Anda di halaman 1dari 56

SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Z U L P I K A R
Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SUMEDANG, 2012

Oleh :

ZULPIKAR, S.Sos., MM. BUMI PANYILEUKAN C5 No. 11 BANDUNG INDONESIA 40614 Phone: +62-22-7809095 HP: +6281220238400 e-mail: zzulpikar@yahoo.com; abangzul76@gmail.com
Satuan Kerja: PKP2A _I - LAN Unit Kerja: Bidang Pemetaan Kompetensi dan Kapasitas Aparatur Jabatan: KEPALA Sub Bidang Dok. & Info. Penilaian Kompetensi (Peneliti Muda Bidang Administrasi Publik)

other work activities:

Widyaiswara Luar Biasa; Dosen Tidak Tetap STIA LAN Bandung

MATERI POKOK PEMBAHASAN


1. PENGERTIAN UMUM
2. TATA KEPEMERINTAHAN yang BAIK (GG)

3. LEMBAGA2 PEMERINTAH
4. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

INDONESIAku (mu)is paradise

Yg TERJADI???

FENOMENA yg TERJADI..

JAKARTAaaaa???

FAILED GOVERNMENT???

URUSAN NEGARA TUJUAN PEMBENTUKAN NEGARA


Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Memajukan kesejahteraan umum; Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

TUGAS & PERAN PEMERINTAH

Dinamisato r

Fasilitato r

Inovator / creator

Motivator

Negara..?
ORGANISASI YANG DI DALAMNYA HARUS ADA RAKYAT, WILAYAH YANG PERMANEN, DAN PEMERINTAH YANG BERDAULAT (BAIK KE

PENGERTIAN UMUM NEGARA & PEMERINTAHAN


Bentuk Negara :
Kesatuan Federasi

Bentuk Pemerintahan :
Monarchi Republik

Bentuk Kabinet :
Parlementer, Presidensil,

Sistem Pemerintahan Daerah


Sentralisasi Desentralisasi

SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
PENGERTIAN

Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden baik selaku Kepala Pemerintahan maupun sebagai Kepala Negara
Dalam melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. Selain itu, dalam menjalankan fungsinya Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara, dimana setiap Menteri Negara membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri-Menteri Negara ini diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN Menurut UUD Negara RI Tahun 1945

UUD45

BPK
Bank Sentral

PRESIDEN WAKIL PRESIDEN

MPR DPR - DPD

MA

MK
KY

Lingkungan Peradilan Umum Lingkungan Peradilan Agama

Lingkungan Peradilan Militer


Lingkungan Peradilan TUN

PRESIDEN
Presiden menjalankan fungsi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Presiden bersama dengan Wakil Presiden secara paket dipilih secara langsung oleh rakyat Presiden dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh : 1. Kementerian 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 3. Pejabat Tinggi setingkat Menteri : Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kepala POLRI (Pengangkatannya dengan persetujuan DPR) 4. Perwakilan di Luar Negeri : Perwakilan diplomatik (KBRI, Perutusan atau Perwakilan tetap), Perwakilan Konsuler (Konjen RI, Konsulat RI) 5. Badan / Lembaga Ekstra Struktural

Hak Presiden Sebagai Kepala Negara


1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. 2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. 3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan DPR. 4. Menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya ditetapkan dengan Undang-Undang. 5. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, memperhatikan pertimbangan DPR. 6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Hak Presiden Sebagai


Kepala Negara
Lanjutan . . . 1

7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA). 8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR. 9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan Undang-Undang. 10.Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-Undang. 11.Membahas rancangan undang-undang untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR. 12.Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama DPR untuk menjadi Undang-Undang.

Hak Presiden Sebagai Kepala Negara


Lanjutan . . . 2

13.Dalam hal ikhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UndangUndang. 14.Mengajukan rancangan undang-undang APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD (Dewan Perwakilan Daerah). 15.Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.

16.Menetapkan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi hakim agung.
17.Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.

18.Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

PENYELENGGARAAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai dengan cita-cita terbentuknya suatu masyarakat madani.

ASAS-ASAS UMUM PENYELENGGARAAN NEGARA


(UU No. 28/1999)

Kepastian Hukum mengutamakan landasan peraturan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara/pemerintahan. Tertib Penyelenggaraan Negara menekankan landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara / pemerintahan. Kepentingan Umum mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif dan partisipatif. Keterbukaan memenuhi hak masyarakat thd informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif ttg penyelenggaraan negara / pem. Proporsionalitas mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban penyelenggara negara / pemerintahan. Profesionalitas mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangan. Akuntabilitas mengutamakan pertanggungjawaban kpd masyarakat sbg pemegang kedaulatan.

PRINSIP2 GOOD GOVERNANCE


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Wawasan ke Depan Keterbukaan dan Transparansi Partisipasi Masyarakat Tanggung Gugat Supremasi Hukum Demokrasi Profesionalisme dan Kompetensi Daya Tanggap Keefisienan dan Keefektifan Desentralisasi Kemitraan Dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat Komitmen Pada Pengurangan Kesenjangan Komitmen Pada Lingkungan Hidup Komitmen Pada Pasar Yang Fair

Mencakup seluruh lembaga politik dan sektor publik (birokrasi) Mencakup seluruh usaha swasta sektor industri, perdagangan, perbankan, koperasi, bahkan UKM dan sektor informal

PEMERINTAH
Mencakup baik perorangan maupun kelompok masyarakat (Civil Society) termasuk LSM/Ornop

SWASTA MASYARAKAT

Interaksi Antar Pelaku Dalam Kerangka Kepemerintahan Yang Baik

AKIP
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

Sistem AKIP dan Peraturan Perundangan

PRINSIP AKUNTABILITAS

1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel;
2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; 4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 5. Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.

LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT PUSAT
Pemerintah Pusat atau Pemerintah adalah Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara RI.
1. Kementerian Negara 2. Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) 3. Kesekretariatan yang Membantu Presiden 4. 5. 6. 7. 8. Kejaksaan Agung Perwakilan RI di Luar Negeri Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kepolisian Negara RI (POLRI) Badan / Lembaga Ekstra Struktural.

KEMENTERIAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 45
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

disebutkan secara tegas dalam UUD45


1. 2. 3.

dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah


Sekretariat Negara Riset dan Teknologi; Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 4. Lingkungan Hidup; 5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 6. Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 7. Pembangunan Daerah Tertinggal; 8. Perencanaan Pembangunan Nasional; 9. Badan Usaha Milik Negara; 10. Perumahan Rakyat; dan 11. Pemuda dan Olah Raga 12. Pariwisata (dan Ekonomi Kreatif)

Hukum dan Hak Asasi Manusia; Keuangan; Energi dan Sumber Daya Mineral; Perindustrian; Perdagangan; Pertanian; Kehutanan; Perhubungan; Kelautan dan Perikanan; Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Pekerjaan Umum; Kesehatan; Pendidikan Nasional (Kebudayaan ); Sosial; Agama; Komunikasi dan Informatika;

1. Dalam Negeri; 2. Luar Negeri; 3. Pertahanan

1.

2.

3.

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Koordinator Bidang Perekonomian; Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN


Tipe I
Pemimpin: Menteri Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal

Tipe II*
Pemimpin: Menteri Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal

Tipe III
Pemimpin: Menteri Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal

Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal


Pengawas: Inspektorat Jenderal Pendukung: Badan dan/atau Pusat

Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal


Pengawas: Inspektorat Jenderal Pendukung: Badan dan/atau Pusat

Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal


Pengawas: Inspektorat

Pelaksana tugas pokok di Daerah dan/atau Perwakilan luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

* Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan keamanan juga memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah.

Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)


LPNK adalah Lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden; LPNK berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang mengoordinasikan:
MENDAGRI MENHAN MENDAG MENKES MENDIKNAS MENPAN & RB MENRISTEK MENRENBANNAS MENHUB MENNAKERTRANS BPN LEMHANNAS & LEMSANNEG BKPM BPOM & BKKBN PERPUSNAS LAN, BKN, BPKP & ANRI LIPI, LAPAN, BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL & BSN BAPPENAS & BPS BMKG BNP2TKI

Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)


Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Badan Intelijen Negara (BIN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 5. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 6. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) 7. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) 8. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 9. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) 10. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 11. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) 12. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 1. 2. 3. 4. 14. Lembaga Administrasi Negara (LAN) 15. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

16. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) 17. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
18. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) 19. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 20. Badan Pertanahan Nasional (BPN) 21. Badan Pusat Statistik (BPS) 22. Badan SAR Nasional (Basarnas) 23. Badan Standardisasi Nasional (BSN) 24. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) 25. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 26. Badan Narkotika Nasional (BNN) 27. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)

SUSUNAN ORGANISASI LPNK


Kepala Wakil Kepala,bila diperlukan Sekretariat Utama Deputi Unit Pengawasan dapat berbentuk Inspektorat Utama atau Inspektur

Lembaga Non Struktural (LNS)


Lembaga nonstruktural (disingkat LNS) adalah lembaga yang bersifat penunjang dan/atau pelengkap tatanan organisasi pemerintahan yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus dibidang tertentu untuk menunjang pelaksanaan urusan pemerintahan. LNS bertugas memberi pertimbangan kepada Presiden atau menteri, atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan tertentu atau membantu tugas tertentu dari suatu kementerian. LNS bersifat nonstruktural, dalam arti tidak termasuk dalam struktur organisasi kementerian ataupun lembaga pemerintah non kementerian. Kepala LNS umumnya ditetapkan oleh Presiden, tetapi LNS dapat juga dikepalai oleh Menteri, bahkan Presiden atau Wakil Presiden sendiri. Sedangkan nomenklatur yang digunakan antara lain adalah Dewan", Badan", Komisi, Lembaga", Komite.

LNScont
NOMENKLATUR DEWAN BADAN KOMISI LNS Dewan Energi Nasional; Dewan Pembinaan Industri Strategis, Dewan Riset Nasional Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura; Badan Pengatur Jalan Tol Komisi Pemilihan Umum; Komnas HAM; Komisi Antikekerasan Terhadap Perempuan

LEMBAGA
KOMITE

Lembaga Sensor Film; Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kes Sosial Penyandang Cacat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi; Komite Olahraga Nasional Indonesia

PEMERINTAHAN DAERAH
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH:

PROVINSI

DAERAH PROVINSI DIBAGI ATAS:

MASING-MASING MEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH. UUD 45 PASAL 18 AYAT (1)

KABUPATEN DAN KOTA

PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DAERAH


PERANGKAT DAERAH PROVINSI 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD 3. Dinas Daerah 4. Lembaga Teknis Daerah
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN / KOTA

1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD 3. Dinas Daerah 4. Lembaga Teknis Daerah 5. Kecamatan 6. Kelurahan

Kelembagaan Pemerintahan Provinsi


Gubernur/ Wakil Gubernur Staf Ahli

Sekretariat Daerah

Inspektorat

Dinas Daerah

Lembaga Teknis Daerah

Kelembagaan Pemerintahan Kabupaten / Kota


Bupati/Walikota Wk. Bupati/Wk. Walikota

Staf Ahli

Sekretariat Daerah Dinas Daerah


Lembaga Teknis Daerah

Inspektorat

Kecamatan

Kelurahan

Kelembagaan Pemerintahan Daerah

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI, KABUPATEN / KOTA

URUSAN PEMERINTAHAN
CONCURRENT
(Urusan Bersama antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten / Kota)

ABSOLUT
(Mutlak Urusan Pemerintah Pusat)

Politik Luar Negeri Pertahanan Keamanan Moneter dan Fiskal Yustisi Agama

WAJIB
(Obligatory)

PILIHAN
(Optional)

PERSEPSI KEWENANGAN..

KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN BERSAMA (CONCURRENT)

1. Externalitas (Spill-over) Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus. 2. Akuntabilitas Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi). 3. Efisiensi Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien dan mencegah High Cost Economy. Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale) pelayanan publik. Skala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan (catchment area) yang optimal.

LEMBAGA PEREKONOMIAN NEGARA

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) a) Perusahaan Perseroan (Persero) b) Perusahaan Umum (Perum)

2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) a) Persahaan Umum Daerah (Perumda)

b) Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda)

PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

PERENCANAAN

PENGAWAS AN

PENGORGANISASIAN

PELAKSANA AN

PERENCANAAN

? ?

TAHAPAN PERENCANAAN TERINTEGRASI


RPJP Nasional
dirujuk Pedoman Pedoman

RPJM Nasional
diperhatikan

dijabarkan

RKP (K/L)

RPJP Daerah
20 Tahun

RPJM Daerah
5 Tahun Pedoman

dijabarkan

RKP Daerah
dirujuk

1 Tahun

5 Tahun

Renstra SKPD

Pedoman

Renja SKPD

Sumber: UU No. 25 Tahun 2004

PERENCANAAN

Penyusunan Rencana

Penetapan Rencana Tahap-Tahap Perencanaan

Pengendalian Pelaksanaan Rencana

Evaluasi Pelaksanaan Rencana

PENGORGANISASIAN

1. 2.

3. 4.
5. 6.

Prinsip Pembagian Habis Tugas Prinsip Perumusan Tugas Pokok Dan Fungsi Yang Jelas Prinsip Fungsionalisasi Prinsip Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi Prinsip Kontinuitas Prinsip Lini dan Staf

7. Prinsip Kesederhanaan 8. Prinsip Fleksibilitas 9. Prinsip Pendelegasian Wewenang Yang Jelas 10. Prinsip Pengelompokkan Yang Homogen 11. Prinsip Rentang / Jenjang Pengendalian 12. Prinsip Akordion

Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada dasarnya terbagi habis kepada setiap aparat pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah.

1. Jenis Koordinasi a. Koordinasi Hierarkis b. Koordinasi Fungsional - Fungsional Horizontal - Fungsional Diagonal - Fungsional Teritorial
2. Pedoman Koordinasi 3. Sarana Atau Mekanisme Koordinasi a. Kebijakan b. Rencana c. Prosedur dan Tata Kerja d. Rapat e. SKB / SEB f. Tim, Panitia, Gugus Tugas atau Satuan Tugas g. Dewan atau Badan h. SAMSAT dan Sistem Pelayanan Satu Pintu

HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


1. 2. 3. 4. 5. Konsultatif; Kolegial; Fungsional; Struktural; dan Koordinatif:
a. Hierarkis (intersektoral); b. Fungsional (lintas sektoral), dan c. Instansional (multisektoral)

PENGAWASAN
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan.

PENGAWASAN
Jenis
Pengawasan

HATUR NUHUN

WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai