Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Analgesik

I. Pendahuluan Pada blok musculoskeletal ini mempelajari obat yang dipakai untuk menghilangkan nyeri atau disebut juga obat analgesik, obat Non Steroid Anti-Inflamsi (NSAID), analgesik opiod, urikosurik dan Disease Modifying Reumatoid Arthritis Drugs (DMARD).

II.

Tujuan Percobaan Tujuan percobaan sebagai berikut : 1. Mengerti dan memahami tentang obat analgesik dan jenis dari obat analgesik. 2. Agar mengerti dan memahami mekanisme kerja obat analgesik. 3. Mengerti dan memahami efek samping dari obat analgesik yang dipakai. 4. Mengerti dan memahami metode tersamar ganda atau double blind clinical trial.

III. Sasaran Belajar Sasaran belajar setelah melakukan praktikum sebagai berikut : 1. Mampu melakukan praktikum tersamar ganda atau double blind clincal trial. 2. Mampu melakukan observasi efek analgesik dari beberapa jenis analgesik. 3. Mampu melakukan observasi pada efek samping yang mungkin timbul pada masing-masing analgesik. 4. Mampu mecatat hasil praktikum dan membuat laporan dengan baik.

IV. Metode Metode yang digunakan pada percobaan dalam mengenai obat analgesik adalah Metode Double Blind Clinical Trial atau tersamar ganda, yaitu dimana instruktur dan orang percobaan tidak dapat memilih sendiri obat yang akan diminum dengan tujuan menghindari subyektivitas yang akan mempengaruhi keabsahan hasil pengamatan.

V.

Alat alat Percobaan Alat alat yang digunakan sebagai berikut : 1. Tensimeter, stestoskop, termometer kulit, termometer kimia dan penggaris. 2. Baskom plastik berisi bongkahan es + air dengan suhu 30C. 3. Obat anlgesik yang dipakai yaitu parasetamol 600 mg, kodein 30 mg, ibuprofen 600 mg, tramadol 50 mg dan plase 50 mg.

VI. Cara Kerja I. Persiapan Tiap kelompok menyiapkan 2 orang dari kelompoknya yang harus berpuasa selama 4 jam sebelum dilakukan percobaan. Bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat dan mahasiswa yang memiliki ulkus peptikum dan gastritis kronik tidak diperbolehkan oleh melakukan percobaan ini. Instruktur telah mempersiapkan obat-obatan diatas dengan kemasan kapsul dengan bentuk dan ukuran yang sama besarnya serta warnanya. Obat tersebut telah diberikan kode tertentu, dicatat dan disimpan oleh salah satu instruktur. Tiap kelompok telah menyiapkan alat alat yang diperlukan.

II. Penatalaksanaan Mintalah orang percobaan yang telah dipilih oleh masing-masing kelompok untuk berbaring di meja praktikum. Lakukan pengukuran tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas, suhu kulit, dan diameter pupil mata, serta gejala subjektif; seperti pusing, demam, mual, dll). Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan thermometer kulit yang diletakkan pada leher depan di bawah dagu (daerah flushing). Pengukuran pupil mata dilakukan dengan penggaris dalam keadaan orang percobaan menatap lurus ke atas pada saat berbaring. Lakukan pengukuran di atas 2 kali, dan diambil rata-ratanya, dan catat sebagi parameter dasar. Untuk membangkitkan rasa sakit maka dilakukan : Untuk orang percobaan pertama, dalam keadaan duduk, celupkan tangan kanan sampai pergelangan tangan dan dalam keadaan jari-jari terkepal, ke dalam baskom plastic, berisi air es dengan suhu 2-3 derajat Celsius. Catatlah waktu tangan dimasukkan sampai terasa sakit yang tidak dapat

ditahan lagi. Lakukan dengan tangan kiri dan ambillah rata-rata waktu antara tangan kanan dan kiri sebagai parameter dasar. Untuk orang percobaan lain, dalam keadaan berbaring pasanglah manset tensimeter pada lengan kanan atas, pompalah sampai 180 mmHg, lalu tutuplah kunci air raksanya. Mintalah orang percobaan melakukan gerakan membuka dan menutup jari-jari (mengepal) tiap detik sampai rasa nyeri yang tak tertahankan lagi. Catat waktu saat mulai gerakan sampai rasa sakit yang tak tertahankan. Lakukan pada lengan yang satu dan ambil rata-rata waktu kedua lengan sebagai parameter dasar. Mintalah obat pada instruktur, dan tiap orang percobaan minum obatnya setelah kawannya mencatat kode obat yang diminumnya. Orang percobaan berbaring tenang selama 60 menit, sedang kawankawannya tetap berada disisinya dan mendiskusikan tentang obat analgesik. Setelah 60 menit, lakukanlah kembali pengukuran parameter; tanda vital, suhu kulit, diameter pupil mata, dan waktu timbulnya rasa nyeri. Berdasarkan hasil observasi Anda, diskusikan dan tentukan obat apa yang diminum teman Anda tadi, dan cocokkan dengan instruktur yang memakan kode obat tadi. Bila Anda melakukan semua tatalaksana dengan baik, tebakan obat yang diminum kawan Anda sama dengan yang tertera di kodenya. Tanyakan dan catatlah gejala-gejala lain yang dirasakan orang percobaan misalnya : ngantuk, demam, gatal-gatal, sakit kepala, perih ulu hati, berkeringat, mual muntah, dll. Mintalah orang percobaan juga melaporlan gejala-gejala yang timbul selama 24 jam setelahnya : misalnya konstipasi, dll. Akhirnya diskusikan dalam kelompok apakah hasil observasi yang dilakukan sesuai dengan sifat-sifat analgesik yang diminum orang percobaan. Kalau tidak sesuai, kenapa hal itu dapat terjadi ? Buatlah laporan mengenai praktikum ini sesuai dengan percobaan yang telah dikemukakan dalam buku ini.

VII. Hasil Percobaan

Tanda Vital RR Suhu Kulit Nadi Darah Diamter pupil Bendungan Darah Gejala Sistemik

Sebelum Minum Obat 16x/menit 35,38oC 57x/menit 110/70mmHg 0,4mm 50,5 s(D) + 78,5s (S) = 64s -

Sesudah Minum Obat 14x/menit 35,69oC 58x/menit 110/70mmHg 0,58mm 50,5s (D) + 78,5s(S) = 64s Nafsu makan bertambah

Tabel 1.1 Data hasil percobaan obat dengan kode 50, Andre Darmawan sebagai orang percobaan Ket : D = Dextra / kanan S = Sinistra / kiri Tebakan = Kodein Hasil tebakan = Kodein

Tanda Vital RR Suhu Kulit Nadi Darah Diamter pupil Bendungan Darah Gejala Sistemik

Sebelum Minum Obat 18x/menit 35,89oC 74x/menit 110/80mmHg 0,4mm 4 s(D) + 5s (S) = 9s -

Sesudah Minum Obat 20x/menit 35,59oC 64x/menit 100/70mmHg 0,5mm 5s (D) + 7s(S) = 6s -

Tabel 1.2 Data hasil percobaan obat dengan kode 19, Winda sebagai orang percobaan

Ket : D = Dextra / kanan S = Sinistra / kiri Tebakan = Plasebo Hasil tebakan = Plasebo

VIII. Pembahasan

IX. Kesimpulan

X.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai