Apa yang dimaksud dengan K3? Bagaimana pelaksanaan K3 saat ini? Apa yang menjadi kendala dalam penerapan K3?
Hal: 02/02 Bagian tubuh yang Tempat Lost Cedera Perawatan time** Telapak tangan ka- R. P3K Proyek 0 nan. Telapak kaki kiri. R. P3K (Proyek) 0
1 Sukimin
2 Maskut
3 Yatin
40
Sabtu 21 09:00
LR
Tk Bobok
Pada saat melakukan pembobokan contingous bor file, peganganTelapak tangan kiri.R. P3K (Proyek) pada pahat lepas dan mengenai telapak tangan kiri. Tertusuk paku yang menempel pada kayu yang akan dipasang dan mengenai punggung tangan kanan. Tangan kanan. R. P3K (Proyek)
4 Rasipan
30
Senin 23 11:30
LR
Tk Kayu
5 Hasmal
25
Minggu 29 14:05
LR
Tk Bor
Pada saat melakukan pengeboran kolom, diatas ada yang me- Kepala lakukan pembongkaran bekisting. Dan sisa-sisa beton yang menempel pada bekisting jatuh dan mengenai helm yang dipakai mengakibatkan luka memar. Pada saat melakukan pembobokan, posisi korban sebagai penahan (yang memegang pahat), dan rekan korban yang me lakukan pembobokan dengan menggunakan martil, tiba-tiba martil tersebut meleset dan mengenai tangan, mengakibatkan luka sobek.
RS Mintohardjo
6 Heru
23
Senin 30 10:15
LR
Tk Bobok
Catatan *) M = Meninggal, LB = Luka berat, LR = Luka ringan **) Contoh : Tukang Batu, Tukang Kayu, dll. ***)Kehilangan jam kerja dihitung sbb : 1 Kehilangan jam kerja dihitung per orang korban kecelakaan 2 Jika korban mengalami cedera dan memerlukan perawatan tidak lebih dari 2x24 jam, maka kehilangan jam kerja = 0 ( Nol ) 3 Jika korban mengalami cedera dan memerlukan perawatan lebih dari 2x24 jam, maka kehilangan jam kerja dihitung untuk masa perawatan yang melebihi 2x24 jam. (Contoh: Jika perawatan 5 hari,maka kehilangan jam kerja dihitung untuk 3 hari jam kerja = 3x8 jam=24 jam). 4 Jika korban meninggal, kehilangan jam kerja = 6000 jam. Yang dimaksud korban meninggal dunia adalah korban meninggal saat terjadi kecelakaan atau korban meninggal dalam kurun waktu 30 hari sejak kecelakaan terjadi sebagai akibat kecelakaan tersebut.
Mengapa perlu K3 ?
Karena: Amanat UU/ Peraturan Aspek Kemanusiaan / Sosial Aspek Finansial
UU / Peraturan
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
UU / Peraturan
UUJK 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
Pasal 23: Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Kemanusaian / Sosial
Tidak ingin ada pekerja yang mengalami kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi korban & keluarga
$5
HINGGA
$50
Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan
Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik
$1
HINGGA
$3
2. Perencanaan SMK3
3. Penerapan SMK3
SMK3
Komitmen
Tersedia sumberdaya (organisasi, anggaran, personel,dll) Tercantum dalam visi misi perusahaan
Perencanaan
Identifikasi, perencanaan, penilaian & pengendalian risiko
SMK3
Penerapan
Diterapkan/ dilaksanakan, ada ahli K3
APD
APD adalah seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja mengurangi resiko kecelakaan akibat kerja.
APD yang penting: Hard hat Safety boots Hi-viz jacket Safety Glasses Safety belt
APD
APD sebagai salah satu upaya pengendalian resiko: 1. 2. 3. 4. 5. Eliminasi Substitusi Engineering control Administrative control Alat Pelindung Diri (APD)
Dengan menerapkan SMK3 & menggunakan APD diharapkan dapat bekerja dengan aman dan terhindar dari kecelakaan kerja!
Tapi bagaimana jika terjadi kecelakaan kerja? Sudah nasib? Ditutupi, kalau tercium wartawan akan merepotkan? Tidak dilaporkan karena akan mengurangi nilai zero accident? Politis? Dll . . . . . ????
LEMAHNYA KONTROL
PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN
SEBAB DASAR
FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA
PENYEBAB LANGSUNG
PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN
INSIDEN (Kontak)
<KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT
KERUGIAN
Penyebab Kecelakaan
Penyebab: Faktor Manusia Faktor Teknis
Faktor Manusia: Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah. Perlu penanganan khusus
Penyebab Kecelakaan
Faktor Teknis: Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb. Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition)
Diskusi
Dari foto dibawah ini: Identifkasi potensi bahaya yang ada Beri penilaian tingkat bahayanya: rendah, sedang atau tinggi Bagaimana untuk mengendalikan bahayabahaya tersebut?
Terimakasih
ghuzdewan_ta@yahoo.com