Anda di halaman 1dari 8

Jurusan Teknik Elektro - FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember TE 091399 TUGAS AKHIR 4 SKS Nama Mahasiswa Nomor

r Pokok Bidang Studi Tugas Diberikan


Dosen Pembimbing

: : : : :

Judul Tugas Akhir

Muhammad Ikhsan 2207 100 007 Teknik Sistem Tenaga Semester Gasal 2010/2011 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD. 2. Dedet Candra Riawan, ST, M.Eng. : Studi Perancangan Filter Hybrid Pada Sistem Kelistrikan Pertamina Petrochina Jawa Timur, Tuban, Untuk Peredaman Harmonisa (Study of Hybrid Filter Design at Electrical System of Petrochina East Java , Tuban, to Eliminate Harmonic)

Uraian Tugas Akhir : Sifat beban yang non-linier dapat membentuk suatu harmonisa sebagai gelombang berfrekuensi tinggi yang merupakan kelipatan dari frekuensi fundamental yang kemudian dapat mengganggu sistem tenaga listrik. Harmonisa dalam sistem tenaga listrik yang pada umumnya disebabkan oleh beban non linier dalam hal ini adalah beban pada sktor industri yang banyak menggunakan peralatan dengan converter atau thyristor. Harmonisa yang diakibatkan oleh keadaaan tersebut dapat memiliki frekuensi yang merupakan kelipatan dari frekuansi dasar sistem. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan gelombang tegangan dan arus yang dihasilkan menjadi tidak sinusoidal murni sehingga pada akhirnya akan dapat memberikan gangguan pada peralatan sistem tenaga.. Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Prof. Ir. Ontoseno Penangsang M.Sc PhD NIP. 194907151974121001 Mengetahui, Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Ketua,

Dedet Candra Riawan, ST, M.Eng NIP. 19731119200003 Menyetujui, Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Koordinator,

Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng NIP. 196510121990031003

Ir. Teguh Yuwono NIP. 195008061976121002

USULAN TUGAS AKHIR A. JUDUL TUGAS AKHIR Studi Perancangan Filter Hybrid Pada Sistem Kelistrikan Petrochina JawaTimur, Tuban, Untuk Meredam Harmonisa B. RUANG LINGKUP 1. Filter Hybrid 2. Harmonisa 3. Desain Sistem Kelistrikan Industri C. LATAR BELAKANG MASALAH Akhir-akhir ini polusi daya harmonisa oleh beban non-linier yang digunakan pada produk indutri, thrystor yang mengontrol induktor digunakan untuk static var compensator, dan ac/dc konverter untuk sistem traksi dan transmisi dc tegangan tinggi sudah menjadi hal yang serius pada masalah power quality dari transmisi ataupun sistem distribusi. Hasil nyata dari harmonisa adalah terjadi penurunan power quality pada sistem distribusi. Banyak konfigurasi sirkuit dari filter diusulkan untuk membatasi dari distorsi arus line. Filter pasif dengan impedansi rendah pada frekuensi harmonisa yang dominan digunakan untuk mengurangi harmonisa dimana hal ini dilakukan dengan pertimbangan biaya dari peralatan. Bagaimanapun, konfigurasi ini (pasif filter) mempunyai beberapa kekurangan. Pasif filter dengan kompensasi karakteristik yang fix tidak efektif untuk arus harmonisa. Resonansi paralel atau seri terjadi antara impedansi sistem dan filter pasif. Perkembangan dan aplikasi dari aktif filter diselidiki karena meningkatnya perhatian dibidang power quality pada konsumen atau sisi distribusi. Filter aktif mengatasi kelemahan dari filter pasif dengan menggunakan mode switching konverter daya untuk menunjukkan peredaman arus harmonisa. Filter aktif shunt dikembangkan untuk menekan arus harmonisa dan mengkompensasikan daya reaktif secara simultan. Filter aktif paralel dioperasikan sebagai sumber arus yang paralel dengan beban non-linier. D. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah: a. Bagaimana memodelkan sistem kelistrikan dalam software MATLAB 2008a ? b. Bagaimana memodelkan Hybrid Filter dalam software MATLAB 2008a ? c. Bagaimana hasil perbandingan THD sebelum dan sesudah dipasang Hybrid Filter ? E. TUJUAN TUGAS AKHIR DAN MANFAAT Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui apa yang dimaksud harmonisa. 2. Mengetahui cara kerja dari Hybrid Filter. 3. Melihat hasil peredaman harmonisa dari Hybrid Filter.

F. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Harmonisa Dalam sistem tenaga listrik yang ideal, bentuk gelombang tegangan yang disalurkan keperalatan konsumen dan bentuk gelombang arus yang dihasilkan adalah gelombang sinus murni. Adanya harmonisa menyebabkan gelombang arus dan tegangan menjadi cacat dan tidak sinusoidal lagi. Harmonisa adalah gangguan yang terjadi dalam system distribusi tenaga listrik yang disebabkan adanya distorsi gelombang arus dan tegangan. Distorsi gelombangarus dan tegangan ini disebabkan adanya pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi kelipatan bulat dari frekuensi fundamentalnya [1]. Harmonisa bisa muncul akibat adanya beban beban non linier yang terhubung ke system distribusi. Beban non linerini umumnya adalah peralatan elektronik yang di dalamnya terdapat banyak komponen semi konduktor yang dalam proses kerjanya berlaku sebagai saklar yang bekerja pada setiapsiklus gelombang dari sumber tegangan. Terdapat dua indikator besarnya harmonisa yaitu Individual Harmonic Distortion (IHD) dan Total Harmonic Distortion (THD). THD adalah rasio antara nilai RMS dari harmonisa individual dan nilai RMS dari frekuensi fundamental. Sedangkan THD adalah rasio antara nilai RMS dari komponen harmonisa dan nilai RMS dari frekuensi fundamental. Lalu kemudian dengan menggunakan persamaan 1, nilai dari orde harmonisa dapat dicari dengan persamaan deret fourier sebagai berikut : ( ) Dimana : ( ) ( ) ( ) ( ) Nilai cn : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ( ) ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) F.1.

Dimana :

Untuk tahapan berikutnya mencari THD atau Total Harmonic Distortion , Jika rumus Vrms adalah:

Maka THD dapat dicari dengan:


F.2. Filter pasif , aktif, dan hybrid

( ( (

) ) )

Filter pasif secara tradisional digunakan untuk menyerap harmonisa yang dibangkitkan oleh beban industri besar karena biayanya murah. Filter pasif dapat diterapkan secara tunggal ataupun satu set dengan beban dan di-tuned pada harmonisa yang dominan yang difilter. Tetapi pemasangan dari filter pasif secara virtual sulit untuk di-upgrade, dan memungkinkan untuk menimbulkan resonansi sistem [2]. Rating dari filter pasif harus dikoordinasikan kebutuhan daya reaktif dan seringnya ditemui kesulitan untuk merancang filter untuk menghindari power factor yang leading untuk beberapa kondisi beban. Filter pasif yang biasanya di pakai seperti jenis penalaan tunggal misalnya dapat di gambarkan sebagai Gambar 1 berikut:

C L R

Gambar 1. Filter dengan penalaan tunggal. Rangkaian filter penalaan tunggal mempunyai impedansi yang rendah pada frekuensi resonansinya. Sebuah shunt filter dikatakan ditala pada sebuah frekuensi, jika pada frekuensi tersebut reaktansi induktif dan kapasitifnya sama dengan nol. Faktor kualitas (Q) filter didefinisikan sebagai perbandingan antara induktansi (atau kapasitansi) pada saat resonansi dengan besarnya resistansi. Kualitas sebuah filter (Q) ditentukan dari ketajaman pada penalaannya. Filter dengan Q yang tinggi ditala secara tajam pada satu frekuensi harmonisa yang rendah (contohnya ke-5) dan nilai yang umum diantara 30 dan 60. Filter dengan Q yang rendah biasanya dalam batas 0,5 sampai 5 memiliki impedansi yang rendah pada jangkauan frekuensi yang lebar.
Dimana hubungan Q dan Pass Band adalah: ( 0 adalah frekuensi sudut penalaan dalam rad/sec. )

|Z|

PB
2R

/ f 1 2 Gambar 2. Grafik impedansi filter terhadap frekuensi.


Seperti yang telah ditunjukkan dalam grafik 1 Pass Band (PB) dari filter didefinisikan sebagai batas frekuensi filter sama dengan resistansinya yaitu sudut impedansinya 450 dan besarnya impedansi sama dengan 2 R. Sedangkan hubungan faktor kualitas dan Pass Band (PB) dinyatakan dalam persamaan (13). Filter aktif diselidiki dapat mengkompensasi harmonisa, daya reaktif pada jaringan AC, untuk mengatur tegangan terminal, menekan terjadinya tegangan kedip, dan untuk meningkatkan keseimbangan tegangan pada sistem tiga pasa. [2]. Filter aktif shunt, atau lebih banyak dikenal dengan nama filter aktif, dikendalikan dengan menginjeksikan arus kompensasi untuk meredan arus harmonisa dari beban nonlinier, juga memiliki kemampuan meredam resonansi harmonisa yang terbentuk antara filter pasif dan impedansi sumber. Tetapi biasanya membutuhkan arus dengan rating besar dan bandwidth besar. Filter aktif shunt di pasang hanya untuk beban, yang berlaku sebagai sumber arus harmonisa dan biasanya dipasang pada bagian akhir beban. Namun filter aktif memberikan impedansi besar pada arus harmonisa, dan berlaku sebagai sumber tegangan untuk menghalangi arus harmonisa. Filter Hybrid secara efektif mengatasi kedua masalah dari penggunaan filter aktif dan pasif secara murni, menawarkan biaya yang lebih efektif, dan solusi praktis kompensasi harmonisa, terutama untuk beban nonlinier yang berdaya besar dilengkapi dengan isolasi harmonisa antara sumber dan beban. Filter hybrid terdiri atas sebuah filter aktif dan sebuah filter pasif yang dihubungkan seperti pada gambar 3 :

Gambar 3. Konfigurasi dari filter hybrid. Pada Gambar 3 ditunjukkan bahwa filter aktif dan pasif dihubungkan secara seri. Pada gambar 3 terlihat bahwa inverter terhubung pada filter pasif melalui transformator daya . Filter hybrid aktif terhubung pararel dengan beban nonlinier. Beban nonlinier ini terdiri dari penyearah dioda yang memakai kapasitor. Filter pasif di-tuned untuk memfilter harmonisa dominan dan mengurangi kapasitas daya dari konverter aktif. Voltage Source Inverter (VSI) dengan L-C filter digunakan untuk membangkitkan tegangan ekivalenyang berhubungan dengan harmonisa utama menggunakan metode variasi dari impedansi. Harmonisa utama ditekan dengan menaikkan rasio impedansi sumber yang efektif pada komponen harmonisa.

G. METODOLOGI Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Penulis mempelajari literatur-literatur mengenai harmonisa, filter aktif, filter pasif , dan filter hybrid standar-standar dari jurnal, buku-buku, dan browsing mengenai artikel-artikel terbaru yang berhubungan dengan permasalahan tugas akhir. 2. Pengumpulan Data Penulis melaksanakan pengumpulan data-data mengenai sistem kelistrikan pada Petrochina , Tuban.

3. Pemodelan dan simulasi


Mendapatkan data tentang system kelistrikan Petrochina, Tuban

Membuat rangkaian simulasi sistem kelistrikan, dan mencari THD sistem

Memasukkan data filter hybrid.

Membuat rangkaian simulasi untuk memasang filter pada sistem

Mendapatkan output THD setelah pemasangan filter hybrid pada sistem, lalu dibandingkan dengan THD sebelum filter hybrid

Gambar 4. Urutan permodelan dan simulasi Pada tahap pertama akan dilakukan mendapatkan data sistem kelistrikan Petrochina, Tuban. Kemudian disimulasikan dan dicari besaran THD pada sistem. Untuk mengatasi THD yang melebihi batas maka diputuskan untuk perancangan filter yang akan dipasang pada sistem. Filter yang dipasang adalah filter jenis hybrid yaitu berupa gabungan filter aktif dan pasif yang dipasang pada sistem. Tahap selanjutnya yaitu menyimulasikan rangkaian dan kemudian melihat THD sesudah filter dipasang. Hasil nilai dari THD setelah dipasang Filter Hybrid akan dibandingkan dengan nilai besar THD sebelum filter dipasang pada sistem. 4. Analisis Data Dari simulasi akan didapatkan suatu hasil yang nantinya akan dianalisis menggunakan Matlab. Data yang akan dianalisis adalah THD sebelum pemasangan filter hybrid dan THD sesudah Pemasangan filter hybrid. 5. Penulisan Buku Tugas Akhir Penulisan laporan dilakukan sebagai penggambaran kesimpulan dari tugas akhir ini. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari permasalahan yang dianalisis. Selain itu juga akan diberikan saran sebagai masukan berkaitan dengan apa yang telah dilakukan. Berdasarkan analisis data, maka penulis dapat mengambil kesimpulan tentang bagaimana perubahan THD sebelum dan sesudah pemasangan filter hybrid pada sistem.

H.

JADWAL KEGIATAN MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

KEGIATAN a. Studi Literatur b. Pengumpulan Data c. Pengolahan Data d. Analisa Data e. Penyusunan Laporan

I. RELEVANSI Dengan dibuatnya tugas akhir ini, diharapkan agar : 1. Dapat menjadi referensi bagi peneliti lanjutan untuk meningkatkan kepedulian dan perhatian pada masalah Power Quality khususnya masalah akibat harmonisa, juga menjadi referensi dalam bahasan filter hybrid. 2. Dapat menjadi referensi bagi perusahaan listrik untuk mengatasi masalah harmonisa. 3. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang hendak mengambil masalah yang serupa untuk tugas akhirnya. J. DAFTAR PUSTAKA [1]. Bhim Singh, Visal Verma 2006. An Improved Hybrid Filter For Compensation Of Current And Voltage Harmonics For Varying Rectifier Loads. Elsevier Electrical Power And Energy Systems 29 (2007) 312-321. [2]. Bor-Ren Lin, Bor-Ren Yang, Hui-Ru Tsai, 2002. Analysis And Operation Of Hybrid Active Filter For Harmonics Elimination. Elsevier Electric Power System Research 62 (2002) 191-200. [3]. Margo Pujiantara. Diktat Kuliah Desain Sistem Kelistrikan Industri : Harmonisa, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS.. [4]. Mochamad Ashari, 2006. Diktat Kuliah Elektronika Daya, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS.

Anda mungkin juga menyukai