sites used by a Cp ligand. Sejauh jumlah situs koordinasi digunakan oleh Cp ligan. . . . . let's just say that it is somewhere between one and three. katakan saja bahwa itu adalah suatu tempat antara satu dan tiga.

Coordinative Unsaturation Koordinatif ketidakjenuhan

We use the term coordinative unsaturation to describe a complex that has one or more open coordination sites where another ligand can be accommodated. Kami menggunakan ketidakjenuhan koordinatif istilah untuk menggambarkan sebuah kompleks yang memiliki satu atau lebih situs koordinasi terbuka dimana ligan lain dapat diakomodasi. Typically, most complexes with a CN of less than 6 fall into this category, although this can vary. Biasanya, yang paling kompleks dengan CN kurang dari 6 termasuk dalam kategori ini, meskipun hal ini dapat bervariasi. Coordinative unsaturation is an important concept in organotransition metal chemistry. Ketidakjenuhan koordinatif merupakan konsep penting dalam kimia organotransition logam. For example, for an olefin to undergo insertion , metathesis or polymerization, there must be room for the olefin to approach or bond to the metal. Misalnya, untuk olefin untuk menjalani penyisipan , metatesis atau polimerisasi, harus ada ruang untuk olefin untuk pendekatan atau ikatan dengan logam. A common means of creating the requisite vacant site is by loss of a coordinated ligand or a change in the bonding mode of a ligand (such as conversion of a trihapto allyl ligand to the monohapto form). Sebuah sarana umum membuat situs kosong yang diperlukan adalah dengan hilangnya ligan terkoordinasi atau perubahan modus ikatan ligan (seperti konversi trihapto ligan alil ke bentuk monohapto). Such changes are often accompanied by a reduction in the electron count as well. Perubahan seperti ini sering disertai dengan penurunan jumlah elektron juga. Hence, while the terms "coordinative unsaturation" and "electronic saturation" are different, they often work hand-in-hand as part of a catalytic cycle. Karena itu, meskipun istilah "ketidakjenuhan koordinatif" dan "saturasi elektronik" yang berbeda, mereka sering bekerja di tangan-tangan sebagai bagian dari siklus katalitik.

Some Definitions Beberapa Definisi

Here's a short glossary of some terms used in coordination and organometallic chemistry: Berikut adalah daftar istilah singkat dari beberapa istilah yang digunakan dalam koordinasi dan kimia organologam: Ambidentate Ambidentate Ambidentate ligands can bond to a metal center through more than one kind of atom. Ambidentate ligan dapat mem-bond ke pusat logam melalui lebih dari satu jenis atom. The classic example is the NO 2 - ligand which can bind in a monodentate fashion through the O or the N atom as shown here. Contoh klasik adalah NO 2 - ligan yang dapat mengikat secara monodentat melalui O atau atom N seperti yang ditunjukkan di sini.

Other examples of ambidentate ligands include SCN - , which can bind through the S (thiocyanato) or through the N (thiocyanate), and sulfoxides, R 2 2S=O, which can bind through either O or S. All three of these ligands are examples of linkage isomerism . Contoh lain dari ligan ambidentate termasuk SCN -, yang dapat mengikat

melalui S (thiocyanato) atau melalui N (tiosianat), dan sulfoxides, R 2 2S = O, yang dapat mengikat baik melalui O atau S. Ketiga ligan adalah contoh isomerisme linkage. Ambidentate can also refer to a polydentate ligand that is not fully coordinated to a transition metal. Ambidentate juga dapat merujuk ke ligan polydentate yang tidak sepenuhnya dikoordinasikan pada logam transisi. For example, ethylenediamine is normally bidentate but may only coordinate through one of the amine groups in certain circumstances. Sebagai contoh, etilendiamina biasanya bidentat tetapi hanya dapat berkoordinasi melalui salah satu kelompok amina dalam keadaan tertentu. Bidentate Bergigi dua Bidentate ligands have two points of attachment to the metal center and occupy two coordination sites. Ligan bidentat memiliki dua poin dari lampiran ke pusat logam dan menempati dua lokasi koordinasi. Examples of such ligands are 2,2'-bipyridine (bipy), ethylenediamine (en), diphenylphosphinoethane (dppe), acetylacetonate (acac), and oxalate (ox): Contoh ligan tersebut adalah 2,2 '-bipiridin (bipy), etilendiamin (en), diphenylphosphinoethane (dppe), asetilasetonat (acac), dan oksalat (sapi):

Bite angle Gigit sudut A bite angle is the ligand-metal-ligand angle formed when a bidentate or polydentate ligand coordinates to a metal center. Sebuah sudut gigitan adalah sudut ligan-logam-ligan terbentuk ketika ligan bidentat atau polydentate koordinat ke pusat logam. This number can be used to characterize the distortion from an idealized geometry or to gauge the degree of ring strain. Nomor ini dapat digunakan untuk mengkarakterisasi distorsi dari geometri ideal atau untuk mengukur tingkat ketegangan cincin. In the example on the right, we can see that the tetrahedral metal center is distorted from the ideal 109.5 o angle. Dalam contoh di kanan, kita dapat melihat bahwa pusat logam tetrahedral terdistorsi dari sudut 109,5 o yang ideal. Chelating Chelating A chelating ligand (Greek for "claw"), involves a polydentate ligand that forms a ring that includes the metal. Sebuah ligan pengkhelat (Yunani untuk "cakar"), melibatkan polydentate ligan yang membentuk sebuah cincin yang mencakup logam. Also called a chelate . Juga disebut khelat a. The examples shown above for bidentate ligands as well as the bite angle example above are additional examples of chelating ligands. Contoh-contoh yang ditunjukkan di atas untuk ligan bidentat serta sudut gigitan contoh di atas adalah contoh tambahan ligan pengkhelat.

Heterobimetallic Heterobimetallic This term describes a complex in which there are two different metal centers, for example, ruthenium (Ru) and molybdenum (Mo). Istilah ini menggambarkan suatu kompleks di mana ada dua pusat logam yang berbeda, misalnya, ruthenium (Ru) dan molibdenum (Mo). Homobimetallic Homobimetallic These complexes have two metal centers that are the same element such as cobalt (Co). Kompleks ini memiliki dua pusat logam yang elemen yang sama seperti kobalt (Co). The two metals centers do not need to have identical ligands or coordination number, but are usually found as symmetric dimers. Kedua logam pusat tidak perlu memiliki ligan identik atau bilangan koordinasi, tapi biasanya ditemukan sebagai dimer simetris. Homoleptic complexes contain only one kind of ligand. Kompleks Homoleptic hanya berisi satu jenis ligan. Ligand Ligan A ligand is a molecule or ion that is bonded directly (ie covalently) to a metal center. Ligan adalah molekul atau ion yang terikat langsung (yaitu kovalen) ke pusat logam. Organometallic chemists pronounce this (correctly, as we like to say), "Lig-and", while biological chemists pronounce it "lie-gand". Ahli kimia organologam mengucapkan ini (dengan benar, seperti yang kita ingin mengatakan), "Lig-dan", sedangkan ahli kimia biologis mengucapkannya "kebohongan-Gand". Monodentate Monodentat Monodentate ligands have only one point of attachment to the metal center and occupy only one coordination site. Ligan monodentat hanya memiliki satu titik lampiran ke pusat logam dan menempati hanya satu situs koordinasi. Examples of monodentate ligands include NH 3 , H 2 O, PMe 3 , CO and other neutral two-electron donors . Contoh ligan monodentat meliputi NH 3, H 2 O, PME 3, CO dan lainnya netral duaelektron donor . A bidentate ligand may act in a monodentate fashion if one end is not attached to the metal center, in which case it is called ambidentate . Sebuah ligan bidentat dapat bertindak dengan cara monodentat jika salah satu ujung tidak terikat pada pusat logam, dalam hal ini disebut ambidentate . Polydentate Polydentate Polydentate ligands (also called multidentate ligands ) have more than one point of attachment to the metal center and occupy more than one coordination site. Ligan Polydentate (juga disebut ligan multidentate) memiliki lebih dari satu titik lampiran ke pusat logam dan menempati lebih dari satu situs koordinasi. By definition, bidentate ligands as well as ambidentate ligands are subsets of polydentate ligands. Menurut definisi, ligan bidentat serta ligan ambidentate adalah subset dari ligan polydentate. A 6-coordinate tetraanionic ligand is ethylenediamineteraacetato (edta) shown below in its uncomplexed and complexed states (with hydrogens omitted for clarity). Sebuah ligan 6-koordinat tetraanionic adalah ethylenediamineteraacetato (EDTA) yang ditunjukkan di bawah di negara-negara yang tak terkomplekskan dan dikomplekskan

(dengan hidrogen dihilangkan untuk kejelasan). The salen ligand is versatile dianionic, tetradendate ligand that has been exploited by Eric Jacobsen and many others. Ligan Salen adalah serbaguna dianionic, ligan tetradendate yang telah dieksploitasi oleh Eric Jacobsen dan banyak lainnya. The tridentate tris(pyrazolyl)borate ligand is an example of a monoanionic tridentate ligand which is often used as a Cp analog . Para tris tridentate (pyrazolyl) ligan borat adalah contoh dari ligan tridentate monoanionic yang sering digunakan sebagai analog Cp .

Primary Coordination Sphere Primer Koordinasi Sphere The primary coordination sphere of a metal involves the set of ligands closest to the metal that are directly attached. Lingkup koordinasi utama dari logam melibatkan himpunan ligan paling dekat dengan logam yang langsung terpasang. Mobile cations or counterions are said to be in the outer or secondary coordination sphere . Kation Mobile atau counterions dikatakan dalam lingkup koordinasi luar atau sekunder.