Prajab Gol3 Sppnkri Dki 23072012
Prajab Gol3 Sppnkri Dki 23072012
Z U L P I K A R
Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SUMEDANG, 2012
Oleh :
ZULPIKAR, S.Sos., MM. BUMI PANYILEUKAN C5 No. 11 BANDUNG INDONESIA 40614 Phone: +62-22-7809095 HP: +6281220238400 e-mail: zzulpikar@yahoo.com; abangzul76@gmail.com
Satuan Kerja: PKP2A _I - LAN Unit Kerja: Bidang Pemetaan Kompetensi dan Kapasitas Aparatur Jabatan: KEPALA Sub Bidang Dok. & Info. Penilaian Kompetensi (Peneliti Muda Bidang Administrasi Publik)
3. LEMBAGA2 PEMERINTAH
4. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Yg TERJADI???
FENOMENA yg TERJADI..
JAKARTAaaaa???
FAILED GOVERNMENT???
Dinamisato r
Fasilitato r
Inovator / creator
Motivator
Negara..?
ORGANISASI YANG DI DALAMNYA HARUS ADA RAKYAT, WILAYAH YANG PERMANEN, DAN PEMERINTAH YANG BERDAULAT (BAIK KE
Bentuk Pemerintahan :
Monarchi Republik
Bentuk Kabinet :
Parlementer, Presidensil,
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
PENGERTIAN
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden baik selaku Kepala Pemerintahan maupun sebagai Kepala Negara
Dalam melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. Selain itu, dalam menjalankan fungsinya Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara, dimana setiap Menteri Negara membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri-Menteri Negara ini diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
UUD45
BPK
Bank Sentral
MA
MK
KY
PRESIDEN
Presiden menjalankan fungsi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Presiden bersama dengan Wakil Presiden secara paket dipilih secara langsung oleh rakyat Presiden dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh : 1. Kementerian 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 3. Pejabat Tinggi setingkat Menteri : Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kepala POLRI (Pengangkatannya dengan persetujuan DPR) 4. Perwakilan di Luar Negeri : Perwakilan diplomatik (KBRI, Perutusan atau Perwakilan tetap), Perwakilan Konsuler (Konjen RI, Konsulat RI) 5. Badan / Lembaga Ekstra Struktural
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA). 8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR. 9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan Undang-Undang. 10.Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-Undang. 11.Membahas rancangan undang-undang untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR. 12.Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama DPR untuk menjadi Undang-Undang.
13.Dalam hal ikhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UndangUndang. 14.Mengajukan rancangan undang-undang APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). 15.Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.
16.Menetapkan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi hakim agung.
17.Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.
Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai dengan cita-cita terbentuknya suatu masyarakat madani.
Kepastian Hukum mengutamakan landasan peraturan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara/pemerintahan. Tertib Penyelenggaraan Negara menekankan landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara / pemerintahan. Kepentingan Umum mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif dan partisipatif. Keterbukaan memenuhi hak masyarakat thd informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif ttg penyelenggaraan negara / pem. Proporsionalitas mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban penyelenggara negara / pemerintahan. Profesionalitas mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangan. Akuntabilitas mengutamakan pertanggungjawaban kpd masyarakat sbg pemegang kedaulatan.
Mencakup seluruh lembaga politik dan sektor publik (birokrasi) Mencakup seluruh usaha swasta sektor industri, perdagangan, perbankan, koperasi, bahkan UKM dan sektor informal
PEMERINTAH
Mencakup baik perorangan maupun kelompok masyarakat (Civil Society) termasuk LSM/Ornop
SWASTA MASYARAKAT
AKIP
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
PRINSIP AKUNTABILITAS
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel;
2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; 4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 5. Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT PUSAT
Pemerintah Pusat atau Pemerintah adalah Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara RI.
1. Kementerian Negara 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) 3. Kesekretariatan yang Membantu Presiden 4. 5. 6. 7. 8. Kejaksaan Agung Perwakilan RI di Luar Negeri Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kepolisian Negara RI (POLRI) Badan / Lembaga Ekstra Struktural.
KEMENTERIAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 45
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Hukum dan Hak Asasi Manusia; Keuangan; Energi dan Sumber Daya Mineral; Perindustrian; Perdagangan; Pertanian; Kehutanan; Perhubungan; Kelautan dan Perikanan; Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Pekerjaan Umum; Kesehatan; Pendidikan Nasional (Kebudayaan ); Sosial; Agama; Komunikasi dan Informatika;
1.
2.
3.
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Koordinator Bidang Perekonomian; Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Tipe II*
Pemimpin: Menteri Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal
Tipe III
Pemimpin: Menteri Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal
Pelaksana tugas pokok di Daerah dan/atau Perwakilan luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
* Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan keamanan juga memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah.
16. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) 17. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
18. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) 19. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 20. Badan Pertanahan Nasional (BPN) 21. Badan Pusat Statistik (BPS) 22. Badan SAR Nasional (Basarnas) 23. Badan Standardisasi Nasional (BSN) 24. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 25. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 26. Badan Narkotika Nasional (BNN) 27. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)
LNScont
NOMENKLATUR DEWAN BADAN KOMISI LNS Dewan Energi Nasional; Dewan Pembinaan Industri Strategis, Dewan Riset Nasional Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura; Badan Pengatur Jalan Tol Komisi Pemilihan Umum; Komnas HAM; Komisi Antikekerasan Terhadap Perempuan
LEMBAGA
KOMITE
Lembaga Sensor Film; Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kes Sosial Penyandang Cacat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi; Komite Olahraga Nasional Indonesia
PEMERINTAHAN DAERAH
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH:
PROVINSI
PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD 3. Dinas Daerah 4. Lembaga Teknis Daerah 5. Kecamatan 6. Kelurahan
Sekretariat Daerah
Inspektorat
Dinas Daerah
Staf Ahli
Inspektorat
Kecamatan
Kelurahan
URUSAN PEMERINTAHAN
CONCURRENT
(Urusan Bersama antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten / Kota)
ABSOLUT
(Mutlak Urusan Pemerintah Pusat)
Politik Luar Negeri Pertahanan Keamanan Moneter dan Fiskal Yustisi Agama
WAJIB
(Obligatory)
PILIHAN
(Optional)
PERSEPSI KEWENANGAN..
1. Externalitas (Spill-over) Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus. 2. Akuntabilitas Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi). 3. Efisiensi Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien dan mencegah High Cost Economy. Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale) pelayanan publik. Skala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan (catchment area) yang optimal.
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) a) Perusahaan Perseroan (Persero) b) Perusahaan Umum (Perum)
PERENCANAAN
PENGAWAS AN
PENGORGANISASIAN
PELAKSANA AN
PERENCANAAN
? ?
RPJM Nasional
diperhatikan
dijabarkan
RKP (K/L)
RPJP Daerah
20 Tahun
RPJM Daerah
5 Tahun Pedoman
dijabarkan
RKP Daerah
dirujuk
1 Tahun
5 Tahun
Renstra SKPD
Pedoman
Renja SKPD
PERENCANAAN
Penyusunan Rencana
PENGORGANISASIAN
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Prinsip Pembagian Habis Tugas Prinsip Perumusan Tugas Pokok Dan Fungsi Yang Jelas Prinsip Fungsionalisasi Prinsip Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi Prinsip Kontinuitas Prinsip Lini dan Staf
7. Prinsip Kesederhanaan 8. Prinsip Fleksibilitas 9. Prinsip Pendelegasian Wewenang Yang Jelas 10. Prinsip Pengelompokkan Yang Homogen 11. Prinsip Rentang / Jenjang Pengendalian 12. Prinsip Akordion
Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada dasarnya terbagi habis kepada setiap aparat pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah.
1. Jenis Koordinasi a. Koordinasi Hierarkis b. Koordinasi Fungsional - Fungsional Horizontal - Fungsional Diagonal - Fungsional Teritorial
2. Pedoman Koordinasi 3. Sarana Atau Mekanisme Koordinasi a. Kebijakan b. Rencana c. Prosedur dan Tata Kerja d. Rapat e. SKB / SEB f. Tim, Panitia, Gugus Tugas atau Satuan Tugas g. Dewan atau Badan h. SAMSAT dan Sistem Pelayanan Satu Pintu
PENGAWASAN
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan.
PENGAWASAN
Jenis
Pengawasan
HATUR NUHUN