Anda di halaman 1dari 5

A Latar Belakang Masalah Eddie Antar dari lahir hingga besar, tinggal bersama keluarga Syrian ada tahun

1947. Setelah keluar dari SMU pada umur 16 tahun, Antar memulai menjajakan pesawat televisi di lingkungan Brooklyn. Dalam beberapa tahun, Antar dan salah satu sepupunya bekerja bersama-sama dan menghasilkan cukup uang untuk membuka toko elektronik di dekat Pulai Coney. Ini merupakan toko kecil yang Antar beri nama Crazy Eddie. Ketika pelanggan mencoba untuk meninggalkan toko dengan tangan kosong, Antar akan menghalangi jalan keluar, terkadang mengunci pintu hingga individu tersebut setuju untuk membeli sesuatu-apapun. Untuk memikat pelanggan yang segan untuk melakukan pembalian, Antar pertama-tama menanyakan produk mana yang sedang dipertimbangkan oleh pelanggan dan kemudian menurunkan harga hingga pelanggan tersebut akhirnya menyerah. Pada awal tahun 1980, penjualan pada industri elektronik konsumen meledak, menjadi 2 kali lipat pada 4 periode tahun dari 1981 sampai 1984 sendiri. Karena permintaan masyarakat untuk produk elektronik tumbuh senantiasa meningkat, Antar mengubah toko Crazy Eddie menjadi sepermarket elektronik konsumen. Antar menyimpan rak-rak dari outlet ritel Crazy Eddie dengan setiap alat elektronik dia bisa mendapatkan dan bisa mendapatkan berbagai macam merek dari produk-produk tersebut sebanyak mungkin. Pada 1987, perusahaan mengutamakan 7 lini produk. Berikut adalah lini produk itu dan persentase dari penjualan yang mereka hitung pada laporan laba rugi perusahaan tahun 1987. Televisi 53% Audio dan sistem audio 15% Portable dan personal elektronik 10% Car stereos 5% Asesoris dan tape 4% Komputer dan games 3% Berbagai macam barang termasuk microwave, AC, dan alat2 rumah tangga kecil 10% Total 100% Karena perusahaannya tumbuh dengan cepat selama akhir tahun 1970an dan awal 1980an, Antar mulai menggali kelonggaran harga yang besar dari supliernya. Kemampuannya untuk membeli produk elektronik dalam kuantitas besar dan memotong tingkat harga memungkinkan dia untuk menjadi transhipper, atau suplier tambahan, dari barang-barang ini menjadi retailer elektronik konsumen yang lebih kecil di area New York City. Meskipun pabrik tidak menyukai pada prakteknya dan sering mengancam untuk menghentikan penjualan kepadanya, Antar secara berkelanjutan meningkatkan skala operasi transhippingnya Kebijakan diskon Crazy Eddie disajikan sebagai tema pusat dari kampanye periklanan perusahaan. Perusahaan berjanji untuk mengembalikan perbedaan antara harga jual produk dan harga terendah lainnya untuk item yang sama yang customer temukan selama 30 hari dari tanggal pembelian. Meskipun serangan periklanan diharapkan untuk menyakinkan publik bahwa Crazy Eddie telah memberikan diskon yang paling murah, harga perusahaan pada banyak produk berada garis dengan kompetitor utamanya. Staff penjualan perusahaan secara rutin mengalihkan perhatian konsumen kepada outlet-outlet Crazy Eddie dengan diiklankan khusus ke kualitas produk yang paling bagus dan profit margin produk yang paling tinggi. Pada 1983, Antar memutuskan untuk menjual saham di Crazy Eddie untuk meningkatkan modal untuk membiayai program perluasan agresifnya. Perusahaan penjamin yang disewa oleh Antar menunda initial public offering Crazy Eddie untuk lebih dari 1 tahun setelah menemukan bahwa catatan keuangan perusahaan adalah dalam kekacauan. Di antara masalah lain yang belum ditangani oleh penjamin adalah secara luas berhubungan dengan transaksi kelompok, pinjaman bebas bunga untuk karyawan, dan investasi spekulatif yang tidak berhubungan dengan lini bisnis utama

perusahaan. Perusahaan penjamin juga terganggu untuk mengetahui bahwa hampir semua eksekutif utama perusahaan adalah anggota dari keluarga Antar. Individu- individu tertentu, termasuk istri dan ibu Antar, menerima gaji mendekati $100,000 untuk sedikit pekerjaan atau tidak bekerja. Untuk menyiapkan initial public offering, penjamin memastikan Antar, dewan komisaris dan presiden Crazy Eddie, untuk membersihkan catatan akuntansi perusahaan dan masalah keuangan. Penjamin juga meminta Antar untuk menyewa seorangchi ef financial officer (CFO) yang telah berpengalaman dengan perusahaan publik dan yang bukan merupakan anggota dari keluarga Antar. Penjamin memperingatkan Antar bahwa investor akan menanyakan kemampuan eksekutif Crazy Eddie yang adalah keluarganya. Walaupun penjamin memperingatkan, Antar mempekerjakan adiknya, Sam E. Antar yang menjadi terkenal di dalam perusahaan sebagai Sam seorang CPA (akuntan) untuk membedakannya dari ayahnya dengan nama yang sama untuk bekerja sebagai CFO Crazy Eddie. Perubahan Ketidakberesan Akuntansi Penyelidikan yg luas tentang catatan keuangan Crazy Eddie oleh pemilik yang baru dan otoritas pengatur memuncak pada tuduhan kecurangan yang diajukan terhadap Eddie Antar dan rekanan terdahulunya. SEC menuduh bahwa setelah Crazy Eddie go publik pada tahun 1984, Antar menjadi asyik dengan harga saham perusahaannya. Antar menyadari bahwa Crazy Eddie harus membuat catatan posting hasil kegiatan operasi yang mengesankan untuk memelihara kecenderungan harga saham yg naik. Suatu penyelidikan SEC mengungkapkan bahwa dalam enam bulan yang pertama setelah perusahaan go publik, Antar memerintah seorang bawahan untuk mencatat persediaan lebih tinggi dari $ 2 juta, menghasilkan laba bruto perusahaan yang overstate dalam jumlah yang sama. Pada tahun berikutnya Antar meminta persediaan akhir tahun untuk dicatat overstate sebesar $ 9 juta, dan hutang dagang dikecilkan sebesar $ 3 juta. Pengadilan mencatat bahwa karyawan Crazy Eddie mencatat persediaan akhir tahun lebih tinggi dengan menyiapkan count sheet persediaan untuk item yg tidak ada. Untuk mencacat hutang dagang yang lebih tinggi, karyawan menyiapkan memo debet palsu dan memasukkan ke dalam catatan akuntansi perusahaan. Kebanyakan kritik yg ada saat ini dipicu oleh skandal crazy eddie yg disebabkan oleh Main Hurdman dan Suksesornya Peat Marwick. Laporan yang terbit saat ini menyarankan untuk Main Hurman harus mengenakan Crazy Eddie Fee/biaya untuk audit perusahaan tahunan. Dalam satu tahun, KAP hanya mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar 85.000 dollar untuk audit independen secara penuh-audit dari perusahaan yang memiliki pendapatan ratusan juta dollar. Kritik utama dari kebanyakan KAP menuduh Main Hurdman memiliki lowballed untuk memperoleh kredit dari Crazy Eddie, melihat bahwa hal tersebut dapat memperbaiki pendapatan audit yang hilang dengan menjual jasa konsutasi perusahaan. Dalam satu tahun, Main Hrdman hanya mengenakan Crazy Eddie biaya sebesar 85.000 dollar untuk mengaudit secara penuh perusahaan Crazy Eddie-bisnis yang bernilai ratusan juta dollar dalam laporan keuangannya, Lusinan toko retail dan 2 gedung besar. Dalam waktu yang sama Main SPAP SA seksi 317 p.11 menjelaskan: Prosedur audit tambahan yang dipandang perlu antara lain: a. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung, seperti faktur, cek/giro dan surat perjanjian yang dibatalkan, dan membandingkannya dengan catatan akuntansi. b. Mengkonfirmasi informasi signifikan yang berkaitan dengan unsur pelanggaran kepada pihak luar atau pihak perantara seperti bank dan penasihat hukum. c. Menentukan apakah otorisasi semestinya telah diperoleh atas transaksi yang berkaitan dengan unsur tindakan pelanggaran hukum. d. Mempertimbangkan apakah transaksi atau kejadian lain serupa mungkin juga telah terjadi, dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasinya. 3. Tahapan yang sangat penting dalam setiap audit adalah perencanaan, karena perencanaan mengatur

mengenai urutan setiap bagian atau tahapan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan lapangan pertama dalam standar auditing menyatakan bahwa: Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. (Buku Auditing 1 , Al. Haryono Jusup) Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis profesional dengan berbaai hal seperti integritas manajemen, kekeliruan, dan ketidakberesan, dan tindakan yang melawan hukum. Dalam kasus skandal Eddie Antar ini, saya berpendapat bahwa auditor dalam menyusun program auditnya dalam perencanaan audit harus merevisi program audit yang dijalankannya untuk menemukan salah saji material dan tindakan kecurangan lainnya yang dilakukan oleh Eddie Antar dan rekan. Seperti nampak dalam standar audit berikut ini: Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.(SA seksi 311 p. 03) Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan materialitas baik dalam: (a) Merencanakan audit dan merancang prosedur audit, dan (b)Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (SA seksi 312 p. 12) 4. Auditor berada dalam bisnis dalam menyediakan jasa atestasi laporan keuangan kepada kliennya. Lowballing adalah praktek penetapan fee dibawah atau sama dengan biaya audit untuk mendapatkan klien baru, dapat melanggar pasal mengenai independensi dalam Kode Etik Profesional. Dalam konteks audit, lowballing sangat tidak etis dan telah melanggar prinsip dan etika seoarang auditor. Efek yang dapat ditimbulkan adalah kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut sangat jelek dan tentu saja tidak independen karena mendapat pengaruh dari klien atau perusahaan. Sehingga akan merugikan pihak lain terutama para pengguna laporan keuangan yang diterbitkan karena mengandung salah saji material dan telah melakukan pembohongan publik. SA Seksi 150 seksi dalam standar umum kedua berbunyi: Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 5. Auditor perlu melakukan pengujian substantif pada tanggal interim sebelum neraca sebelum untuk mengidentifikasi adanya kejadian atau peristiwa yang mencurigakan yang dilakukan oleh pihak klien. Pengujian audit pada tanggal interim memungkinkan pertimbangan dini atas hal-hal signifikan yang mempengaruhi laporan keuangan akhir tahun (sebagai contoh, transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, kondisi yang berubah, pernyataan standar akuntansi yang baru, dan pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian). Di samping itu, banyak bagian perencanaan audit, termasuk upaya memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, penentuan tingkat risiko pengendalian, dan penerapan pengujian substantif atas transaksi, dapat dilakukan sebelum tanggal neraca (SPAP SA seksi 313 p. 02) Pengujian subtantif atas transaksi: Prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau kelainan dalam jumlah/nilai uang yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo-saldo laporan keuangan. Tujuan menentukan apakah setiap transaksi akuntansi klien sudah diotorisasi dengan tepat, dicatat serta diikhtisarkan di dalam jurnal dengan benar, dan dibukukan di dalam buku

besar tambahan dan buku besar umum dengan benar pula. Pengujian atas Rincian Saldo: Memusatkan pada saldo akhir buku besar untuk Neraca maupun Laba Rugi (umumnya menekankan Neraca). misal : untuk penjulan : Pengujian dilakukan terhadap piutang usaha dan penjualan. Prosedur audit : - konfirmasi piutang usaha , pengujian pisah batas (cut off). Prosedur-prosedur pengujian yang dapat dilakukan auditor adalah: a. pencocokan ke dokumen pendukung atas setiap pengkreditan dengan pendebetan ke rekening saldo transaksi yang berkaitan dengan invoice tersebut. b. Menelusur data transaksi dari dokumen dasar. Bila memungkinkan, hal ini dilakukan dengan menelusur data ke jurnal penjualan dan selanjutnya menelusur posting dari jurnal penjualan ke rekening penjualan di buku besar. 6. Perusahaan dapat saja mempekerjakan auditor intern dalam membantu pelaksanaan tugas audit. Karena auditor tentu saja sangat membutuhkan peran auditor intern perusahaan untuk menjelaskan aktivitas audit yang telah dijalankan selama ini kepada perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan bahwa, selama auditor tersebut tetap dapat mempertahankan independensinya sebagai seorang auditor dan tidak terpengaruh dengan manajemen. Namun jika auditor merasa akan dirugikan dengan auditor intern tersebut, maka sebaiknya dia memutuskan untuk tidak mempekerjakan auditor itu dalam pekerjaan auditnya karena akan mengganggu independensi dan kualitas audit. SA Seksi 322 p. 02 05, menyatakan: 02 Salah satu tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia adalah untuk memperoleh bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan entitas. Dalam memenuhi tanggung jawab ini, auditor mempertahankan independensinya dari entitas tersebut. 03 Auditor intern bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya. 04 Tanggung jawab penting fungsi audit intern adalah memantau kinerja pengendalian entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern,3 ia harus berusaha memahami fungsi audit intern yang cukup untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut. 05 Auditor biasanya harus meminta keterangan kepada manajemen yang bersangkutan dan staf audit intern mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan auditor intern berikut ini: 1. Status auditor intern dalam organisasi entitas. 2. Penerapan standar profesional 3. Perencanaan audit, termasuk sifat, saat, dan lingkup pekerjaan audit. 4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitas mereka. CONTOH KASUS YANG SAMA TERJADI DI INDONESIA:

KASUS PT. KIMIA FARMA Tbk., yakni berkaitan dengan penggelembungan keuntungan(overstat ed) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Latar Belakang: - Terjadi penggelembungan keuntungan (overstated) senilai Rp. 32,7 Miliar yang seharusnya Rp. 99,3 M ditulis menjadi Rp. 132 M. - Kesalahan penyajian pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2001 yang terjadi pada unit Industri Bahan Baku, Logistik Sentral, dan Unit Pedagang Besar Farmasi. - Terjadi masalah penipuan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap Kantor Akuntan Publik KAP) dan perusahaan-perusahaan yang Go Public. Kesalahan yang terjadi: a. Terjadi kesalahan penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan tahun 2001. b. Tahun 2001 PT. Kalbe Farma go public dengan auditor HTM, auditor in charge Ludovicus Sensi Wandabio (LSW) c. Laporan keuangan Audit KAEF per 31 Desember 2001 adalah UNQUALIFIED (Wajar Tanpa Pengecualian). d. Denda oleh Bapepam: Denda KAEF 500 juta. Sedangkan denda Direksi 1 Miliar karena sengaja melakukan penggelembungan laporan keuangan. e. Denda untuk LSW sebesar 100 juta karena tanggung jawab atas risiko audit. Kesalahan Direksi: a. Membuat 2 master prices berbeda yakni tanggal 1 dan 3 Februari 2002. b. Master prices per 3 Februari 2002 telah disesuaikan nilainya dan menjadi dasar penentuan nilai persediaan per 31 Desember 2001. c. Melakukan pencatatan ganda atas penjualan, yaitu unit yang tidak di-sampling oleh akuntan. Image akuntan menjadi turun: 13

a. Auditor terlanjur menyatakan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh manajemen tidak ada kesalahan pencatatan. b. Auditor tidak lagi independen karena melakukan jasa konsultasi keuangan selain jasa audit. c. AE 300 mengenai tanggung jawab kepada klien, kesalahan ini menjadi risiko auditor karena tanggung jawab auditor adalah risiko audit karena tidak dapat mendeteksi salah saji yang material. S E K IAN

Anda mungkin juga menyukai