42
Disusun oleh :
thamrin_nst@hotmail.co.id
thamrinnst.wordpress.com
Praktikum Komputer
Sumbu Lokal 1, 2, 3
Sumbu Global X, Y, Z
Penampang kolom 1 3 2
2 1 3 1
3 Z
2 2
X 3
Penampang balok
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
RESTRAINTS
Restraints, adalah sifat-sifat dari titik buhul (joint). Setiap titik buhul (joint) mempunyai 6 (enam) komponen perpindahan, 3 (tiga) pergeseran global X, Y dan Z, dan 3 (tiga) perputaran global RX, RY dan RZ. Arahnya berhubungan dengan 6 (enam) komponen perpindahan yang dikenal sebagai derajat kebebasan (degree of freedom = DOF) dari titik buhul.
R=ux,uy,uz,rx,ry,rz
Dimana, R = Restraints ux = Kode restraint (pengekangan) untuk pergeseran pada arah sumbu global
X. Nilai = 1 menyatakan tidak dapat/bisa ; nilai = 0 menyatakan dapat/ bisa.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
CONTOH :
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
MENU FILE
Model dalam bentuk garis-garis gambar, 2 dimensi atau 3 dimensi Model dalam bentuk tertentu yang telah jadi, seperti gelagar, portal, rangka dll. Membuka file kerja yang telah ada. Memasukkan filefile SAP90, DXF dll untuk dibuka.
Koordinat Cartesian
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
Koordinat Cylinder
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
MENU DEFINE
1 2
1). Material. Menu penetapan jenis material, menambah material baru, memodifikasi atau menghapus.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
Fasilitas ini berguna untuk menetapkan bentuk dan ukuran penampang, atau mengimpor penampang misal dari tabel tertentu seperti AISC, memodifikasi penampang dan lain-lain. 3). Static Load Cases. Adalah menu untuk menetapkan jenis-jenis pembebanan, seperti beban mati, beban hidup, beban angin atau gempa dengan faktor pengali (multiplier).
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
4). Load Combination. Menu Load Combination, memberikan kemudahan untuk mengkombinasikan gayagaya yang bekerja yang telah ditetapkan lebih awal, seperti Beban Mati + Beban Hidup dan seterusnya.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
MENU DRAW
EDIT GRID. Sangat berguna untuk menggambar struktur yang diinginkan, atau melakukan perobahanperobahan pada bentuk struktur yang telah ada dengan memakai garisgaris bantu.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
10
MENU ASSIGN
1 2
3 4
1). J o i n t. Menu Joint Restraint untuk menetapkan derajat kebebasan titik-titik buhul dan perletakan.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
11
2). F r a m e.
a b
a). Menu Assign Frame Sections untuk menetapkan penampang yang digunakan.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
12
b). Menu Assign Frame Releases untuk menetapkan kebebasan batang terhadap gaya-gaya dalam, seperti pada struktur rangka tidak terdapat momen dan gaya lintang.
3). Joint Static Load. Menu untuk menetapkan beban titik buhul.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
13
4). Frame Static Load. Menu untuk menetapkan beban pada balok atau kolom dengan beban-beban gravitasi, beban titik dan beban terbagi rata, beban trapesium, temperatur dan prestress. Semua beban bekerja pada frame.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
14
MENU ANALYZE
1 2
1). Menu Analyze untuk menetapkan jenis struktur, apakah struktur berupa portal kaku, atau struktur rangka, sebelum analisis dilaksanakan program SAP2000.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
15
MENU DISPLAY
2 3
1). Menu Show Loads, untuk melihat gaya-gaya luar yang bekerja, yang telah ditetapkan lebih awal pada layar monitor. 2). Menu Show Deformed Shape, untuk melihat pelenturan akibat aksi pembebanan, pada layar monitor. 3). Menu Show Element Forces/Stresses untuk melihat reaksi perletakan, dan gaya-gaya dalam seperti momen, gaya lintang, gaya normal dan lain-lain.
PRAKTIKUM
1). PRAKTIKUM I
2,5 m A P = 1 ton
C 5 meter
40 cm
25 cm
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
16
HASIL Akibat berat sendiri, q = 0,40 x 0,25 x 2400 = 240 kg/m = 0,240 t/m Ra,Rb = q L = 0,5 x 240 x 5 = 600 kg. MC = 1/8 q L2 = 1/8 x 240 x 52 = 750 kg.m = 75000 kg.cm Akibat beban terpusat P Ra,Rb = P = x 1000 = 500 kg. MC = 500 x 2,5 = 1250 kg.m = 125000 kg.cm. Jumlah DA MC = 600 + 500 = 1100 kg. = 75000 + 125000 = 200000 kg.cm.
Langkah-langkah : 1. Buatlah sebuah folder tempat data SAP2000. 2. Tentukan satuan berat, panjang pada sudut kanan bawah layar monitor. 3. Menu File, New Model Template, pilih Gelagar. 4. Tentukan jumlah bentang (number of spans) = 1, panjang bentang (span length) = 5 m 5. Menu Define Materials, pilih Other Modify/Show Material Analysis Property Data, tetapkan Massa persatuan volume = 0, Berat persatuan volume =0, OK, OK. 6. Menu Define Frame Section Modify/Show Section Material FSEC1, pilih OTHER. 7. Menu Define Static Load Cases Add New Load P dan Q, OK. 8. Menu Define Load Combination Add New Combo Load Cobination Name = PQ Add = P Load Case Add = Q Load Case, OK 9. Tekan tombol kiri mouse pada bentang. 10. Menu Assign Frame Static Load Point and Uniform Load Case Name pilih P Distance pilih = 0,5 (artinya bentang), Load pilih = 1 (artinya 1 ton), OK 11. Menu Assign Frame Static Load Point and Uniform Load Case Name pilih Q Distance pilih = 0,5 (artinya bentang), Load = 0 Uniform Load = 0,24, OK. 12. Menu Analyze RUN 13. Buat direktori praktikum tempat data-data analisis 14. Buat nama File 15. Program melakukan eksekusi. 16. Membaca hasil melalui layar monitor. 17. Cetak data dan hasil.
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
17
SAP2000 v7.42 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 2 4/13/11 21:36:07 KOPERTIS - ITM
JOINT DISPLACEMENTS JOINT LOAD 1 1 1 1 2 2 2 2 LOAD1 P Q PQ LOAD1 P Q PQ U1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 U2 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 U3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 R1 R2 R3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.0000 0.0000 0.0000 1.975E-04 0.0000 1.580E-04 0.0000 3.556E-04 0.0000 0.0000 0.0000 -1.975E-04 0.0000 -1.580E-04 0.0000 -3.556E-04
SAP2000 v7.42 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 3 4/13/11 21:36:07 KOPERTIS - ITM
JOINT REACTIONS JOINT LOAD 1 1 1 1 2 2 2 2 LOAD1 P Q PQ LOAD1 P Q PQ F1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 F2 F3 M1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 M2 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 M3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
0.0000 0.0000 0.0000 500.0000 0.0000 600.0000 0.0000 1100.0000 0.0000 0.0000 0.0000 500.0000 0.0000 600.0000 0.0000 1100.0000
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
18
SAP2000 v7.42 File: PRAKTIKUM I Kgf-cm Units PAGE 4 4/13/11 21:36:07 KOPERTIS - ITM FRAME ELEMENT FORCES FRAME LOAD 1 LOAD1 0.00 125.00 250.00 375.00 500.00 1 P 0.00 125.00 250.00 375.00 500.00 1 Q 0.00 125.00 250.00 375.00 500.00 1 PQ 0.00 125.00 250.00 375.00 500.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -1100.00 -800.00 -500.00 800.00 1100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 118750.00 0.00 200000.00 0.00 118750.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -600.00 -300.00 0.00 300.00 600.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 56250.00 0.00 75000.00 0.00 56250.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -500.00 -500.00 -500.00 500.00 500.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 62500.00 0.00 125000.00 0.00 62500.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 LOC P V2 V3 T M2 M3
Catatan : LOC P V2 V3 T M2 M3
= lokasi = gaya normal = gaya lintang searah sumbu lokal 2 = gaya lintang searah sumbu lokal 3 = gaya torsi = momen lentur dengan pusat rotasi sumbu lokal 2 = momen lentur dengan pusat rotasi sumbu lokal 3
2
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
19
2). PRAKTIKUM II
P1 = 0,75 ton P2 = 1,5 ton
0,75 m
0,75 m
q = 0,25 t/m P3 = 1 ton
D 5 meter 1m
B 1m
1m
3m
HASIL Akibat q, Ra Rb
Mc Md Mb
Akibat P1, Ra Rb
Mc Md Mb
Akibat P2, Ra Rb
Mc Md Mb
Akibat P3, Ra Rb
Mc Md Mb
Mc Md Mb
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
20
C L = 5 meter
0,40 t/m
L = 5 meter
Modul SAP 2000, Thamrin Nasution, Ir. Departemen Teknik Sipil, FTSP., ITM. 2011
21