Anda di halaman 1dari 7

Urgensi Pendidikan Agama Islam

Luqman Junaidi M.Hum


Poltek Gajah Tunggal, Selasa 26-9-2011

Definisi dan Orientasi Pendidikan Islam


Pendidikan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Sebagai bukti, semua ahli tafsir sepakat bahwa inti dari wahyu yang pertama diterima oleh Nabi sarat dengan nuansa pendidikan. Secara definitif, pendidikan Islam adalah usaha untuk menyemai dan menanamkan adab dalam diri seseorang yang dalam bahasa Arab, istilah ini lazim disebut dengan tadb. (Al-Attas) Pendidikan adalah marifahsejenis ilmu khusus dalam konteks ilmu pengetahuanyang mencegah orang yang memilikinya dari terjerumus ke dalam berbagai kesalahan. (Jurjani) Orientasi ini sesuai dengan tujuan hakiki di balik penugasan Muhammad sebagai Rasul, seperti yang tercermin melalui sabdanya yang berbunyi: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. (hadits)

Tujuan Pendidikan Agama Islam


Pendidikan dalam agama Islam bertujuan untuk menciptakan Manusia Sempurna atau Manusia Universal = Manusia yang baik dan beradab. 3 Ciri Manusia yang baik adalah: Menyadari sepenuhnya tanggung jawab dirinya kepada Tuhan Yang Hak. Memahami dan menunaikan keadilan bagi dirinya sendiri dan orang lain dalam masyarakatnya Terus berupaya meningkatkan setiap aspek dalam dirinya menuju kesempurnaan sebagai manusia yang beradab.

7 Komponen Pendidikan Islam


Suatu tindakan untuk mendisiplinkan jiwa dan pikiran. Pencarian kualitas dan sifat-sifat jiwa dan pikiran yang baik. Perilaku yang benar dan sesuai yang berlawanan dengan perilaku salah dan buruk. Ilmu yang dapat menyelamatkan manusia dari kesalahan dalam mengambil keputusan dan sesuatu yang tidak terpuji. Pengenalan dan pengakuan sesuatu secara benar dan tepat Sebuah metode pengetahuan yang mengaktualisasikan kedudukan sesuatu secara benar dan proporsional. Relasi keadilan sebagaimana direfleksikan oleh hikmah.

Hasil Ideal Pendidikan Agama Islam dalam Konteks Relasi Vertikal


Menyadari posisinya sebagai hamba Tuhan yang memiliki kewajiban untuk beribadah. Dan Kami tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku, (QS Adz-Dzariyat [51]: 56) Menginsafi ststusnya sebagai wakil Tuhan di muka bumi yang bertugas untuk memakmurkan bumi. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan jangan kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Lalu berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Dan jangan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AlQashash [28]: 77)

Selalu berusaha untuk meluhurkan budi pekerti dan meningkatkan kualitas ketakwaanya kepada Tuhan. Wahai manusia, sungguh, Kami menciptakanmu dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal. Sungguh, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. (QS Al-Hujurat [49]: 13)

Hasil Ideal Pendidikan Agama Islam dalam konteks relasi Horizontal Setiap individu memiliki kemampuan untuk memahami etika dan tatakrama sosial yang didasarkan pada kepedulian terhadap ilmu pengetahuan, akal pikiran, serta perbuatanperbuatan mulia. Dengan tulus menunjukkan sikap rendah hati, saling mengasihi, menyayangi, menghiormati, serta memiliki kepedulian dan kepekaan yang tinggi. Memiliki kesadaran untuk mengeksplorasi alam berdasarkan pertimbangan yang jernih dan matang.

Anda mungkin juga menyukai