Anda di halaman 1dari 4

BAB VII REAKSI TANAH (pH Tanah) A. Tujuan praktikum Menetapkan pH H2O tanah dan menetapkan pH KCl tanah.

B. Tinjauan Pustaka Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) didalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Didalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi dari pada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH-, lebih banyak dari pada H+. bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH=7. Konsentrasi H+ atau H-di dalam tanah sebenarnya sangat kecil. Sebagai contoh tanah yang bereaksi netral kandungan ion H+ adalah sebanyak 1/10.000.000 mole per liter. Nilai pH berkisar 0-14 dengan pH 7 disebut netral sedang pH kurang dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut alkalis. Besarnya kisaran nilai pH tersebut didasarkan atas besarnya konstanta disosiasi air murni yaitu : HOH H+ + OH[H+] [OH-] = 10-14 = K (konstan ) Walaupun demikian pH tanah umumnya berkisar dari 3,0 9,0. Di indonesia umumnya tanahnya bereaksi masam dengan pH 4,0 5,5 sehingga tanah dengan pH 6,0 6,5 sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di daerah rawa-rawa sering ditemukan tanahtanah sangat masam dengan pH kurang dari 3,0 yang disebut tanah sulfat

35

36

masam (cat clay) karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering (arid) kadang-kadang pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9,0) karana banyak mengandung garam Na. Pentingnya pH Tanah : 1. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara umumnya diserap tanaman. Pada umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman tidak dapat diserap tanaman karena ada pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh Al, sedang pada tanah alkalis unsur P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca. 2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun. Pada tanahtanah masam banyak ditemukan ion-ion Al didalam tanah, yang

kecuali memfiksasi unsur P juga merupakan racun bagi tanaman. Pada tanah-tanah rawa pH yang terlalu rendah (sangat masam) menunjukan kandungan sulfat tinggi, yang juga merupakan racun bagi tanaman. Di samping itu pada reaksi tanah yang masam, unsur-unsur mikro juga menjadi larut, sehingga ditemukan unsur mikro yang terlalu banyak. Unsur mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga menjadi racun kalau terdapat dalam jumlah yang terlalu besar. Termasuk unsur mikro dalam jenis ini adalah, Fe, Mn, Zn, Cu, Co. Unsur mikro yang lain yaitu Mo dapat menjadi racun kalau pH terlalu alkalis. Disamping itu tanah yang terlalu alkalis juga sering mengandung garam yang terlalu tinggi yang juga dapat menjadi racun bagi tanaman. 3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. a) Bakteri berkembang dengan baik pada pH lebih 5,5 atau lebih sedang pada pH kurang dari 5,5 perkembangannya sangat terhambat. b) Jamur dapat berkembang baik pada segala tingkat kemasaman

tanah. Pada pH lebih dari 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri.

37

c) Bakteri pengikat nitrogen dari udara dan bakteri nitrifaksi hanya dapat berkembang dengan baik pada pH lebih dari 5,5. Mengubah pH tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan kapur kedalam tanah, sedang tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan belerang. C. Prinsip kerja. Bahan dan alat : 1. Contoh tanah kering udara halus ( 2mm) 2. pH meter/stick dan 2 buah cepuk pH. Cara Kerja : Timbang contoh tanah sebanyak 5gram (buat 2 ulangan) dan masukkan kedalam cepuk pH, kemudian tambahkan air sebanyak 12,5 ml.

Aduk secara merata dan diamkan selama 30 menit. Kemudian ukur pH meter/stick.

Ulangi langkah tersebut dengan menggunakan pelarut KCl.

D. Perhitungan 1. pH H2O a.Ulangan 1 b.Ulangan 2 2. pH KCl a.Ulangan 1 b.Ulangan 2 =7 =7 =6 =6

38

E. Pembahasan Dari analisis laboratorium diperoleh pH tanah pada sampel tanah regosol adalah pH H2O 6 dan pH KCl 7. Dikarenakan dalam teori komplek absorbsi tanah larutan KCl akan mendesak keluar ion H+ dari zarah tanah kedalam komplek larutan (terlarut) sehingga akan menjadi lebih masama. Tetapi dari hasil analisis diatas didapatkan pH KCl lebih tinggi dari pada pH H2O. Di mungkinkan pada waktu pratikum terdapat kesalahan dalam pengukuran nilai pH Semakin tinggi menggunakan pH stick. kadar ion H+ dalam tanah semakin masam tanah

tersebut. (Hardjowigeno 2007).

F. Kesimpulan Pada dasarnya pH tanah regosol netral perlu dilakukan analisis yang lebih teliti untuk daoat memperoleh hasil yang lebih akurat. G. Daftar pustaka Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Presindo, Jakarta. Hanafiah, K.A. 2005, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Rajagrafindo persada, Jakarta. Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai