Anda di halaman 1dari 31

TINEA KRURIS

OLEH : GUNAWAN EFRI S ALDHI PRESEPTOR : DR. SRI LESTARI,SP.KK(K)

Dermatofitosis
Penyakit pada jarinagn yang mengandung zat tanduk, misalny stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang di sebabkan oleh jamur dermatofita.
Etiologi : Microsporum Trichopyton Epidermophyton

Klasifikasi
Berdasarkan Lokasi : Tinea kapitis Tinea Barbe Tinea kruris Tinea pedis et manum Tinea korporis

Tinea kruris
Infeksi jamur dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, kadang pada perut bagian bawah
Etiologi : Epidermophyton floccosum Trichophyton rubrum Trichophyton mentagrophytes

setiap spesies dermatofita mempunyai afinitas terhadap hospes tertentu : Dermatofita yang zoofilik terutama menyerang binatang, dankadang-kadang menyerang manusia. Misalnya : Mirosporon canis dan Trikofiton verukosum. Dermatofita yang geofilik adalah jamur yang hidup di tanah dan dapat menimbulkan radang yang moderat pada manusia, misalnya Mikrosporon gipsium.

Dermatofita yang antropofilik terutama menyerang manusia, karena memilih manusia sebagai hospes tetapnya. Golongan jamur ini dapat menyebabkan perjalanan penyakit menjadi menahun dan residif , karena reaksi penolakan tubuh yang sangat ringan. Contoh jamur yang antropofilik ialah: Mikrosporon audoinii Trikofiton rubrum.

Faktor predisposisi

1. Faktor virulensi dari dermatofita 2. Faktor trauma 3. Faktor-suhu dan kelembaban 4. Faktor umur dan jenis kelamin 5. Faktor kebiasaan, kebersihan dan pekerjaan.

Patogenesis
Maserasi dan oklusi pada kulit lipat paha, sehinga menyebabkan peningkatan suhu dan kelembapan kulit yang akan memudahkan infeksi. Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi kedalam jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.

Gejala klinis
Keluhan utama adalah rasa gatal yang hebat, lesi berbatas tegas, tepi meninggi dan dapat berupa papulovesikel eritematosa atau kadang terlihat pustul. predileksi pada genitokrural atau sisi medial paha atas, dapat asimetris atau bilateral. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman berskuama.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan mikologi dengan mikroskopik secara langsung menunjukan hifa panjang yang bercabang atau artospora yang khas pada infeksi dermatofita

Penegakan diagnosis

Gejala klinis
Pemeriksaan mikroskopik

Diagnosa banding
Eritasma

Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak Psoriasis

kandidiasis

Tatalaksana
Umum : Menghindari faktor predisposisi Khusus : Topikal : imidazol dan alilamin Sistemik : Griseofulvin 500 -1000 mg/hari selama 2-6minggu Ketokonazol 200mg/hari selama lebih kurang 4minggu Itrakonazol 100mg/hari selama lebih kurang 2mg Terbinafine 250mg.hari selama 1-2mg

Ilustrasi kasus
Identitas pasien:

Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Alamat Status Suku Agama Negeri asal

: Ny T : 48 tahun : Perempuan : Ibu rumah tangga : Ulak Karang : Menikah : minang : islam : Padang

Seorang pasien perempuan umur 48 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil padang, pada tanggal 7 agustus 2012 dengan: Keluhan utama: Bercak kehitaman dengan sisik putih kasar yang terasa gatal di sela paha dan bokong sejak 2 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


Awalnya pasien merasa gatal di kedua sela paha,

karena sangat gatal pasien menggaruknya terusmenerus sehingga timbul bintik-bintik merah. Semakin lama semakin gatal dan karena digaruk terus-menerus kemudian timbul bercak merah kirakira sebesar uang logam yang semakin lama bertambah besar dan kemudian meluas hingga kebokong dalam 1 bulan.

Pasien membeli sendiri obat di toko obat, di beri

obat tablet dan salaf tapi pasien tidak tahu apa nama obat tersebut. Setelah meminum obat gatal berkuruang, tetapi kambuh lagi setelah obat habis
Bercak merah kemudian menghitam disertai dengan

sisik putih kasar diatasnya. Bercak dirasakan bertambah gatal bila pasien berkeringat dan beraktivitas. .

Pasien mandi 1 kali sehari, ganti pakaian 1 kali sehari,

ganti pakaian dalam 1 kali sehari. Jika pakaian lembab, pasien menjemurnya kemudian dipakai lagi keesokan harinya Riwayat menderita kelainan kuku (kuku berobah warna dan menebal) dan bercak merah pada kulit kepala disertai rambut rontok disangkal Pasien memakai sabun dan handuk bersama. Riwayat kontak dengan anjing dan kucing tidak ada Riwayat memakai obat immunosupresan dalam jangka waktu lama tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya Riwayat menderita DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga/atopi: suami pasien juga menderita sakit seperti ini. Riw.atopi pada pasien tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalisata : Keadaan umum : tidak tampak sakit Kesadaran : komposmentis kooperatif Status gizi : baik

Status Dermatologikus
Lokasi

: sela kedua paha, supra pubis,labia mayora,, paha 1/3 atas bagian medial, bokong kanan bagian medial, lipat kedua bokong Distribusi : terlokalisir Btk/ssn : tdk khas, polisiklik Batas : tegas Ukuran : plakat Eflurosensi : plak hiperpigmentasi, diatas kulit yang eritem dengan skuama putih kasar

Status venereologikus Kelainan selaput Kelainan kuku Kelainan rambut Kelainan kelenjar limfe

: tidak diperiksa : tidak ditemukan kelainan : tidak ditemukan kelainan : tidak ditemukan kelainan : tidak teraba pembesaran KGB

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah : tidak diperiksa Urin : tidak diperiksa Feces : tidak diperiksa Mikologi : kerokan kulit + KOH 10% tampak elemen hifa panjang bersekat dan bercabang

RESUME : Seorang pasien perempuan berumur 48 tahun datang ke poli Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 7 agustus 2012, dengan : Anamnesis : Bercak kehitaman dengan sisik putih kasar yang terasa gatal di sela paha dan bokong sejak 2 bulan yang lalu. Bercak merah semakin meluas dan timbul skuama putih Pasien mandi hanya 1 kali sehari Pasien kadang-kadang mengganti pakaian 1 kali dalam 1 hari. Riwayat DM disangkal.

Status dermatologikus

Lokasi

: sela kedua paha, supra pubis,labia mayora,, paha 1/3 atas bagian medial, bokong kanan bagian medial, lipat kedua bokong Distribusi : terlokalisir Btk/ssn : tdk khas, polisiklik. Batas : tegas Ukuran : plakat Eflurosensi : plak hiperpigmentasi diatas kulit yang eritem dengan skuama putih kasar

Diagnosis kerja Diagnosis banding

: Tinea kruris : Eritrasma : Dermatitis Kontak iritan.

pemeriksaan laboratorium rutin dan anjuran : Rutin : mikologi (kerokan kulit dengan KOH 10%) tampak elemen hifa panjang bersegmen dikotom dikontur Anjuran : - kultur - histopatologi

Terapi : Umum : - menjaga kebersihan badan dengan mandi 2x sehari - Menganjurkan membawa suaminya untuk berobat juga - sering mengganti pakaian jika lembab - memakai pakaian yang menyerap keringat - memberitahukan pada pasien bahwa pengobatan memerlukan waktu yang lama Khusus - Sistemik : Griseofulvin tab 1x500 mg (malam) Mebhydrolin napadisilat tab 3x50 mg - Topikal : Mikonazol cream 2%

PROGNOSIS Quo ad sanam Quo ad vitam Quo ad kosmetikum Quo ad fungsionam

: bonam : bonam : bonam : bonam

Dr. Aldi Gunawan Praktek umum Buka : Senin-Jumat Pukul 17.00-21.00 Jl. Jati padang Telp. 0751 467284 SIP: 77/07/07/2012 Tanggal: 7 Agustus 2012 R/ Griseofulvin tab 500 mg No XX S1dd tab I O.VESP R/ Medhydrolin napadisilat tab 50 mg No XX S3dd tab I R/ Mikonazole 2% salf No I Sue
Pro : Ny. T Umur : 48 tahun

Anda mungkin juga menyukai