Anda di halaman 1dari 10

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) danRencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas

(RPKPP) merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkanprioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantumengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. Sebagaimanayang telah dijelaskan dalam latar belakang, sebagai acuan bersama seluruh pemangkukepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidakberdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan,sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspekutama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspekpermukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanyakehidupan perkotaan. Gambar 1.1 Kedudukan SPK , SPPIP, dan RPKPP Dalam Dokumen KebijakanPembangunan Wilayah Perkotaan Berkenaan dengan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, SPK yang bersifatpayung besar tersebut diturunkan kedalam strategi sektoral yang dikenal sebagai Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) . AdapunTerkait Dengan Perencanaan Spasialnya Salah Satunya Diturunkan Dalam Bentuk

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) danRencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimana keduanyadisusun dengan tetap mengacu pada SPK. Dalam pembangunan bidang permukimandan infrastruktur perkotaan keduanya menjadi suatu yang penting. Kedua produkperencanaan ini menjadi prionir dalam penciptaan integrasi antara perencanaanpembangunan dan perencanaan spasial. Mempertimbangkan perlunya keberadaanSPPIP dan RPKPP bagi suatu wilayah atau kota, maka pada tahun anggaran 2010,Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum melalui DirektoratPengembangan Permukiman memberikan bantuan teknis terhadap penyusunan SPPIPdan RPKPP.Terkait untuk penyampaian kedua kegiatan tersebut, maka diperlukan suatupanduan umum pengadaan kegiatan dan penyusunan SPPIP dan RPKPP yang

menjadipegangan bersama dalam menyebarluaskan informasi terkait dengan SPPIP dan RPKPPtersebut. 1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN1.2.1 Maksud Kegiatan Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi PengembanganPermukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana PengembanganKawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dimaksudkan untuk memberikan arahan dalampelaksanaan sosialisasi mengenai kegiatan penyusunan SPPIP dan RPKPP yangdiselenggarakan oleh DJCK. 1.2.2 Tujuan Kegiatan Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi PengembanganPermukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana PengembanganKawasan permukiman Prioritas (RPKPP) bertujuan agar:

Pelaksanaan penyebarluasan baik pada tingkat pusat maupun daerah memilikiacuan yang sama sehingga dicapai pemahaman yang sama pula.

Tersedianya acuan teknis dalam pelaksanaan penyusunan SPPIP dan RPKPP

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) danRencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 12 1.2.3 Sasaran Kegiatan Panduan Umum Pengadaan Kegiatan dan Penyusunan Strategi PengembanganPermukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana PengembanganKawasan permukiman Prioritas (RPKPP) memiliki sasaran:

Adanya standarisasi teknis pelaksanaan penyebarluasan informasi penyusunanSPPIP dan RPKPP baik pada tingkat pusat maupun daerah

Terselenggaranya pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai SPPIP danRPKPP dengan tingkat pencapaian yang sama

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) danRencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 13 BAB 2 KEGIATAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNANPERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN(SPPIP) 2.1 LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN PERSOALAN PERLUNYA KEGIATANPENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DANINFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggimenyebabkan semakin banyak penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal danberaktivitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini, sejumlah kajianmemprediksikan jumlah penduduk Indonesia yang mendiami kawasan perkotaan akanterus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada akhir 2025 jumlahnya akan mencapaisekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Adanya konsentrasi pendudukperkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapapersoalan wilayah perkotaan yang akan muncul.Kecenderungan perkembangan perkotaan ditambah dengan indikasi munculnyabeberapa persoalan di wilayah perkotaan tersebut mensyaratkan adanya penangananyang lebih terpadu dalam konteks kota dan membutuhkan kejelasan payung dalamstrategi pembangunan. Adapun selama ini penanganan yang terpadu tersebut mencobadiwadahi dalam dua bentuk produk perencanaan pembangunan, yaitu: (1) perencanaanpengembangan ( development plan ) yang memuat arahan dan Strategi PengembanganKota dan (2) penataan ruang ( spatial plan ) yang memuat arahan dan strategi penataanruang. Kedua produk ini pada dasarnya harus berjalan secara sinergi satu dengan yanglain. Penataan ruang ( spatial plan

) yang salah satu keluarannya adalah programpemanfaatan ruang pada dasarnya harus sejalan dengan arahan kebijakan, strategi, danprogram dalam perencanaan pengembangan ( development plan ). Namun dalamkenyataannya antara penataan ruang ( spatial plan ) dan perencanaan pengembangan( development plan ) seringkali tidak sinergi yang kemudian berdampak tidak adanyakejelasan arah pengembangan dan pembangunan kota.

Panduan Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) danRencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) 14 Mengacu pada kedua kondisi tersebut, maka Strategi Pengembangan Kota (SPK) yangmerupakan strategi pembangunan berskala kota, berorientasi pada kebutuhan kota dantidak sektoral, komprehensif dan terpadu, serta dapat menjadi acuan bagi strategidibawahnya (sektoral) maupun para pemangku kepentingan, sangat dibutuhkankeberadaannya sebagai acuan pengembangan sektor di bawahnya dalam skala kota.Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan merupakan suatu alatyang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunandaerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi danapembangunan secara akurat dan rasional. Sebagai acuan bersama seluruh pemangkukepentingan kota untuk membangun wilayah perkotaannya, pada dasarnya SPK ini tidakberdiri sendiri, namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan,sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspekutama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspekpermukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanyakehidupan perkotaan.Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yangseharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan

perkotaan seringkali justrumenyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalanperkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidakmeratanya penyediaan infratruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukimanyang layak, dan sebagainya. Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yanglaten yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena adabeberapa faktor sebagai berikut:

Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan aspek permukiman daninfrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakandan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota.

Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaanseringkali bersifat instant , responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasipada ketersediaan program atau proyek pendukung, sehingga kebijakan danstrategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifatparsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategipembangunan perkotaan.

Leave a Comment You must be logged in to leave a comment. Submit Characters: 400 Buku panduan pelaksanaan SPPIP Download or Print 7,133 Reads

Uploaded by Yuli Avianto Pribadi Follow Download

TIP Press Ctrl-F to quickly search anywhere in the document. Sections


KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN 1.2.1 Maksud Kegiatan 1.2.2 Tujuan Kegiatan 1.2.3 Sasaran Kegiatan 2.2.1 Maksud Kegiatan 2.2.2 Tujuan Kegiatan 2.2.3 Sasaran Kegiatan 2.6.1 Lingkup Kegiatan 2.6.2 Lingkup Wilayah 2.8 PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN 2.9. KELUARAN YANG DIHASILKAN 2.10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 2.11. PELAPORAN KEGIATAN Tabel 2.3 Keterkaitan Lingkup Kegiatan dan Produk/Pelaporan 2.12. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN 2.13. PENDANAAN KEGIATAN 2.14. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN 3.2.1. Tujuan Kegiatan 3.2.2. Sasaran Kegiatan 3.6. LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN 3.6.1. Lingkup Kegiatan 3.6.2 Lingkup Wilayah 3.7. KEDALAMAN SUBSTANSI RENCANA AKSI PROGRAM 3.8. PENDEKATAN DAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN 3.9. KELUARAN YANG DIHASILKAN 3.10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

3.11. PELAPORAN KEGIATAN 3.12. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN 3.13. PENDANAAN KEGIATAN 3.14. PRASYARAT PELAKSANAAN KEGIATAN

106 p. Buku panduan pelaksanaan SPPIP

3 p. Permen ESDM No1 269-12 Tahun 2008_DJLPE


Follow Us! scribd.com/scribd twitter.com/scribd facebook.com/scribd About Press Blog Partners Scribd 101 Web Stuff Support FAQ Developers / API Jobs Terms Copyright Privacy

Copyright 2012 Scribd Inc. Language:

English

Anda mungkin juga menyukai