Anda di halaman 1dari 34

MODUL SANIMAS: Aspek Teknik dan Implementasi

Oleh: Click to edit Master subtitle style Ekasanti Prawisti

SEMINAR SANIMAS Mainstreaming Community Based Sanitation Approaches: Lesson Learnt from the SANIMAS Experience

SANIMAS Mengisi Celah-Kosong Sistem Konvensional tersentralisasi yang mahal Pilihan SANIMAS yang umum

K e n y a m a n a n

Sistem sanitasi yang umum

Biaya

Aspek Teknis
Modul SANIMAS terdiri dari modul-modul yang sesuai untuk diaplikasikan dan didiseminasikan dimana kemudahan pengoperasian dan perawatan (OM) menjadi landasan utama 1. Sumber air limbah domestik komponen toilet 2. Pengumpulan limbah komponen pemipaan 3. Pengolahan air limbah komponen pengolahan limbah 4. Akses pembuangan dan pengurasan komponen pembuangan & pemanfaatan ulang

Prinsip Teknis SANIMAS


bekerja efisien dengan harga terjangkau mengutamakan prinsip pengoperasian dan perawatan yang mudah tidak memerlukan input energi, tidak perlu dihidupkan/dimatikan mengolah air limbah organik dari sumber limbah domestik maupun industri dapat diandalkan, tahan lama dan toleran terhadap fluktuasi inflow kebutuhan lahan yang bisa disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan dengan sistem gravitasi

Modul Toilet

Modul Pemipaan

Modul Sistem Pengolahan Air Limbah Terdesentralisasi

Modul Sistem Pengolahan Air Limbah Terdesentralisasi


Bio Digester S Desain kubah kedap udara S Menguraikan air limbah dengan kandungan organik tinggi S Sumber energi dengan dihasilkannya biogas

Septiktank S Sistem sederhana dua bak S Mengendapkan dan menstabilkan lumpur

Modul Sistem Pengolahan Air Limbah Terdesentralisasi


Baffled Up-flow Reactor (Septiktank Bersusun) Anaerobic Filter (Septiktank Bersusun dengan Filter)

limbah mengalir melalui lumpur aktif di setiap bak polutan terurai dengan adanya kontak dengan destruents Mampu menurunkan COD/ BOD hingga 90% Pengendap yang terintegrasi mencegah zat padat masuk ke dalam bagian baffle

Limbah mengalir melalui lapisan filter organisme yang menguraikan polutan Menurunkan COD/ BOD hingga 90% Pengendap yang terintegrasi mencegah zat padat masuk ke dalam bagian baffle

Modul Pembuangan dan Pemanfaatan Ulang

PENERAPAN MODUL
1. Seleksi melibatkan: panitia pembangunan dan masyarakat 2. Aspek seleksi:
-

menggunakan gambar-gambar modul (penjelasan dan ditempel di lokasi yang strategis dilewati masyarakat calon pengguna) ketersediaan lahan & air, banjir, kondisi drainase (hasil RPA, transect walk) Akses terhadap kepemilikan jamban & kebiasaan buang air besar (hasil CPA, wealth classification) identifikasi kebutuhan calon pengguna terhadap modul teknologi

Pilihan-pilihan SANIMAS Septictank Bersama

IPAL Sistem Komunal dengan Pemipaan

MCK Plus + +

Informasi Pilihan Teknologi


Sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat

Pilihan

Komponen pembuangan /Pemanfaatan ulang

Komponen Pengolahan

Pilihan

Pilihan

Komponen Pemipaan Komponen Toilet Pilihan

Komponen 1: Toilet

Mahal

Murah Dasar Nyaman

Komponen 2: Pemipaan

Mahal

Murah Sederhana Rumit

Komponen 3: Pengolahan

Mahal

Murah Efisiensi Rendah Efisiensi Tinggi

Komponen 4: Pembuangan/Pemanfaatan Ulang

Mahal

Murah Sederhana Rumit

Proses Konstruksi
Pra Konstruksi 1. Keputusan teknologi (Sistem Komunal & Sistem MCK) 2. Pembuatan DED Desain konstruksi Rencana anggaran biaya Jadwal konstruksi 3. Seleksi mandor 4. Pengerahan tenaga kerja 5. Identifikasi vendor material 6. Pelatihan konstruksi praktek selama konstruksi pelatihan in-class kepada panitia pembangunan, mandor, tukang dan masyarakat yang tertarik alat kontrol: buku mandor buku tukang buku logistik buku monitoring

Konstruksi 1. Persiapan Material : pengadaan dan penyimpanan Penyesuaian jadwal konstruksi (dipengaruhi oleh ketersediaan dana & tenaga kerja) Pengukuran 2. Komponen toilet Komunal; dilaksanakan oleh pengguna MCK, konstruksi MCK diatas konstruksi IPAL, dilaksanakan setelah pekerjaan IPAL selesai 3. Komponen pemipaan Komunal; sambungan dari rumah dilaksanakan oleh pengguna, pipa utama dilaksanakan oleh tim konstruksi MCK; pipa dari jamban ke bio-digester, pipa dari kamar mandi & tempat cuci ke bak sedimentasi

4.

5.

Komponen Pengolahan a) Pekerjaan tanah: penggalian, urugan pasir, lantai kerja b) Pekerjaan struktur: plat lantai, kolom, plat penutup beton bertulang 1pc:2ps:3kr c) Pekerjaan pasangan: batu bata 1 pc:4 ps, plesteran dalam 1pc:3ps, plesteran luar 1pc:4ps, plesteran bio-digester 1pc:2,5ps d) Penutup manhole, plat baja e) Pipa PVC kualitas D; Filter batu vulkano Komponen Pembuangan & Pemanfaatan Ulang ) Komunal; dibuang ke saluran & sungai, pengurasan dengan truk tinja. ) MCK; dibuang ke saluran/sungai, pengurasan dengan truk tinja, pemanfaatan biogas untuk 3 rumah tangga

Konstruksi Jamban di Blitar

Konstruksi pemipaan di Denpasar

Konstruksi Digester di Sidoarjo onstruksi Pengolahan Limbah di Pasuruan K

Paska Konstruksi 1. Cek akhir konstruksi sebelum dioperasionalkan 2. Pengoperasian dan perawatan (OM) a. Pelatihan pengoperasian dan perawatan bagi pengguna poster panduan di rumah pengguna (komunal), poster panduan di MCK b. Pelatihan pengoperasian dan perawatan bagi operator dan panitia OM OM harian, mingguan, bulanan, 6 bulan, 2 tahun poster panduan buku jadwal OM c. Test laboratorium untk effluent setiap 6 bulan d. Pengurasan 2 tahun sekali

IMPLEMENTASI SANIMAS - SISTEM MCK RW V Balowerti - Kecamatan Kota Kota Kediri

Kondisi Existing: Sebagian besar penduduk tidak mempunyai jamban Kapasitas MCK existing tidak memenuhi kapasitas pengguna Septiktank rusak & meluap ke saluran Keputusan teknologi: MCK untuk 450 orang/hari 10 WC 2 kamar mandi

ICC

Bio-digester

Baffle Reaktor

MCK

Anaerobic Filter

Baffle Reaktor

45

Outlet

Bak Sedimen tasi


Inlet

Digester

Denah MCK

10 WC 2 KM

MCK - 450 orang/hari 10 WC 2 kamar mandi 1 tempat cuci dengan 3 kran 1 wastafel Sumur, pompa air & tangki air 2 m3

IPAL - inflow 18 m3/hari Bio-digester volume 13,5 m3 Bak Pengendapan - volume 28,8 m3 Baffle Reaktor volume 24 m3 Anaerobic Filter 36 m3

Karakteristik MCK SANIMAS


1. 2. 3.

Luas: 132 m2 Biaya konstruksi: Rp. 209.000.000,Konstruksi: 28 Agustus 2003 28 Desember 2003 Biogas untuk 3 rumah tangga

4.

IMPLEMENTASI SANIMAS - SISTEM KOMUNAL RW II, Lingkungan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar
Kondisi existing: 155 KK atau 37% penduduk tidak mempunyai jamban. Badan sungai untuk buang air besar, mandi, mencuci Tingkat elevasi pemukiman curam Terdapat 1 MCK dengan 3 ruang, digunakan saat sungai sedang banjir dan hujan. Keputusan teknologi: Sistem Komunal untuk 85 KK Kloset & sambungan pipa ke pipa utama menjadi salah satu kontribusi pengguna

Baffle Reactor

Outlet

Bak Inlet Baffle Reactor Bak Sedimentasi

Bak Inlet

Baffle Reactor

Bak Sedimentasi

Pemipaan 424 m 35 bak kontrol di pipa utama 85 bak kontrol sambungan rumah

SUNGAI

Jalan Wilis U

DENAH PEMIPAAN & LOKASI IPAL


0 10 20 30 40m

Jalan Kerantil

Jalan Merdeka

Asal limbah 85 KK WC - Kamar mandi Cuci Dapur IPAL inflow 75 m3/ hari - luas 130 m2 Bak Pengendapan - volume 73,2 m3 Baffle Reaktor volume 130 m3

Volume Air Limbah Domestik Terolah


Lokasi Kota Mojokerto Kab. Sidoarjo Kota Pamekasan Kota Kediri Kota Blitar Kota Pasuruan Kota Denpasar Kapasitas (jiwa/hari) 250 214 400 450 750 (85 KK) 400 (83 KK) 500 (100 KK) Jumlah 2.964 Volume (m3/hari) 22,4 10 38 18 75 40 50 253,4

DAMPAK YANG DIHARAPKAN


1.

Polusi air dari limbah domestik bisa diturunkan


Contoh hasil test laboratorium terhadap effluent pengolahan limbah CBS Sistem Komunal di Kampung Ngampilan Yogyakarta, 11 November 2003 Parameter BOD COD TSS Hasil Uji 39 mg/l 55 mg/l 22 mg/l Standart baku mutu air limbah domestik* 50 mg/l 100 mg/l 30 mg/l

* Berdasarkan KEPMEN LH Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Menteri Negara Lingkungan Hidup
2. 3.

Berkurangnya perilaku buang air besar di sungai/saluran Berkurangnya penyakit yang disebabkan oleh buruknya sanitasi

Kota Denpasar Sistem Komunal

Kota Pasuruan Sistem Komunal

Kota Blitar Sistem Komunal

Kab. Sidoarjo Sistem MCK

Kota Mojokerto Sistem MCK

Kota Kediri Sistem MCK

Anda mungkin juga menyukai