Anda di halaman 1dari 6

Laporan Tugas Akhir

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Luas laut Indonesia yang mencapai 5.8 juta kilometre mendekati
70% keseluruhan luas wilayah negara (The Indonesian coral reef, 2008),
masih sebagian kecil yang telah diexplorasi secara keseluruhan, explorasi
rata-rata dilakukan di atas permukaan air, sedangkan dibawah permukaan
air sangat jarang dilakukan, kemajuan teknologi di bidang kelautan dan
perkapalan, tentunya menuntut adanya inovasi di kedua bidang tersebut
sebagai sarana pendukung untuk memaksimalkan survey serta explorasi
bawah laut.
Kekayaan laut di inidonesia tidak terbatas hanya pada biota laut
saja, namun sumber daya alam lain maupun sumber energi seperti gas
alam, mutiara, emas serta bahan tambang lain, yang tentunya masih sangat
sedikit yang telah diketahui dan di manfaatkan. Pemanfaatan sumber daya
alam khususnya yang ada di laut secara maksimal, akan berdampak
terhadap kesejahteraan hidup masyarakat, hal ini tentunya akan menjadi
sebuah peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dalam
masyarakat.
Sejauh ini survey serta explorasi bawah laut rata-rata dilakukan
dengan cara konvensional, sebagai contoh inspeksi visual dibawah
permukaan air, survey biota laut (ikan, terumbu karang dan sebagainya),
survey terhadap sumberdaya alam, serta servey bawah laut lainya, masih
dilakukan sendiri oleh seorang penyelam, hal tersebut tentunya sangat
berbahaya bagi penyelam karena terjadi tekanan hydrostatik di bawah
permukaan laut pada tubuh penyelam, selain itu bahaya lain dapat di
sebabkan arus di bawah permukaan laut serta serangan dari biota laut yang
tidak diperkirakan sebelumnya.
Selain pemanfaatan sumber daya alam yang ada di bawah laut,
kelestarian sumber daya alam tersebut, baik yang terbarui maupun yang

Perancangan Kapal Selam Mini


Laporan Tugas Akhir

tidak terbarui juga harus dijaga. Inspeksi terhadap polusi dibawah


permukaan air, kelangsungan hidup biota laut serta kelestarian habitatnya
juga perlu dilakukan inspeksi berkala untuk mengetahui
perkembanganaya.
Dari segi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam,
kebutuhan akan sarana penunjang untuk melakukan penelitian bawah laut
dengan tujuan pengembangan ilmu pengatahuan juga menjadi latar
belakang perancangan kapal selam mini. penilitian terhadap spesies biota
laut, bentuk geogravis dasar laut tentunya membutuhkan sarana penunjang
yang dapat memaksimalkan kegiatan tersebut.
Selain itu kebutuhan akan kapal selam didorong oleh kenyataan
bahwa RI adalah negara maritim yang setiap saat akan dihadapkan dengan
munculnya tantangan maritim seperti yang terhakhir terjadi, yaitu klaim
Malaysia terhadap kepulauan Ambalat serta penyusupan yang dilakukan
oleh kapal asing kedalam wilayah perairan RI. Maka pemanfaatan kapal
selam mini juga dapat difungsikan sebagai pesawat patroli bawah laut oleh
Angkatan laut Indonesia guna menjaga kedaulatan negara, hal ini
dikarenakan oleh banyaknya kapal-kapal asing dengan teknologi lebih
mencoba menerobos pertahanan keamanan laut di Indonesia.
Perkembangan dunia per-kapalselaman di indonesia sendiri dimulai
sejak tahun 1965, sebanyak 12 kapal selam diberikan Uni Soviet kepada
Angkatan Laut kita pada saat itu. Oleh perkembangan politik, kapal selam
dari Uni Soviet tidak berumur panjang, dimasa awal orde baru ke-12 kapal
selam tersebut yang ada masih berdinas, tetapi hanya satu yang masih bisa
menyelam. Pengadaan kapal selam oleh TNI dimulai lagi pada tahun 1981
datang kapal selam tipe 209 yang dibuat HDW jerman yang kemudian
diubah namanya menjadi KRI (Cakra 401) dan KRI Nanggala (402).
Pada tahun 1997 Pemerintah memutuskan untuk membeli 5 kapal
selam lagi dari jerman tipe 206 buatan tahun 1969-1975, yakni U-13, U-
14, U-19, U-20 dan U-21. dua unit dibayar lunas yaitu U-13 yang dirubah
namanya menjadi KRI Naga Rangsang (403) dan U-14 menjadi KRI Naga
Banda (404), namun akibat krisis keuangan pada tahun 1997, Nasib

Perancangan Kapal Selam Mini


Laporan Tugas Akhir

pembelian kapal tipe 206 ini menjadi tidak jelas (Santoso Purwoadi,
Angkasa Daily News, 24/11/04).
Selain itu perkembangan teknologi per-kapal selaman di Indonsia
sendiripun menunjukan perkembangan yang signifikan, hal ini dibuktikan
dengan banyaknya penelitian terhadap kapal selam yang dilakukan, dan
yang terakhir adalah perancangan kapal selam dengan panjang 22 meter
yang dilakukan oleh Dislitbang TNI serta Sotong Underwater Vehicle yang
dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung yang bekerja sama dengan
BPPT.
Kapal selam mini, seperti yang diungkapkan pada paragraf-
paragraf sebelumnya, adalah sebuah perkembangan teknologi kapal selam
yang sangat potensial untuk dikembangkan, selain untuk melakukan
survey bawah laut, kapal selam mini juga bisa menjadi pilihan Ankatan
Laut RI sebagai armada untuk menjaga keamanan dan kedaulatan RI. dari
latar belakang tersebut, perancangan kapal selam mini diharapakan bisa
membantu pengembangan teknologi kapal selam di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah


Sehubungan dengan perancangan kapal selam mini,
permasalahan yang akan dicari pemecahanya adalah sebagai berikut:
 Bagaimana membuat rencana garis, rencana umum dan
perencanaan konstruksi kapal selam mini.
 Bagaiman merancang kapal selam survey yang mampu
mengakomodasi dua awak kapal didalamnya.
 Bagaimana merancang kapal selam yang mampu
mengakomodasi instrumen-instrumen penunjang survey bawah
laut.

Perancangan Kapal Selam Mini


Laporan Tugas Akhir

1.3 Batasan Masalah


Agar permasalahan dalam perancangan kapal selam tidak
terlalu melebar dari tujuan yang ingin dicapai, maka ditentukan batasan
permasalahan, adapun batasan permasalahanya adalah sebagai berikut:
1. Daerah operasi kapal selam mini meliputi daerah dengan arus
air yang relatif tenang.
2. Kedalaman operasi maksimal kapal selam mini adalah 50
meter.
3. Jumlah ABK maksimal adalah 2orang dan masing-masing
bertugas mengemudikan kapal dan melakukan pekerjaan
khusus, seperti melakukan survey, fotografi dan
mengoperasikan peralatan-peralatan khusus lainya.
4. Survey dan inspeksi bawah laut hanya latar belakang dan tidak
akan dibahas dalam tugas akhir ini.
5. Tidak membahas waktu maximal penyelaman.
6. Tidak membahas perencanaan system ballast,
kemudi,kelistrikan serta sitem lain yang bekerja pada kapal.
7. Tidak membahas proses pembangunan kapal.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancangan kapal
selam ini adalah :
 Terciptanya sebuah desain kapal selam, meliputi rencana gasis,
rencanan umum dan perencanaan konstruksi yang baik.
 Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memajukan
teknologi kelautan dan perkapalan yang sangat potensial untuk
dikembangkan di Indonesia.

1.5 Metodologi
Beberapa tahapan yang di lakukan dalam melaksanakan
perancangan ini, yaitu:

Perancangan Kapal Selam Mini


Laporan Tugas Akhir

 Studi Literatur.
Study literature dengan mencari, mengumpulkan, merangkum dan
mempelajari berbagai dasar-dasar teori, dari text book’s, internet,
journal, paper serta tugas akhir yang berkaitan dengan
perancanagn ini.

 Pengumpulan data.
Mempersiapkan dan memeriksa seluruh literature serta peralatan
baik yang bersifat utama maupun peralatan pendukung yang
dibutuhkan dalam proses perancangan.

 Perancanagan.
Memulai perancangan sesuai dengan data yang diperoleh
sebelumnya dalam studi literature.

 Perhitungan dan Analisa.


Menganalisis serta mengkaji ulang hasil perancangan dalam
bentuk perhitungan serta gambar dan membuat kesimpulan dari
perancangan yang dilakukan.

 Pembuatan Laporan.
Data yang diperoleh dari perancangan dituangkan dalam bentuk
laporan yang sistematis.

1.6 Sistematika
Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

 BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian,
sistematika penulisan manfaat penelitian.
 BAB II DASAR TEORI
Pada bagian ini diuraikan beberapa landasan teori.
 BAB III PERANCANGAN KAPAL SELAM MINI.

Perancangan Kapal Selam Mini


Laporan Tugas Akhir

Pada bagian ini akan diuraikan metode penelitian/perancangan,


spesifikasi peralatan maupun soft ware yang akan dipakai dalam
perancangan dan data serta hasil perancangan.
 BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan, perhitungan dan
analisa hasil perancangan.
 BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan hasil peneitianserta saran-saran
untuk perancangan ini.

1.7 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi
pengembangan ilmu pengetahuan serta sumberdaya laut yang sangat potensial
untuk terus dikembangkan di Indonesia.

Perancangan Kapal Selam Mini

Anda mungkin juga menyukai