BALAI BESAR TEKSTIL

BANDUNG

DIVERSIFIKASI PRODUK FULL FASHIONED TENUN - RAJUT BAHAN RAMI DAN SUTERA
Oleh : Moekarto Moeliono

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

32 % POTENSI PRODUK PAKAIAN JADI

POTENSI HASIL RAMI : 6 s/d 7 TON/TAHUN DAN POTENSI HASIL SUTERA : 60,6 TON/TAHUN

BAHAN BAKU ALAM : RAMI DAN SUTERA

POTENSI PRODUK PAKAIAN JADI DENGAN BAHAN BAKU (KAIN) DARI RAMI - SUTERA 0,xx / TAHUN

LANDASAN PEMIKIRAN

UNTUK MENGHASILKAN PRODUK DESAIN YANG CUKUP BERSAING, MAKA SANGAT PERLU USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN CARA ATAUPUN TEKNIK MENDESAIN DAN MENGKOMBINASIKAN JENIS KAIN MENJADI SEBUAH PAKAIAN JADI MELALUI PENELITIAN DIVERSIFIKASI DESAIN FULL FASHIONED DENGAN MENGGUNAKAN KAIN YANG BERASAL DARI BAHAN BAKU ALAM KHUSUSNYA RAMI DAN SUTERA PENELITIAN MAUPUN PENGEMBANGAN DESAIN, CORAK, MOTIF DAN STRUKTUR SELAMA INI SANGAT TERBATAS HANYA PADA PERBAIKAN MUTU PRODUKSINYA, SEDANG UNTUK PENGEMBA NGAN KOMBINASI PENGGUNAAN BAHAN BAKU ALAM, JUGA PENGGUNAAN JENIS KAIN YANG BERBEDA (TENUN DAN RAJUT) DALAM HAL INI MASIH LANGKA DAN JARANG.

lanjutan :
PENGGUNAAN BAHAN RAMI DAN SUTERA DALAM PENGEMBANGAN DESAIN, BAGAIMANAPUN AKAN MERANGSANG PENINGKATAN KEINGINAN UNTUK MEMBUDIDA YAKAN SERAT RAMI MAUPUNN SUTERA SEBAGAI KOMODITI UNGGULAN BANGSA INDONESIA Hasil kain yang terjadi pada kain yang berasal dari satu jenis bahan biasanya hanya akan menghasilkan jenis warna yang monokhromatik, berbeda dengan kain yang menggunakan lebih dari satu jenis bahan baku maka warna desain pada kain jadi menjadi polikhromatik

KERANGKA PEMIKIRAN

CARA PENJAHITAN DAN MENGGABUNG KAIN TENUN DAN RAJUT (PENGGABUNGAN MOTIF-MOTIF)

PENGEMBANGAN PROSES PERTENUNAN DAN PERAJUTAN

PROSES PERSIAPAN (PERTENUNAN DAN PERAJUTAN)

HASIL DESAIN (HASIL KAIN JADI)

PROSES PENYEDIAAN BAHAN BAKU PROSES PEWARNAAN RAMI DAN SUTERA PENCAMPURAN BENANG (RAMI - SUTERA)

1.2. PERMASALAHAN
FAKTA LAPANGAN

KONDISI DAN KETERSEDIAAN BAHAN BAKU, YAITU : 1. KAIN JADI TENUN-RAJUT YANG TERDIRI DARI BAHAN RAMI-SUTERA MASIH JARANG 2. PRODUKSI SUTERA JUGA RAMI MASIH SANGAT TERBA TAS, SEHINGGA KALAU DIBUAT KAIN SECARA SENDIRI SENDIRI HARGANYA MASIH DAN AKAN MENJADI MAHAL

TINDAK LANJUT
LITBANG

DiversifikasI Produk Full Fashioned Kain Tenun-Rajut Bahan Rami dan Sutera

1.3. T U J U A N
MENGEMBANGKAN CARA PROSES PEMBUATAN KAIN DARI BAHAN BENANG RAMI DAN SUTERA MENGEMBANGKAN CARA MENJAHIT GABUNGAN DARI DUA JENIS BAHAN KAIN TENUN DAN RAJUT

1.4. S A S A R A N

* MENINGKATKAN LAGI NILAI GUNA DARI BAHAN RAMI DAN SUTERA

* MENYEBAR LUASKAN TEKNIK PEMBUATAN KAIN DARI DARI DUA BAHAN YANG BERBEDA UNTUK MASYARAKAT INDUSTRI * MENINGKATKAN KEMAMPUAN SDM DALAM HAL TEKNIK MENJAHIT GABUNGAN DARI DUA JENIS KAIN TENUN DAN RAJUT * MENINGKATKAN HARGA KAIN JADI YANG BERASAL DARI DUA JENIS BAHAN RAMI DAN SUTERA

1.5. LINGKUP PENELITIAN

*MENDESAIN TEKNOLOGI PERSIAPAN dan PERTENUNAN UNTUK
PENGGUNAAN DUA JENIS BAHAN BAKU yang berbeda, yaitu BENANG RAMI DAN SUTERA *MELAKUKAN PROSES PEWARNAAN BENANG DAN KAIN (KAIN TENUN DAN RAJUT)

1.6. HASIL YANG DIHARAPKAN

* ADANYA PENGEMBANGAN DESAIN BARU * PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TEKNOLOGI PROSES GABUNGAN PEMBUATAN KAIN YANG BERBEDA JUGA DARI DUA JENIS BAHAN YANG BERBEDA ADANYA PENINGKATAN MUTU HASIL DAN NILAI JUAL KAIN JADI YANG LEBIH BAIK

II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. BAHAN DAN ALAT
BAHAN : BENANG RAMI (20 dan 40S) DAN SUTERA (28 D; 42 D; dan 60/2 D) BAHAN TAMBAHAN : BENANG JAHIT (POLIESTER, RAYON, DAN VISCOSA)

ALAT : MRD, MRB, DAN MRL MSN. PERSIAPAN DAN TENUN MESIN JAHIT dan mesin obras

2.2. PROSEDUR KERJA

a. Persiapan bahan
PENGELOSAN

RAMI WARPING
PENGELOSAN

SUTERA

Dilakukan juga proses pewarnaan untuk masing-masing benang

b. Pembuatan baju (Pertenunan dan Perajutan)

PERTENUNAN

PERSIAPAN TENUN-RAJUT

PENYEMPURNAAN

PERAJUTAN

PEMBUATAN BAJU

2.3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

PENGUMPULAN DATA DATA KONTRUKSI

PROSES DESAIN

SAMPEL KAIN

ANYAMAN TENUN DAN RAJUT

DATA MUTU
Analisa Kekuatan dan Slip JAHITAN

PERSP.TENUN DAN RAJUT PERAJUTAN PERTENUNAN

PROSES PEMBUATAN BAJU

PENGGABUNGAN KAIN

DATA EKONOMI

ANALISA DATA

KONDISI JAHITAN
JUMLAH SETIK DAN KONDISI SLIP

EFISIENSI PROSES DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU

STATISTIK KELAYAKAN INVESTASI

JAHITAN RAJUT

JAHITAN TENUN

PAYBACK PERIOD NPV IRR

MUTU

SNI.08-114-1989 DAN 08-1271-1996

A = BAHAN BAKU RAMI-SUTERA

VARIABEL

B = PEMBUATAN KAIN

C = PENJAHITAN

PARAMETER

EFISIENSI, WARNA DAN MUTU KAIN JADI

HIPOTESA

PENGEMBANGAN PROSES PEMBUATAN KAIN DAN CARA PENJAHITAN GABUNGAN TENUN RAJUT JUGA PENGGUNAAN BENANG RAMI SUTERA DAPAT MENINGKATKAN FASHION DAN NILAI JUAL KAIN JADINYA

3.1. HASIL PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

DIVERSIFIKASI PRODUK

PAKAIAN JADI WANITA

ROMPI

PAKAIAN JADI PRIA

SPESIFIKASI POLA
BAJU TERUSAN LINGKAR BADAN : 82 CM LINGKAR PANGGUL : 94 CM LINGKAR PINGGANG : 68CM TINGGI PANGGUL : 20 CM PANJANG ROK : 112 CM ROK PANJANG LINGKAR PANGGUL : 94 CM LINGKAR PINGGANG : 68CM TINGGI PANGGUL : 20 CM PANJANG ROK : 92 CM BAJU ATAS PANJANG BLUS : 69 CM PANJANG TANGAN: 20 CM LEBAR TANGAN : 30 CM LEBAR DADA : 33 CM

UKURAN POLA DASAR

KEMEJA PRIA LINGKAR BADAN : 97 CM PANJANG KEMEJA : 68 CM LEBAR PUNGGUNG : 40 CM PANJANG PUNGGUNG : 45 CM LINGKAR LEHER : 43 CM PANJANG BAHU : 45 CM PANJANG TANGAN : 25 CM LINGKARAN TANGAN : 40 CM LINGKAR KERUNG LENGAN : 51 CM ROK PENDEK LINGKAR PANGGUL : 94 CM LINGKAR PINGGANG : 68CM TINGGI PANGGUL : 20 CM PANJANG ROK : 60 CM

BAJU JADI

BAJU JADI

BAJU JADI

BAJU JADI

Design by Moekarto Moeliono

BAJU JADI

BAJU JADI

HASIL JAHITAN

KAIN TENUN 12 SETIK PER INCI

KAIN RAJUT 14 SETIK PER INCI

KAIN TENUN RAJUT 8 s/d 10 SETIK PER INCI

3.2. PEMBAHASAN
a. a. Aspek teknologi
MESIN : PUTUS BENANG SERING TERJADI PADA WAKTU PROSES DENGAN KECEPATAN TINGGI (BAIK UNTUK RAMI MAUPUN SUTERA)

BAHAN BAKU : UNTUK MENDAPATKAN RAMI 100% AGAK KESULITAN

PROSES : UNTUK PROSES PERAJUTAN HARUS MENGGUNAKAN PELEMAS (MALAM)

DESAIN : POLA WARNA MONO KHROMATIK MENJADI POLI KHROMATIK KARENA KAIN DIBUAT DARI DUA JENIS PROSES BERBEDA

LANJUTAN
PERPADUAN DESAIN DARI 2 (DUA) JENIS KAIN YANG BERBEDA MENYEBABKAN PENGURANGAN BAHAN YANG SEJENIS PADA WAKTU PEMBUATAN KAIN JADINYA

EFISIENSI YANG CUKUP NYATA DALAM PENGGUNAAN BAHAN

MUTU KAIN

FOKUS HASIL JAHITAN KAIN TENUN 12 SETIK PER INCI RAJUT 14 SETIK PER INCI KAIN GABUNGAN TENUN-RAJUT BAHAN RAMI-SUTERA

SETIK JAHITAN YANG CUKUP BAIK DAN SESUAI ADALAH 10 SETIK PER INCI

b. Aspek ekonomi
OUTLINE PERHITUNGAN HARGA JUAL TANPA PAJAK
HARGA 3 METER KAIN DIVERSI FIKASI Rp. 117.256,10

HARGA DI PASARAN DENGAN PATOKAN RAMI RP. 250..000,-

Ongkos Jahit Rp. 50.000,-

TOTAL BIAYA Rp. 167.256,10 RATA RATA HARGA JUAL RP. 209.000,KEUNTUNGAN RP. 41.814,03

PROSES DIVERSIFIKASI MASIH PUNYA DAYA SAING

Keunggulan Kain Hasil Diversifikasi

Penggunaan bahan baku lebih efisien dan efektif Warna pada kain yang dihasilkan sifatnya polikhromatik Desain yang dihasilkan lebih bervariasi Nilai jual kainnya lebih baik. Harga jual kain masih dapat terjangkau oleh umum

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Proses diversifikasi produk kain jadi full fashioned dari bahan rami sutera dapat dilakukan di industri tekstil, khususnya Industri Garment yang menengah dapat lebih mengembangkan karena dapat meningkatkan produk-produk desainnya, efisien dalam penggunaan bahan baku untuk produksi, nilai jual menjadi lebih baik dan mempunyai daya saing yang cukup baik .

Hasil penelitian ini perlu lebih disosialisasikan lagi kepada industri tekstil (industri perajutan dan pertenunan) secara terpadu khususnya industri garment