Anda di halaman 1dari 2

Perkiraan umur adalah salah satu tugas penting dari petugas hukum medis di zaman sekarang, karena variasi

kejahatan meningkat dan umur merupakan faktor penting dalam pertimbangan pemberian hukuman bagi kejahatan yang dilakukan. Terkait dengan hal-hal tersebut, umur menjadi tidak terpisahkan dari isu. Untuk menentukan identitas dari seorang individual, estimasi umur menjadi tidak hanya penting dalam kasus orang yang masih hidup, namun juga mereka yang telah meninggal. Sebagai contohnya adalah kasus-kasus sipil seperti identifikasi dalam kecelakaan pesawat, kecelakaan kereta api, ledakan bom, gempa bumi, banjir, kebakaran, kapal karam, rekrutmen dan pensiun, pernikahan, manajemen properti, hak voting, kompetensi sebagai saksi, klaim asuransi, paspor dan visa. Dalam kasus-kasus kriminal seperti pemerkosaan, aborsi ilegal, pembunuhan anak di bawah umur, pembunuhan, kasus kenakalan remaja, identifikasi pelaku kejahatan merupakan hal yang esensial. Seperti kasus dimana tubuh orang yang mati diklaim sebagai orang hilang dan kasus kematian yang tidak natural karena pembunuhan. Banyak faktor yang dapat membantu dalam perkiraan umur, osifikasi tulang, karakter seksual sekunder, dan perkembangan umum dari tubuh. Gigi telah dikenal sebelumnya sebagai alat yang berguna bagi petugas hukum medis untuk menentukan identitas personal dari objek. Perkiraan umur berdasarkan gigi secara umum cukup dapat diandalkan karena gigi tersebut tetap bertahan bahkan setelah jaringan tisu dan tulang telah terintegrasi. Tidak seperti tulang, gigi juga dapat diinspeksi pada orang yang masih hidup, juga dapat pada mereka yang telah meninggal. Perkiraan umur dapat menjadi lebih sulit setelah 14 tahun karena semua gigi permanen, kecuali molar ketiga akan telah berkembang, sehingga gigi-gigi ini menjadi satusatunya petunjuk dalam perkiraan umur. Sangat sedikit metode alternatif yang dapat digunakan dalam interval pertengahan remaja hingga awal umur 20 tahun. Molar ketiga memberikan kelebihan unik dibandingkan dengan gigi lain karena pertumbuhannya terus berlanjut lebih lama dibandingkan dengan gigi lain. Kebanyakan penelitian terkait dengan molar ketiga terfokus pada keberadaannya atau ketiadaannya. Tahapan radio grafis yang dapat dibedakan dari formasi gigi dideskripsikan dalam sedikit sekali kasus. Beberapa peneliti lebih memilih formasi gigi dibandingkan dengan erupsi gigi (misalnya kemunculan dari gigi dalam rongga oral/mulut) sebagai perkiraan umur karena erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksogenus seperti infeksi, luka, obstruksi, terlampau banyaknya gigi, ekstraksi gigi sebelumnya dan lainnya. Dimana formasi gigi adalah proses yang berlanjut hingga gigi sepenuhnya terkalsifikasi. Penelitian terkini dalam perkembangan molar ketiga telah diadopsi karena alasan kurangnya data dalam penelitian sejenisnyadi Gujarat dan kelompok umur yang telah ditentukan (15, 16, 18 tahun) memiliki peran penting bagi medis hukum. Umur dental dapat ditentukan diantara anak-anak dengan akurasi yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan banyak gigi yang sedang mengalami perkembangan dan kalsifikasi secara bersamaan. Bagaimanapun juga, akurasi ini berkurang dengan selesainya proses

perkembangan dental seseorang. Untuk kelompok umur remaja, ada dua metode identifikasi: pemeriksaan morfologi dari bentuk skeletal dan pemeriksaan radiologis dari pertumbuhan molar ketiga. 1 Pemeriksaan morfologi dan radiologis dari molar ketiga menjadi bagian dari orthodontic, pedodontic, dan oral surgical treatment serta memberikan informasi penting bagi pemeriksa. Dalam perkembangan dewasanya, setelah formasi dari premolar dan taring, hanya molar ketiga yang terus tumbuh. Berdasarkan beberapa penelitian, walaupun molar ketiga merupakan gigi yang paling dinamis dalam kedokteran gigi, mereka tetap menjadi indikator biologis terpercaya yang ada untuk menentukan umur dari pertengahan remaja hingga awal 20an. 2 Ketepatan dari perkiraan umur menggunakan molar ketiga sangatlah penting ketika adanya kebutuhan untuk menentukan status remaja atau dewasa dari seorang individu ketika tidak ada dokumen valid yang memberikan informasi yang diinginkan.

Estimasi umur forensik menggunakan gigi secara umum digunakan dalam identifikasi manusia karena sifatnya yang lebih akurat dari indikator lain dalam tubuh. Namun dari umur 14 tahun, estimasi menjadi lebih sulit karena kebanyakan proses perkembangan gigi telah selesai. 2 Molar kedua merupakan gigi yang paling terakhir berkembang setelah molar ketiga dan dapat verguna dalam menentukan umur remaja. M3 digunakan secara umum dalam menentukan umur dalam masa transisi antara non-dewasa dan dewasa serta banyak laporan perkiraan umut menggunakan gigi ini. Selebihnya, dalam kasus individu yang masih hidup, kedewasaan M2 dan M3 cenderung merupakan metode perkiraan umur terbaik karena sifatnya yang non invasif dan dapat dengan mudah didapatkan informasinya melalui radiograf

Anda mungkin juga menyukai