Anda di halaman 1dari 6

CHLOROPHYTA

(ALGA HIJAU)
Alga hijau dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau rumput itu (bahasa Yunani chloros, hijau), yang sangat mirip dengan kloroplas dari organisme yang secara tradisional kita sebut tumbuhan dalam hal ultrasruktur dan komposisi pigmennya. Sistematika molekuler dan morfologi seluler hanya meninggalkan sedikit keraguan bahwa alga hijau dan tumbuhan berkerabat sangat dekat; pada kenyataannya, sejumlah ahli sistematika sekarang mendukung dimasukkannya alga hijau dalam kingdom tumbuhan. Bukti-bukti kuat mendukung hipotesis bahwa alga hijau dan tumbuhan berasal dari suatu nenek moyang bersama yang berbeda dari nenek moyang stramenopila dan alga merah. Nenek moyang bersama itu kemungkinan suatu autotrof fotosintetik yang muncul dari penyatuan endosmbiotik antara eukariota heterotrofik berflagela dan sianobakteri. Lebih dari 7000 spesis alga hijau telah diidentifikasi. Sebagian besar diantaranya hidup di air tawar, akan tetapi ada juga yang merupakan spesies laut. Berbagai spesies alga hijau uniseluler hidup sebagai plankton atau menghuni tanah yang lembab atau salju; beberapa spesies hidup secara simbiotik di dalam eukariota lainnya, yang memberikan sebagian produk fotosintetiknya untuk cadangan makanan inangnya. Chlorophyta merupakan salah satu alga yang hidup secara simbiotik dengan fungi dalam kumpulan mutualistik yang dikenal sebagai lichen atau lumut kerak. Chlorophyta yang paling sederhana merupakan sel-sel tunggal biflagela seperti Chlamydomonas, yang menyerupai gamet pada alga hijau yang lebih kompleks. Selain chlophyta uniseluler, terdapat spesies yang berkoloni, begitu pula bentuk berfilamen yang menyebabkan terdapatnya kumpulan benang yang dikenal sebagai pond scum. Bahkan ada beberapa chlorophyta mulrtiseluler sejati, denagn tubuh yang cukup besar dan kompleks, sehingga spesise laut tersebut memenuhi kualifikasi sebagai rumput laut, bersama-sama dengan alga coklat dan alga merah besar. Tiga kecendrungan (tren) evolusi yang terpisah kemungkinan telah menghasilkan bentuk yang beraneka ragam pada chlorophyta berkoloni dan multiseluler, yang berasal

dari nenek moyang uniseluler berflagela. Ukuran dan kerumitan yang lebih besar telah berevolusi melalui: 1. 2. 3. Pembentukan koloni individu sel, seperti yang terlihat pada spesies Volvox. Pembelahan berulang pada nukleus yang tidak diikuti dengan pembelah Penyusunan bentuk multiseluler sejati, seperti pada Ulva. Sebagian besar alga hijau memiliki sejarah kehidupan yang kompleks, dengan ytahapan reproduksi aseksual dan seksual. Hampir semua alga hijau bereproduksi secara seksual denga menggunakan gamet berflagela ganda yang memiliki kloroplas berbentuk piala. Terkecuali pada alga yang melakukan konjugasi, seperti Spirogyra, yang menghasilkan gamet amoeboid. Kelas Chlrophyta dibedakan atas 6 bangsa, yaitu: 1. CHLOROCOCCALES (Protococcales) Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk, jadi tidak bergerak. Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Merupakan koloni dengan bentuk bermacam-macam, tidak mengadakan Perkembangbiakannya ada dua, yaitu aseksual: dengan zoospora

sitoplasmik, sperti yang terlihat pada filamen berinti banyak Caulerpa.

pembelahan sel secara vegetatif. (mempunyai dua bulu cambuk), atau dengan spora (tidak mempunyai bulu cambuk) dinamakan dengan aplanospora dan seksual dengan isogami (pada marga Pediastrum dan Hydro diktyon). Hidup sebagai plankton dalam air tawar, pada kulit pohon dan tembok yang Bersimbiosis dengan Fungi sebagai Lichenes, ada yang hidup dalam plasma Bangsa Chlorococcales mempunyai dua suku: suku Hydrodictyaceae, ULOTRICHALES Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. basah. binatang rendah misalnya Chlorella vulgaris dalam Infusoria dan Hydra. 2. contoh Pediastrum dan suku Chlorococcaceae, contoh Chlorococcum.

Ulotrichales yang masih sederhana membentuk koloni berupa benang yang

bercabang atau tidak dan yang lebih tinggi tingkatannya mempunyai talus yang lebar dan melekat pada suatu alat, dan talus itu mempunyai susunan seperti jaringan parenkim dan berbentuk pipa dan pita. Suku dalam bangsas ini antara lain: suku Ulotrichaceae, contoh Ulothrix zonata. Selnya membentuk koloni yang berupa benang dan tumbuh interkalar. Suku Ulvaceae, contoh Ulva Lactuca, Enteromorpha intestinalis.

3. Sel berinti banyak.

CLADOPHORALES

Kloroplas berbentuk jala dengan pirenoid. Membentuk koloni berupa benang-benang yang bercabang dan melekat Hidup di air tawar yang mengalir dan dalam air laut. Berkembang biak secara vegetatif (zoospora) dan generatif (isogami). Suku dalam bangsa ini, yaitu: Cladophoracea, contoh Cladophora

pada suatu substrat.

Pergiliran keturunan secara sporofit dan gametofit. glomerata dan Cladohora dichotoma. 4. CHAETOPHORALES Selnya mempunyai satu inti dan satu kloroplas.

Talusnya heterotrik, artinya terdiri dari dua bagian, yaitu pangkal yang

terdiri dari benang-benang yang merayap, bercabang dan bersifat pseudoparenkimatik, tumbuh mendatar pada substratnya, bagian atasnya bercabangcabang dan berguna sebagai alat reproduksi. Suku dalam bangsa ini: o Suku Chaetophoraceae, contoh Stigeoclonium lubricum, Stegeoclonium tenue hidup dalam air tawar, zoospora 4 dengan empat bulu cambuk dan isogamet dengan dua bulu cambuk. o Suku Cholechaetaceaei, contoh Coleochaete scutata, Coleochaete pulvinata. Zoospora dengan dua bulu cambuk, pangkalnya bebentuk cakram, perkembangbiakan generatif dengan oogami. o Suku Trentepohliaceae, contoh Trentepohlia aurea. Zoospora dan isogamet mempunyai dua bulu cambuk, telah menyesuaikan diri dengan hidup di daratan, pada cadas, batang-batang pohon, atau di atas daun sebagai epifil. Zoosporangia berwarna merah karena haematokrom. Spora tersebar oleh angin. 5. OEDOGONIALES Mempunyai satu inti dan kloroplas berbentuk jala. Hidup dalam air tawar. Koloni berbentuk benang. Perkembangbiakan vegetatif dengan pembentukan zoospora dan

perkembangbiakan generatif dengan oogami. Bangsai ini mempunyai satu suku saja, yaitu: suku Oedogoniaceae, contoh Oedogonium concatenatum dan Oedogonium ciliatum. 6. SIPHONALES (Cholorosiphonales) Talusnya tidak mempunyai dinding pemisah yang melintang sehingga dinding selnya menyelubungi massa plasma yang mengandung banyak inti dan

kloroplas. Hanya alat perkembangbiakan saja yang terpisah oleh suatu dinding atau sekat. Pada umumnya hidup di air laut. Bentuknya bermacam-macam. Suku dalam bangsa ini antara lain: o Suku Protosiphonaceae, contoh Protosiphon botryoides. Alga ini masih sangat sederhana, hidup di atas tanah yang basah, talus hanya terdiri dari satu sel. o o Suku Halicystidaceae, contoh Halicystis ovalis. Alga ini Suku Caulerpaceae, contoh Caulerpa prolifera. Alga hijau ini di menyerupai protosiphon, tetapi hidup dalam laut. laut tengah, talus bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa desimeter, berguna untuk asimilasi dan dinamakan asimilator. o Suku Vaucheriaceae, contoh Vaucheria sessilis. Talus berbentuk benang dan bercabang tidak beraturan, melekat pada substrat dengan rizoid yang merupakan suatu berkas. o Suku Dasycladaceae, contoh Acetabularia wettsteinii. Talusnya menyerupai jamur payung, pada pangkal tangkainya terdapat satu inti besar. Ditemukan di laut tengah dan talusnya diperkuat dengan kapur, perkembangbiakan seksual dengan anisogami.

Anda mungkin juga menyukai