Anda di halaman 1dari 35

AZ ADIBAH BINTI ZUBAIRI

03007287

organ urogenitalia terletak di rongga ekstraperitoneal (kecuali genetalia eksterna), dan terlindung oleh otot-otot dan organ-organ lain bukan cedera yang mengancam jiwa, kecuali cedera berat pada ginjal

trauma terbanyak pada sistem urogenitalia. terletak di rongga peritoneum cedera ginjal tidak jarang diikuti oleh cedera organ yang mengitarinya. sering akibat kecelakaan lalu lintas atau kesalahan olahraga. dapat dipermudah jika sebelumnya sudah ada kelainan pada ginjal, (hidronefrosis,kista ginjal atau tumor ginjal)

cedera langsung Akibat benturan yang mengenai daerah pinggang

cedera tidak langsung Cedera deselerasi akibat pergerakan ginjal tiba-tiba

DERAJAT

JENIS KERUSAKAN

I II III IV

Kontusio ginjal / hematoma perirenal Laserasi ginjal terbatas pada korteks Laserasi ginjal sampai pada medula ginjal, mungkin terdapat trombosis arteri segmentalis Laserasi sampai mengenai sistem kalises ginjal

Avulsi pedikel ginjal, mungkin terjadi trombosis arteria renalis Ginjal terbelah (shattered)
85% cedera minor (derajat I, II), 15% cedera major (derajat III, IV), 1% cedera pedikel ginjal (derajat IV)

Patut dicurigai adanya trauma ginjal apabila:

Trauma di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah, dan perut bagian atas disertai nyeri atau didapatkan adanya jejas pada daerah itu.

Hematuria

Fraktur kosta sebelah bawah (T 8-12) atau fraktur prosessus spinosus vertebra

Cedera deselerasi yang berat akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas.

Trauma tembus pada daerah abdomen atau pinggang

Bervariasi Nyeri pinggang Jejas ekimosis Hematuria (mikro/makroskopik ) Syok Hematoma di daerah pinggang yang meluas (progresif )

Trauma Ringan

Trauma Berat/Ruptur Pedikel

Ekplorasi Laparatomi

1) IVU

dengan menyuntikkan bahan kontras dosis tinggi +2ml/kgBB yang digunakan untuk menilai tingkat kerusakan ginjal dan melihat keadaan ginjal kontralateral.

Indikasi luka tusuk atau luka tembak yang mengenai ginjal cedera tumpul ginjal yang memberikan tanda-tanda hematuria mikroskopik, cedera tumpul ginjal yang memberikan tanda-tanda hematuria mikroskopis dengan disertai syok.

2) USG

Sebagai pemeriksaan penyaring apabila cedera tumpul pada ginjal yang menunjukkan hematuria mikroskopik tanpa disertai syok. Pemeriksaan diharapkan dapat menemukan adanya kontusio parenkim ginjal atau hematoma subkapsuler. Dengan pemeriksaan ini dapat pula diperlihatkan adanya robekan kapsul ginjal.

3) CT Scan

adanya robekan jaringan ginjal, ekstravasasi kontras yang luas, dan adanya nekrosis jaringan ginjal serta mendeteksi adanya trauma pada organ lain.

OBSERVASI (didapatkan )

Tanda Vital Massa di pinggan Hb Urine >pekat

Suhu tubuh Massa pinggang

Merupakan tanda perdarahan > hebat

Merupakan tanda dari kebocoran urin

Segera eksplorasi untuk menghentikan perdarahan

Drainase urine segera

Operasi pada trauma ginjal major dengan tujuan untuk segera menghentikan perdarahan. mungkin perlu dilakukan debridement, reparasi ginjal (renorafi atau penyambungan vaskuler) atau tidak jarang harus dilakukan nefrektomi parsial atau total

sangat jarang - 1% dari seluruh cedera traktus urogentalia. Cedera ini dapat terjadi karena trauma dari luar, (trauma tumpul maupun tajam) atau trauma iatrogenik.

Lapangan operasi banyak cairan hematuria Anuria/oliguria

Trauma eksternal :hematuria pasca trauma Trauma iatrogenik : tergantung pada saat Saat operasi Pasca operasi operasi atau setelah pembedahan.
Demam Ileus Cairan drainase jernih dan banyak Luka operasi selalu basah Hematuria persisten dan hematoma di abdomen Fistula uretrokutan Nyeri pinggang

Pemeriksaan IVU
tampak ekstravasasi kontras atau kontras berhenti di daerah lesi atau

terdapat deviasi ureter ke lateral karena hematoma atau urinoma. mungkin didapatkan hidro-ureteronefrosis sampai pada daerah sumbatan.

Ureter saling disambung (anastomosis end to end).

Inplantasi ureter ke buli-buli

(neoimplantasi ureter pada buli-buli, flap Boari, atau Psoas hitch)

Uretero-kutaneostomi

Transureteroureterostomi (menyambung ureter dengan ureter pada sisi yang lain).

Nefrostomi

Anastomosis end to end

Transuretero-ureterostomi

Boari flap

Psoas hitch

90% trauma tumpul buli-buli adalah akibat fraktur pelvis. Trauma iatrogenik
Tindakan endourologi reseksi buli-buli transurethral (TUR) atau

pada litotripsi. tindakan operasi di daerah pelvis

Ruptur buli-buli dapat pula terjadi secara spontan biasanya terjadi jika sebelumnya terdapat kelainan pada dinding buli-buli.
Tuberkulosis, tumor buli-buli, atau obstruksi infravesikel kronis

menyebabkan perubahan struktur otot buli-buli

Trauma iatrogenik
Tindakan endourologi reseksi buli-buli transurethral (TUR) atau

pada litotripsi. tindakan operasi di daerah pelvis

Ruptur buli-buli dapat pula terjadi secara spontan biasanya terjadi jika sebelumnya terdapat kelainan pada dinding buli-buli.
Tuberkulosis, tumor buli-buli, atau obstruksi infravesikel kronis

menyebabkan perubahan struktur otot buli-buli

Gambaran klinis
mengeluh nyeri di daerah suprasimfisis miksi bercampur darah pasien tidak dapat miksi

Pemeriksaan Sistografi
terlihat ekstravasasi kontras di dalam rongga perivesikel robekan ekstraperitoneal terdapat kontras yang berada di sela-sela usus robekan intraperitoneal

Kontusio

buli-buli

dilakukan pemasangan kateter dengan tujuan untuk memberikan istirahat pada buli-buli. Dengan cara ini diharapkan buli-buli sembuh setelah 7-10 hari.

Cedera intra peritoneal Cedera Ekstra

eksplorasi laparatomi untuk mencari robekan pada buli-buli serta kemungkinan cedera pada organ lain. Jika tidak dioperasi ekstravasasi urin ke rongga intraperitoneum dapat menyebabkan peritonitis

peritoneal

robekan yang sederhana dianjurkan untuk memasang kateter selama 7-10 hari, sebagian melakukan penjahitan buli-buli dengan pemasangan kateter sistostomi.

cedera eksternal cedera iatrogenik (TUR) trauma tumpul


fraktur tulang pelvis ruptur uretra pars membranasea,
selangkangan atau straddle injury rupture uretra pars

bulbosa.

pemasangan kateter pada uretra

Perdarahan per uretra

Retensi urin

Ruptura uretra anterior


Etilogi Diagnosis

Ruptura uretra posterior


Fraktur tulang pelvis Perdarahan per uretram Retensi urin Rectal toucher Uretrografi retrograd

Straddle injury Perdarahan per uretram


(kontusio uretra)

Hematom kupu-kupu, tidak bisa miksi


(robekan pada k.spongiosum)

Uretrografi retrograde
(ruptura uretra) Tindakan

Uretrogarfi ulang Sistostomi Debridemen dan insisi hematoma Reparasi uretra

Sistostomi Primary endoscopic realignment uretroplasti

Colapinto dan McCollum membagi derajat cedera uretra posterior :

masih utuh dan hanya mengalami stretching (peregangan).


Foto uretrogram adanya ekstravasasi, dan uretra hanya tampak memanjang. terputus pada perbatasan prostate-membranasea, sedangkan diafragma urogenitalia masih utuh.

Foto uretrogram ekstravasasi kontras yang masih terbatas di atas diafragma urogenitalis
Uretra posterior, diafragma urogenitalis, dan uretra pars bulbosa sebelah proksimal ikut rusak. Foto uretrogram ekstravasasi kontras meluas hingga di bawah diafragma urogenitalis sampai ke perineum.

Trauma yang mencederai penis dapat berupa ;


trauma tumpul trauma tajam

terkena mesin pabrik


ruptur tunika albuguinea strangulasi penis

Fraktur penis

rupturnya tunika albuginea korpus kavernosum penis yang terjadi pada saat penis dalam keadaan ereksi Penis bengkok, ada hematoma, nyeri jeratan pada pangkal penis yang menyebabkan gangguan aliran darah pada penis iskemia dan edema nekrosis.

Strangulasi penis

Trauma genitalia eksterna

Avulsi , Crushing, Luka tajam , Luka tumpul , Luka bakar.

Mengetahui letak ruptur foto kavernosografi yaitu memasukkan kontras ke dalam korpus kavernosum dan kemudian diperhatikan adanya ekstravasasi kontras keluar dari tunika albuginea.

Tindakan eksplorasi ruptur dengan sayatan sirkumsisi, kemudian dilakukan evakuasi hematoma. Selanjutnya dilakukan penjahitan pada robekan tunika albuginea.

Cara melepaskan logam yang melingkar pada penis, a. Cincin logam melingkar di pangkal penis, b. Seutas tali dimasukkan di antara penis dan cincin, c. Bagian tali yang berada di sebelah distal penis dilingkarkan pada batang penis sehingga d. diameter penis di sebelah distal cincin lebih kecil daripada diameter lumen cincin, e. Perlahan-lahan cincin dapat ditarik ke luar dengan tetap menambah lingkaran tali pada penis, f. Cincin dapat dikeluarkan dari penis.

Anda mungkin juga menyukai