Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II

PENETAPAN KADAR ACIDUM LACTICUM

Disusun oleh: (KELOMPOK 3B) Eka Mulyanto Rani Rianti Yanti Fadilah Yuliani K. S

AKADEMI FARMASI AL-ISHLAH CILEGON 2012


PENETAPAN KADAR ACIDUM LACTICUM

I.

Tujuan Untuk menetapkan kadar asam laktat dengan menggunakan metode titrasi tidak langsung

II.

Teori Dasar Salah satu dari empat golongan utama dalam penggolongan analisis titrimetri adalah penetralan atau asidimetri dan alkalimetri. Asidi dan alkalimetri ini melibatkan titrasi basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu asam standar (asidimetri), dan titrasi asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah (asam bebas) dengan suatu basa standar (alkalimetri). Bersenyawanya ion hydrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air merupakan akibat reaksi-reaksi tersebut. Alkalimetri dapat diartikan penentuan kadar suatu basa dalam suatu larutan. cara titrasi tidak langsung yang lain yaitu dimana analit direaksikan dengan pereaksi yang jumlahnya berlebih, kemudian kelebihannya dititrasi dahulu, jumlah berlebih yang ditambahkan itu harus diketahui dengan tepat karena kelebihannya ditentukan oleh titrasi itu, maka jumlah yang dihabiskan oleh analit adalah selisihnya dengan demikian cara titrasi tidak langsung ini lebih dikenal sebagai titrasi kembali (back titration)

III. Prosedur Penetapan Kadar Acidum Lacticum (FI ed. II, Hal: 20) 3 gram yang ditimbang seksama, diencerkan dengan 50 ml NaOH 1 N. Kemudian didihkan perlahan-lahan selama 5 menit. Titrasi kelebihan alkali dengan H2SO4 1 N, menggunakan indicator fenol ftalein (PP). Lakukan percobaan blanko Tiap l NaOH 1 NaOH 90.08 asam laktat

IV. Alat dan Bahan

Alat: Buret Statif dan Klem Erlenmeyer Gelas kimia Labu ukur Pipet volume Kaki tiga Pembakar spirtus Pipet tetes Timbangan digital Stopwatch Spatula

Bahan: Asam laktat H2SO4 NaOH Aquadest Fenol ftalein (PP)

V.

Cara Kerja Pembuatan NaOH 1 N 1. Timbang NaOH sebanyak 40 gram 2. Tambahkan aquadest secukupnya ke dalam NaOH, aduk hingga larut 3. Pindahkan ke dalam labu ukur. Add dengan aquadest sampai 1000 ml, kocok sampai homogen Penetapan Kadar Asam Laktat 1. Dalam erlenmeyer timbang 3 gram asam laktat secara seksama, lalu

encerkan dengan 50 ml NaOH 1 N. Aduk sampai homogen 2. Kemudian dididhkan perlahan-lahan selama 5 menit 3. Setelah 5 menit, angkat dan dinginkan dengan air mengalir 4. Teteskan indicator PP ke dalam erlenmeyer 5. Masukkan larutan H2SO4 ke dalam buret yang telah dipasang pada statif dan klem 6. Setelah siap, lakukan titrasi larutan asam laktat tersebut dengan larutan H2SO4 7. Lakukan dengan perlahan dan hati-hati, catat hasil titrasi tersebut

Percobaan Blanko

1. Pipet 50 ml NaOH 1 N ke dalam Erlenmeyer 2. Didihkan selama 5 menit, setelah itu angkat dan dinginkan denngan air mengalir 3. Masukkan 1 tetes indicator PP 4. Masukkan larutan H2SO4 ke dalam buret yang telah dipasang pada statif dan klem 5. Setelah siap, lakukan titrasi larutan asam laktat tersebut dengan larutan H2SO4 6. Lakukan dengan perlahan dan hati-hati, catat hasil titrasi tersebut

VI. Penimbangan NaOH 1 N (dibuat 500 ml)

VII. Perhitungan Sampel Hasil titrasi (ml) 1 2 3 32.4 32.3 32.6 Blanko (ml) 50.5 50.6 50.4 H2SO4 yang terpakai (ml) 18.1 18.3 17.8 NaOH yang terpakai (ml) 17.92 18.08 17.65

Ket: H2SO4 yang terpakai NaOH yang terpakai Tiap ml NaOH 1 N 90.08 mg asam laktat

a. Sampel 1

Tiap ml NaOH 1 N

90.08 mg asam laktat 17.92 ml 90.08 mg

Jadi, untuk 17.92 ml NaOH 1 N

1614.23 mg kadar 53.80 %

b. Sampel 2 Tiap ml NaOH 1 N 90.08 mg asam laktat 18.08 ml 90.08 mg

Jadi, untuk 18.08 ml NaOH 1 N

1628.64 mg kadar 54.28 %

c. Sampel 3 Tiap ml NaOH 1 N 90.08 mg asam laktat 17.65 ml 90.08 mg

Jadi, untuk 17.65 ml NaOH 1 N

1589.91 mg kadar 52.99 % Jadi, % rata-raat kadar asam laktat ( ) yang diperoleh yaitu: =

53.69 %

VIII. Hasil Reaksi

COOH H C CH3 Hasil titrasi: Penetapan Kadar H2SO4 Sebelum Sesudah Berwana pink rose Tidak berwarna OH + NaOH H C

COONa OH + H2O CH3

Percobaan Blanko Sebelum Sesudah Berwana pink rose Tidak berwarna

IX. Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan uji penetapan kadar acidum laktikum dengan menggunakan metode titrasi tidak langsung. Hal ini disebabkan karena untuk penetapan kadar acidum laktikum reaksinya berjalan dengan lambat bila dilakukan dengan metode titrasi langsung, sehingga di perlukan perlakuanperlakuan khusus seperti yang dilakukan pada paktikum kali ini yaitu dengan titrasi kembali. Asam laktat/ asam 2-hidroksipropanoat dan dikenal juga sebagai asam susu. Asam laktat adalah asam karboksilat dengan satu gugus hidroksil yang menempel pada gugus carboksil. Dalam air as. Laktat terlarut lemah dan melepas proton [H+]. Praktikum kali ini sesuai dengan prosedur yang tercantum di Farmakope Indonesia, ed. II hal 20. Dimana asam laktat yang ditimbang sebanyak 3 gram

lalu diencerkan dengan NaOH 1 N sebanyak 50 ml. Pada saat praktikum sebelum mulai dititrasi asam laktat yang sudah diencerkan dengan 50 ml NaOH 1 N didihkan terlebih dahulu, karena dilihat dari rumus molekulnya berbentuk asam hidroksi karboksilat yang akan terkondensasi. Sehingga tidak bisa langsung direaksikan, dan harus dilakukan pendidihan sempurna. Hal ini diharapkan asam hidroksi karboksilat terhidrolisa semua. Hal ini juga merupakan salah satu alasan pada penetapan kadar asam laktat dilakukan dengan cara titrasi kembali. Hasil dari

pendidihan ini akan berpengaruh pada hasil kadar yang ditetapkan, dan apabila didapatkan kadar yang kurang maka harus ditingkatkan proses pendidihannya. Indikator diteteskan setelah asam laktat yang diencerkan dengan NaOH 1 N didinginkan setelah dididihkan. Pada saat titrasi, titrasi harus dilakukan secara hatihati dan perlahan agar tidak terjadi over. Dan titik akhir titrasi (TAT) yang diperoleh maksimal. Pada percobaan kali ini juga dilakukan percobaan blanko, pada percobaan ini dilakukan dengan prosedur yang sama pada saat penetapan kadar asam laktat tetapi tidak menggunnakan zat yang akan ditentukan kadarnya. Dengan dilakukannya percobaan blanko Karena dikahawatirkan kemungkinan terjadinya kerusakan pada saat pemanasan/ pendidihan yang dilakukan. Perubahan warna yang terjadi setelah titrasi dilakukan baik pada saat penetapan kadar asam laktat maupun pada saat blanko yaitu menjadi tidak berwarna, yang sebelumnya berwarna pink rose. Hal ini karena indicator fenol ftalein (PP) termasuk indicator satu warna dimana pada suatu asam PP tidak berwarna sedangkan pada suasana basa berwarna merah. Karena pada praktikum kali ini reaksi perubahannya dari basa ke asam dikarenakan adanya alkali berlebih, sehingga perubahan warnanya dari pink rose menjadi tidak berwarna. Dengan adanya alkali berlebih juga merupakan salah satu alasan digunakannya metode titrasi kembali. Alkalimetri merupakan titrasi penetralan yang menggunakan larutan baku basa. Pada perhitungan hasil titrasi, untuk mencari H2SO4 yang terpakai yaitu dengan cara hasil blanko dikurangi hasil titrasi. Dengan adanya H2SO4 yang terpakai ini akan diperoleh NaOH yang terpakai, sehingga dapat diperhitungkan berapa % kadar yang praktikan peroleh. Besar % rata-rata yang praktikan peroleh dari 3 sampel yaitu sebesar 53.69 %.

X.

Kesimpulan Pada penetapan kadar acidum lacticum diperoleh rata-rata % kadar asam laktat sebesar 53.69%

XI. Saran Sebelum praktikum dimulai sebaiknya terlebih dahulu siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan pada saat praktikum, guna memperlancar jalannya praktikum

Titrasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan perlahan, agar TAT yang diperoleh maksimal dan tidak terjadi over.

Anda mungkin juga menyukai