Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anggota : 1. Davin Claudio 2. Dede Rohiman 3. Dicky Anwar Prabowo B. 4. Dimas Qomaruddin 5. Dino Agustin
Pendahuluan
NARKOBA segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh, berpengaruh terutama pada fungsi otak(susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). terjadi perubahan pada kesadaraan, pikiran, perasaan, dan prilaku pemakainya. Zat yang ditelan masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. jika di hisap atau di hirup, zat masuk ke pembuluh darah melalui hidung dan paru-paru. jika disuntikan zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke otak. Otak adalah pusat pengendali tubuh. Jika kerja otak berubah, seluruh organ tubuh ikut berpengaruh. Narkoba adalah singkatan dari NARkotika, psiKOtropika dan BAhan Adiktif Lain. Narkotika dan psikotropika di satu sisi bermanfaat bagi pengobatan atau pelayanan kesehatan. Disisi lain dapat menimbulkan ketergantungan, dan sering disalahgunakan.yaitu digunakan tidak untuk maksud pengobatan tetapi untuk menikmati pengaruhnya.
2
a.
Penyalahgunaan Narkoba
Narkotika: (UU RI No.22/1997) 1.Opioida: candu,morfin,heroin/putauw,petidin. 2.Ganja:cimeng,kanabis,maruyuana,hasis. 3.Kokain:serbuk dan pasata kokain,daun koka. Psikotropika: (UU RI No.5/1997) 1.Psikostimulansia (meningkatkan kerja otak):amfetamin,ekstasi,shabu. 2.Sedativa/Hipnotika (obat penenang/tidur): MG,pil BK/pil Koplo,DUM,Lexo,Rohyp,dan lain-lain. 3.Halusinogenika (menyebabkan khayal):LSD,jamur. Bahan Adiktif Lain: 1.Alkohol pada minuman keras (bir,whiski,tuak,dll) 2.Inhalansia/Solven:aceton,thiner,lem,dll. 3.Nikotin. 4.Kafein (kopi,minuman penyegar,onat sakit kepala)
b.
c.
Budaya mencari kenikmatan sesaat Kepribadian remaja Tekanan kelompok sebaya Keterasingan remaja Rasa tidak aman dan penilaian diri rendah
Maraknya penyalahgunaan Narkoba Rokok, Alkohol dan Narkoba Lain Kompleksitas masalah Narkoba Remaja dan penyalahgunaan narkoba Tidak cukup berkata Tidak pada Narkoba
Penilaian diri positif Berpikir jernih Menyelesaikan masalah Mebina hubungan antar sesama
Kepribadian remaja
Remaja senang melakukan hal-hal yang mengundang resiko(ngebut, mencoba narkoba). Masa ini adalah masa peralihan dari kanak ke dewasa, baik secara biologis maupun psikologis. Ia memiliki kemampuan orang dewasa, tetapi belum memiliki kewenangan untuk menggunakan kemampuan itu. Ciri lain adalah pemberontakan, yaitu ketegangan wajar remaja dengan orang tua sebagai dinamika pengembangan kemandirian. Bergantung reaksi orang tua, anak dapat melalui masalah itu tanpa kesulitan yang berarti, dan menjadi mandiri. akan tetapi, jika : Anak terlalu dikendalikan orang tua, ia tidak akan mandiri. Kedewasaannya terhambat. Ia tidak mampu menghargai dirinya sebagai individu yang mandiri. Sebaliknya, jika anak terlalu dibiarkan orang tuanya, hidupnya menjadi tanpa kendali. Ia bertindak semaunya, melanggar norma dan nilai, dan hidup tanpa tanggung jawab. Ia mudah menjadi penyalahguna narkoba, jika stres atau ada masalah.
Keterasingan remaja
Orang dewasa berperan menjembatani nilai-nilai generasi lama dengan generasi berikut. remaja yang merasa tidak aman, atau penilaian dirinya rendah, cenderung mencari persetujuan kelompok. Remaja terasing memiliki nilai yang sangat berbeda dengan nilai generasi lama. Mereka adalah remaja yang marah, karena nilai-nilainya ditolak. Mereka merasa tertolak.
Berpikir jernih
Berpikir jernih adalah komponen inti, agar orang tidak menyalahgunakan narkoba, karena mereka ; Mengkaji pengalaman dan belajar cara mengatasi persoalan, sehingga memiliki penilaian diri yang positif; Mampu merumusakan nilai-nilai dan pendapatnya, termasuk penyalahgunaan narkoba, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana; Dapat berpikir tentang kebaikan, keburukan, keuntungan, dan resiko dari setiap perbuatan,dan mengambil keputusan yang bijaksana; Tidak perlu merasa bergantung pada narkoba; Memiliki penilaian yang baik saat memilih teman-teman yang tidak berpengaruh buruk; Dapat berpikir mengenai resiko jangka pendek dan jangka panjang pemakaian narkoba.
Menyelesaikan masalah
Orang yang terampil menyelesaikan masalah tidak mudah menyalahgunakan narkoba, karena mereka ; Dapat mengenali dan menyelesaikan masalah yang dapat menyebabkan stres; Dapat merencanakan hal yang baik untuk dirinya; Menyelesaikan masalah secara sistematis, tidak secara impulsif (tanpa pikir panjang) dan menyerempet bahaya; Jarang mengambil keputusan keliru tentang penggunaan narkoba; Dapat mencari jalan keluar yang positif terhadap stres, rasa marah, atau kesedihan; Tidak memerlukan narkoba untuk menghindari rasa sakit, stres atau masalah.
Mendengar aktif
Mendengar, memerhatikan dengan penuh minat, & berusaha memahami, tanpa menghakimi atau menilai. Jangan menuduh, merasa benar sendiri, banyak memberi nasihat, mencela, mengkritik, & menganggap enteng masalah anak. Hargai anak, dengarkan keluhannya, ulangi pernyataannya, beri dorongan untuk menunjukan perhatian kepadanya.
Beri pujian & dorongan untuk hal kecil yg dilakukan anak. Jika mengkoreksi anak, yg dikoreksi adalah perbuatannya, bukan pribadinya. Jangan bandingkan anak yg 1 dgn yg lain. Tidak melakukan kekerasan, baik fisik/dgn kata-kata.
Sejak dini ajarkan anak membedakan mana yg baik & buruk, mana yg benar & salah. Bersikap jujur, rendah hati, bersedia dikoreksi, mau akui kesalahan, minta maaf, & perbaiki diri.
Jangan biarkan konflik dalam keluarga berlarut-larut. Ciptakan suasana damai di rumah.
Pelajari ttg narkoba: jenisnya, pengaruhnya pada tubuh, gejala dini, & cara merujuknya. Catat nama/alamat pusat konsultasi/terapi, ikuti seminar/diskusi, berpartisipasi aktif dalam gerakan peduli antinarkoba & antikekerasan. Kunjungi pusat terapi/rehabilitasi penyalahgunan narkoba, dengarkan kisah mereka yg pernah menjadi pecandu, ambilah hikmahnya.