Anda di halaman 1dari 5

askep hiv aids

Posted on May 3, 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIV-AIDS


10 Votes (OLEH NS. HESTI NUR IDAYATI, S.KEP dan FERDINAN SIHOMBING) Apakah AIDS? Ditularkan dari orang ke orang.A (Acquired) Merusak sistem kekebalan manusia. Kekebalan adalah bagianI (Immune) dari tubuh untuk mempertahankan diri dengan melawan infeksi spt bakteri atau virus. Membuat sistem kekebalan merugi atau berkurang.D (Deficiency) Orang dgn AIDS mengalami bbg infeksi opportunistikS (Syndrome) & penyakit lainnya. ETIOLOGI H : Human I : Immunodeficiency V : Virus HIV adalah virus yg menyebabkan penyakit AIDS & termasuk kelompok retrovirus (memiliki enzim reverse transcriptase) Cara penularan Melalui hubungan sexual Tranfusi darah Jarum suntik Dari ibu yang mengidap HIV ke bayinya selama kehamilan, persalinan, melalui asi. Tanda dan gejala Gejala mayor Berat badan turun dalam 1 bulan lebih dari 10% Diare kronik lebih dari 1 bulan. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologist. Dimensia Tanda dan gejala Gejala minor Batuk menetap lebih dari 1 bulan Dermatitis Adanya herpes zoster berulang Kandidiasis orofaringeal

Herpes simplek kronik progresif Limfadenopati generalisata Infeksi jamur berulang pada alat kelamin Manifestasi klinis Perjalanan penyakit HIV dibagi dalam tahap-tahap berdasarkan keadaan klinis dan jumlah CD4 a. Infeksi retroviral akut Demam Pembesaran kelenjar Hepatoslenomegali Nyeri tenggorakan Mialgia Rast seperti morbili b. Masa asimtomatik Pada masa ini pasien tidak menunjukkan gejala, tetapi dpt terjadi limfadenopati. Penurunan jumlah CD4 terjadi secara bertahap disebut window period. c. Masa gejala dini Pada masa ini CD 4 berkisar antara 100-300, gejala ini timbul akibat infeksi pneumonia, kandidiasis vagina, sariawan herpes zoster, TB paru. d. Masa gejala lanjut CD4 dibawah 200, penurunan daya tahan tubuh yang lanjut ini menyebabkan resiko tinggi terjadinya infeksi oportunistik Korelasi komplikasi dengan CD4 > 500 Sindroma retroviral akut Vaginitis candid Limfadenopati Sindrome gullain barree Miopati Meningitis 200-500 Pnemonia TBC Herpes zoster Kandidiasis oroparing Neoplasma cervical ITP < 200 Pneumonia

Dimensia Neuropati peripheral TBC milier dan ektra pulmonal Cardiomiopati Poliradikulopati < 100 Herpes simplek Toksoplasma gondii Esofagitis kandida < 50 Cytomegali virus Limfoma pada ssp Prinsip pengobatan 1. Pengobatan suportif Pengobatan ini bertujuan untuk meningkatkan keadaan umum pasien, dengan cara pemberian gizi yang sesuai, obat sistemik, vitamin, dukungan psikososial. Kebutuhan gizi pada pasien HIV-AIDS Energi tinggi 45-50 kkal/kg BB Protein 1,1-1,5 g/kg/bb pada berat normal,1,5-2 pada BB actual kaheksia. Lemak 17-20 % kalori total. 2. Pengobatan infeksi oportunistik 3. Pengobatan antiretroviral Prinsip pemberian ARV: Indikasi sesuai pedoman WH Atasi dulu infeksi oportunistik. Hati hati gangguan fungsihati Pengkajian keperawatan 1. Riwayat penyakit sekarang Kehilangan BB Demam Diare 2. Penyakit yang menyertai Candidiasis Herpes simplek Limpoma 3. Riwayat penyakit masa lalu Riwayat menerima tranfusi darah Riwayat penyakit seksual 4. Riwayat sosial Penggunaan obat obat terlarang Pekerjaan

Perjalanan Support sistem Pemeriksaan fisik Penampilan umum tampak sakit sedang, berat Tanda vital Kulit terdapat rush, steven jhonson Mata merah, icterik, gangguan penglihatan Leher: pembesaran KGB Telinga dan hidung; sinusitis berdengung Rongga mulut: candidiasis Paru: sesak, efusi pleura, otot bantu Jantung: pembesaran jantung Abdomen: ascites, distensi abdomen, pembesaran hepar Genetalia dan rectum: herpes Neurologi: kejang, gangguan memori, neuropati. Pemeriksaan penunjang Hitung limfosit CD4 Mantouk test Test elisa DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko tinggi infeksi b.d. imunodefisiensi Kurangi dan batasi jumlah kunjungan pasien Jelaskan teknik personal hygiene Awasi tanda infeksi lebih lanjut Jalan nafas tidak efektif b.d. akumulasi mucus Ajarkan batuk efektif Beri posisi tidur semi fowler Pertahankan kebersihan jalan nafas Kaji pola nafas, irama Resti/actual kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan yang berlebihan Berikan intake cairan yg adequat Hindari makanan yang merangsang diare Monitor tanda vital Kaji elastisitas turgor dan kelembaban membran mukosa Monitor intake dan output Timbang BB tiap hari DK yg lain Gangguan integritas kulit b.d. imobilisasi Isolasi sosial b.d. stigma, ketakutan

Gangguan pola tidur b.d. kecemasan Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan fisik Gangguan peran b.d. penyakit kronik

Anda mungkin juga menyukai