Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan.

Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para Tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokoh-tokoh itu diantaranya, Marcopolo, Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah, Dego Lopez de Sequeira, Sir Richard Wainsted.(1) Akan tetapi, kajian tentang masuk dan berkembangnya Islam di indonesia dilakukan secara lebih akurat oleh Pijnappel.(2) Dalam tulisannya yang dimuat dalam jurnal BKI (hlm. 135-158), dia mengutip karya Reinaud berjudul Relation des Voyages jaits par les Arabes et lesPersans dans IInde et a la Chine, yang merupakan ringkasan dari keterangan Mualim Sulaiman, Marcopolo dan Ibnu Bathuthah.(3) Penyebaran agama Islam di Nusantara pada umumnya berlangsung melalui dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama Islam kemudian menganutnya. Kedua, orang-orang Asing Asia, seperti Arab, India, dan Cina yang telah beragama Islam bertempat tinggal secara permanen di satu wilayah Indonesia, melakukan perkawinan campuran dan
1 Uka Tjandrasasmita (Ed.), Sejarah Nasional Indonesia III, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984), hlm. 122. 2 Pijnappel adalah seorang profesor bahasa Melayu yang pertama di Universitas Leiden. 3 Saifullah, Sejarah Dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 14.

mengikuti gaya hidup lokal. Kedua proses ini mungkin sering terjadi secara bersamaan.(4)(5) Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Mundzirin Yusuf menyebutkan dalam bukunya (Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia, 2006) setidaktidaknya ada empat teori tentang islamisasi awal di Indonesia, yaitu teori India, teori Arab, teori Persia, dan teori Cina.(6) Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana sejarah masuknya Islam di Indonesia? Bagaimana teori tentang masuknya Islam di Indonesia? Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut: Guna mengetahui sejarah masuknya Islam di Indonesia. Guna mengetahui teori tentang masuknya Islam di Indonesia.

4 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991), hlm. 3. 5 Mundzirin Yusuf, Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka, 2006), hlm. 33. 6 Ibid, hlm. 34.

BAB II PEMBAHASAN Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di dunia. Ada sekitar 85,2% atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk.(7) Walau Islam menjadi mayoritas, namun Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam. Sejarah mencatat, kepulauan-kepulauan Nusantara merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Hal tersebut membuat banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang ke Nusantara untuk membeli rempah-rempah yang akan dijual kembali ke daerah asal mereka. Termasuk para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Selain berdagang, para pedagang muslim tersebut juga berdakwah untuk mengenalkan agama Islam kepada penduduk lokal. Kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar-bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh. Mengenai proses masuk dan berkembangnya agama Islam ke Indonesia, para sarjana dan peneliti sepakat bahwa islamisasi itu berjalan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan oleh penguasa muslim Indonesia untuk mengislamkan rakyat atau masyarakatnya. Secara umum mereka menerima Islam tanpa meninggalkan kepercayaan dan praktek keagamaan yang lama. Hal ini yang sering dilakukan oleh juru dakwah di jawa yang terkenal adalah walisongo, mereka mengajarkan Islam dalam bentuk

7 http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia, di akses tanggap 22 juni 2012.

kompromi dengan kepercayaan-kepercayaan setempat. 8 Teori-Teori Masuknya Islam ke Indonesia Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufik Abdullah berpendapat bahwa Islam sudah datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau 8 Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah Islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Baghdad ibukota Abbasiyah oleh Hulagu. Kehancuran Baghdad menyebabkan pedagang Muslim mengalihkan aktivitas perdagangan ke arah Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.(9)(10) Masuknya Islam ke Indonesia terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahiran islam di jazirah arab. Ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia dikenal bangsa-bangsa lain(11) : Faktor letak geografisnya yang strategis, yaitu berada di persimpangan jalan raya internasional dari jurusan timur tengah menuju tiongkok. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain misalnya rempahrempah. Mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Mundzirin Yusuf mengikhtisarkannya menjadi empat teori besar:

8 Mundziri Yusuf, Ibid. 9 Taufik Abdullah, (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Majelis Ulama Indonesia, 1991), hlm. 39. 10 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradan Islam Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 9. 11 http://abyfarhan7.blogspot.com/2012/01/proses-masuk-dan-berkembangnyaislam-di.html, di akses tanggal 22 juni 2012.

Teori India / Gujarat Teori ini dikemukakan oleh Pijnapel, Snouck Hurgronje, Moquette, dan Fatimi. Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam pertama kali datang ke Indonesia berasal dari Anak Benua India sekitar abad ke-13. Pijnappel mengajukan bukti adanya persamaan mazhab Syafii antara di Anak Benua India dengan di Indonesia. Orang-orang Arab yang bermazhab Syafii bermigrasi dan menetap di Gujarat dan Malabar kemudian membawa Islam ke Nusantara.(12) Jadi, ia berpendapat bahwa islamisasi di Nusantara dilakukan oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab, melainkan dari India, terutama dari Gujarat dan Malabar. Snouck Hurgronje menyatakan bahwa Islam Nusantara bukan berasal dari Arab, karena sedikitnya fakta yang menyebutkan peranan bangsa Arab dalam penyebaran agama Islam ke Nusantara. Ia berpendapat bahwa Islam Nusantara berasal dari India, karena sudah lama terjalin hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India dan adanya inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra mengindikasikan adanya hubungan antara Sumatra dengan Gujarat.(13) Teori Arab Teori ini antara lain dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfrud, Niemann, dan de Hollander. Arnold berpendapat bahwa selain dari Coromandel dan Malabar Islam Nusantara juga berasal dari Arab. Bukti yang ia ajukan ialah adanya kesamaan madzab antara di Coromandel dan Malabar dengan madzab mayoritas umat Islam di Nusantara, yaitu madzab Syafii. Madzab ini di bawa oleh para pedagang Coromandel dan Malabar ke Nusantara. Mereka mempunyai perananp penting dalam perdagangan antara India dan Nusantara. Di samping melakukan

12 Azyumardi Azra, Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 20-21. 13 Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 75.

kegiatan perdagangan, mereka juga menyebarkan agama Islam.(14)

14 T.w. Arnold, The Preaching

Anda mungkin juga menyukai