Pengertian Dasar Fotografi (Photography): Bahasa Yunani. Photos: Cahaya Graphien: Menggambar Fotografi: menggambar objek dengan menggunakan cahaya .
Hal.: 2
Hal.: 3
Hal.: 4
Hal.: 5
Macam-Macam Kamera
Hal.: 6
Hal.: 7
Hal.: 8
Macam-Macam Kamera
5. Kamera Large Format Disebut view camera. Film 4x5 inch atau 8x10 inch. Digunakan untuk media cetak dengan ukuran sangat besar dengan kualitas sangat bagus. Umumnya digunakan untuk keperluan khusus, seperti: foto udara dan foto arsitektur dengan jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi.
Hal.: 9
Macam-Macam Kamera
Hal.: 10
Hal.: 11
Hal.: 12
Hal.: 13
Lensa Kamera
Hal.: 14
Hal.: 15
Lensa Kamera
Hal.: 16
Lensa Kamera c. Mata Ikan Lensa mata ikan dinamakan juga Fish Eye Lens. Bentuk dari lensa ini yang memiliki permukaan yang sangat cembung seperti mata ikan koki yang melotot. Memiliki titik fokus yang begitu pendek yaitu 14 mm, 15 mm atau 16 mm.
Hal.: 17
Lensa Kamera
Hal.: 18
Hal.: 19
Lensa Kamera
Hal.: 20
Lensa Kamera
e. Lensa Zoom Lensa zoom adalah lensa yang sangat populer karena kepraktisannya. Dengan memiliki sebuah lensa zoom itu sama artinya dengan memiliki beberapa buah lensa, karena kemampuan lensa ini yang dapat merubah titik fokusnya. Ukuran lensa zoom bervariasi seperti 2880mm, 35-70, 80-200mm, 70-300mm.
Hal.: 21
Lensa Kamera
Hal.: 22
Tripod
Tripod atau bisa disebut juga kaki tiga, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menahan getaran pada kamera. Fotopun akan tetap tajam dan indah walau menggunakan speed yang lambat. Selain tripod Monopod memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, namun hanya memiliki satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya. Monopod hanya menghindari getaran secara vertikal.
Hal.: 23
Tripod
Hal.: 24
Filter
Filter dipasang di bagian depan lensa, dibuat dari kaca bermutu tinggi. Dalam dunia fotografi filter ada berbagai macam jenisnya, mulai dari yang hanya berfungsi memperindah gambar, sampai dengan yang dapat memberikan efek-efek khusus pada foto. Salah satu filter yang dianjurkan untuk selalu dipasang pada kamera adalah type A1 Skylight atau UV. Disamping dapat melindungi lensa dari goresan, karena filter ini sifatnya yang netral dan tidak merubah warna aslinya.
Hal.: 25
Filter
Contoh Filter: Polarizing: memberi efek warna langit menjadi lebih pekat dan warna permukaan air menjadi lebih bening. Diffusion atau disebut juga Soft Focus memberikan efek yang lembut pada foto, filter ini biasa digunakan pada saat pengambilan closeup. Cross Screen yang memberikan efek bintang pada lampu.
Hal.: 26
Filter
Hal.: 27
Blitz
Flash, Lampu Kilat atau orang biasanya menyebutnya Blitz, adalah sebuah alat yang dapat memberikan cahaya buatan. Digunakan pada saat memotret pada kondisi kurang cahaya, seperti di dalam ruangan, ditempat yang gelap, malam hari. Blitz dapat juga digunakan pada tempat tempat yang terang dengan tujuan tertentu.
Hal.: 28
Blitz
Hal.: 29
Hal.: 30
Hal.: 31
ILMU PHOTOGRAPHY
Mengatur intensitas cahaya dengan merubah : 1. kombinasi ISO / ASA (ISO Speed) 2. Diafragma (Aperture) 3. Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure) Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO
Hal.: 32
Hal.: 33
Camera = kamar Obscura = gelap berupa sebuah kamar gelap dengan satu dindingnya ada sebuah lubang
Hal.: 35
Perkembangan Camera Perkembangannya camera di berbagai bidang yaitu Sinematografi Pendidikan Kedokteran dan bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan
Hal.: 36
Jenis-jenis Camera
Pocket/compact Rangefinder
Viewfinder
Hal.: 37
Prinsip Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Hal.: 38
Jenis-Jenis Film
Sedangkan berdasarkan jenisnya,film dibagi menjadi lima macam, yaitu: *Film negatif hitam-putih *Film negatif warna *Film positif warna (reversal / color slide) *Film x-ray *Film instan
Hal.: 39
Berdasarkan tingkat kepekaannya terhadap cahaya, film terbagi dalam empat macam, yaitu:
*Film dengan tingkat kepekaan lamban *Film dengan tingkat kepekaan sedang *Film dengan tingkat kepekaan tinggi *Film dengan tingkat kepekaan sangat tinggi
Hal.: 40
Jenis-Jenis Kamera
1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm. 2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm. 3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem. 4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium. 5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium. Kamera manual dan kamera otomatis.
Hal.: 41 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Jenis-Jenis Kamera
6. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual. 7. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto. 8. DSLR. Digital SLR. Lensa, mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum 9. Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
Hal.: 42
Hal.: 43
Tahun : 1900
Ukuran : 1.400 Pon
Hal.: 44
Keunggulan : dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya.
Hal.: 45
1. 2. 3. 4. 6. 7. 8.
Maksimalkan Depth of Field (DoF) Gunakan tripod dan cable release Carilah Focal point atau titik focus Carilah Foreground (FG) Carilah Garis/ Lines/ Pattern Capture moment & movement Bekerja sama dengan alam atau cuaca 9. Golden Hours & Blue hours
Hal.: 46 Isikan Judul Halaman
Sebuah pendekatan konsep normal dari sebuah landscape photography adalah "tajam dari ujung kaki sampai ke ujung horizon".
Hal.: 47
Hal.: 48
Titik focus disini bukanlah titik dimana focus dari kamera diletakkan, tapi lebih merupakan titik dimana mata akan pertama kali tertuju (eye-contact) saat melihat,titik focus atau lebih sering secara salah kaprah disebut POI (Point of Interest).
Hal.: 49
Hal.: 50
Hal.: 51
Hal.: 52
Hal.: 53
Hal.: 56
Tips-Tips dasar dalam fotografi 8. Bekerja sama dengan alam atau cuaca Sebuah scene dapat dengan cepat sekali berubah. Oleh sebab itu menentukan kapan saat terbaik untuk memotret adalah sangat penting. Selain kesabaran dalam "menunggu" moment, kesiapan dalam setting peralatan dan kejelian dalam mencari object dan Focal Point seperti awan, ROL (ray of light), pelangi, kabut, dll.
Hal.: 57
Hal.: 58
Hal.: 59
Hal.: 60
Hal.: 61
Hal.: 62
Memahami Photografi
Hal.: 63
Cahaya dalam Photografi FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi Penemuan cahaya buatan dalam aliran fotografi.
Hal.: 64
Cahaya dalam Photografi Cahaya dalam fotografi contohnya sinar-X lampu sorot juga lampu kilat (blits) Lampu strobo Sinar Inframerah
Hal.: 65
Fungsi Kamera CAMERA merupakan alat yang berfungsi untuk Menangkap mengabadikan gambar/image.
Hal.: 66
Jenis-jenis Camera Dan akan lebih banyak lagi jenis-jenis Camera yang muncul seiring perkembangan zaman
Hal.: 67
KAMERA
Bagian-bagian Kamera secara garis besar
Hal.: 68
PENCAHAYAAN Pencahayaan (exposure) termasuk seni atau teknik untuk mencari keseimbangan jumlah cahaya (volume) yang melalui sebuah lensa dan seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gambar Alat bantu ukur intensitas cahaya adalah lightmeter Adapun untuk mencari keseimbangan cahaya ada kombinasi yang berbeda antara kondisi, diafragma dan rana pada kamera
Hal.: 69 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
PENCAHAYAAN
Tabel 1.1
Kondisi Diafragma Kecepatan Rana
f/16
f/11 f/8 f/5,6 1/ASA (ISO)
NB : Kecepatan rana (diset di kamera) sesuai dengan ASA/ISO film yan dipakai
Hal.: 70
Teknik Memotret
Hal.: 71
Teknik Memotret
1.Flash Otomatis 2.Efek mata merah 3.Area Putih 4.Foto Ukuran Kecil 5.Reaksi Lambat 6.Latar Belakang 7.Foto Berdimensi 8.Jari di Lensa 9.Ekspresi Wajah 10.Jarak Terlalu Jauh 11.Warna Kalem 12.Sensor Kotor
Hal.: 72 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret 1.Flash Otomatis Maksudnya disini adalah lampu flash kamera,dimana lampu flash kamera dirancang untuk pemotretan diruang yang kurang cahaya,sehingga dengan flash kualitas gambar akan menjadi
Hal.: 73
Teknik Memotret 2.Efek mata merah Mata merah disini bukan gambar yang didalam foto kita kurang tidur tetapi karena sambaran lampu kilat yang sejajar dengan arah
Hal.: 74
Teknik Memotret
Hal.: 75
Teknik Memotret 3.Area Putih Kamera mengubah terang warna salju atau benda putih lainnya menjadi kelabu, Sehingga kamera akan menangkap gambar menjadi terang dan akan membuat seragam berwarna putih menjadi sangat terang.
Hal.: 76
Teknik Memotret 4.Foto Ukuran Kecil Ada dua cara untuk membuat file menjadi kecil, Jangan kurangi dimensi(panjag&lebar) gambar karena akan menurunkan jumlah pixel.Dimensi gambar yang kecil juga kurang baik untuk dicetak dalam ukuran besar,jadi gunakan ukuran foto maksimal,kurangin saja kualitas.
Hal.: 77
Teknik Memotret 5.Reaksi Lambat Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang rada susah diabadikan, dengan tempatkan diri anda pada posisi yang tepat kemudian bidik sasaran,lantas tekan setengah tombol untuk mengunci fokus,sekarang tunggu momen yang tepat dan tekan penuh tombol seraya mengikuti perkembangan objek.
Hal.: 78 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret 6.Latar Belakang Ketika memotret wajah perhatikan latar belakangnya,hindari latar belakang yang berwarna-warni atau gambar yang semerawut,yang menyebabkan foto wajah kurang menonjol,bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol,jadi berusahalah untuk menghindarinya
Hal.: 79
Teknik Memotret 7.Foto Berdimensi Potret diri(portrait),yang difoto dengan cara biasa,umumnya kurang menampakan dimensi yang kuat dan terasa datar-datar saja,ketika anda mendekati hidung sang model,gambar hidung malah menjadi besar dari proporsi wajah yang seharusnya.Mundurlah dan aktifkan zoom dan bidiklah wajah hingga memenuhi frame.
Hal.: 80 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret
8.Jari di Lensa
Jangan lupa sebelum memotret dibuka dulu tu penutup lensa,jika tidak jangan harap bisa memotret,tetapi meskipun jari anda tertutup lensa,tapi masih bisa memotret..ini terjadi pada kamera saku yang berukuran kecil ,anda bertangan besar bakal susah memegangnya,peganglah kamera dengan dua tangan tangan kiri mencengkram tustel dari atas dan bawah,bukan depan dan belakang.
Hal.: 81 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Agar foto wajah disiang hari tak mengandung bayangan gelap, hadapkan muka model kearah datangnya cahaya,masalahnya sinar matahari cenderung membuat silau model,bisa jadi mata model menjadi menyempit solusinya pergilah ketempat yang agak teduh dan arahkan pandangan model ketempat itu,warna foto bakal lebih bagus dari sebelumnya.
Hal.: 82 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret 10.Jarak Terlalu Jauh Inilah yang sering dialami fotografer amatir, objek terlalu kecil kamera dibidik terlalu jauh,padahal mata manusia pilih kasih.objek mata kurang menonjol akan tampak biasa saja,karenanya pakailah perbesaran optikal pada lensa bidiklah hanya pada objek yang paling menarik.
Hal.: 83 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret 11.Warna Kalem White Balance menormalkan warna itu,sayangnya kemampuan white balance terbatas.Ganti setelan white balance menjadi Cloudy agar gambar tampak menjadi lebih inda.Ketika memotret diarea bayangan,menyetel white balance menjadi shade membuat langit menjadi biru.
Hal.: 84 Isikan Judul Halaman
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknik Memotret
12.Sensor Kotor
Hal.: 85
Hal.: 86
Hal.: 87
Hal.: 89
Hal.: 90
Hal.: 91
Hal.: 92
Hal.: 93
Hal.: 94
Hal.: 95
Hal.: 96
Hal.: 97
Hal.: 98
Hal.: 99
Hal.: 100
Hal.: 101
Hal.: 102
Hal.: 103
Hal.: 104
Hal.: 105
Hal.: 106
Hal.: 107
The end
magusz@eepis-its.edu
Hal.: 108