Anda di halaman 1dari 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat: 1. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi. 2. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi. 3. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi. 4. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi. 5. Pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta tepatnya adalah pada 4 koperasi yaitu Koperasi Pegawai Universitas Negeri Jakarta, Koperasi Pegawai Badan Kepegawaian Negara (Koperasi BKN), Koperasi Pegawai Departemen Agama, dan Koperasi SMK Negeri

26 (STM Pembangunan) Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2009, dengan melaiui beberapa tahap, yakni dimulai dengan prasurvey berupa konsultasi dengan pengurus dan staf koperasi, dilanjutkan dengan uji coba instrumen yang dilaksanakan pada bulan Juli 2009 dan pengumpulan data (survey) selama satu bulan yaitu pada bulan Agustus 2009. C. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan analisis jalur (path analysIs). Cara untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dan tes yang telah disusun terlebih dahulu. Penelitian ini akan mengkaji keterkaitan antar variabel penelitian, serta mengukur pengaruh variabel yang satu dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang akan dikaji, yaitu pengetahuan perkoperasian, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan partisipasi anggota dalam berkoperasi. D. Model Teoretik Model terotetik dari variabel penelitian terlihat pada gambar berikut ini;

PENGETAHUAN PERKOPRASIAN (X1) PARTISIPASI ANGGOTA DALAM BERKOPERASI (X4)

KOMITMEN ORGANISASI (X3) BUDAYA ORGANISASI (X2)

Gambar 3.1 Model Teoretik Variabel Penelitian

D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. Jadi, populasi bukanlah berkaitan dengan orang atau sejumlah orang, sehingga tidak dapat dihitung, akan tetapi berkaitan dengan data. Populasi memiliki parameter, yaitu besaran yang terukur yang menunjukkan ciri dari populasi tersebut. Parameter suatu populasi tertentu adalah tetap nilainya, bila nilainya berubah maka berubah pula populasinya.1 Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi, sehingga sampel yang representatif benarbenar mencerminkan ciri-ciri dari populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi pegawai negeri pada koperasi pegawai di Jakarta,

http:/putrawan.com. Secuil tentang Sampling dalam Penelitian Kuantitatif.

sedangkan populasi sasaran adalah seluruh anggota koperasi pegawai negeri pada koperasi pegawai di Jakarta Timur sebanyak 107 koperasi dengan jumlah anggota 11.021 orang. Dari jumlah tersebut, sampel diambil pada 4 (empat) koperasi yaitu Koperasi Pegawai Universitas Negeri Jakarta, Koperasi Pegawai Badan Kepegawaian Negara (Koperasi BKN), Koperasi Pegawai Departemen Agama, dan Koperasi SMK Negeri 26 (STM Pembangunan) Jakarta. Sampel penelitian ini adalah anggota koperasi pegawai negeri di Jakarta Timur sebanyak 60 orang yang dipilih dengan teknik acak sederhana (simple random sampling) pada 4 (empat koperasi. Sedangkan untuk ujicoba instrumen diambil sebanyak 30 orang di luar sampel penelitian.

E. Instrumen Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang instrumen penelitian untuk setiap variabel penelitian yang diamati, meliputi definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrumen dan kalibrasi instrumen. Untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan tes dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk variabel budaya organisasi, komitmen, dan partisipasi anggota dalam berkoperasi. Untuk mendapatkan data pengetahuan perkoperasian dilakukan dengan tes. Semua instrumen dibuat melalui tahapan, yaitu mengkaji teori yang berkaitan dengan variabel penelitian,

mengembangkan indikator-indikator dari setiap variabel, mengembangkan indikator-indikator dari setiap variabel, membuat kisi-kisi, menyusun butir pertanyaan atau pertanyaan, melakukan ujicoba instrumen, melakukan analisis butir melalui pengujian validitas instrumen dan dilanjutkan perhitungan reliabilitas instrumen. Butir-butir dalam kuesioner instrumen penelitian disusun dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan positif atau negatif. Penilaian yang diberikan responden adalah pilihan yang diberikan atas pilihan penilaian yang tersedia pada masing-masing butir pernyataan dalam instrumen penelitian. Butir-butir pernyataan atau pertanyaan pada kuesioner disusun menggunakan skala lima. Sedangkan tes kompetensi yang diberikan dalam bentuk tes obyektif pilihan berganda dengan 4 alternatif jawaban. Instrumen yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Pengujian instrumen dilakukan untuk melihat tingkat keabsahan (valiclity) dan keandalan (reliability1). Butirbutir instrumen yang tidak valid (sahih) akan dibuang dan tidak digunakan sebagai penjaring data penelitian. 1. Variabel Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi a) Definsi Konseptual Partisipasi anggota dalam berkoperasi adalah keterlibatan secara aktif seseorang dalam organisasi koperasi baik fisik, mental, pikiran, dan

perasaan, langsung atau tidak langsung untuk memberikan kontribusi dalam penetapan tujuan koperasi dan disertai tanggung jawab.

Dari definisi tersebut selanjutnya dapat disusun indikator dari variabel partisipasi anggota dalam kegiatan berkoperasi, sebagai berikut: 1) keterlibatan fisik dan mental, 2) kontribusi dalam penetapan tujuan, dan 3) tanggung jawab anggota koperasi. b) Definisi Operasional Definisi operasional partisipasi anggota dalam kegiatan berkoperasi adalah nilai yang diperoleh dari jawaban responden melalui instrumen, yang mengukur aspek keterlibatan fisik dan mental, kontribusi dalam penetapan tujuan, dan tanggung jawab. Instrumen partisipasi anggota dalam kegiatan berkoperasi terdiri dari 40 butir pernyataan dengan lima alternatif jawaban yaitu : SL = Selalu, S = Sering, KK = Kadang-kadang, HTP = Hampir Tidak Pernah, TP Tidak Pernah. Untuk butir positif, jika dijawab SL = Selalu diberi skor lima, S = Sering diberi skor empat, KK = Kadang-kadang diberi skor tiga, HTP = Hampir Tidak Pernah diberi skor dua, dan TP = Tidak Pernah diberi skor satu. Untuk butir negatif jika dijawab SL diberi skor satu, S diberi skor dua, KK diberi skor tiga, HTP diberi skor empat, dan TP diberi skor lima. Dengan demikian rentang skor partisipasi anggota dalam berkoperasi antara 40 sampai dengan 200.

c) Kisi-kisi Instrumen Berdasarkan indikator-indikator yang ada pada definisi konseptual, selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen yang mengukur variabel partisipasi anggota. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan garnbaran penyebaran butir-butir dalam proses kalibrasi. Butir-butir yang tidak valid didrop setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sedangkan yang dianggap memiliki keabsahan atau valid dijadikan alat pengumpul data penelitian Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut ini; Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi untuk Ujicoba Instrumen INDIKATOR NOMOR BUTIR 1,2,3,6,7,8,11,12,15,20,24, Keterlibatan fisik dan mental 27,29,34,36,38 Kontribusi dalam penetapan tujuan Tanggung koperasi jawab anggota 13,14,16,17,19,22,23,25,26, 31,33,35,40 JUMLAH 40 13 4,5,9,10,18,21,28,30,32,37,39 11 JUMLAH BUTIR 16

d) Kalibrasi Instrumen Proses pengambangan instrumen partisipasi anggota dalam berkoperasi, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 40 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator

variabel partisipasi anggota dalam berkoperasi. Tahap berikutnya instrumen diperiksa oleh pembimbing. Apabila konsep instrumen disetujui pembimbing, kemudian diujicobakan kepada 30 orang responden yang diambil secara random. Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas butir instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson. Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir mengunakan rujukan r tabel dengan a = 0,05, jika rhitung lebih besar dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir instrumen dianggap tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan. Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa dari 40 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 3 yang dinyatakan gugur yaitu nomor 10, 25, dan 35 sehingga tinggal 37 butir yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai partisipasi anggota dalam berkoperasi pada Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Instrumen yang dianggap valid selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus koefisien alpha (Alpha Cronbach). Hasil

analisis koefisien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,9447. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Adapun kisi-kisi instrumen variabel partisipasi anggota dalam berkoperasi setelah dikurangi butir yang gugur adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi NOMOR BUTIR 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 19, 23, 25, 27, 32, 33, 35 Kontribusi dalam penetapan 4, 5, 9, 17, 20, 26, 28, 30, 34, tujuan 36 Tanggung jawab anggota 12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 24, koperasi 28, 31, 37 JUMLAH INDIKATOR Keterlibatan fisik dan mental JUMLAH BUTIR 16 10 11 37

2. Variabel Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian a) Definsi Konseptual Pengetahuan anggota tentang perkoperasian ialah segala sesuatu yang diketahui berdasarkan istilah, fakta, prinsip dan klasifikasi yang diperoleh melalui berbagai informasi yang berkaitan dengan perkoperasian. Dari definisi tersebut kemudian disusun indikator dari variabel pengetahuan anggota tentang perkoperasian, sebagai berikut : 1) istilah, 2) fakta, 3) prinsip, dan 4) klasifikasi.

b) Definisi Operasional Definisi operasional pengetahuan anggota tentang perkoperasian adalah nilai yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen yang mengukur aspek istilah, fakta, prinsip dan klasifikasi. Instrumen pengetahuan anggota tentang perkoperasian terdiri dari 40 butir pertanyaan. Tes dibuat dalam bentuk obyektif dengan pertimbangan adanya kemudahan dalam menyusun dan mengolahnya. Dari tes obyektif, dipilih jenis tes pilihan jawaban, yang diberi bobot sebesar 1 (satu) untuk tiap-tiap pertanyaan yang dijawab dengan benar dan diberikan bobot kosong atau nol tiap-tiap pertanyaan yang salah. c) Kisi-kisi Instrumen Berdasarkan indikator-indikator yang ada pada definisi konseptual, selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen yang mengukur variabel pengetahuan anggota. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan gambaran penyebaran butir-butir dalam proses kalibrasi. Butir-butir yang tidak valid didrop setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan yang dianggap memiliki keabsahan atau valid dijadikan alat pengumpul data penelitian.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tentang Perkoperasian untuk Ujicoba Instrumen

Aspek yang Diukur Dimensi

Keanggota-an Koperasi

Perangkat Organisasi Koperasi

Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Hak dan Kewajiban

Jumlah

Istilah Fakta Prinsip Klasifikasi

1,2,28 8,32,37 14,15 21,22,39

3,4,29 9,10 16,17,40 23,24 Jumlah

5,6 11,30,35 18,19,36 25,26,38

7,31 12,13 20,33 27,34

10 10 10 10 10

d) Kalibrasi Instrumen Proses pengembangan instrumen pengetahuan anggota tentang

perkoperasian, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk pertanyaan model tertutup sebanyak 40 butir pertanyaan yang mengacu pada indikatorindikator variabel pengetahuan anggota tentang perkoperasian seperti terlihat pada tabel 3.3 Tahap berikutnya disetujui pembimbing, kemudian di uji cobakan kepada 30 orang responden yang diambil secara random Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba intrumen untuk menguji validitas internal (validitas kriteria) dengan menggunakan koefesian korelasi antar skor butir dengan skor total instrumen. Statistik yang digunakan adalah point biserial correlation. Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir menggunakan rujukan rtabel dengan = 0.05, jika rhitung lebih besar dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir instrumen tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan. Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa dari 40 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 4 yang dinyatakan gugur yaitu nomor 4,13,21, dan 33 sehingga tinggal 36 butir yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai partisipasi anggota dalam berkoperasi pada Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta. (Perhitungan lihat lampiran 2)

Instrumen yang dianggap valid tersebut, selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus K-R 20. Hasil analisis koefesien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefesien reliabilitas sebesar 0,9598. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Adapun kisi-kisi instrumen variabel pengetahuan perkoperasian setelah dikurangi butir yang gugur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tentang Perkoperasian

Aspek yang Diukur Dimensi

Keanggota-an Koperasi

Perangkat Organisasi Koperasi

Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Hak dan Kewajiban

Jumlah

Istilah Fakta Prinsip Klasifikasi

1,2,25 7,29,33 12,13 19,35

3,26 8,9 14,15,36 20,21 Jumlah

4,5 10,27,31 16,17,32 22,23,24

6,28 11 18 24,30

9 9 9 9 36

3. Variabel Budaya Organisasi a. Definisi Konseptual Budaya organisasi adalah penilaian anggota koperasi tentang nilai-nilai, norma, filosofi dang pengaturan yang berlaku yang ada dalam kelompok pada lembaga untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam upaya mendapat keberhasilan bersama. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel budaya budaya organisasi adalah 1) pembagian tugas, 2) pengusaan bidang kerja, 3) melaporkan tugas, 4) pengawasan kerja, 5) peraturan dan waktu bekerja, 6) berinteraksi dengan bawahan, 7) menyusun program, 8)

menyelesaikan tugas, 9) mengevaluasi pekerjaan, 10) bekerjasama dengan orang lain, 11) menciptakan suasana kerja, 12) pemberian hadiah, 13) peningkatan jenjang karier, 14) pengakuan keberadaan anggota koperasi, dan 15) persaingan.

b. Definisi Operasional Budaya organisasi adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen yang mengukur 1) pembagian tugas, 2) penguasaan bidang kerja, 3) melaporkan tugas, 4) pengawasan kerja, 5) peraturan dan waktu bekerja, 6) berinteraksi dengan bawahan, 7) menyusun program, 8) menyelesaikan tugas, 9) mengevaluasi pekerjaan, 10) bekerjasama dengan orang lain, 11) menciptakan suasana kerja, 12) pemberian hadiah, 13) peningkatan jenjang karier, 14) pengakuan keberadaan anggota koperasi, dan 15) persaingan. Instrumen disusun berdasarkan indikator yang diuraikan menjadi butir pernyataan. Untuk mendapatkan data tentang budaya organisasi menggunakan instrumen dengan skala Likert yaitu 5 sampai 1 jika pernyataan positif akan tetapi jika pernyataan negatif maka nilai 1 sampai 5.

c. Kisi-kisi lnstrumen Mengacu kepada definisi di atas maka indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini dikembangkan menjadi butir-butir instrumen sebanyak 40 butir. Penyebaran butir tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi Untuk Ujicoba Instrumen No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15 Indikator Nomor Butir Pernyataan Pembagian tugas 1,5,31 Penguasaan bidang kerja 2,22 Melaporkan tugas 6,7 Pengawasan Kerja 4,16,32 Peraturan dan waktu bekerja 8,10 Berinteraksi dengan bawahan 12,13 Menyusun Program 9,15,33 Menyelesaikan Tugas 3,19 Mengevaluasi pekerjaan 11,20 Bekerjasama dengan orang lain 21,26 Menciptakan suasana kerja 14,23,34 Pemberian hadiah 17,25 Peningkatan jenjang karier 18,24 Pengakuaan keberadaan anggota 28,29 koperasi Persaingan 27,30 Jumlah Jumlah 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 34

d. Kalibrasi Instrumen Proses pengambangan instrumen budaya organisasi, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 34 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator variabel budaya organisasi Tahap berikutnya instrumen diperiksa oleh pembimbing. Apabila konsep instrumen disetujui pembimbing, kemudian diujicobakan kepada 30 orang responden yang diambil secara random. Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hash l uji coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas butir instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson.

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir mengunakan rujukan rtabei dengan a = 0,05, jika rhitung lebih besar dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknyajika rhitung lebih kecil dari pada rtabei maka butir instrumen dianggap tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan. Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa dari 34 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 3 yang dinyatakan gugur yaitu nomor 6, 14, dan 23 sehingga tinggal 31 butir yang dinyatakan valid. Ke 31 butir instrumen inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai budaya organisasi Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta. (Perhitungan lihat Lampiran 2) lnstrumen yang dianggap valid selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus koefisien alpha (Alpha Cronbach). Hasil analisis koefisien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,9133. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Adapun kisi-kisi instrumen variabel budaya organisasi setelah dikurangi butir yang gugur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Indikator Pembagian tugas Penguasaan bidang kerja Melaporkan tugas Pengawasan Kerja Peraturan dan waktu bekerja Berinteraksi dengan bawahan Menyusun Program Menyelesaikan Tugas Mengevaluasi pekerjaan Nomor Butir Pernyataan 1,5,28 2,20 6 4,14,29 7,9 11,12 8,13,30 3,17 10,18 Jumlah 3 2 1 3 2 2 3 2 2

10. 11. 12. 13. 14. 15

Bekerjasama dengan orang lain Menciptakan suasana kerja Pemberian hadiah Peningkatan jenjang karier Pengakuaan keberadaan anggota koperasi Persaingan Jumlah

19,23 31 15,22 16,21 25,26 24,27

2 1 2 2 2 2 31

4. Variabel Komitmen Organisasi a. Definisi Konseptual Komitmen organisasi adalah suatu ikatan bathin seseorang dengan organisasi kerja yang mendorongnya selalu berusaha mempertahankan keanggotaannya dalam wujud keterikatan emosional, kepercayaan kepada organisasi, dan kesesuaian diri dengan organisasi. b. Definisi Operasional Komitmen organisasi adalah aktivitas untuk melihat pemahaman anggota koperasi akan komitmennya pada organisasi koperasi yang pengukurannya dilakukan dengan angket, nilai atau skor yang diperoleh dengan menggunakan Skala Likert yang berbentuk skala dengan lima pilihan dan terdiri dari 35 butir pernyataan. Skor komitmen organisasi diperoleh dari jumlah skor 35 butir pernyataan dengan rentang skor terletak antara 35 sampai 175. c. Kisi-kisi lnstrumen Dari definisi konseptual dan definisi operasional yang telah diuraikan di atas, dimensi yang diukur dalam variabel komitmen anggota ini adalah komitmen organisasi yang bersumber dari keterikatan emosional, kepercayaan kepada koperasi, dan kesesuaian din i dengan organisasi. Dad indikator ini dikembangkan menjadi butir-butir instrumen sebanyak 40 butir. Pengembangan butir tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.7. Kisi-kisi Instrumen Variabel Kmitmen Organisasi Untuk Ujicoba Instrumen Indikator Nomor Butir Pernyataan

No

Jumlah

1. 2. 3.

Keterikatan emosional Kepercayaan kepada organisasi Kesesuaian diri dengan organisasi

1,2,5,6,7,9,13,17,18,21,22,31,33 8,10,11,12,14,15,16,20,23,25,27,30,32 3,4,19,24,26,28,29,34,35

13 13 9

d. Kalibrasi lnstrumen Proses pengambangan instrumen komitmen organisasi anggota dalam

berkoperasi, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 40 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator variabel komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi. Tahap berikutnya instrumen diperiksa oleh pembimbing. Apabila konsep instrumen disetujui pembimbing, kemudian diujicobakan kepada 30 orang responden yang diambil secara random. Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hash l uji coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas butir instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson. Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir mengunakan rujukan rtabei dengan a = 0,05, jika rhitung lebih besar dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknyajika rhitung lebih kecil dari pada rtabei maka butir instrumen dianggap tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan. Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa dari 35 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 2 yang dinyatakan gugur yaitu nomor 10 dan 25 sehingga tinggal 33 butir yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai komitmen organisasi anggota dalam organisasi pada Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Instrumen yang dianggap valid selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan

rumus koefisien alpha (Alpha Cronbach). Hasil analisis koefisien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,9209. (Perhitungan lihat Lampiran 2)

Tabel 3.8. Kisi-kisi Instrumen Variabel Komitmen Organisasi No 1. 2. 3. Indikator Keterikatan emosional Kepercayaan kepada organisasi Kesesuaian diri dengan organisasi Nomor Butir Pernyataan 1,2,5,6,7,9,12,16,17,20,21,29,31 8,10,11,13,14,15,19,22,25,28,30 3,4,18,23,24,26,27,32,33 Jumlah 13 11 9

G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan rumus statistik sebagai berikut : 1) Deskripsi data, meliputi rerata, rentangan, standar deviasi, variasi dan modus, serta dilengkapi dengan tabel distribusi frekuensi dan histogram. 2) Sebelum dilakukan pengujuan hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians sampel. 3) Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi sederhana dan jamak, korelasi sederhana, parsial, dan jamak, semua pengukuran dilakukan pada taraf signifikansi a = 0,05.

H. Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian yang diajukan secara statistik dijabarkan sebagai berikut : 1. H0 : 31 = 0 H1 : 31 = 0

2.

H0 : 41 = 0 H1 : 41 = 0

3.

H0 : 32 = 0 H1 : 32 = 0

4.

H0 : 42 = 0 H1 : 42 = 0

5.

H0 : 42 = 0 H1 : 42 = 0

Keterangan: 31 = Koefisien korelasi antara pengetahuan perkoperasian terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi 41 = Koefisien korelasi antara pengetahuan perkoperasian terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi 32 = Koefisien korelasi antara budaya organisasi terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi 42 = Koefisien korelasi antara budaya organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi 43 = Koefisien korelasi antara komitmen organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi

Anda mungkin juga menyukai