Kelompok VI
Erfan Sutono ( C131 08 275) Mujizatillah ( C131 08 257 ) Khairun Nissa ( C131 08 273) Andi Ummul Khairi (C131 08 277) Siti Rahmawaty (C131 08 269)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Hak asasi manusia (HAM) menyangkut harkat, martabat harga diri yang merupakan sesuatu yang sangat esensi pada diri manusia Rule of Law atau supremasi hukum merupakan unsur utama yang mendasari terciptanya masyarakat yang demokratis dan adil.
Pada dasarnya pemerintahan yang berdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara- termasuk para pejabat pemerintah- tunduk pada hukum dan sama- sama berhak atas perlindungannya.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa hubungan antara HAM dan rule of law ? 2. Bagaimana peranan HAM dan rule of law? 3. Apa saja klasifikasi HAM dan rule of law? 4. Apa saja kendala dan upaya penegakan HAM dan rule of law?
GAMBARAN UMUM
PENGERTIAN UMUM HAM Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Menurut Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia PBB Hak asasi manusia adalah hak-hak yang secara secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban Bersifat relatif Keterpaduan Keseimbangan Kerja sama internasional yang salin menghargai Tata peraturan Terkait sistem politik Kesamaan harkat dan martabat
Prinsip memperoleh dan menuntut perlakuan yang sama Perlindungan masyarakat adat Mendahulukan hukum nasional Tanggung jaawab pemerintah
PENGERTIAN UMUM RULE OF LAW Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi dua yaitu: 1. Pengertian secara formal (in the formal sense) diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya negara. 2. Secara hakiki/materiil (ideological sense), lebih menekankan pada cara penegakannya karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).
kemanusiaan yang adil dan beradab serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Supremasi aturan-aturan hukum Kedudukan yang sama di dalam menghadapi hukum Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang sertakeputusankeputusan pengadilan
Supremasi Hukum (Supremacy of Law) Perspektif supremasi hukum (supremacy of law), pada hakikatnya pemimpin tertinggi negara yang sesungguhnya, bukanlah manusia, tetapi konstitusi yang mencerminkan hukum yang tertinggi
2.
Persamaan dalam Hukum (Equality before the law) Adanya persamaan kedudukan setiap orang dalam hukum dan pemerintahan, yang diakui secara normative dan dilaksanakan secara empirik. Dalam rangka prinsip persamaan ini, segala sikap dan tindakan diskriminatif dalam segala bentuk dan manifestasinya diakui sebagai sikap dan tindakan yang terlarang
3.
Asas Legalitas (Due Process of Law) Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas legalitas dalam segala bentuknya (due process of law), yaitu bahwa segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis
Peranan HAM :
Hak Asasi Manusia mempunyai arti yang sangat penting dalam memanusiakan manusia karena konteks pemikiran HAM di sini lebih berorientasi terhadap hal-hal yang bersifat sosial sehingga HAM mempunyai keterkaitan dengan interaksi dalam kehidupan masyarakat
penyelenggaraan menyangkut ketentuanketentuan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan implementasinya
Hak hidup, Hak tidak menjadi budak, Hak tidak disiksa dan tidak ditahan, Hak persamaan hukum Hak untuk mendapatkan praduga tidak bersalah Hak untuk memeluk agama Hak untuk bertempat tinggal
Kendala pertama adalah masih dominannya di kalangan aparat penegak hukum, mentalitas KKN, yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme. Kendala kedua adalah di bidang kekuasaan; dimana sewaktu masa Orde Baru yang berlaku bukan lagi hukum, tetapi kekuasaan.
Kendala ketiga adalah adanya peraturan yang masih bersifat rasis dan diskriminatif yang ditujukan kepada kelompokkelompok minoritas.
Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan seperti yang diharapkan, maka:
Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didasarkan pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap bangsa Rule of law yang merupakan intitusi sosial harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus ditegakan secara adil juga memihak pada keadilan.
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah Hak Pokok yang telah melekat dalam diri setiap manusia sebagai anugerah Tuhan yang berlaku seumur hidup dan mampu menghancurkan mereka, sehingga mereka mempunyai amanat untuk menjaga dan mempertahankannya
Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di dalamnya yaitu orang-orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan keadilan tidak terkotori hal yang buruk.
Rule of law tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan dari persamaan hak, kewajiban, dan derajat dalam suatu negara di hadapan hukum. Hal tersebut berlandaskan pada nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), di mana setiap warga negara dianggap sama di hadapan hukum dan berhak dijamin HAM-nya melalui system hukum dalam negara tersebut.
SARAN
Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat mengawasi segala pengimplementasian hak- hak asasi manusia Pemerintah harus berusaha menegakkan keadilan di mata masyarakat
Seluruh komponen masyarakat harus saling menghargai dan memberikan hakhak yang paling hakiki dari setiap orang Sosialisasi akan hak- hak dasar dari setiap warga Negara, sehingga semua orang menyadari arti pentingnya dari hak asasi antar sesama manusia.
TERIMA KASIH