7/14/12
Pendahuluan
Persamaan diferensial merupakan persamaan yang berkaitan dengan turunan dari suatu fungsi atau memuat suku-suku dari fungsi tersebut dan atau turunannya. Bila fungsi tersebut tergantung pada satu peubah bebas riil maka disebut Persamaan Diferensial Biasa (PDB). Sedangkan bila fungsi terdiri dari lebih dari satu peubah bebas 7/14/12
Contoh
Persamaan berikut merupakan PDB dengan peubah bebas x dan peubah tak bebas y.
7/14/12
Contoh
7/14/12
Orde persamaan diferensial adalah besar turunan tertinggi yang terjadi pada PD tersebut. Dari contoh di atas persamaan Bernoulli mempunyai orde 1 sedangkan persamaan Airy, Bessel dan Van Der Pol berorde 2.
7/14/12
Sifat Kelinieran
Berdasarkan sifat kelinieran dari peubah tak bebasnya, persamaan diferensial dapat dibedakan menjadi PD Linier dan PD tidak linier. Bentuk umum PD linier orde n diberikan :
7/14/12
Bila f(x) = 0 maka disebut PD Linier Homogen sedang bila f(x) 0 maka disebut PD Linier tak Homogen. Bila tidak dapat dinyatakan seperti bentuk di atas dikatakan PD tidak Linier. Dari contoh terdahulu, persamaan Airy dan Bessel merupakan PD Linier ( Homogen ) sedangkan persamaan 7/14/12 Bernoulli dan Van Der Pol merupakan
Latihan
Klasifikasikan PD berikut berdasarkan: Orde, linier atau tidak linier, homogen atau tidak homogen
7/14/12
Penyelesaian PD Orde I
Untuk menyelesaikan persamaan diferensial, kita harus mencari fungsi yang memenuhi persamaan tsb, artinya yang membuat persamaan tsb menjadi benar. Hal ini berarti bahwa kita harus mengolah persamaan tsb sedemikian rupa sehingga semua koefisien diferensialnya hilang dan tinggallah hubungan antara y dan x. 7/14/12
1. Integral Langsung
7/14/12
Setiap kali kita mengintegralkan suatu fungsi, konstanta integrasi C harus selalu disertakan. Seperti yang kita ketahui, bahwa nilai C tidak dapat ditentukan kecuali jika diberi keterangan tambahan tentang fungsi tsb. Penyelesaian PD yang masih mengandung konstanta C tersebut 7/14/12 disebut sebagai solusi umum PD.
7/14/12
2. Pemisahan Variabel
Seringkali dijumpai pada PD order satu, peubah x dan y dapat dipisahkan sehingga peubah x dapat dikelompokan dengan dx dan peubah y dapat dikelompokan dengan dy pada ruas yang berbeda. Sehingga solusi umum PD dapat secara langsung dengan mengintegralkan kedua ruas. Bentuk umum PD yang bisa dipisahkan variabel nya adalah:
7/14/12
Latihan
7/14/12
7/14/12
3. Dengan Substitusi y = vx
Beberapa bentuk PD tak linier order satu dengan peubah tak terpisah namun koefisiennya merupakan fungsi homogen dengan order sama dapat dicari solusinya menggunakan metode substitusi sehingga didapatkan bentuk PD peubah terpisah. Fungsi F(x,y) disebut fungsi homogen bila terdapat n R sehingga berlaku F(k x,k y) = knF(x, y). n disebut order dari fungsi homogen F(x,y). Solusi PD dicari dengan mensubstitusikan : y 7/14/12 x dan dy/dx = v + x dv/dx ke dalam PD =v
contoh
Sekilas persamaan tersebut tanpak sederhana, ttp ternyata persamaan tsb tidak bisa dipisahkan antara faktor x dan faktor y nya sehingga kita tidak bisa menyelesaikan persamaan tsb dengan cara integral langsung. Untuk menyelesaikannya kita 7/14/12 substitusikan persamaan tsb dengan y = v
7/14/12
Dalam bentuk yg terahir, kita bisa menyele-saikan persamaan tsb dengan cara pemisahan variabel
7/14/12
Latihan
7/14/12
PD yang bisa diselesaikan dengan faktor integral adalah PD linier orde pertama yang berbentuk: dy/dx + Py =Q. Dengan P dan Q adalah fungsi dari x (atau konstanta. Cara penyelesaiannya yaitu dengan mengalikan kedua ruas PD tsb dgn faktor integral (FI) yang berbentuk 7/14/12 dx. eP
contoh
7/14/12
7/14/12
7/14/12
7/14/12
Latihan
7/14/12
Penyelesaian PD Bernoulli
Langkah2 penyelesaian:
Bagi kedua ruasnya dengan yn, sehingga diperoleh Misalkan z = y1-n dengan mendiferensialkannya, akan
7/14/12 Sehingga
Jika kita kalikan (ii) dengan (1-n), maka suku pertamanya akan menjadi dz/dx.
contoh
7/14/12
Persamaan tsb menjadi Persamaan ini bisa diselesaikan dengan menggunakan faktor integrasi.
7/14/12
Contoh 2
Sehingga 7/14/12
diperoleh:
Bagilah persamaan diatas dengan faktor pangkat y yang ada diruas kanan, sehingga diperoleh....
Selanjutnya gunakan substitusi z = y1-n yang dalam contoh ini adalah z = y1-4 = y-3 z = y-3, berarti dz/dx = .....
Kalikan persamaan dengan -3, agar suku pertamanya menjadi dz/dx, maka kita dapatkan..
7/14/12
7/14/12
7/14/12
Contoh 3
selesaikannlah
7/14/12
7/14/12
7/14/12
Contoh 4
selesaikanlah
7/14/12
7/14/12
7/14/12