Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAGIAN II-A
HANDLING OF SOLID : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SIFAT ZAT PADAT TRANSPORTASI PADATAN SIZE REDUCTION AYAKAN/SCREENING PEMISAHAN ZAT PADAT (GAS-SOLID, LIQUID-SOLID, SOLID-SOLID) PENGUMPANAN ZAT PADAT (FEEDER) PENYIMPANAN ZAT PADAT
Penting diketahui untuk pengoperasian/proses dan penanganan zat padat pada tahap pra dan pasca proses. 1. Densitas () Massa per satuan volume (kg/liter) a. Bulk Density : densitas curah ie : total massa per satuan volume tempat zat tersebut berada b. Apparent Density (Densitas Partikel) Densitas zat padat yang berpori,dengan mengabaikan volume porinya. (di uji dengan piknometer) c. True Density Merupakan densitas zat padat termasuk volume pori yg terkandung didalamnya. 2. Specific Gravity (dimensionless) Adalah rasio densitas zat terhadap zat tertentu (zat acuan/referansi, umumnya air pada 4 C. 3. Hardness (kekerasan)- Skala Mohs Yaitu ukuran ketahanan material padat terhadap goresan/guratan. Tabel Skala Mohs (lihat Syarifuddin, p. 144). Dari formasi Talk, Gipsum, dst hingga Intan (diamond) 4. Brittleness / Friability (Kerapuhan) Yaitu tingkat kemudahan (kerentanan) material padat untuk pecah akibat adanya pukulan/benturan/tumbukan material lain. Sifat ini berpengaruh pada pemilihan metode size reduction, bentuk / struktur setelah perlakuan. Contoh : PbS (kubus), Magnetit (butir)dll 5. Toughness (Sifat Liat/Kenyal) Ketahanan terhadap pukulan/benturan. Contoh logam dan alloy. 6. Friction (gesekan) Ketahanan suatu material terhadap gesekan apabila dua material disentuhkan. 7. Angle of Repose (sudut curam alami) Yaitu sudut terbesar dari tumpukan material padat sesaat sebelum terjadinya pergeseran atau keruntuhan. Penting dalam teknik storasi dan pengangkutan dengan belt conveyor.
2. TRANSPORTASI PADATAN
Bentuk Padatan = besar/kecil = bulat (beraturan/acak) = lembaran panjang/pendek = bubuk/talk/powder Alat transportasi padatan dibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi dan pertimbangan antara lain : a. Berdasarkan pelaku pengoperasian
manual/tenaga manusia Mesin
Fungsi
Karakteristik
Lebih Ekonomis. Mudah Pemeliharaan. Memungkinkan terjadinya pencampuran material. Memiliki tiang baja spiral (helix) berputar
Flight Conveyor
Drag Conveyor
untuk membawa material halus yang tidak abrasif, seperti biji-bijian, buangan kayu, sampah batubara atau material lengket untuk membawa material halus, seperti serbuk, serpihan kayu, abu, kapur, klinker, dll. Untuk material yang kering, spt pasir, kapur, gula, batubara halus
Kategori Carriers
No 1 Tipe/Nama Peralatan/Gambar Belt Conveyor Fungsi Untuk mengangkut material pada jarak jauh dan cenderung ringan, datar maupun dengan kemiringan. Karakteristik Terdiri dari sabuk tak berujung, driven & undrive puley, pulley Dapat berjalan pda kecepatan 5,08 mtr/detik sd 5000 ton/jam Biaya awal tinggi Terdiri dari 5-6 komponen dengan konsumsi tenaga banyak Terdiri dari dua rantai pengikat batang kayu/plat baja + roller Susunan plat baja over lap Kecepatan dibawah Belt Conv (karena berat) Modifikasi Apron Conveyor Terdiri dari Pan-seperi mangkok Memiliki sprocket pemutar dioperasikan terbuka atau tertutup Modifikasi Apron Conveyor Dibedakan atas jenis / sifat
Apron Conveyor
untuk mengangkut material pada jarak pendek dan biasanya untuk material yang berat. Untuk mengangkut material padat yang panas dan sulit di angkut dengan apron conveyor, dibawa secara horizontal Untuk mengangkut material padat yang panas, dibawa secara vertical,
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
material yg diangkut menjadi beberapa varian spt Spaced Bucket Centrifugal Discharge Elevator, Continuous Bucket Elector, dll 5 Zipper Conveyor Untuk membawa bongkahan material dengan diameter < 1,5 inch Untuk mengangkut material padat yang berupa potongan kering atau butiran halus yang tidak diharapkan berkontak dengan udara (tertutup) Untuk mengangkut material padat berbentuk bubuk, utiran atau bahan berbongkah kecil Untuk mengangkut material padat yang Sangay halus (powder) Dengan sabuk (flan belt) Dimasukkan dalam close tube Memili sayap fkesibel yangmenutup/menjepit ruang material Material ditempatkan dalam bak tertutup Tdpt penunjang pegas getar horizontal Ada aksi pelemparab Material bergerak setapak/perlan denan loncatan pendek Permukaan ditarik melengkung Gerak konstan Diangkut layaknya membawa gas/liquid Partikel padat disuspensikan dalam fluida (fluidisasi) Densitas dan usuran partikel mepengaruhi kapasitas Dapat dioperasikan secara vakum dan bertekanan
Vibrating Conveyor
Aktivitas Size Reduction, dilakukan antara lain dengan : 1. Kompresi (tekanan) : utk pemecahan kasar padatan yg keras menjadi padatan yang kasar, dan sedikit yang halus 2. Impak (pukulan) : utk pemecahan kasar padatan yg keras menjadi padatan yang kasar, sedang dan halus 3. Atrisi (gesekan) utk menghasilkan padatan yang lunak dan tak abrasif menjadi padatan yang sangat halus 4. Cutting (pemotongan) Untuk menghasilkan padatan dengan ukuran tertentu (pasti) dan sebagian kecil lainnya menghasilkan padatan halus Mekanisme Pemecahan Padatan : - partikel umpan mengalami distorsi peregangan - kerja untuk meregangnya disimpan sementara dlm zat padat sebagai energi mekanik tegangan - ditambahkan gaya lagi kepada partikel yang sdh mengalami tegangan - partikel mengalami distorsi kembali sampai melewati kekuatan ultimat - partikel pecah menajdi fragmen-fragmen (terbentuk permukaan baru) Peralatan Size Reduction dibedakan berdasarkan energi/tenaga pemecahnya, yaitu 1. Antara dua permukaan padatan (Crushing dan Shearing) 2. pada satu permukaan padatan (pemukul / impact) 3. tidak pada permukaan padatan, tapi sebagai aksi media sekitar tempat padatan (coloid mill) 4. tidak dengan energi mekanis, menggunakan thermal shock, explosive, shattering atau electrohydraulic.
Berdasarkan ukuran padatan yang dihasilkan, alat Size Reduction dibedakan atas : 1. Pemecah Kasar ( ukuran 2 - 96 inch) Contoh : jaw crusher, blake dan dodge crusher 2. Pemecah antara ( ukuran 1 3 inch) Contoh : Crushing rolls, disc & cone crushers, edge crusher, hammer mills, disintegrator (cage) 3. Pemecah Halus ( ukuran 0,25 0,50 inch) penggiling Contoh : ball and tube mills, roller mills, centrifugal ginders, buhrstones, ultrafine grinder. 4. Alat Pemotong (ukuran pasti) Contoh : knife cutter, clicers, slitters Syarat Teknis Ideal bagi Alat Size Reduction antara lain - kapasitas besar - masukan daya per satuan waktu yang kecil - menghasilkan padatan dengan ukuran tertentu (distribusi ukuran sesuai keinginan) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Size Recucting, antara lain: 1. Variable Operasi, a. Kandungan air / Moisture Content [ 4 % < MC < 50% ] b. Reduction Ratio (perbandingan diameter rata-rata umpan vs diameter rata-rata produk, berkisar 3 7) 2. Efisiensi Pemecahan (crushing efficiency) Adalah rasio energi permukaan padatan yang terbentuk terhadap energi yang diserap oleh zat padat akibat aktivitas pemecahan 3. Energi Proses Mengikuti Hukum Rittinger : energi yg diperlukan untuk proses crushing sebanding dengan timbulnya permukaan baru yang terbentuk Mengikuti Hukum Kick : energi yang diperlukan pd proses crushing dengan sejumlah massa zat adalah konstan untuk reduction ratio sama (sebanding dengan rasio ukuran partikel awal dan akhir) 4. Peralatan Pengoperasian Syarat Alat : Ukuran umpan sesuai Umpan masuk dengan laju yang seragam Hasil keluaran segera setelah ukuran yang diharapkan terpenuhi Bahan yang tidak dapat pecah dihindari masuk mesin Material dengan titik leleh rendah atau peka thd panas, panas yang keluar dr mesin harus dikeluarkan Berintegrasi dengan peralatan pendingin,pemanas, pemisah logam, pompa, blower dan alat lainnya. 5. Rangkaian Pengoperasian Rangkaian terbuka (open circuit) : Ciri 2 : - tanpa resirkulasi - memerlukan energi besar - cenderung tidak ekonomis (boros) 7
Rangkaian tertutup (closed circuit) Ciri 2 : - berhubungan dengan perangkat pemisahan - ada resirkulasi - konsumsi energi sesuai penggunaanya 6. Pengendalian Umpan Syarat : - umpan terpisah dari komponen yg tidak dapat dipecah (scr mekanik). - Umpan dengan ukuran tertentu dialokasikan penanganan-nya pada alat yang tepat/sesuai 7. Keluaran Proses Syarat : Laju keluaran sama dengan laju masuk (mencegah penumpukanpenyumbatan) Partikel yg sudah dipecah jatuh keluar sembari membawa partikel kasar (yang masih berukuran besar) untuk diresirkulasi 8. Konsumsi Energi Tergantung beban kerja alat, makin halus partikel yang dihasilkan makin besar konsumsi energi yg digunakan. 9. Pembuangan dan Pemasukan Panas Panas proses perlu dikeluarkan untuk menghindari terjadinya pelelehan, penguraian atau ledakan. Dilakukan sirkulasi air pendingin, dengan koil atau mantel (water jacket)
Fungsi
Karakteristik
Katagori Crusher
1 2 3 4
Kategori Grinder
1 2 3 4 Hammer Mill Impactor Atrition Mill Tumbling Mill a. Conical Ball Mils b. Ball Mills
c. Tube Mills
2 3
Slicer Slitter