Anda di halaman 1dari 4

3 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan sering diikuti oleh jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot, dan persarafan. Tempat terjadinya fraktur pada tubuh manusia dapat ditemukan di berbagai tulang yang dimiliki oleh manusia, salah satunya yaitu pada collum femur (Brunner & Suddarth, 2001). Fraktur collum femur merupakan fraktur femur yang paling sering terjadi. Hal ini terutama sering terjadi pada orang tua akibat jatuh (Gibson, 2002). Di Rumah Sakit Adi Husada Undaan sendiri, khususnya di ruang bedah ZD3, pasien yang rawat inap dengan fraktur collum femur tergolong cukup banyak. Fraktur collum femoris pada usia lanjut terjadi karena proses penurunan tensil strength pada stiffness jaringan kolagen yang menyebabkan instabilitas persendian, selain itu berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara keseluruhan yang akan menyebabkan kekuatan dan kekakuan tulang menurun, sehigga pada lansia mudah terjadi trauma yang menyebabkan patah tulang (Saryono & Kamaluddin, 2008). Fraktur pada collum femoris merupakan masalah kesehatan yang penting pada usia lanjut dan sering kali merubah kehidupan seorang lanjut usia menjadi buruk. Maka dalam menangani fraktur collum femoris diperlukan teknologi kesehatan yang canggih, apabila tidak mendapat penanganan yang tepat akan menyebabkan necrosis caput femur. Namun pada saat ini kemajuan teknologi kesehatan sudah dapat mengganti caput femur yang necrosis dengan operasi. Setelah dilakukan tindakan operasi masih diperlukan pemantauan dan latihan untuk mengurangi nyeri, odem dan meningkatkan kekuatan otot. Untuk itu, diperlukan asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur collum femur yang benar dan tepat dalam proses penyembuhan dan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

4 1.1 Tujuan 1.2.1 Tujuan umum Setelah membaca makalah tentang fraktur collum femur ini, mahasiswa program study ilmu keperawatan pada umumnya mampu menerapkan asuhan keperawatan secara benar dan tepat kepada klien dengan fraktur collum femur. 1.2.2 Tujuan khusus Setelah mendapatkan dan membaca makalah fraktur collum femur ini, maka mahasiswa keperawatan diharapkan mampu: a. Menguraikan definisi fraktur collum femur. b. Menyebutkan etiologi fraktur collum femur. c. Menjelaskan patofisiologi fraktur collum femur. d. Menjelaskan manifestasi klinis fraktur collum femur. e. Menjelaskan penatalaksanaan pada klien dengan fraktur collum femur. f. Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur collum femur.

1.2 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan yaitu study pustaka, study lapangan, dan pendekatan proses keperawatan.

5 BAB 4 PEMBAHASAN

Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktiknya di Rumah Sakit, yaitu: 1. Proses perjalanan penyakit dan intervensi yang diberikan belum tentu sama responnya kepada pasien. 2. Rumusan diagnosa keperawatan, tujuan dan kriteria hasil agak berbeda.

Faktor penghambat : 1. Skill yang masih kurang sehingga pada saat intervensi masih banyak kekurangan. 2. Belum dapat mengikuti semua intervensi yang diberikan pada pasien karena keterbatasan waktu. 3. Pada hari pertama praktek masih bingung sehingga pengkajian yang dilakukan masih belum mendalam.

Faktor Pendukung: 1. Karu selalu memberikan semangat. 2. Karu dan perawat selalu memantau dan mengajarkan tentang tindakan dan pendokumentasian. 3. Pasiennya sangat kooperatif.

6 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Fraktur adalah rusaknya dan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan sering diikuti oleh jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot, dan persarafan. Fraktur collum femur merupakan fraktur femur yang paling sering terjadi. Hal ini terutama sering terjadi pada orang tua akibat jatuh. Masalah keperawatan mendasar yang terjadi pada pasien dengan fraktur collum femur pre-operasi maupun post-operasi yaitu nyeri, hambatan mobilitas fisik, dan juga defisit perawatan diri.

5.2 Saran Dapat memberikan asuhan keperawatan secara holistic dan komprehensif kepada klien dan keluarga, dan melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai