Anda di halaman 1dari 12

TRAINER MIKROKONTROLER AVR ATmega 8535 SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROKONTROLER Henny Indriyani Alumni

Angkatan 2008 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Muhammad Yusro Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika E,S Triday Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Teknik Elektronika Rima Irmayani Rahmat Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer Non Reguler 5235117106

The aim of this research is to design the learning equipment assistance of inputs, outputs, and ADC of AVR ATmega 8535 microcontroller system. The research was done at electronical laboratorium of Electric Engineering Faculty of Engineering Universitas Negeri Jakarta in five monts from September 2007 until February 2008 with laboratorium eksperimental methodThe contents of these trainer has three blocks which are processing unit, input unit, and output unit. The contents of input unit are push button input as the light variation of 8 bits LED, light sensors with infrared and photodiode for things detection,keypad as numeral inputs and potensiometer for ADC. The processing block unit is AVR ATmega 8535 microcontroller as processor every instruction with using port I/O and 10 bits ADC internal with function is to convert input voltage of potensiometer which is showed at 8 bits LED output the contents of output unit are 8 bits LED, DC motor to identify simulation of motor circulation direction with input condition from sensors,stepper motor with full step pulse triggers seven segments LED as numeral display from input from keypad and LCD for displaying characters and numeric.

Kata kunci : Hakikat Pembelajaran, Mikrokontroler AVR ATmega 8535, Sistem mikrokontroler. Kemajuan teknologi saat ini semakin pesat seiring dengan peradaban manusia yang semakin maju, manusia dapat membuat suatu alat atau teknologi yang dapat mempermudah dalam hal pembelajaran ataupun untuk membantu setiap pekerjaan-nya. Teknologi yang mampu dihasilkan dari berbagai macam bidang, antara lain bidang elektronika, telekomunikasi, instru-mentasi kendali, komputer otomotif,dan lain-lain. Terlepas dari hal tersebut suatu teknologi tidak akan mampu dihasilkan tanpa ilmu

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

pengetahuan yang memadai sebagai bekal dasar untuk pengembangannya. Pembelajaran sistem mikrokontroler pada program studi teknik elektronika dalam peminatan Elektro atau FT-UNJ konsentrasi sebelumnya penulis bidang masih mencoba instrumentasi kendali di jurusan teknik mempelajari tipe seri dari ATMEL keluarga MCS51,tetapi memperkenalkan seri yang berbeda yaitu pembuatan trainer mikrokontroller AVR (Alf and Vegardsistem Risc Processor) ATmega 8535 untuk memnunjang pembelajaran mata kuliah sistem mikrokontroller di Jurusan Teknik Elektro FT-UNJ. Dari latar belakangnya, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi,yaitu: 1. Apa saja karakteristik yang terdapat pada mikrokontroller AVR ATmega 8535 ? 2. Apa saja instruksi yang terdapat pada mikrokontroller AVR ATmega 8535 ? 3. Bagaimana membuat trainer input dan output untuk membantu proses pembelajaran sistem mikroko-ntroller ? 4. Perangkat apa saja yang digunakan untuk menampilkan simulasi input, output, dan ADC ?

Dari

pembahasan masalah trainer 8535

latar

belakang

dan pada AVR bantu sistem

identifikasi membuat ATmega

diatas,maka

penelitian ini masalah dibatasi dengan cara mikrokontroller sebagai praktikun alat

pembelajaran

mikrokontroller dengan beberapa aplikasi modul input, output, ADC. Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan dapat dirimuskan sebagai berikut : Bagaimanakah pembuatan mikrokontroller AVR ATmega 8535 sebagai alat bantu pembelajaran mikrokontroller ?. Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna untuk : 1. Bahanmasukan dan pengembangan pada mata kuliah sistem mikrokontroller
2. Menambah ilmu pengetahuan yang terkait

praktikum

sistem

dengan aplikasi IC mikrokontroller AVR ATmega 8535 ? 3. Mempermudah memahami instruksiinstruksi program aplikasi mikrokontroller yang ditampilkan secara hardware. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran dibutuhkan sesorang dalam proses belajar, jika belajar adalah tujuannya

Pevote, Vol.3, No.4, April 2008 : 1-10

sedangkan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Udin S.Winatapura dan Tita Rosita (1996:2) Pembelajaran merupakan proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam belajar interaksi sesuai dengan dengan lingkungannya. rancangan. Proses tersebut bisa didapatkan dari media Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara interaksi tersebut keseluruhan dengan bisa sebagai hasil dari Proses media pengalaman individu itu sendiri dalam lingkungannya. dari didapatkan

Penggunaan

trainer

mikrokontroller

merupakan salah satu contoh pembelajaran yang memanfaatkan komputer sebagai proses dalam pembuatan program input maupun output. informasi Pembelajaran secara ini memberikan atau melalui visual

perangkat keras yaitu berupa input maupun output sehingga seseorang dapat berinteraksi langsug dengan trainer tersebut. Dengan proses tersebut maka penyampaian pesan belajar sangat efektif yaitu seseorang lebih mengingat (paham) jika pembelajaran tidak hanya sebatas teori tetapi juga prakteknya. Hal tersebut dijelaskan oleh Edgar Dales Cone of Experience bahwa mengingat pesan dapat dilakukan berbagai cara,antara lain : People Remember : a) 10 % of what they read b) 20 % of what they hear c) 30 % of what they see d) 50 % of what they hear and see e) 70 % of what they say and write f) 90 % of what they say and perform at a task Berdasarkan teori Dale diatas pada bagian (f) seseorang lebig banyak mengingat pesan yang diterima dalam proses pembelajaran

belajaryang digunakan berupa audio, visual, audiovisual, teknologi berbasis komputer dan sebagainya. Menurut Gagne dan Briggs (1979:3) : Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

jika pesan tersebut dapat diucapkan kembali dan

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

dipraktekkan secara langsung yaitu sebesar 90 %. Jadi, hakikat pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara manusia dengan media atau alat bantu atas dasar hubungan timbal balik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga terjadi proses belajar. Sistem Mikrokontroller Mikrokontroller merupakan salah satu perkembangan teknologi dari rangkaian terintegrasi yang dalam sebuah chip memungkinkan dikemas lebih dari 100.000 transistor didalamnya. Mikrokontroller juga mrupakan perkembangan teknologi dari sistem mikroprosessor yang dibuat dengan memasukan atau menambahkan peripheral luar seperti memori,jalur input-output, timer dan lain-lain sebagainya menjadi sebuah chip. Mikrokontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM),bahkan ada beberapa jenis mikrokontroller yang memiliki fasilitas ADC,PLL,EEPROM dalam satu kemasan. Mikrokontroller adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem

komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroller dibangun dari elemenelemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan input yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. Mikrokontroller AVR ATmega 8535 Mikrokontroller AVR ATmega 8535 memiliki beberapa fitur antara lain :
1) Kemampuan lebih tinggi dan berasitektur

RISC dengan konsumsi dayarendah.

Pevote, Vol.3, No.4, April 2008 : 1-10

2) 130 instruksi lengkap dengan satu siklus eksekusi 3) 32 x 8 General Purpose Working Register ( GPR ) 4) Memori flash sebesar 8 K byte dengan kemampuan 10000 write/erase 5) 512 byte EEPROM 6) 512 byte SRAM internal 7) 8 bit Timer/Counter sebanyak 2 buah dengan kemampuan pembandingan 8) PWM sebanyak 4 saluran 9) ADC 10 bit sebanyak 8 saluran 10) Port USART untuk kominikasi serial 11) Master /Slave SPI Serial Interface

rata satu siklus clock merupakan pendekatan 1 MIPS ( Million Instruction Per Second ) memberikan perancangan sistem dengan konsumsi daya optimal versus kecepatan proses. Blok diagram mikrokontroller AVR ATmega 8535. ATMega8535 satu mikrokontroler 8 Atmel untuk Karena merupakan ATMega8535 arsitektur RISC. Secara
1.

merupakan bit AVR keluarga

salah buatan yang

diproduksi secara masal pada tahun 2006. keluarga AVR, maka juga menggunakan

singkat,

ATMega8535[1] memiliki

beberapa kemampuan: Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2.

Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte Erasable dan EEPROM (Electrically sebesar 512 byte.

12) Watchdog Timer dengan osilator internal 13) Memiliki dalamnya 14) Saluran I/O sebanyak 32 buah Bekerja dengan tegangan sebesar 2,7-5,5 V untuk tipe ATmega 8535L, sedangkan untuk tipe ATmega sebesar 4,5-5,5 V. ATmega 8535 adalah mikrokontroller 8 bit berteknologi CMOS yang berdaya rendah berbasis AVR dengan arsitektur RISC. Dengan keuntungan eksekusi instruksi rata5. 4.
3.

komparator

analog

di

Programmable Read Only Memory) Memiliki ADC (Pengubah analog-kedigital) internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran. Memiliki PWM (Pulse Wide Modulation) internal sebanyak 4 saluran. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

6.

Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah :
1.

Untuk

melakukan

pemrograman Atmel

dalam telah

mikrokontroler

AVR,

menyediakan software khusus yang dapat diunduh dari website resmi Atmel. Software tersebut adalahAVRStudio. Software ini menggunakan bahasa assembly sebagai

VCC untuk tegangan pencatu daya positif. GND untuk tegangan pencatu daya negatif. PortA (PA0 PA7) sebagai memiliki

bahasa perantaranya. Selain AVRStudio, ada beberapa software pihak ketiga yang dapat digunakan untuk membuat program pada AVR. Software dari pihak ketiga C, Java, ini menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti bahasa atau Basic. Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke dalam chip, dapat digunakan beberapa cara seperti menggunakan kabel JTAG atau menggunakan STNK buatan Atmel. Tujuan Penelitian Membuat trainer mikrokontroller AVR ATmega 8535 dengan perangkat keras atau modul input dan output sebagai alat bantu reset pembelajaran mikrokontroller. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas pin tegangan Negeri Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada perkuliahan semester ganjil periode 2007/2008. praktikum sistem dan juga memiliki

2.

3.

port Input/Output dan untuk ADC 4.

kemampuan lain yaitu sebagai input PortB (PB0 PB7) sebagai port Input/Output 5. 6. kemampuan yang lain. PortC (PC0 PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535. PortD (PD0 PD7) sebagai port Input/Output 7. 8. 9.
10.

dan untuk

juga

memiliki

kemampuan yang lain. RESET melakukan program dalam mikrokontroler. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC. AREF referensi ADC. untuk

Pevote, Vol.3, No.4, April 2008 : 1-10

Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium. Instrumen Penelitian Alat Ukur Multitester analog tipe SANWA YX-360 TRN digunakan untuk mengukur serta tegangan,arus,resistansi penghubung. Alat Bantu a. PC (Personal Computer) digunakan untuk menulis opcode, kompilasi, simulasi dan transfer program ke Dengan dalam chip mikrokontroller. spesifikasi resistor

Perancangan Alat 1. Perancangan Rangkaian Elektronik a. Perancangan Sistem Minimum Sistem minimum mikrokontroller AVR ATmega 8535 merupakan IC mikrokontroller yang dapat beroperasi dengan gabungan dari beberapa komponen penunjang,antara lain : 1) Kristal sebesar 11,0569 dan Kapasitor sebesar 22 pF sebagai rangkaian pembangkit pulsa atau osilator 2) Tombol tekan dengan resistor 10 K dan kapasitor 10 F sebagai reset IC mikrokontroller 3) IC 7805 sebagai regulator tegangan 5 Volt 4) Koneksi kabel ISP (In System Progamming) Hasil Pengujian Alat 1. Data hasil pengujian blok input trainer a. Pengujian Input Push Button Pengujian input push button yaitu

memeriksa koneksi jalur pada PCB dan kabel

Pentium IV 2,4 GHz. b. Kabel ISP (In System Programing) yang digunakan untuk mentransfer kode operasi (opcode) kedalam chip mikrokontroller c. Perangkat lunak AVR Studio 4 yaitu perangkat lunak untuk dan menuliskan,mengkompilasi

mensimulasikan program. Perangkat lunak Pony Prog 2000 yang digunakan untuk mentransfer program ke mikrokontroller dengan pilihan antarmuka serial atau paralel.

pengukuran tegangan pada saat kondisi saklar atau push button ditekan dan tidak ditekan. Pada setiap kondisi tersebut besar tegangan sesuai dengan logika input ke mikrokontroller. Hasil pengujian kondisi push button dapat dilihat pada tabel 4.1

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

Kesimpulan Kondisi Push Button Tegangan (Volt ) Level Logika Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan , dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Trainer mikrokontroller dapat mensimulasikan input dan output. 1. mikrokontroller secara nyata dengan perangkat input dan output yang ditampilkan secara hardware 2. Simulasi input dan output lebi jelas karena dapat divisualisasikan sesuai perubahan data dari mikrokontroller 3. Modul ADC ditampilkan dengan output LED dengan memanfaatkan fungsi ADC Kondisi Sensor Tidak terhalang Terhalang Kompar ator 1 2,2 2,2 Kompar ator 2 0,4 0,4 Data Input 1 0 4. iternal mikrokontroller AVR ATmega 8535 Setiap modul dalam trainer

(High/Low) Tidak Ditekan 4 1 (High ) Ditekan 0,01 0 (Low) Tabel 4.1 Pengujian Kondisi Input Push Button Pengujian Input Sensor Cahaya Pengujian rangkaian sensor yaitu pengukuran tegangan pada komparator di titik input tegangan (+) (-) dan tegangan output yang dikeluarkan pada saat kondisi terhalang dan tidak terhalang.

mikrokontroller dapat bekerja dengan baik sesuai program yang dibuat. Implikasi 1. Bidang Keteknikan Penelitian ini dapat dipraktekkan dengan menggunakan bahasa penrograman lain, misalnya bahasa C dan juga dapat dipraktekkan dengan aplikasi lain selain dengan modul trainer.
2. BidangPendidikan

Pengujian Input Keypap Pengujian input keypad yaitu pemberian data input ke port mikrokontroller untuk menghasilkan setiap angka atau karakter. Data yang diinputkan seperti yang terdapat pada tabel 4.3.

10

Pevote, Vol.3, No.4, April 2008 : 1-10

Penelitian

ini

dapat

dipelajari

dan untuk

Daftar Pustaka Atmel.8-bit AVR Microcontroller With 8K Bytes In System Programmable Flash ATmega 8535,ATmega 8535 L, 2005 , (Online), (http://www.alldatasheets.com, diakses14 September 2007 )

dipraktekkan sebagai alat bantu pembelajaran praktikum sistem menambah mikrokontroller bagi wawasan mahasiswa

(penggunanya) sehingga dapat dijadikan bahan analisa dan perbaikan kekurangannya. Saran Penulis mempunyai beberapa saran untuk mengatasi berikut : 1. Penelitian ini dapat dijalankan dengan menggunakan bahasa pemrograman lain seperti bahasa C. 2. Agar arus keluaran mikrokontroller dan melengkapi beberapa kelemahan pada penelitian ini,yaitu sebagai

Budi,Eko

Mursito.

Simulator

Untuk

Pengajaran Sistem kontrol. Bandung: Prosiding Semiloka Teknologi Simulasi dan Komputasi, 2006

cukup untuk mengerakkan rangkaian output dapat menggunakan IC Buffer 74LS244 atau IC penyangga lainnya. 3. Penambahan menggunakan Port PPI I/O 8255 dapat atau

Budiharto,Widodo. Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: Elex Media Komputindo,2005

Cahyadi. Implementasi Protokol I2C Bus Pada Komunikasi Antar IC Mikrokontroller AT8951. Skripsi,

mikrokontroller lagi 4. Komponen potensiometer dapat diganti dengan resistor variabel yang lebih bagus atau memiliki kepresisian lebih tinggi.

Jakarta : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,UNJ,2007.

Gadre,Dhananjay

V.

Programming

and

Customizing The AVR

Alat Bantu Pembelajaran Praktikum Sitem Mikrokontroler (Henny Indriyani)

11

Microcontroller. Companies,

USA : Mc. Graw Hill 200 ATmega (online),

JoAldera,Mikrokontroller 8535,

(http://duniaelektronika.blogspot.com , diakses pada tanggal 14 September 2007)

12

Pevote, Vol.3, No.4, April 2008 : 1-10

Anda mungkin juga menyukai