Anda di halaman 1dari 3

Tata Guna Lahan

Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting alam. Tata guna lahan berupa: Kawasan permukiman Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai prasana dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. Kawasan permukiman ini secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). Kawasan perumahan Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan-bangunan perumahan dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). Kawasan perkebunan Perkebunan ini ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa menghasilkan materi dalam bentuk uang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). Kawasan pertanian Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). Kawasan ruang terbuka hijau Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan yang didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 15-25% ( agak curam ). Kawasan perdagangan Kawasan perdagangan ini biasanya ditandai dengan adanya bangunan pertokoan yang menjual berbagai macam barang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-8% ( datar ) Kawasan industri Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% ( hingga landai ). Kawasan perairan Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.

Tata Guna Lahan


Ditulis oleh Administrator Senin, 30 November 2009 09:37 Kondisi umum lahan dan hutan di Indonesia bisa diwakili dengan melihat tutupan lahan yang ada. Selama empat tahun terakhir, Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), melalui Program Menuju Indonesia Hijau selalu memantau kondisi tutupan lahan setiap tahunnya. Pada tahun 2008, data tutupan lahan tidak terlalu berubah dibandingkan kondisi pada tahun 2007. Gambar persentase tutupan lahan di Indonesia pada dua tahun terakhir disajikan pada Grafik 4.1.

Jika dilihat khususnya area bervegetasi, pada tahun 2008 terdapat luasan vegetasi sebesar 76,3 % (Tabel 4.1) dari total wilayah Indonesia. Berdasarkan klasifikasi tutupan lahan yang digunakan, maka yang termasuk area bervegetasi adalah hutan alam, hutan lahan kering,

perkebunan, kebun campuran, mangrove dan semak belukar.

Pulau Jawa merupakan pulau yang paling sedikit vegetasinya dibanding pulau lain di Indonesia. Namun demikian, dua provinsi di luar Pulau Jawa yang berjarak sangat dekat dengan Pulau Jawa, yaitu Lampung dan Bali, memiliki area non vegetasi yang relatif lebih tinggi dari provinsiprovinsi lainnya, dan relatif mendekati persentase non vegetasi di Pulau Jawa.

Anda mungkin juga menyukai