Anda di halaman 1dari 13

BAHAYA KONTAMINASI LOGAM BERAT DALAM SAYURAN DAN ALTERNATIF PENCEGAHAN CEMARANNYA

Widaningrum, Suismono Balai Besar Pertanian Penelitian dan Miskiyah dan

Pengembangan

Pascapanen

ABSTRA K Saat ini produk pangan mentah maupun matang banyak terpapar logam berat dalam jumlah tingkat yang cukup mengkhawatirkan, terutama di kota-kota besar dimana tingkat polusi oleh dan pabrik asap dan asap buangan kendaraan bermotor telah mencapai tingkat yang sangat tinggi konsumsi makanan yang dikemas dengan kemasan modern seperti kaleng telah umum serta Sayur-sayuran berdaun yang ditanam di pinggir jalan raya memiliki resiko terpapar logam dijumpai. yang berat cukup tinggi. Data terakhir pada caisim kandungan timbal (Pb) bisa mencapai 28,78 Jumlah ppm. ini jauh lebih tinggi dibanding dengan sayuran yang ditanam jauh dari jalan raya ppm), (0-2 sedangkan batas aman residu Pb yang diperbolehkan oleh Ditjen POM pada makanan 2 ppm. hanya Pencemaran tersebut menyebabkan sebagian sayuran dapat mengandung logam yang berat membahayakan kesehatan, padahal sayuran merupakan menu sehari-hari di dalam diet Indonesia. Akumulasi logam berat di dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama orang mengganggu sistem peredaran darah, urat syaraf dan kerja ginjal. Pada tingkat rumah dapat penurunan jumlah residu logam berat yang terlanjur terdapat dalam sayuran dapat dilakukan tangga, mencuci dengan sayuran menggunakan sanitizer komersial atau memblansirnya dengan air mendidih 3-5 menit sebelum dikonsumsi atau diolah lebih lanjut. Para ibu rumah tangga juga selama tidak menggunakan peralatan masak yang dipatri dengan timbal dan membiasakan sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Penanganan pra panen dan keluarga dapat dilakukan dengan pemakaian pupuk dan insektisida yang benar, melakukan cara pascapanen yang baik selama distribusi sayuran, misalnya dengan menutup sayuran menggunakan terpal pengangkutan penutup yang aman agar sayuran terhindar dari kontaminasi logam berat dari debu atau bermotor kendaraan atau asap pabrik selama perjalanan menuju pasar atau konsumen. Kata kunci: sayuran,logam berat, pencegahan ABSTRACT. Widaningrum, Miskiyah and Suismono. 2007. Prevention of Heavy Contamination on Vegetables Consumption. Nowadays, our food products (raw or Metals have been cooked) contaminated by such many heavy metals in worrying levels, especially in big where cities grade of pollution caused by manufacture and motorcycle muffler smoke has raised at high very level and consumption of canned foods has been generally founded. Vegetables which planted near to the busy streets also have big risk to get contamination of heavy metals in high are (the levellatest data on caisim vegetable show that the vegetable contain Pb at 28.78 ppm) compared those which are planted far away from the busy streets ( 0-2 ppm), meanwhile the safety to for Pb recidues on foods published by Ditjen POM is only 2 ppm. That contamination have allowance vegetables contain heavy metals which is dangerous for human healthy, whereas in spite of caused vegetables have been daily menu in Indonesian diets. In the long term, accumulation in that, body could disturb blood circulation system, neuropathy system and kidney work. In family human reducing amount of heavy metal which has been too far exist on vegetables can be done by level, vegetables using commercially sanitizer or blanching them for 3-5 minutes before being eaten or washing be to processed furtherly. Housewives should not use kitchen equipment which still being soldered Plumbum, and have our family always consume high fiber foods. In the pre and postharvest field, by can it be done by using fertilizer and insecticides wisely, thus doing good distribution handling vegetables by covering them with tarpaulin or other safety tools to avoid heavy metals of on vegetables contamination during distribution from farm to market or consumers. Keywords: vegetables,heavy metals, prevention

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

PENDAHULUA N Aktivitas manusia dalam memenuhi kadang menghasilkan dampak terhadap lingkungan. kebutuhan Dampak tersebut dapat berupa dampak positif negatif. maupun Salah satu dampak negatif akibat manusia aktivitas adalah turunnya kualitas lingkungan Sebagai hidup. contoh turunnya kualitas tanah pencemaran limbah yang dihasilkan oleh akibat baik limbah rumah tangga, industri, maupun manusia, Salah satu pertanian. faktor pencemaran tanah yang penting paling adalah limbah logam berat. Logam merupakan istilah yang digunakan untuk unsurberat transisi unsur yang mempunyai massa jenis atom lebih dari 6 besar g/cm3 . Merkuri (Hg), timbal (Pb), tembaga kadmium (Cd) dan stronsium (Sr) adalah (Cu), logam contoh berat yang berupa kontaminan yang dari luar tanah dan sangat diperhatikan berasal berhubungan erat dengan kesehatan karena pertanian manusia, dan ekotoksikologinya (Alloway, 1995) dalam Darmono (1995). Pangan yang dikonsumsi sehari-hari hasil merupakan pertanian. Pangan seharusnya memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). satu parameter tersebut, yaitu Aman, termasuk Salah masalah mutu. Mutu dan keamanan dalam berpengaruh langsung terhadap pangan masyarakat kesehatan dan perkembangan sosial. Makanan yang bermutu baik dan aman diperlukan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan individu untuk kemakmuran masyarakat. dan Sayuran merupakan sumber pangan mengandung banyak vitamin dan mineral yang yang langsung berperan meningkatkan kesehatan. secara karena Oleh itu, higienitas dan keamanan sayuran dikonsumsi menjadi sangat penting agar yang menimbulkan gangguan kesehatan. Namun tidak jenis sayuran yang beredar di masyarakat banyak terjamin keamanannya karena diduga tidak terkontaminasi logam-logam berat seperti timbal telah kadmium (Cd), atau merkuri (Hg). Menurut (Pb), (2005), Astawanlogam-logam berat tersebut bila masuk dalam tubuh lewat makanan akan terakumulasi ke terus-menerus dan dalam jangka waktu lama secara mengakibatkan gangguan sistem syaraf, dapat dan kematian dini serta penurunan tingkat kelumpuhan, anak-anak. kecerdasan Sumber kontaminasi logam berat ada dua, lewat pencemaran udara dan dari bahan yaitu Pencemaran lewat udara terutama berasal dari makanan. buangan kendaraan bermotor. Data yang asap Badan Pengawasan Dampak Lingkungan dikeluarkan DKI tahun (Bapedal) 1998, kadar timbal di udara Jakarta rata rata- telah mencapai 0,5 mg per meter kubik Untuk udara. kawasan tertentu, seperti terminal bus daerah dan padat lalu lintas, kadar timbal bisa mencapai

2-8 mg per meter kubik udara (Astawan, 2005). Selain timbal (Pb), sayuran juga rentan kontaminasi logam berat tembaga (Cu). terhadap tembaga Cemaran (Cu) terdapat pada sayuran dan buahyang disemprot dengan pestisida secara berlebihan. buahan Penyemprotan pestisida banyak dilakukan membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur untuk buah. Selain itu, garam Cu juga digunakan dan bahan dari larutan bordeaux yang mengandung sebagai 3% 1- CuSO untuk membasmi jamur pada sayur 4 tanaman buah. Senyawa juga sering dan 4 digunakan untuk membasmi siput sebagai inang CuSO parasit, cacing dan untuk mengobati penyakit dari kuku domba (Darmono, pada 1995). Selain pada sayuran, logam berat dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar tanaman seperti padi, rumput, dan beberapa pada leguminosa untuk pakan ternak. Kandungan jenis (Hg) pada beras yang dipanen dari sawah merkuri irigasi denganair limbah penambangan emas tradisional di Nunggul dan Kalongliud di sekitar Pongkor, Bogor, Jawa Barat, masing-masing mencapai 0,45 dan 0,25 ppm (Sutono, 2002) dalam Anonymous (2005). Mengingat bahayanya akumulasi logam dalam lingkungan dan efek buruknya pada berat konsumen kesehatan, perlu pengetahuan tentang logam sumber dan distribusi logam berat di berat, mekanisme lingkungan, kontaminasi logam berat pada manusia, serta cara pencegahan tubuh akumulasinya. KARAKTERISTIK BERBAHAYA LOGAM BERAT

Menurut Suhendrayatna dalam Charlena (2004), beberapa logam berat yang berbahaya bila ada dalam tubuh melebihi ambang batas kadarnya diperbolehkan. Logam berat tersebut yang yaitu: 1. Arsenik (As) Arsenik diakui sebagai komponen esensial bagi sebagian hewan dan tumbuh-tumbuhan, demikian namun arsenik lebih populer dikenal sabagai raja racun dibandingkan kapasitasnya sebagai komponen esensial. Pada permukaan bumi, arsenik berada pada urutan ke-20 sebagai elemen yang berbahaya, kedi 14 lautan, dan unsur ke-12 berbahaya bagi Senyawa ini labil dalam bentuk oksida dan manusia. racunnya sama seperti yang dimiliki oleh tingkat elemen lainnya, sangat tergantung pada beberapa struktur bentuk kimianya. Arsen anorganik seperti pentaoksida memiliki sifat mudah larut dalam air, arsen sedangkan arsen trioksida sukar larut di air, tetapi lebih mudah larut dalam lemak. Penyerapan saluran melalui pencernaan dipengaruhi oleh tingkat dalam air, kelarutan sehingga arsen pentaoksida lebih mudah

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 17

diserap dibanding arsen trioksida. 2. Kadmium (Cd) Kadmium (Cd) adalah logam kebiruan yang dan merupakan racun bagi tubuh manusia. lunak, paruhnya 30 tahun dan dapat terakumulasi pada Waktu sehingga ginjal mengalami disfungsi. Jumlah ginjal, kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, normal angka tetapi tertinggi (1700 ppm) dijumpai pada permukaan sampel tanah yang diambil di dekat biji seng (Zn). Kadmium lebih mudah pertambangan oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam diakumulasi lainnya seperti timbal. Logam berat ini berat bersama timbal dan merkuri sebagai the big bergabung heavy three metal yang memiliki tingkat bahaya pada kesehatan manusia. Menurut badan dunia tertinggi WHO, FAO/ konsumsi per minggu yang ditoleransikan manusia adalah 400-500 g per orang atau 7 mg per bagi kg berat badan. Kadmium yang terdapat dalam manusia tubuh sebagian besar diperoleh melalui makanan dan tembakau, hanya sejumlah kecil berasal dari air minum dan polusi udara. Menurut penelitian dilakukan oleh Laegreid (1999) dalam Charlene (2004), yang pemasukan Cd melalui makanan adalah 10-40 mg/ hari, sedikitnya 50% diserap oleh tubuh. 3. Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) bersifat racun terhadap tumbuhan pada konsentrasi larutan di atas 0,1 semua Konsentrasi yang aman bagi air minum manusia ppm. lebih tidak dari 1 ppm. Bersifat racun bagi domba pada konsentrasi di atas 20 ppm. Konsentrasi komponen ini di tanah berkisar 20 ppm dengan normal mobilitas sangat lambat karena ikatan yang tingkat kuat dengan material organik dan mineral tanah sangat Kehadiran tembaga pada limbah industri liat. dalam biasanyabentuk ion bivalen Cu(II) sebagai hydroliticBeberapa industri seperti pewarnaan, kertas, product. minyak, industri pelapisan melepaskan sejumlah tembaga yang tidak diharapkan. Tembaga konsentrasi tinggi (22-750 mg/kg tanah dalam dijumpai kering) pada sedimen di laut Hongkong dan pada sejumlah pelabuhan-pelabuhan di Inggris. Cemaran logam tembaga pada bahan pada pangan terjadi karena penggunaan pupuk dan awalnya pestisida secara berlebihan. Meskipun demikian, pengaruh proses pengolahan akan dapat mempengaruhi status keberadaan tembaga dalam tersebut bahan pangan (Charlene, 2004). Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI Dirjen menetapkan batas maksimum cemaran logam telah tembaga pada sayuran segar yaitu 50 ppm. berat demikian, tembaga merupakan konstituen yang Namun ada harusdalam makanan manusia dan dibutuhkan tubuh oleh (Acceptance Daily Intake/ADI = 0,05 berat Pada kadar ini tidak terjadi mg/kg badan). pada tubuh akumulasi manusia normal. Akan tetapi dalam asupan jumlah yang besar pada tubuh manusia menyebabkan gejala-gejala yang akut dapat (Astawan,
18
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

1995). 4. (Pb) Timbal

Timbal (Pb) sebagian besar diakumulasi oleh tanaman, yaitu daun, batang, akar dan akar organ umbian umbi- (bawang merah). Perpindahan timbal tanah dari ke tanaman tergantung komposisi dan tanah. Konsentrasi timbal yang tinggi (100-1000 pH kg) mg/akan mengakibatkan pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan pertumbuhan. Timbal mempengaruhi tanaman bila konsentrasinya hanya (Anonymous, 1998 dalam Charlene, 2004). tinggi dapat menyerap logam Pb pada saat kondisi Tanaman kesuburan dan kandungan bahan organik rendah. Pada keadaan ini logam berat Pb tanah terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion akan bergerak bebas pada larutan tanah. Jika logam yang tidak mampu menghambat keberadaannya, lain akan maka terjadi serapan Pb oleh akar tanaman. Timbal merupakan logam berat yang beracun, dapat dideteksi secara praktis pada seluruh sangat benda mati di lingkungan dan seluruh sistem Sumber biologis. utama timbal adalah makanan dan Komponen minuman. ini beracun terhadap seluruh kehidupan. Timbal menunjukkan beracun pada aspek saraf, hemetologic, hemetotoxic dan sistem kerja ginjal. Rekomendasi dari WHO, logam berat mempengaruhi Pb dapat ditoleransi dalam seminggu dengan 50mg/kg takaran berat badan untuk dewasa dan 25 berat mg/kg badan untuk bayi dan anak-anak. timbal di Mobilitas tanah dan tumbuhan cenderung dengan lambat kadar normalnya pada tumbuhan berkisar 3 ppm. 0,55. Merkuri (Hg) Disebut juga air raksa, merkuri merupakan logam yang secara alami ada dan merupakan satulogam satunya yang pada suhu kamar berwujud cair. murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, Logam mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 357C, Hg dan akan menguap. Selain untuk kegiatan emas, logam Hg penambangan juga digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai. Keracunan merkuri pertama dilaporkan terjadi di Minamata, Jepang pada tahun sekali 1953. Kontaminasi serius juga pernah diukur di Surabaya, Indonesia tahun 1996. Akibat sungai interaksi kuatnya antara merkuri dan komponen tanah penggantian bentuk merkuri dari satu bentuk ke lainnya, lainnya bentuk selain gas biasanya sangat lambat. methylisasi merkuri biasanya terjadi di alam pada Proses kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian elemen banyak berbahaya, karena dalam bentuk ini sangat mudah terakumulasi pada rantai merkuri Karena penggunaan fungisida makanan. berbahaya, dalam pembenihan tidak diijinkan di banyak alkylmerkuri negara. Kasus yang kedua yang terjadi di negara sendiri yaitu tercemarnya perairan di Teluk kita Buyat,

Manado sebagai akibat pembuangan limbah (As) arsen dan merkuri (Hg) yang dilakukan oleh PT. Newmont selama bertahun-tahun mengakibatkan tercemarnya ikan-ikan yang ada sehingga perairan tersebut. Ikan-ikan tersebut dimakan di penduduk yang ada di sekitar daerah itu oleh menyebabkan wabah neurologis yang tidak dan yang sangat merugikan kesehatan menular, serta menyengsarakan kesehatan masyarakat. kasus Dalam Buyat ini, logam berat merkuri kemungkinan dapat berasal dari limbah proses (Hg) pemisahan biji emas atau dari tanah tambangnya sendiri yang sudah bahan merkuri. Padahal banyak alternatif yang mengandung dapat digunakan untuk mengolah limbah yang logam berat, mengandung khususnya merkuri, diantaranya dengan teknologi low temperature thermal ialah (LTTD) atau dengan teknologi desorption (Anonymous, Phytoremediation 2004). SUMBER DAN DISTRIBUSI LOGAM BERAT LINGKUNGA DI N 1. Pencemaran Logam Berat pada Tanah Tanah merupakan bagian dari siklus logam Pembuangan limbah ke tanah apabila berat. kemampuan tanah dalam mencerna limbah melebihi mengakibatkan pencemaran tanah. Jenis akan yang limbah berpotensi merusak lingkungan hidup limbah adalah yang termasuk dalam Bahan Berbahaya (B3) yang di dalamnya terdapat Beracun logam Subowo et al., (1999) logam- berat. bahwa adanya logam berat dalam tanah menyatakan dapat menurunkan produktivitas pertanian pertanian kualitas hasil pertanian selain dapat dan kesehatan manusia melalui konsumsi pangan membahayakan dihasilkan dari tanah yang tercemar logam yang tersebut berat . Kandungan logam berat di dalam tanah alamiah sangat rendah, kecuali tanah tersebut secara tercemar (Tabel 1). Kandungan logam berat sudah tanah dalam sangat berpengaruh terhadap kandungan logam Tabel 1. Kandungan logam berat dalam secara alamiah tanah Table 1. Naturally heavy metals content on soil
Kandungan dalam Logam tanah(Rata-rata, g/g) Metal Content on soil s (Average, g/g) As (Arsenik) 100 (Kobal ) Co 8 ( embaga) 20 Cu Pb ( imbal) 10 (Seng) 50 Zn Cd (Kadmium) 0,06 Hg (Merkuri) 0,03 Sumber/Source : Peterson & Alloway (1979) dalam Darmono (1995) Peterson & Alloway (1979) in Darmono (1995)

pada tanaman yang tumbuh di atasnya, kecuali interaksi di antara logam itu sehingga terjadi terjadi hambatan penyerapan logam tersebut oleh tanaman. logam dalam tanaman tidak hanya tergantung Akumulasi kandungan logam dalam tanah, tetapi juga pada pada unsur tergantung kimia tanah, jenis logam, pH tanah spesies tanaman yang sensitif terhadap logam dan tertentu (Darmono, berat 1995). Logam berat masuk ke lingkungan tanah penggunaan bahan kimia yang langsung melalui tanah, debu, hujan atau mengenai penimbunan pengikisan pengendapan,tanah dan limbah buangan. Darmono (1995), interaksi logam berat dan Menurut tanah dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: a) lingkungan sorbsi proses atau desorbsi, b) difusi pencucian, dan degradasi. c) Unsur logam berat Kadmium (Cd) terdapat tanahdalam secara alami dengan kandungan rata-rata yaitu rendah0,4 mg/kg tanah. Pada tanah yang bebas kandungannya adalah 0,06-1,00 mg/kg polusi Peningkatan kandungan kadmium dapat berasal tanah. asap dari kendaraan bermotor dan pupuk fosfat terakumulasi di tanah. Pada umumnya yang menyerap tanaman hanya sedikit (1-5%) larutan kadmium ditambahkan ke dalam tanah. Akumulasi dalam yang waktu jangka lama dapat meningkatkan kandungan dalam tanah dan tanaman yang sedang kadmium Sayuran tumbuh. mengakumulasi kadmium lebih dibandingkan tanaman pangan yang banyak lain. Kadmium sangat membahayakan karena pengaruh racun akut dari unsur tersebut kesehatan buruk. Di antara penderita yang keracunan sangat mengalami kadmium tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, kerusakan jaringan testicular, dan kerusakan sel-sel jaringan darah merah. Di Jepang kadmium pada kontaminasi beras yang berasal dari lahan sawah yang lama mengalami kekeringan telah penyakit itai-itai dengan gejala nyeri pada pinggang menimbulkan dan otot kaki (Subowo et al., 1999). Untuk meningkatkan hasil pertanian, pupuk tidak dapat dihindari. Petani di daerah penggunaan banyak semakin yang menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan hasil produksinya pertanian tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan tanaman dan lingkungan sekitarnya. Petani di pada Brebes daerah yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi bawang merah di Jawa Tengah, menggunakan pupuk dan pestisida secara cenderung (Sumarni dan Rosliani, 1996). Padahal adanya berlebihan logam dalam berat tanah pertanian dapat produktifitas menurunkan pertanian dan kualitas hasil selain pertaniandapat membahayakan kesehatan melalui manusia konsumsi pangan yang dihasilkan dari yang tanah tercemar logam berat tersebut (Subowo et 1999). al., Secara bertahap pemakaian bahan agrokimia (pupuk dan pestisida) dalam sistem budidaya harus karena bahan agrokimia pertanian dikurangi, mengandung

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 19

logam berat yang termasuk bahan beracun (B3). Penggunaan bahan agrokimia yang berbahaya tidak terkendali pada lahan pertanian terutama pada sayuran berdampak negatif antara lain resistensi hama atau penyakit tanaman, meningkatnya musuh alami terbunuhnya dan organisme yang berguna, terakumulasinya zat-zat kimia berbahaya dalam serta (Sutamihardja & Rizal, 1985 dalam Charlene, tanah 2004). 2. Pencemaran Logam Berat pada Sayura Tanaman n Logam berat telah banyak terdeteksi pada terutama sayuran, yang ditanam dekat dengan jalan raya rentan dan polusi udara, antara lain yang berasal dari asap pabrik serta asap kendaraan bermotor. yang dilakukan Ayu (2002) menunjukkan bahwa Penelitian komoditas kangkung dan bayam yang dijual di pada pasar pasar- daerah Bogor mempunyai kadar timbal (Pb) atas di ambang batas cemaran logam sesuai ditetapkan Dirjen Pengawasan Obat dan yang yaitu 2 ppm. Kisaran kadar timbal (Pb) pada Makanan, kangkung < 0,01 ppm-3,12 ppm sedangkan sampel timbal kisaran (Pb) pada sampel bayam < 0,01 ppm-3,38 Dalam ppm. kasus ini, jalur distribusi dan cara pengangkutan sangat berpengaruh bertambahnya kadar cemaran timbal terhadap Pencemaran timbal (Pb) pada sayuran setelah (Pb). panen pasca terjadi selama pengangkutan, penjualan, dan distribusi. Kadar logam berat tembaga (Cu) pada komoditas sayuran juga cukup tinggi, beberapa adalah; kangkung mengandung tembaga pada diantaranya 1,98 ppm-6,37 ppm, bayam 1,25 ppm-4,36 ppm, kol kisaran 4,16 ppm-8,88 ppm sedangkan daun singkong 4,58 ppm-8,75 ppm. Terkandungnya tembaga secara berlebihan pada sayuran disebabkan pemupukan berlebihan, pemakaian insektisida dan air irigasi yang yang tercemar limbah pabrik (Munarso et al., Pencemaran logam berat tembaga terjadi 2005). proses selama prapanen yaitu selama penanaman pemeliharaan, juga disebabkan pemakaian pupuk dan mikro yang mengandung tembaga. daerah sentra tanaman sayuran di Di Tegal dan Brebes, kandungan logam berat timbal Kabupaten dan (Pb) kadmium (Cd) dalam tanaman bawang masing-masing berkisar antara 0,41-5,71 ppm dan merah 0,05-0,34 ppm. Menurut kriteria Ditjen POM pada kelompok sayuran, nilai ambang batas logam Depkes, berat timbal adalah 0,24 ppm dan menurut Alimentarius Commission (CAA), nilai ambang Codex tembaga adalah 0,05 ppm. Dengan mengacu pada batas kriteria Ditjen POM Depkes dan CAA tersebut sebagian besar tanaman bawang merah maka mengandung Pb diatas ambang batas, sudah untuk kandungan Cd, semua tanaman bawang sedangkan sudah merah di ambang batas (Anonymous, 2005). luar negeri, seperti yang terjadi di areal sub Di urban Varanasi, India, diketahui bahwa logam berat kontaminasi kadmium (Cd), timbal (Pb) dan nikel terdapat pada sayuran berdaun yaitu sayuran (Ni) palak
20
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

atau yang lebih dikenal dengan sayuran bayam vulgaris L. var All green H1) yang umum (Beta dikonsumsi oleh orang-orang urban di India, terutama orangmiskin. Penelitian Sharma et al., (2005) orang bahwa selain pada sayuran tersebut, melaporkan logam berat kontaminasi kadmium juga terdeteksi pada tanah diirigasi oleh air limbah pabrik yang belum yang perlakuan Pencemaran logam mengalami penjernihan. berat kadmium terjadi selama proses prapanen yaitu selama penanaman dan pemeliharaan. Pada sayuran biasanya disebabkan oleh pemakaian komoditi fosfat pupuk yang mengandung kadmium secara dan pH berlebihan tanah tempat tanam yang rendah mempertinggi kesediaan kadmium dalam sehingga tanah. Masih di area perindustrian Dinapur, Varanasi, India, dicobakan perlakuan air limbah dari industri yang sudah dan belum diberi perlakuan untuk pertanian selama sembilan bulan. Sampel irigasi diirigasi adalah sayuran palak, bayam, kubis, tomat, yang labu kuning, lobak dan gandum yang diambil daerah dari terkontaminasi dan daerah tidak terkontaminasi. Logam berat pada sayuran diambil dari daerah terkontaminasi lebih yang daripada tinggi yang diambil dari daerah yang tidak terkontaminasi. Kadmium (Cd) paling tinggi pada (9,20 kubis ppm) sedangkan timbal (Pb) pada kembang (25,98 ppm) dan Nikel (Ni) pada tumbuhan kol (20,94 brinjal ppm). Konsentrasi semua logam berat Pb (Cd,dan Ni) masih melebihi batasan diperbolehkan standar India pada semua jenis yang sayuran. Perbedaan akumulasi logam berat sayuran mungkin dapat disebabkan oleh pada dalam sifat perbedaan morpho-physiologis sayuran-sayuran tersebut (Singh et al., 2007). Di Zimbabwe, terdapat peningkatan publik akan penanaman sayuran di atas tanah kekhawatiran juga yang diirigasi dengan air limbah pabrik yang diberi belum perlakuan penjernihan atau diirigasi oleh endapan pembuangan kotoran yang dihasilkan pabrik. negara tersebut, kontaminasi logam berat Di terdapat tertinggi pada jagung dan sayuran berdaun tsunga. Pada daun tsunga, terdeteksi yaitu logam berat kontaminasi Cd sebanyak 3,68 ppm; Cu 111 ppm, 6,77 Pb ppm dan Zn 221 ppm padahal standar Uni untuk Eropa Cd adalah hanya 0,2 ppm; Cu 20 ppm; Pb ppm dan Zn 50 ppm (United Kingdom 0,3 (Muchuweti et al., Guidelines) 2004). Nigeria, efek penggunaan pestisida terhadap Di kandungan Cd, Pb dan Cu pada 2 spesies (merah Akumulasi bayam dan hijau) telah diukur. terdapat tertinggi pada daun dibandingkan pada batang akar. dan Pada bayam merah, kandungan Cd, Pb Cu dan berturut-turut adalah 6,8 ; 1,4 ; 18,6 kali lebih daripada tinggi maksimum tingkat yang dapat ditoleransi yaitu 30, 300, dan 100 mg/g. Sedangkan pada hijau, bayamkandungan Cd dan Cu adalah 4,9 dan 14,7 kali lebih tinggi daripada maksimum tingkat yang ditoleransi (Chiroma et al., 2007). Konsentrasi Cd, dapat Pb dan Cu pada daun, batang dan akar bayam yang merah menggunakan pestisida adalah 163%, 178%; 222%, 364%, 325%, 449%; dan 254%, 363%, 224%

lebih tinggi daripada pada bayam yang tidak diberi pestisida. Untuk bayam hijau, kandungan Cd, Pb Cu pada daun, batang dan akar adalah 156%, dan 238%, 150%; 163%, 454%, 462%; 156%,407%, 346% lebih tinggi daripada yang tidak diberi pestisida. Di Tanzania, empat jenis logam berat (Cd, Co, Pb dan Zn) telah diukur dari beberapa jenis hijau yang ditanam di sepanjang aliran sungai sayuran dan SinzaMsimbazi. Alat yang digunakan adalah Absorption Spectrophotometry. Kontribusi Atomic sayuran tersebut terhadap asupan makanan sayurhari juga diukur. Hasil menunjukkan kisaran sehari(dalam berikut mg/100 g): 0,01-0,06 untuk cadmium 0,25-1,60 untuk kobalt (Co); 0,19-0,66 untuk (Cd); (Pb); timbal dan 1,48-4,93 untuk seng (Zn). sayuran mengandung jumlah yang melebihi Beberapa diperbolehkan FAO dan WHO untuk yang manusia. Kontribusi asupan harian dari konsumsi logam berat tersebut ditemukan sebanyak 21,60 keempat 858,60 mg; g; 426,60 g dan 3,65 mg (Bahemuka dan Mubofu, 1999). Survai lapangan juga telah dilakukan oleh et al., (2004) di area dekat lokasi peleburan logam di Cui, Nanning, China Selatan untuk kontaminasi menganalisis logam berat pada sampel tanah sayuran serta untuk mengevaluasi dan resiko kesehatan pada masyarakat melalui rantai kemungkinan makanan. Tingkat kontaminasi pada tanah sayuran telah diukur, dan diukur pula faktor dan (TF) dari tanah ke tanaman sayuran serta transfer kesehatannya (indeks resiko, IR). Hasil risiko bahwa kedua menunjukkan tanah dan sayuran dari desa 1 dan (V1 2 dan V2, dengan jarak 1500 m dan 500 m lokasi peleburan logam) sangat terkontaminasi dari berat logam apabila dibandingkan dengan tanah dan di desa sayuranyang terletak 50 km dari lokasi peleburan logam. Nilai tengah konsentrasi Cd pada sayuran di Tabel 2. Standar legislasi batas aman untuk logam berat pada sayur Table 2. Legistlation standard of maximum heavy metals res idues level on vegetables
Sumber Source West-Germans Federal Health Agency Timbal (Pb) Plumbu m 0,8 mg/kg ditentukan

kedua desa (V1 dan V2) adalah 0,15 ppm dan ppm 0,24 sedangkan konsentrasi Pb adalah 0,45 ppm dan 0,38 ppm. Asupan Cd dan Pb melalui sayuran dikonsumsi memiliki risiko kesehatan yang yang terhadap penduduk setempat. Indeks risiko (IR) tinggi terukur yang pada kedua desa adalah 3,87 ppm dan 7,42 ppm untuk Cd dan 1,44 ppm serta 13,5 ppm Pb untuk . Terpaparnya lingkungan dari logam berat diketahui sebagai faktor penyebab timbulnya Turkdogan et al., (2003) telah menginvestigasi kanker. tingkat tujuh logam berat yang berbeda-beda (Co, Cd, Zn, Pb, Mn, Ni dan Cu) pada sampel tanah, buahdan sayuran di wilayah Van sebelah selatan buahan dimana Turki kanker gastrointestinal atas merupakan yang endemik. Kandungan logam berat pada hal ditentukan dengan flame atomic sampel spectrometer. Di dalam tanah, empat jenis absorption berat (Cd, Pb, Cu dan Co) ada pada konsentrasi dua logam sampai 50 kali lebih tinggi dibanding Zn. buah-buahan dan sayuran yang Sampel mengandung 3,5 sampai 340 kali lebih ditemukan kandungan Co, Cd, Pb, Mn, Ni dan Cu-nya tinggi Zn. Pada dibanding sampel tanah vulkanik, buah dan mengandung logam berat karsinogenik yang sayuran dimana potensial tingkay yang cukup tinggi berhubungan dengan tingginya prevalensi tersebut gastrointestinal atas di region Van kanker tersebut. China, Huludao Zinc Plant di Huludao Di merupakan tempat peleburan logam berat seng City terbesar di Asia. Logam berat telah (Zn) lingkungan sekelilingnya dengan serius. mengkontaminasi diinvestigasi 20 jenis sayuran dan sampel tanah Telah berhubungan dari delapan plot dekat Huludao yang Plant Zinc untuk menginvestigasi risiko kesehatan dari Pb, Hg, Cd, Zn, dan Cu terhadap penduduk di Huludao Zinc Plant di China via konsumsi sekitar Nilai faktor transfer (TF) Hg, Pb, Cd, Zn dan Cu sayuran. tanah dari ke sayuran dan nilai bahaya target (THQs) kesehatan yang memungkinkan terhadap risiko lokal melalui transfer rantai makanan dihitung penduduk (Zheng
Tembaga (Cu) Cuprum Not yet determined 20 ppm

Kadmium (Cd) Cadmium 0,1 mg/kg Belum

Regulation 2,0 ppm Belum ditentukan and batasnya Recommendation for (dalam Heavy by the Food and penelitian) determined Metals Not yet Drugs (on Act (United research) Kingdom) Regulation 1,0 ppm Belum and ditentukan Recommendation for Not yet Heavy determined Metals & South Africa Regulation 2,0 ppm Belum and ditentukan Recommendation for Not yet Heavy determined Metals in Canada Regulation 2,0 ppm Belum and ditentukan Recommendation for Not yet Heavy determined Metals in Australia Regulation 2,5 ppm 1 ppm 50 and ppm Recommendation for Heavy Metals in New Zealand Sumber: Ayu (2002) Source: Ayu (2002) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 21

20 ppm

50 ppm

30 ppm

et al., 2007). Nilai TF logam berat dari tanah ke menurun menurut susunan Cd>Zn>Cu>Pb>Hg. sayuran TF logam berat pada daun lebih tinggi daripada Nilai jaringan lain. Asupan harian Hg, Pb, Cd, Zn dan melalui konsumsi makanan adalah 1,322; Cu 301,4; 574,3; 5263 dan 292,5 g untuk dewasa dan 446,8; 1,029; 234,5; 4095 dan 227,6 mg untuk anakyang anak tinggal di sekitar Huludao Zinc Plant. Hal sangat berpotensi menimbulkan risiko ini terutama kesehatan,untuk anak-anak, apabila nilai THQ Cd Pb atau lebih dari 1. Jumlah total logam THQs yang berkaitan dengan konsumsi sayuran (TTHQs) dewasa untuk dan anak-anak adalah 5,79-9,90; 7,6-13,0. Dari perbandingan TTHQs pada plot-plot sampel dari jarak yang berbeda dari Huludao Zinc Plant, bahwa resiko kesehatan mereka yang tinggal terindikasi dengan Huludao Zinc Plant (< 500 m) adalah dekat tinggi, paling dan pada jarak > 1000 m resiko kesehatannya cukup tinggi dibanding pada mereka yang dalam tinggal jarak 500-1000 m. Namun, penduduk tinggal yang dalam areal lokasi 500-1000 m dari Huludao Zinc Plant juga mempunyai resiko kesehatan cukup yang tinggi apabila memiliki nilai TTHQ lebih dari 1. Akumulasi logam berat yang berlebihan tanahpada pertanian dapat berakibat tidak hanya kontaminasi lingkungan tetapi yang lebih buruk terhadap menyebabkan meningkatnya kadar logam berat adalah hasil-hasil pertanian yang dipanen sehingga pada tersebut pada akhirnya berakibat terhadap hal mutu dan penurunan keamanan pangan nabati yang Untuk melindungi konsumen, beberapa negara dihasilkan. menetapkan batas aman cemaran logam berat telah makanan, seperti dapat dilihat pada Tabel 2. pada Indonesia, Ditjen POM telah Di Keputusan No. 03725/B/SK/VII/89 tentang mengeluarkan Maksimum Cemaran Logam dalam Makanan Batas Sayuran untuk Segar, batas aman untuk Pb 2 mg/kg Cu dan50mg/kg. MEKANISME BERAT KONTAMINASI LOGAM

tinggi. Selain itu uji laboratoris juga adanya unsur pencemaran akibat adanya menunjukkan beberapa bahan lainnya yang cukup tinggi seperti Mangan dan (Mg)Seng (Zn). Tanah pertanian yang ada di daerah tersebut tertutupi oleh lumpur panas sekitar disinyalir mengandung logam berat dalam yang yang tinggi, sehingga di masa mendatang konsentrasi lumpur apabila panas sudah mereda, yang tertinggal adalah yang sudah terkontaminasi logam berat tanah tanaman pangan yang mungkin tumbuh di dan adalah bahan pangan yang telah tercemar atasnya berat. logam Faktor yang menyebabkan tingginya logam berat di lingkungan adalah perilaku kontaminasi yang teknologi tanpa manusia menciptakan terlebih dahulu efek yang akan ditimbulkan menimbang lingkungan di kemudian hari. Sebagai contoh, bagi Indonesia, tingginya kandungan timbal (Pb) di lingkungan disebabkan oleh pemakaian pada bertimbal yang sangat tinggi pada hampir semua bensin kendaraan bermotor. Untuk mempermudah jenis premium terbakar, titik bakarnya harus bensin melalui diturunkanpeningkatan bilangan oktan penambahan timbal dalam bentuk tetrail lead dengan Namun (TEL). dalam proses pembakaran, timbal dilepas kembali bersama-sama sisa pembakaran lainnya ke udara dan dihirup oleh manusia saat Moshman (1997) dalam Charlena bernafas. mengungkapkan bahwa akumulasi logam berat (2004) pada tubuh manusia yang terus-menerus Pb mengakibatkan anemia, kemandulan, penyakit dapat kerusakan syaraf dan kematian. ginjal, keracunan Sedangkan Cd dapat menyebabkan tekanan tinggi, darah kerusakan jaringan-jaringan testicular, kerusakan ginjal dan kerusakan butir-butir sel merah. darah 1. Mekanisme pada Bahan Pangan (Sayuran) Logam berat yang ada di lingkungan, tanah, air udara dan dengan suatu mekanisme tertentu masuk dalam tubuh makhluk hidup. Tanaman yang ke mediator penyebaran logam berat pada menjadi hidup, menyerap logam berat melalui akar dan makhluk (stomata). Logam berat terserap ke dalam daun tanaman jaringan melalui akar, yang selanjutnya akan ke dalam masuk siklus rantai makanan (Alloway, 1990 dalam Darmono, 2005). Di Indonesia, kadar logam berat yang tinggi pada sayuran sudah semestinya cukup perhatian mendapat serius dari semua pihak, terutama pada sayur-sayuran yang ditanam di pinggir jalan raya. terakhir pada sayuran caisim, kandungan logam Data Pb-nya bisa mencapai 28,78 ppm. Jumlah ini berat lebih jauh tinggi dibanding kandungan logam berat sayuran yang ditanam jauh dari jalan raya (0-2 pada padahal batas aman yang diperbolehkan oleh ppm), POM Bahkan dalam Ditjen hanya 2 ppm. Standar Nasional Indonesia (RSNI-2, 2004) Rancangan Anonymous (2004) menyatakan bahwa residu dalam berat logam yang masih memenuhi standar BMR (Batas

Beberapa faktor yang menyebabkan logam berat kontaminasi pada lingkungan bervariasi antara kondisi geologi tanah dimana tanaman lain: kondisi air yang digunakan untuk penyiraman, dibudidayakan, kontaminan logam berat tertentu yang berasal adanya industri apabila lokasi pertanaman dekat dengan lokasi dari industri, bahkan bencana yang tidak terduga. kasus Sepertiyang saat ini sudah dan masih terjadi meluapnya lumpur panas di kawasan industri yaitu daerah Porong, Sidoarjo Jawa Timur. di lumpur panas Meluapnya dari lapangan gas yang dikelola Lapindo Brantas Inc tersebut mengandung logam berat berlebihan sehingga jika masuk ke tambak yang mematikan mikroorganisme. Menurut akan (2006), dilaporkan bahwa bahan lumpur Anonymous tersebut S), panas terdeteksi mengandung gas belerang 2 metana (CH ), Chlorida (Cl) dan Sulfat ) (H 4 4 (SO yang
22
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

Maksimum Residu) adalah 1,0 ppm.Dengan dikonsumsinya sayuran sebagai satu salah sumber pangan pada manusia dan menyebabkan berpindahnya logam berat hewan dikandung oleh sayur-sayuran tersebut seperti yang (Pb) dan kadmium (Cd) ke dalam tubuh makhluk timbal lainnya. Logam berat yang masuk ke dalam hidup manusia akan melakukan interaksi antara lain tubuh enzim, dengan protein, DNA, serta metabolit lainnya. logam Adanyaberat pada jumlah yang berlebihan dalam akan tubuh berpengaruh buruk terhadap tubuh 2004). (Charlena, 2. Mekanisme pada Tubuh Manusia Sejumlah sumber makanan, baik yang berasal laut dari seperti ikan, kerang, dan rumput laut serta tanaman dan produk turunannya dapat dari terkontaminasi Logam berat dapat memasuki logam berat. dan mengakibatkan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh tubuh melalui beberapa cara. Mekanisme adalah berikatan dengan gugus sulfhidril, sehingga pertama fungsi enzim pada jaringan tubuh akan kerjanya. Mekanisme yang kedua adalah terganggu berikatan dengan enzim pada siklus Krebs, sehingga proses oksidasi fosforilasi tidak terjadi. Mekanisme yang ketiga adalah dengan efek langsung pada jaringan yang terkena yang menyebabkan kematian pada lambung dan saluran pencernaan, kerusakan (nekrosis) pembuluh darah, perubahan degenerasi pada hati ginjal. Tubuh dapat menyerap logam berat dan permukaan kulit dan mukosa, saluran pencernaan melalui saluran nafas. Akumulasi pada jaringan tubuh dan menimbulkan keracunan bagi manusia, hewan, dapat tumbuhan apabila melebihi batas toleransi dan 2004). (Charlena, GEJALA KERACUNAN LOGAM BERAT Beberapa gejala keracunan logam berat berdasarkan jenis logam beratnya adalah sebagai berikut: 1. Arsen (As) Keracunan arsen berdasar waktu dan dosisnya dibedakan menjadi dua yaitu keracunan akut dapat keracunan kronis. Keracunan arsen secara dan biasanya terjadi apabila dosis arsen yang memasuki akut tubuh dalam jumlah besar (dosis sekitar 130-300 sehingga gejala keracunannya akan muncul segera mg), setelah terpapar arsen. Keracunan kronis terjadi apabila seseorang terpapar arsen dalam dosis yang kecil, namun terjadi dalam jangka waktu yang (minimal sekitar 2-8 lama minggu). keracunan arsen secara akut pada Gejala saluran pencernaan berupa adanya rasa terbakar di tenggorokan, sukar menelan, mual, muntah, serta diare rasa nyeri yang sangat pada perut. Pada kardiorespirasi akan muncul gejala nafas berbau sistem bawang putih, kulit kebiruan (sianosis), rasa bernafas, serta turunnya tekanan darah sukar (hipotensi)
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 23

akibat dari peningkatan kebocoran pembuluh Gejala darah. keracunan arsen pada sistem saraf yaitu mulai dari penurunan kesadaran, koma, dan sampai kejang. Adanya kerusakan ginjal secara akut, dehidrasi akibat muntah dan diare, serta hemolisis darah akan menimbulkan shock yang fatal. Jika tidak dapat pertolongan mendapat yang sesuai maka kondisi ini dapat mengakibatkan kematian mendadak (Anonymous, 2005). 2. Kadmium (Cd) Kadmium merupakan salah satu jenis logam yang berbahaya karena elemen ini beresiko berat terhadap pembuluh darah. Waktu paruh tinggi 10-30 tahun. Akumulasi pada ginjal dan hati 10kadmium kali 100 konsentrasi pada jaringan yang lain. Menurut Sudarmadji (2006), dalam manusia kadmium terutama dieliminasi melalui tubuh Hanya urin. sedikit yang diabsorbsi, yaitu sekitar 510%. Absorbsi dipengaruhi faktor diet seperti intake protein, kalsium, vitmin D dan trace logam seperti seng Proporsi yang besar adalah absorbsi melalui (Zn). pernafasan yaitu antara 10-40% tergantung fisik. Uap kadmium sangat toksis dengan lethal keadaan melalui dose pernafasan diperkirakan 10 menit terpapar 3 atau sekitar 8 mg/m sampai dengan 190 mg/m selama 240 menit akan dapat menimbulkan Gejala umum keracunan Cd adalah sakit di dada, kematian. nafas sesak (pendek), batuk-batuk dan lemah. Terpapar akut oleh kadmium (Cd) gejala nausea (mual), muntah, diare, kram menyebabkan anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, otot, ginjal dan kerusakan hati, dan gangguan kardiovaskuler, emphysema dan degenerasi testicular. Perkiraan dosis mematikan akut adalah sekitar 500 mg/kg dewasa untuk dan efek dosis akan nampak jika terabsorbsi 0,043 mg/kg per hari. Gejala akut keracunan Cd adalah sesak dada, kerongkongan kering dan dada terasa sesak, nafas pendek, nafas terengah-engah, distress dan bisa berkembang ke arah radang paru-paru, sakit kepala dan menggigil, bahkan penyakit dapat diikuti dengan kematian. Gejala keracunan Cd yaitu nafas pendek, kronis mencium bau menurun, berat badan menurun, kemampuan terasa ngilu dan berwarna kuning gigi keemasan. 3. Tembaga (Cu) Toksisitas logam tembaga pada manusia, khususnya anak-anak biasanya terjadi karena tembaga Beberapa gejala keracunan tembaga adalah sakit sulfat. perut, mual, muntah, diare dan beberapa kasus parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan yang (Darmono, 2001 dalam Ayu, kematian 2002). Penyakit wilson merupakan penyakit dimana sejumlah tembaga terkumpul dalam keturunan dan menyebabkan kerusakan jaringan yang jaringan Penyakit ini terjadi pada satu diantara 30.000 luas. Hati orang.tidak dapat mengeluarkan tembaga ke dalam

darah atau ke dalam empedu. Sebagai kadar tembaga dalam darah rendah, tetapi tembaga akibatnya, terkumpul dalam otak, mata dan hati, menyebabkan sirosis. Pengumpulan tembaga dan kornea mata menyebabkan terjadinya cincin dalam atau Gejala awal emas emas-kehijauan. merupakan akibat dari kerusakan otak yang biasanya tremor berupa (gemetaran), sakit kepala, sulit berbicara, hilangnya koordinasi dan psikosa (Anonymous, 2006). 4. Timbal (Pb) Menurut Charlene (2004), di dalam tubuh timbal manusia masuk melalui saluran pernafasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah saluran menyebar kemudian ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada dewasa orang ditandai dengan gejala 3 P yaitu pallor pain (pucat), (sakit), dan paralysis (kelumpuhan). yang terjadi Keracunan bisa bersifat kronik dan akut. keracunan kronik, mula-mula logam berat Pada menyebabkan gangguan kesehatan yang tidak tetapi tampak, makin lama efek toksik makin hingga akhirnya terjadi gejala keracunan. menumpuk timbal kronik Keracunan ditandai dengan depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, dan tidur. Sedangkan keracunan akut terjadi jika sulit masuk timbal ke dalam tubuh seseorang lewat makanan menghirup uap timbal dalam waktu yang relatif atau dengan pendek dosis atau kadar yang relatif tinggi. Gejala yang timbul berupa mual, muntah, sakit perut kelainan hebat, fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal, bahkan kematian dapat terjadi dalam waktu 1-2 Kasus kematian dini, menurut Resosudarmo hari. dalam (1996) Anonymous (2000), terjadi di beberapa Di Jakarta misalnya, pada tahun 1996 terdapat kota. kasus, Bandung 228 kasus, dan Surabaya 216 223 Semuanya disebabkan oleh timbal dari kasus. kendaraan bermotor yang ada di udara. asap Keracunan timbal pada anak-anak mengurangi kecerdasan. Bila kadar timbal dalam dapat darah mencapai tiga kali batas normal (asupan normal sekitar 0,3 mg perhari) maka akan menyebabkan penurunan kecerdasan intelektual (IQ) di bawah Kelainan fungsi otak terjadi karena timbal secara 80. kompetitif menggantikan peranan mineralutama seperti seng, tembaga, dan besi dalam mineral mengatur fungsi sistem saraf pusat. Kedaan ini mengurangi peluang bagi anak untuk berhasil akan dalam sekolahnya. Dampak lebih jauh apabila tidak pengendalian polusi udara di perkotaan, suatu saat ada nanti anak-anak di desa akan lebih pintar daripada anak-anak yang dibesarkan di kota-kota besar. Suatu studi lain melaporkan, kadar timbal ASI dalamSusu Ibu) dari ibu-ibu yang bertempat (Air di kota tinggal besar jauh lebih tinggi dibandingkan yang tinggal di pedesaan yaitu masing-masing 1dengan mg 30 per kg berat badan dan 1-2 mg per kg. ini menjadi ancaman buruk bagi kecerdasan Fenomena anak, anak- yang seharusnya dibangun sejak anak masih
24
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

di dalam rahim ibunya hingga usia lima (Astawan, 2005). Qomaruddin dan Rahmah tahun (2003) laporannya menyatakan bahwa logam dalam merkuri (Hg) dan timbal (Pb) ditemukan pada berat anak yang mengalami gangguan khususnya anakdan hiperaktifitas. Bahkan Indonesia autisme salah satu merupakan dari lima negara di dunia yang paling tingkat tinggi polusinya. 5. Merkuri (Hg) Mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh diketahui dengan jelas. Namun, untuk daya belum merkuri dapat diinformasikan sebagai berikut; racun Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri umumnya bersifat permanen, masingpada komponen merkuri mempunyai masing karakteristik perbedaan yang berbeda seperti daya racunnya, distribusi, akumulasi atau pengumpulan, dan retensinya (penyimpanan) di dalam tubuh. waktu semua Apabila komponen merkuri berada dalam jumlah cukup, maka akan beracun terhadap tubuh. yang dapat berpengaruh terhadap tubuh karena Merkuri menghambat kerja enzim dan dapat kerusakan sel. menyebabkan Sifat-sifat membran dari dinding akan sel rusak karena pengikatan dengan merkuri, sehingga aktivitas sel dapat terganggu. Kondisi akut yang dapat menyebabkan kerusakan perut dan gagal usus, kardiovaskular (jantung dan pembuluhnya), gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan dan (Anonymous, kematian 2004). STRATEGI BERA LOGAM T PENANGANAN LIMBAH

1. Penanganan Limbah Logam Berat Lingkungan Khususnya Tanaman pada Sayuran Sampai saat ini belum ada sistem yang secara di utuh negara kita yang berperan dalam sayuran segar setelah pemanenan dalam penanganan menurunkan residu logam berat, apalagi upaya upaya yang rutin dilakukan pada masa pra tanam dan saat daya Penanganan yang ada masih budi sayuran. parsial bersifat dan insidentil (bila ada kasus). Selama penanganan bahan kimia beracun dalam tanah ini memanfaakan proses berteknologi rendah. masih Kebanyakan orang hanya menggali lapisan dan menimbunnya di tempat lain atau dengan beracun mencuci tanah. Cara ini cenderung mahal dan cara efektif. kurang Selain merusak lingkungan, tanah tertinggal juga berkualitas rendah. yang tanaman untuk membersihkan bahan kimia yang Penggunaan diinginkan dari tanah yang dikenal dengan tidak phytoremediation berpotensi jauh lebih murah, nama butuh namunwaktu lama. Di India, tanaman yang dimodifikasi secara genetis terbuki mampu menyerap telah kelebihan unsur logam berat Selenium (Se) tanah. Tanaman yang dimaksud yaitu dari Diharapkan teknologi modifikasi genetis pada sawi.

tanaman ini bisa membersihkan lahan yang tercemar logam berat di masa mendatang, telah namun tentunya masih diperlukan studi-studi mendalam. yang Upaya untuk memelihara dan derajat kesehatan dilakukan dengan cara promotif, meningkatkan preventif, pengobatan dan pemulihan. Namun perlu dirasa dititikberatkan pada upaya promotif dan Filosofi preventif. kesehatan yang menyatakan bahwa lebih mudah dan murah dari pengobatan, mencegah dapat menjadi rujukan. Limbah B3 (Bahan sebaiknya dan Beracun) sebelum dibuang ke media Berbahaya seharusnya lingkungan diolah lebih dulu.Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berhubungan dengan berbagai lingkungan hidup, antara lain yang mengatur masalah limbah bahwa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan industri) yang dibuang ke lingkungan (udara (misal: perairan) harus sesuai dengan baku mutu dan baik itu baku lingkungan, mutu untuk udara maupun baku untuk mutu air. Hal ini merupakan bagian dari Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Analisa menjadi program pemerintah melalui instansi yang terkait. yang Namun, kenyataan yang ada di seringkali tidak sesuai dengan yang tertulis di lapangan kertas. Pengusaha seringkali melanggar atas pemerintah dengan alasan menghemat ketentuan atau biaya pengeluaran yang dikeluarkan untuk mengolah agar limbahsesuai dengan baku mutu lingkungan. lain ialah bahwa limbah industri seringkali sulit Alasan pengelolaannya karena polutan yang terkandung dalam dalamnya terdiri dari berbagai unsur, termasuk di berat logamdan sebagian besar bersifat toksik. Hal merupakan tindakan membahayakan ini hidup dan pada akhirnya berdampak pada kesehatan lingkungan manusia. Selain itu, sebagai contoh, di kota-kota besar seperti Jakarta, dengan semakin banyaknya maka membuka peluang tercemarnya tanah industri sungai, sehingga air sungai tidak dapat dimanfaatkan dan lagi untuk keperluan hidup sehari-hari. Petani di Jakarta, dengan keterbatasan sumberdaya sayuran lahan terpaksa memanfaatkan lokasi yang sudah dan air tercemar untuk menanam sayuran komersial. berat Logam dari lahan dan air tercemar akhirnya pada sayuran dan selanjutnya kita menempel konsumsi. Penanganan kontaminasi logam berat pada yang telah sayuran dipanen praktis tidak secara signifikan dapat mengurangi residu logam berat dalam tersebut. Penanganan segar sayuran yang sayuran mencuci sayuran (bahkan seringkali hal ini hanya pernah tidak dilakukan oleh petani, baik petani produsen maupun petani pengumpul) kemudian mengemas mengikat, dan menaikkannya ke dalam pengangkut yang hanya dilapisi plasik terpal dan truk ditutup dengan bahan yang sama, sebenarnya logis hanya sedikit saja mengurangi residu logam secara berat yang terdapat pada permukaan sayuran. logam Residu berat yang terdapat di dalam jaringan tanaman
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 25

sayuran sendiri tidaklah hilang atau Padahal menurut Singh (2004), logam berat berkurang. yang terakumulasi dalam jaringan tanaman lebih karena residunya tidak terlihat sebagaimana berbahaya yang tampak pada permukaan sayuran. Residu kotoran berat logam tersebut merupakan hasil perlakuan pada penanaman, yaitu dengan pemberian pupuk saat pestisida yang berlebihan dan melebihi dosis atau aman telah diteapkan. Oleh karena itu, secara jangka yang panjang, petani penanam sayuran memiliki yang sangat dominan dalam mengurangi peran logam yang cemaran berat pada sayur-sayuran Oleh karena ditanamnya. itu upaya penyuluhan yang simultan berkesinambungan yang diberikan oleh para dan penyuluh kepada para petani untuk melakukan carapertanian cara penanaman yang baik merupakan aspek paling penting yang harus dilakukan pada saat yang selain upaya pemerintah memaksa bahkan ini, sanksi memberi bagi pelaku industri besar yang limbah secara sembarangan dan tidak sesuai membuang baku yang dipersyaratkan ke lingkungan, mutu lingkungan udara maupun baik perairan. 2. Pencegahan Akumulasi Logam Berat Tubuh Pada Manusia Kesadaran gizi pada tingkat keluarga perlu ditunjang dengan pemahaman tentang masalah sehingga sanitasi cara pengolahan sayuran di tingkat tangga rumah bisa lebih aman dan memenuhi kesehatan. Pada tingkat keluarga, usaha yang syarat dilakukan untuk menghindari bahaya logam dapat dapat dilakukan antara lain dengan berat sumber bahan pangan (terutama sayuran) menghindari memiliki resiko mengandung logam berat, yang sayuran mencuci dengan baik dan seksama, misalnya menggunakan air yang mengalir atau dengan sanitizer. menggunakan Contoh sanitizer yang dapat adalah Natrium Hipoklorit (NaOCl), sejenis senyawa digunakan klorin yang dapat dibeli secara komersial di pasaran dengan berbagai merek. Sayuran juga diblansir, yaitu sayuran diberi sebaiknya pendahuluan pemanasan dalam suhu mendidih pada waktu singkat (3-5 menit) yang bertujuan untuk yang cemaran logam berat yang menempel pada mereduksi permukaan sayur. Hal ini dilakukan sebelum dikonsumsi atau diolah lebih lanjut. sayuran mengkonsumsi sayuran mentah sebagai Kebiasaan sebenarnya masih beresiko untuk lalap gangguan Selain memblansir, mengalami kesehatan. pada air mencuci yang mengalir kemudian mengukus merebus sayuran adalah cara aman lain atau mengkonsumsi sayuran secara sehat (Munarso untuk al., et 2005). Pencegahan akumulasi logam berat dapat dilakukan dengan banyak mengkonsumsi juga Dengan mengkonsumsi sayuran yang serat. kandungan serat yang tinggi dapat memiliki metabolisme pencernaan dan dapat memperlancar terjadinya mencegah kanker kolon, karena serat sayuran dapat menyerap kolesterol dalam asam empedu. Hal ini

dapat diupayakan dengan membiasakan keluarga mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Buah-buahan, sayuran, bawang, dan kacangan, kacang- adalah beberapa diantaranya. Serat makanan bahan tadi, seperti pektin, lignin, beberapa hemiselulosa dari polisakarida lain yang larut dan dalam air, vitamin C, serta bioflavonid dapat menetralkan timbal dan mengurangi penyerapan melalui sistem pencernaan logam berat kita. Di tingkat petani, upaya untuk terjadinya pencemaran pada komoditi sayur-sayuran mencegah segar harus dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara pupuk dan pemakaian insektisida yang benar, juga cara pengangkutan yang baik. Pengangkutan dilakukan dalam kemasan tertutup selama harus pengangkutan dan pendistribusian dari kebun dalam ke atau sampai pasar konsumen. pencegahan lain, yang lebih besar Bentuk seharusnya melakukan adalah pemerintah penggantian bahan bakar bensin bertimbal upaya bensin dengan tanpa timbal. Bensin ini termasuk ke golongan bahan bakar khusus (BBK) yang dalam bensin super tanpa timbal (super-TT), premix 94, mencakup bensin biru 2 langkah (BB2L). Meski biaya dan keperluan modifikasi ini sangat mahal, untuk keuntungan yang diperoleh akan jauh lebih namun Alangkah nyaman dan indahnya masa depan besar. (terutama anak-anak kita) kalau kualitas udara di kita kota kota-besar steril dari cemaran timbal yang pada gilirannya mendukung terbentuknya intelektual kecerdasan anak sejak dini. Jika negara-negara lain sudah menggunakan bensin tanpa timbal, Indonesia pun semestinya bisa. KESIMPULA N 1. Masalah logam berat pada tanah pertanian dan pada tanaman yang tumbuh di atasnya sayuran) (khususnyadisebabkan adanya akumulasi berat seperti Pb, Cd, dan Hg yang dapat logam dari berasallimbah industri pada perairan atau dari asap pabrik dan asap kendaraan bermotor yang kontaminasi selanjutnya akan masuk ke dalam siklus rantai makanan dan akan terakumulasi pada tingkat lebih yang tinggi, yaitu manusia dan 2. hewan. Kajian mengenai kandungan logam berat yang dapat terserap oleh tanaman sayuran berbahaya biasa yang dikonsumsi oleh manusia seperti caisim, halnya bawang merah, kubis, tomat, wortel, selada bokor dan lain-lain sebagai akibat dari penggunaan pupuk yang berlebihan dan polusi udara di dekat lahan jalan raya masih perlu banyak Dengan adanya informasi mengenai kandungan dilakukan. Cd, Pb, Hg, As, Cu dan bahkan logam-logam berat lain dalam tanaman, diharapkan petani dapat mengurangi penggunaan pupuk yang negatif pada tanaman. Dengan demikian berdampak tanaman produksi yang maksimal akan didukung oleh
26
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007

kualitas yang baik serta aman untuk Masyarakat dikonsumsi. pun perlu disadarkan akan bahaya logam berat pada sayuran dan buah-buahan setiap Karena secanggih yang hari dikonsumsi. teknologi (yang berpotensi menimbulkan apapun logam bahayaberat), apabila tidak disertai dengan sistem daur ulang limbah yang benar, pada akhirnya berpotensi membahayakan kesehatan akan manusia secara universal sehingga kecanggihan teknologi tersebut tidak ada artinya, bahkan harus dengan harga kesehatan yang mahal oleh dibayar manusia. umat DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2000. Bahaya Kontaminasi Berat Timbal pada Makanan. Sedap Sekejap Logam Edisi 10/I, September 2000. Anonymous. 2004. Cara Alternatif untuk Limbah Mengolah Padat yang Mengandung Merkuri Arsen. Merujuk Kasus Buyat-. Kompas dan media cyber edisi Selasa, 31 Agustus 2004. www.kompas.com. Diakses tanggal 17 Juli http:// 2007. Anonymous, 2005. Awas, Bahaya Logam Kompas cyber media edisi Rabu, 09 Februari Berat! http://www.kompas.com. Diakses tanggal 12 2005. 2006. Juni Astawan, Made. 2005. Awas Koran Bekas! cyber media. http://www.kompas.com. Kompas tanggal Diakses 12 Juni 2006. Anonymous, 2006. Lumpur Lapindo Logam Berat Berlebihan. Kompas cyber Mengandung http://www.kompas.com. Diakses tanggal media. September 27 2006. Ayu, C.C. 2002. Mempelajari Kadar Mineral danLogam Berat pada Komoditi Sayuran Segar Beberapa Pasar di Bogor. Skripsi. Fakultas di Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Bahemuka, T.E. and E.B. Mubofu. 1999. metals in edible green vegetables grown along Heavy sites the of the Sinza and Msimbazi rivers in Dar Salaam, Tanzania. J. of food Chemistry. es 66(1):63-66. July Vol 1999. Charlena, 2004. Pencemaran Logam Berat (Pb) Timbal dan Cadmium (Cd) pada SayurFalsafah sayuran. Sains. Program Pascasarjana S3 Posted tgl 30 Desember 2004. IPB. www.google.co.id. Diakses tanggal 13 Juni http:// 2006. Chiroma, T.M., B.I. Abdulkarim, and H.M. 1997. The impact of pesticide application on Kefas. metal heavy (Cd, Pb and Cu) levels in Spinach. Electronic Leonardo Journal of Practices and Technologies. ISSN 1583-1078. Vol 11: 117-122. July2007. December

Cui, Y.J., Y.G. Zhu, R.H. Zhai, D. Y. Chen, Y.Z. Y. Huang,Qiu and J.Z. Liang. 2004. Transfer of metalssoil to vegetables in an area near a from in Nanning, China. J. of Environment smelter Vol 30(6): 785-791. August International. 2004. Darmono, 1995. Logam Berat dalam Sistem UI Press. Biologi. Jakarta. M., J.W. Birkett, E. Chinyanga, R. Muchuweti. M.D. Zvauya, Scrimshaw and J.N. Lester. 2004. metal Heavy content of vegetables irrigated with of wastewater and sewage sludge in mixtures Implications J. of Zimbabwe: for human health. Ecosystem Agriculture,& Environment, 112 (1): 4148. Munarso, J., Suismono, Murtiningsih, Misgyarta, R. Nurdjannah, Widaningrum, M. Hadipernata, Sukarno, Danuarsa, Wahyudiono. L. Identifikasi Kontaminan dan Perbaikan 2005. Sayuran. Laporan Akhir Balai Besar Mutu dan Pengembangan Pascapanen Penelitian Badan dan Pengembangan Pertanian. Penelitian Departemen Pertanian. Pertanian. Qomaruddin dan Rahmah. 2003. Keracunan Berat hingga Casomorphin. Logam www.banjarmasinpost. Edisi 05 April http:// Diakses tanggal 12 Juni 2003. 2006. Sharma, R.K., M. Agrawal and F. Marshall. Heavy metal contamination of soil and 2005. in subsurban vegetables areas of Varanasi, India. J. Ecotoxicology and Environmental Safety. 66 of 258-266. (2): w3v200137k326411 http://www.springerlink.com/content/ /

Singh, A., R.K. Sharma, M. Agrawal and F. 2007. Marshall. Heavy metal contamination of food baskets in an area having long term uses of treated untreated sewage water for irrigation. Journal and Geophysical Research. Vol 9: 114-120. of 2007. June Subowo, Mulyadi, S. Widodo dan Asep 1999. Nugraha. Status dan Penyebaran Pb, Cd, Pestisida pada Lahan Sawah Intensifikasi dan Pinggir Jalan Raya. Prosiding. Bidang Kimia di Bioteknologi Tanah, Puslittanak, dan Bogor. J. Mukono dan Corie I.P. Sudarmadji, Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya 2006. terhadap kesehatan. Jurnal Lingkungan, Kesehatan Vol. 2, No. 2, Januari 2006: 129142 Sumarni, N. dan Rini Rosliani. 1996. Pemupukan NPK pada Sistem Tanam Efisiensi Merah Prosiding Balai Bawang dan Cabai. Tanaman Sayuran, Penelitian Jakarta. M.K., F. Kilicel, K. Kara, I. Tuncer and Turkdogan, 2003. Heavy metals in soil, I. Uygan. and fruits in the endemic upper vegetables cancer region of Turkey. J. of gastrointestinal Toxicology and Pharmacology. Vol 13 (3): Environmental 179. April 1752003. Zheng, N., Q. Wang and D. Zheng. 2007. Health riskof Hg, Pb, Cd, Zn and Cu to the inhabitants Huludao around Zinc Plant in China via consumption vegetables. J.of Science of The Total of Vol 383 (1-3):81-89. September Environment. 2007.

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol. 3 2007 27

Anda mungkin juga menyukai