Anda di halaman 1dari 3

DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG

ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS No Dokumen No Revisi

Kode ICD : P 77 Halaman : 1/ 4

Panduan Praktek Klinis

Tanggal Revisi

Ditetapkan oleh, Ketua Divisi Perinatologi

Batasan: Terjadinya nekrotik pada bagian mukosa atau transmukosal intestinal Etiologi: Asfiksia neonatorum BBL <1.500 gram, prematur Renjatan Sindroma kesulitan bernapas Apnu berulang Kehamilan multiple Perdarahan ante partum Kateterisasi pembuluh darah umbilikus Tranfusi tukar Ketuban pecah dini Kelainan jantung bawaan PDA Septikemia Polisitemia Patogenesis: Terjadinya NEC bersifat multifaktorial, termasuk di antaranya adalah iskemia intestinal, abnormalitas flora usus, reperfusion injury dengan aktivasi kaskade seluler proinflamaori, dan imaturitas mukosa intestinal atau disfungsi mukosa intestinal Bentuk Klinik: Berdasarkan gambaran radiologi, kriteria Bell Anamnesis dan pemeriksaan fisis: Kecurigaan EKN Klinis: 1. Tanda sistemik: suhu tidak stabil, apnu, letargi, atau iritabel, bradikardi, dan tanda sepsis 2. Tanda intestinal: anoreksia, residu lambung meningkat atau warna hijau, muntah, distensi abdomen, perdarahan tersembunyi pada feses atau perdarahan segar peranum Laboratorium: 1. Feses: guayak tes (+) atau makroskopis darah segar

2. Radiologis: BNO 3 posisi normal atau dilatasi intestinal, ileus ringan. Faktor Diagnosis EKN Definitif: 1. Klinis: Tanda sistemik: sda + asidosis metabolik ringan Tanda intestinal: sda + peristaltik lemah dan negatif, nyeri tekan selulitis, abdominal dan benjolan pada kwadran kanan atas 2. Laboratorium: Feses: sda Darah: trombositopenia ringan (100.000-150.000) Radiologis: BNO 3 posisi, dilatasi usus, ileus, pneumotosis intestinalis udara v. porta, asites Pengobatan atau tindakan: 1. Puasa 2. IVFD 7% atau D10% 500 cc + NaCl 15% 6 cc, jumlah sesuai kebutuhan aminofusin 1-3 gram/kgBB/hari 3. Antibiotika Ampisilin 200 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis Netromisin 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 3 hari 4. Dekompresi dengan pemasangan nasogastrik tube dan penghisapan secara berkala 5. BNO diulang 3 posisi telentang sinar vertikal dan telentang atau tidur sisi kiri sinar horizontal setelah 3 hari atau bila ada perburukan klinis 6. Apabila 3 hari tidak ada progresivitas dan pemeriksaan radiologis normal maka peroral/ASI dapat diberikan. Pengobatan atau tindakan: a. Puasa minimal 7 hari b. IVFD 7% atau D10% dan aminofusin pediatrik, jumlah sesuai kebutuhan bila asidosis koreksi dengan bikarbonat. c. Antibiotika : Ampisilin, netromisin Metronidazol dosis BB <2.000 g, 10 mg/kgBB/24 jam BB >2.000 g, 10 mg/kgBB/12 jam d. Dekompresi dan penghisapan secara berkala e. BNO serial 2 posisi diulang setiap 6-8 jam pada kasus berat dan 12 jam pada kasus ringan/sedang atau atas indikasi f. Konsul ke bagian bedah EKN Lanjut dan Indikasi Operasi: Klinis: 1. Klinis yang makin memburuk dengan gejala apnu, letargi, hipotermi, oliguri, bradikardi, hipotensi, dan asidosis menetap 2. Rangsangan peritoneum yang menetap 3. Edema dan kemerahan kulit abdomen yang terfiksasi khusus sekitar umbilikus punggung dan genitalia 4. Masa infiltrat pada dinding abdomen yang terfiksasi 5. Perdarahan GIT bagian bawah banyak

6. Pengobatan medikal gagal (setelah pengobatan 1 hari) Radiologis: 1. Adanya pneumoperitoneum (indikasi mutlak) 2. Adanya dilatasi loop usus yang menetap selama >24 jam 3. Udara dalam usus dengan tanda-tanda asites 4. Adanya tanda peritonitis pada umumnya Laboratorium: 1. Trombositopenia berat (100.000/mm3) 2. Parasintesis rongga peritoneum positif adanya kemungkinan gangrene usus yaitu bila dapat dikeluarkan cairan rongga peritoneum 0,5 cc atau lebih berwarna coklat dan berisi bakteri pada pemeriksaan apus Edukasi : Penjelasan mengenai faktor risiko dan penatalaksanaan serta komplikasi Komplikasi : Perforasi Prognosis : Baik bila tanpa komplikasi NEC dengan perforasi mortalitas 20-40% NEC tanpa perforasi mortalitas lebih rendah Kepustakaan 1. MacDonald MG,Mullet MD, Seshia M, Averys Neonatology. Pathophysiology & Managementof the Newborn. Edisi 6, Lippincott William & Walkins, 2005. 2. Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A. Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1, Badan Penerbit IDAI, 2008. 3. Gomella TL, Cunningham MD,Eyal FG, Zenk KE, Neonatology. Edisi 5, Lange McGraw Hill, 2003. 4. Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR, Manual of Neonatal care. Edisi 6,Lippincott William & Walkins, 2008 5. Fanaroff and Martins Neonatal-Perinatal Medicine. Edisi 8, Mosby Elsevier, 2006.

6. Levene MI, Tudehope Di, Sinha S, Essential Neonatal Mediceine, Edisi 4, BalckwellPublishing, 2008. 7. Remington and Klein, Infectious Disease of the Fetus and Newborn Infant. Edisi 5, WB Saunders Company, 2001

Anda mungkin juga menyukai