Materi :
Rekan Kerja : 1. Endriawan Hadi 2. Reza Andre Muchtar 3. Desmile Yusufina 4. Fransiska Dita
LABORATORIUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009
LEMBAR PENGESAHAN
Materi Praktikum : WWC (Wetted Wall Coloumn)
Tanggal Praktikum : 20 Oktober 2009 Kelompok Anggota : XV : 1. Endriawan Hadi 2. Reza Andre Muchtar 3. Desmile Yusufina 4. Fransiska Dita L2C605132 L2C605169 L2C007026 L2C007048
Laporan Resmi Praktikum Unit Operasi ini telah disahkan pada : Hari Tanggal : :
Yang Mengesahkan,
INTISARI
Wetted Wall Coloumn (WWC) atau kolom dinding terbasahi merupakan suatu alat dimana di dalamnya terjadi perpindahan massa dari fasa cair ke fasa gas. Praktikum ini dilakukan untuk menentukan besarnya Kgl dalam berbagai kondisi operasi serta hubungan antara bilangan tak berdimensi NRe dan NSh. Pada dasarnya susunan Wetted Wall Coloumn tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kolom perpindahan massa, sistem aliran dan pengukuran fase gas serta sistem aliran dan pengukuran fase cair. Pelaksanaan percobaan di dalam praktikum meliputi, pemeriksaan alat ukur ( thermometer), kalibrasi rotameter air, kalibrasi rotameter udara , pembacaan temperatur Wet bulb (Tw in dan Tw out) dan Temperatur dry bulb ( Td in dan Td out) pada tahap operasi, baik pada variable laju alir air berubah ( skala 20,30,40,50,dan 60) maupun pada variable laju alir udara berubah ( skala 800,900,1000,1100, dan 1200). Dari hasil percobaan diperoleh hubungan antara bilangan Sherwood dan bilangan Reynold untuk variable laju alir air dinyatakan dengan persamaan NSh = 0.00021727 (NRe)0.845 dengan persen kesalahan 9.2347 %. Sedangkan untuk variable laju alir udara dinyatakan dalam persamaan NSh = 0.00002377 (NRe)1.196 dengan persen kesalahan 4.7363 %.
Dilihat dari hubungan antara Kgl dengan laju alir, semakin besar laju alir, baik untuk air maupun udara , maka harga Kgl pun semakin besar. Semakin nilai NRe maka semakin besar pula nilai NSh.
SUMMARY
Wetted Wall Coloumn (WWC) is a tool which occurred inside the mass displacement of the liquid phase into the gas phase.
Practicum was conducted to determine the amount Kgl in various operating conditions and the relationship between dimensionless numbers NRe and NSh.
Basically Wetted Wall Coloumn arrangement consists of three main parts, namely the column mass transfer, flow and measurement system of the gas phase and the flow system and liquid I phase measurements.
rotameter calibration of water, air rotameter calibration, readings Wet bulb temperature (Tw in and Tw out) and dry bulb temperature (Td in and Td out) on the phase of the operation, both in variable water flow rate changes (scale 20,30,40,50, and 60) or at variable air flow rate change (800,900,1000,1100 scale, and 1200).
From the experimental results obtained by the relationship between Sherwood number and Reynolds number for variable water flow rate is given by equation N Sh = 0.00021727 (NRe) 0845 with the percent error 9.2347%. As for variable air flow rate is expressed in the equation NSh = 0.00002377 (NRe) 1196 with the percent error 4.7363%.
Viewed from the relationship between flow rate Kgl with, the greater the flow rate, both for water and air, the price was greater Kgl. More NRe value the greater the value NSh
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perpindahan massa antar fasa hampir dijumpai dalam setiap proses di bidang teknik kimia. Sebagai contoh ekstraksi cair-cair, leaching, absorpsi. Kontak antar fasa dalam cairan dapat terjadi dengan berbagai cara, misal peristiwa di mana gelembung gas dilewatkan tray tower/peristiwa dimana cairan dilewatkan dalam bentuk lapisan film yang bergerak melalui cair lapisan gas. Dengan danya kontak gelembung-gelembung/gas cairan maka akan terjadi perpindahan massa antar cairan dan gas. Oleh karena itu, diperlukan koefisien perpindahan massa dari fase gas ke cairan atau sebaliknya. Praktikum Wetted Wall Coloumn (WWC) merupakan praktikum yang membahas perpindahan massa cairan dengan gas. Di sini dipelajari pengaruh harga koefisien transfer gas (kgi) dalam berbagai kondisi operasi serta pengaruh bilangan tak berdimensi RE, Sc, L/D
1.2. Tujuan Percobaan 1. Menentukan besarnya kgi pada berbagai kondisi operasi. 2. Menentukan pengaruh bilangan tak berdimensi Nre, Nsc, L/D
II.1 Pengertian Tentang Koefisien Perpindahan Massa Koefisien perpindahan massa merupakan besaran empiris yang diciptakan untuk memudahkan persoalan-persoalan perpindahan massa antar fasa. Yang akan dibahas disini adalah koefisien perpindahan massa dari fasa gas ke fasa cair atau sebaliknya dari suatu zat. Untuk menelaah ini dapat ktia perhatikan gambar di bawah ini
dinding
Gambar 2.1 Bila terjadi perpindahan massa dari fasa cair ke fasa pada bidang selang film cairgas yang dalam hal ini adalah pengisapan air dari permukaan cairan ke permukaan/aliran udara, maka kecepatan perpindahan massa per satuan luas permukaan perpindahan massa dalam arah y dinaytakan oleh hukum fich ke 2 sbb: Nay = Jay* + XA (Nay + Nby).............................................................(1) Dimana : NAy = Fluks massa komponen A (dalam hal ini air) dalam arah y karena terbawa aliran fluida (gr mole/cm2 det) NBy = Fluks massa komponen B (dalam halini udara) dalam arah y karena
dibawa aliran fluida (gr mole/cm2det) XA Jay* = Fraksi mol uap air di fasa gas yang merupakan fungsi dari y dan z = Fluks massa komponen A dalam arah y karena difusi molekuler (gr mole/cm2 dt) Persamaan (a) dapat ditulis kembali sbb: Nay XA (Nay + Nby) = Jay .(2) Menurut Hukum Fich pertama, maka Jay = -C DAB XA/y.(3) Pemecahan persamaan (3) untuk menentukan besarnya Jay* memerlukan persyaratan bahwa XA/y diketahui lebih dulu. Guna memecahkan persoalan-persoalan yang rumit pada alirannya, maka pengunaan pers (3) akan sangat menyulitkan. Oleh karena itu didefinisikan koefisien perpindahan massa sbb: Jay* = kg, lox (Xao XA).....................................................................(4) Dimana (Xao XA) adalah beda konsentrasi dan dinyatakan dengan fraksi mol dalam arah perpindahan massa y. Pendifinisian (Xao XA) ini menentukan definisi yang tepat dari Kg, lo (tanda lox di fasa gas diganti huruf g). pernyataan lokal di sini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kg dapat berbeda-beda dari satu posisi lain pada permukaan bidang selang dimana perpindahan massa terjadi. Agar lebih memudahkan pemakaian, akan didefinisikan kg rata-rata yang dinyatakan dengan kg, I sbb : Kg, I = SO
Kg, ioc ds SOds
Menurut definisi di atas maka kg, I = harga rata-rata kg. Ioc untuk seluruh permukaan perpndahan massa s.
Tentang (Xao XA) pada umumnya pendefinisian sbb: : XAo = Fraksi mol komponen A pada fasa gas tepat dipergunakan bidang selang XA = Fraksi mol rata-rata komponen A di fasa gas atau dengan rumus. XA = A
XA. loc.dA dA
= luas penampang aliran gas yang tegak lurus terhadap permukaan perpindahan massa
XA = Seperti didefinisikan di atas juga sebagai Cup mixing overage dari XA.
II.2. Perpindahan Massa dalam Wetted Wall Coloumn Guna menelaah perpindahan massa dalam Wetted Wall Coloum, perhatikan gambar berikut ini :
Z=L Arah aliran cairan ke bawah Arah alir gas ke atas
dz
W = dw . XA + dXA
W = XA z y Z=O
Gambar 2.2. Penampang membujur dari Wetted Wall Coloumn untuk bagian dimana perpindahan massa fasa diukur/ditelaah.
Kita tinjau sistem kolom setinggi dz. Neraca material komponen A yang dilakukan terhadap segmen tersebut menghasilkan persamaan diferensial sbb :
d (W.XA) JAy* D ............................................................................(7) dz
Dimana w: laju alir massa gas dalam arah z (gr mole/det) Dengan menggunakan kenyataan bahwa penambahan laju alir massa dalam arah z hanyalah karena adanya fluks massa Jay* maka dapat dituliskan hubungan : ......................................................................................(8) Pers (7) dan (8) akan menghasilkan hubungan
( )
.......................................................................... (9)
(10)
Dalam menyelesaikan pers (10) maka perlu penganggapan bahwa XA rata-rata (lihat pers6), maka anggapan tersebut dapat digunakan. Selanjutnya dengan menggunakan perubahan total dari w sepanjang kolom, maka integrasi persamaan (10) untuk z = 0 sampai z = L menghasilkan :
( )( )
(11)
Ruas kiri adalah definisi Kg.I sedang dengan ekspansi parsiil, ruas kanan dapat dengan mudah diintegrasikan. Kg.I =
W ( XAo ZA) g (1 XA)l ln ........................... (12) D.L(1 XAO ) ( XAo XA) L(1 XA) g
Dengan persamaan ini maka Kg.I dapat ditentukan dari data percobaan.
II.3. Korelasi Empiris dimensi dapat diketahui bahwa Kg.I dipengaruhi oleh Nre, NSc, dan faktor geometris kolom (L/D)
NRe = bilangan Reynold untuk aliran gas NSc = bilangan Schmiat untuk fasa gas L/D = perb. panjang kolom terhadap diameter kolom
Keterangan : 1. Blower 2. Rotameter udara 3. Rotameter 4. Rotameter air 5. Kolom perpindahan massa
b. Kalibrasi Rotameter Udara Menjalankan kompresor udara sampai tekanan maksimal pada tangki. Memasang wet test meter pada pipa pengeluaran dari kolom. Mengukur skala rotameter. Menentukan waktu untuk satu putaran jarum tertentu. Mengulangi untuk skala lain.
IV.2. Tahap Operasi a. Mengalirkan air dari kran pada skala rotameter air tertentu. b. Mengalirkan udara dari kran pada skala rotameter udara tertentu. c. Mengukur wet bulb dan dry bulb. d. Baca thermometer. e. Mengulangi langkah-langkah di atas untuk skala lain.
1. Kalibrasi Rotameter Air, skala udara 800, t = 10 detik skala 20 30 40 50 60 Volume (ml) 61 82 110.67 141.67 167.67 Qa (m3/detik) 0.0000061 0.0000082 0.000011067 0.000014167 0.000016767
2. Kalibrasi Rotameter Udara , skala air 20 skala 800 900 1000 1100 1200 Tahapan Operasi Waktu (detik) 60 35.5 21.2 16 13 Quk (m3/detik) 6.66667E-05 0.000112676 0.000188679 0.00025 0.000307692
skala air 20 30 40 50 60
NSh NRe air 49.5674 0.005329511 66.63159 -0.00202726 89.92826 0.011236197 115.1183 -0.0035975 136.2453 0.012151314
2. Skala Air 20
Skala udara Tdi (celcius) Tdi (F) Twi (celcius) Twi (F) Tdo(celcius) tdo (F) Two(Celcius) Two (F) 800 34.5 94.1 26.8 80.24 30.1 86.18 27.5 81.5 900 34.8 94.64 26.9 80.42 30.3 86.54 27.9 82.22 1000 35.2 95.36 27.2 80.96 30.8 87.44 28.1 82.58 1100 35.3 95.54 27.3 81.14 31 87.8 28.6 83.48 1200 35.4 95.72 27.4 81.32 31 87.8 28.9 84.02 Skala udara 800 900 1000 1100 1200 Kgl 0.000049307 0.000083297 0.000139416 0.000184637 0.000227136 NSh 0.001356309 0.00238425 0.004149246 0.00659398 0.008420174 NRe U 28.43317477 48.05607003 80.47124934 106.6244054 131.2300374
Hubungan NSh dan NRe dapat ditunjukkan Pada skala udara tetap Pada skala air tetap : NSh = 0.00021727 (NRe)0.845 : NSh = 0.00002377 (NRe)1.196
Persen kesalahn rata-rata Pada skala udara tetap Pada skala air tetap : 9.2347 % : 4.7363 %
Grafik Hubungan log NRe Udara vs log NSh pada Rotameter Udara skala 800
0 0 -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5
log NSh
Kgl
40
50
60
70
Grafik Hubungan log NRe Udara vs log NSh pada Rotameter Air skala 20
0 -0.5 -1 0 0.5 1 1.5 2 2.5
log NSh
Kgl
BAB VI PEMBAHASAN
VI.I. Pengaruh Laju Alir Air terhadap Harga Kgl Dari hasil percobaan diperoleh bahwa semakin besar laju alir air diperoleh harga Kgl yang semakin besar. Semakin besar laju alir air akan menyebabkan massa air yang melakukan kontak dengan aliran udara tiap satuan waktu semakin banyak Hal ini mengakibatkan uap air yang terbawa aliran udara keluar semakin banyak sehingga harga Kgl pun semakin besar. VI.2. Pengaruh Laju Alir Udara terhadap Harga Kgl Dari hasil percobaan diperoleh hasil bahwa semakin besar laju alir udara maka harga Kgl akan semakin besar pula karena bertambahnya debit udara. Hal ini ditunjukkan pada : ( ( Dimana : ( ) ) )
Terlihat bahwa semakin besar Quk, maka W menjadi semkin besar sehingga koefisien perpindahan massa Kgl juga semakin besar.
VI.3. Pengaruh Laju Alir Air terhadap NRe Dari hasil percobaan, diperoleh data bahwa semakin besar laju alir , maka bilangan Reynold air juga semakin besar. Hal ini disebabkan, semakin besar laju alir air, maka nilai Qa semakin besar , sehingga NRe menjadi semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan persamaan untuk NRe air
VI.4. Pengaruh Laju Alir Udara terhadap NRe Dari hasil percobaan diperoleh bahwa semakin besar laju alir udara , maka bilangan Reynold (NRe) udara juga semakin besar. Hal ini karena semakin besar laju alir udara , maka
nilai Qu semakin besar , sehingga NRe menjadi semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan persamaan untuk N Re udara : ( )
VI.5. Hubungan antara NSh dan NRe Dari percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil bahwa semakin besar laju alir maka harga N Re semakin besar. KaRena harga NRe semakin besar maka harga NSh juga semakin besar, yaitu : a. Variable laju alir air Dari hasil percobaan didapat hubungan antara bilangaN Reynold dan Sherwood : NSh = 0.00021727 (NRe)0.845 Dengan persentase keslahan sebesar 9.2347 %
b. Variable laju alir udara Dari hasil percobaan didapat hubungan antara bilangan Reynold dan bilangan Sherwood : NSh = NSh = 0.00002377 (NRe)1.196 Dengan persentase kesalahan sebesar 4.7363 %
VII.1. Kesimpulan 1. Semakin besar laju alir air, maka harga Kgl semakin besar 2. Semakin besar laju alir udara, harga Kgl semakin besar 3. Semakin besar laju alir air, harga bilangan Reynold air semakin besar 4. Semakin besar laju alir udara, harga bilangan Reynold udara semakin besar 5. Semakin besar bilangan Reynold, harga bilangan Sherwood juga semakin besar
VII.2. Saran 1. Pengukuran suhu Td dan Tw dilakukan dengan cermat, jangan sampai kedua thermometer yang digunakan bersentuhan 2. Kapas yang digunakan untuk pengukuran Tw harus dibasahi secara merata. 3. Thermometer diusahakan tidak menyinggung dinding pipa.
DAFTAR PUSTAKA Brown.G.G. Unit Operation, Modern Asia Edition, Little Co.Tokyo, 1978 Treyball, Mass Transfer Operation , 2nd Mc. Graw Hill International Book Company, Auckland Ltd , 1980
LEMBAR PERHITUNGAN
Diameter kolom Panjang kolom Densitas air Densitas udara Viskositas air Viskositas udara Suhu ruangan Tekanan udara
= 0.188 m = 0.05987 m = 995.341 kg/m3 = 1.1313 kg/m3 = 8.3 x 10-4 kg/m.sec = 1.8 x 10-5 kg/m.sec = 303 K = 1.0132 x 10-5 N/m2
1. Kalibrasi Rotameter Air, skala udara 800; t=10 menit skala 20 30 40 50 60 Volume (ml) 61 82 110.67 141.67 167.67 Qa (m3/detik) 0.0000061 0.0000082 0.000011067 0.000014167 0.000016767
2. Kalibrasi Rotameter Udara , skala air 20 skala 800 900 1000 1100 1200 Waktu (detik) 60 35.5 21.2 16 13 Quk (m3/detik) 6.66667E-05 0.000112676 0.000188679 0.00025 0.000307692
( ( )
Vk =
Dalam Persamaan ini , Quk, Qum Vol Vm.Vk Tm, Tk Pm, Pk Ym, Yk = debit air keluar, masuk (m3/s) = volume udara yang mengalir (m3) = volume udara masuk, keluar (m)) = Shu dry bulb masuk,keluar (K) = Tekanan udara masuk, keluar (N/m2) = molal humidity udara masuk, keluar (mol air/mol udara kering)
( (
) )
Ym dan Yk dapat dicari dari diagram psokhometrik Tw diplotkan pada garis 100% humidity kemudian tarik garis saturasi adiabatic ke Td, maka didapat Y:\ Tw in, Td in Tw out, Td out Ym Yk
=*
+1/3
N Re u =
Perhitungan Kgl
Kgl =
( (
) )
NSh =
Dimana : Kgl Pm Pt R T DAB = koefisien transfer massa udara (mol/m2.sec) = tekanan persiil rata-rata ( N/m2) = tekanan total = 1.0132 . 105 N/m2 = konstanta gas ideal = 8.314 Nm/kmol.K = temperatuRe absolute = 30 + 273 = 303 K = 2.6384.105 m2/s difusifitas air udara (m2/s), dengan interpolasi dari data yang di dapat dari TReyball tabel 2-1 YA1 YA2 = XA1* = XA2*
PA1
PA2
Pm
Skala udara Tdi (F) Twi (F) tdo (F) Two (F) Ym=XA1 Yk=XA2 800 93.92 81.86 86 81.68 0.023 0.023 800 94.46 82.4 86.36 82.22 0.025 0.023 800 94.82 82.76 87.26 84.02 0.024 0.025 800 95 83.12 87.44 83.3 0.025 0.024 800 95.36 83.66 87.62 84.02 0.025 0.025 tebal lapisan film 8.7927E-13 1.18197E-12
Tk 303
Ym 0.022
Yk 0.023
Vm/Vk 1.060688265
Qa 0.0000061
307.4
30
800
307.7
303.2 0.023
0.023
0.0000082
66.63159 1.59523E-12
40
800
307.9
303.7
0.03
0.0235
1.006350757
0.000011067
89.92826 2.04207E-12
50
800
308
1.007327797
0.000014167
115.1183 2.41684E-12
60
800
308.2
303.9 0.025
0.024
1.000976563
0.000016767
136.2453
skala air skala udara Quk 20 800 6.66667E-05 30 800 6.66667E-05 40 800 6.66667E-05 50 800 6.66667E-05 60 800 6.66667E-05
N Re U Tdi (K) Y' W XA1*=YA1 XA2*=YA2 28.39138095 307.4 0.035 2.51535E-06 0.024 0.025 28.39138095 307.7 0.037 2.51049E-06 0.026 0.0235 28.39138095 307.9 0.036 2.51292E-06 0.025 0.0255 28.39138095 308 0.038 2.50808E-06 0.026 0.0245 28.39138095 308.2 0.0385 2.50687E-06 0.026 0.0265
skala air skala udara Kgl PA1 PA2 20 800 0.000049165 2374.6875 2471.219512 30 800 0.000049189 2567.563353 2326.350757 40 800 0.000049284 2471.219512 2519.41492 50 800 0.000049236 2567.563353 2422.977062 60 800 0.000049332 2567.563353 2615.664881
Hubungan antara NSh dengan NRe NSh = a (NRe)b Log NSh = log a + b log NRe Y = c + mx
skala air 20 30 40 50 60
skala udara log NRe air (sb X) log NSh (sb Y) 800 1.69519613 -2.27331265 800 1.823680148 800 1.953896205 -1.94938066 800 2.061144189 800 2.13432166 -1.91537675
Setelah dilihat, ternyata data-data yang sesuai adalah untuk skala udara 20, 40, dan 60, sehingga data yang digunakan menjadi :
Skala Air 20 40 60
Persamaan Least square nya menjadi : y = 0.845x-3.675 m = b = 0.845 c = log a = -3.675 a = 0.00021727 maka NSh = 0.00021727 (NRe)0.845
NRe Air (NSh)h (NSh)p 49.56739902 0.005329511 0.005722346 89.9282631 0.011236197 0.012440058 136.2453409 0.012151314 0.013678005 Rata-rata Kesalahan
Tk Ym Yk Vm/Vk 303.1 0.019 0.023 1.010549832 303.3 0.02 0.024 1.010872589 303.8 0.0205 0.0245 1.010522322 304 0.021 0.025 1.010187099 304 0.02 0.0255 1.009032821
Qa NRe air 0.0000061 49.5674 0.0000061 49.5674 0.0000061 49.5674 0.0000061 49.5674 0.0000061 49.5674
Quk NRe U 6.66667E-05 28.43317477 0.000112676 48.05607003 0.000188679 80.47124934 0.00025 106.6244054 0.000307692 131.2300374
Tdi Y' W XA1*=YA1 XA2*=YA2 307.5 0.0355 2.51413E-06 0.022 0.026 307.8 0.036 4.24718E-06 0.0225 0.0265 308.2 0.0365 7.1086E-06 0.023 0.027 308.3 0.037 9.41435E-06 0.024 0.0275 308.4 0.0375 1.15813E-05 0.0245 0.028
Kgl PA1 PA2 Pm NSh 0.000049307 2181.056751 2567.563353 15731.52004 0.001356309 0.000083297 2229.535452 2615.664881 16369.78337 0.00238425 0.000139416 2277.966764 2663.719572 17020.68565 0.004149246 0.000184637 2374.6875 2711.727494 20424.40332 0.00659398 0.000227136 2422.977062 2759.688716 21200.9632 0.008420174
Hubungan antara NSh dengan NRe NSh = a (NRe)b Log NSh = log a + b log NRe Y = c + mx
skala skala log NRe udara air udara (sb X) 20 800 1.453825354 20 900 1.681748252 20 1000 1.905640744 20 1100 2.027856622 20 1200 2.118033253 log NSh (sb Y) -2.867641235 -2.62264821 -2.382030833 -2.18085239 -2.074678937
Setelah dilihat, ternyata data-data yang sesuai adalah untuk skala udara 800, 900, 1000, 1100 dan 1200. Persamaan Least square nya menjadi : y = 1.196x-4.624 m = b = 1.196 c = log a = -4.624 a = 0.00002377 maka NSh = 0.00002377 (N Re)1.196
log NRe udara (sb X) (NSh)h (NSh)p %kesalahan 1.453825354 0.001356309 0.001386548 2.180856456 1.681748252 0.00238425 0.002440058 2.287145849 1.905640744 0.004149246 0.004520386 8.210362411 2.027856622 0.00659398 0.006943527 5.034145198 2.118033253 0.008420174 0.008954678 5.968992525 Rata-rata Kesalahan 4.736300488
LAPORAN SEMENTARA
: WWC : Rabu, 21 Oktober 2009 : XV / Rabu : 1. Desmile Yusufina 2. Endriawan Hadi 3. Fransiska Dita 4. Reza Andre M
DATA HASIL PERCOBAAN Kalibrasi rotameter air ; skala udara =800; t=10 detik skala 20 30 40 50 60 I 65 76 110 137 165 Volume (ml) II 55 85 110 145 170 III 63 85 112 143 168 V Rata-rata (ml) 61 82 110,67 141,67 167,67
Kalibrasi rotameter udara; skala air = 20 Skala 800 900 1000 1100 1200 t putaran (s) 60 35,5 21,2 16 13
Variasi air ; skala udara = 800 ; t = 10 ,menit Volume (ml) I 34,4 34,7 34,9 35,0 35,2 II 27,7 28,0 28,2 28,4 28,7 III 30,0 30,2 30,7 30,8 30,9 V Rata-rata (ml) 27,6 27,9 28,3 28,5 28,8
skala 20 30 40 50 60
Variasi udara, skala air = 20 ; t=10 menit skala 800 900 1000 1100 1200 I 34,5 34,8 35,2 35,3 35,4 Volume (ml) II 26,8 26,9 27,2 27,3 27,4 III 30,1 30,3 30,8 31,0 31,0 V Rata-rata (ml) 27,5 27,9 28,1 28,6 28,9
Asisten
Tanty