Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Siklus tekanan uap (vapor compression cycle) adalah siklus pendinginan (refrigerasi) yang paling penting yang diakui penggunaannya secara komersial. Siklus ini adalah salah satu cara dimana sejenis cairan secara bergantian menguap dan mengembun dengan campur tangan suatu proses yang menjadi kompresi dari uap.
EFEK PENDINGINAN
KOEFISIEN PRESTASI (COP)
LAJU ALIRAN VOLUME PER TON
Pipa kapiler
kondensor
kompresor
Pada siklus pendingin, refrigeran mengalami perubahan fasa pada setiap komponen
KOMPRESOR
suction opening
cylinder
headspace
rod
motor / stator
crankshaft
oil strainer
Hembusan udara
Proses di Evaporator
KERJA KOMPRESOR
Kerja kompresor dalam Btu/lb (atau kJ/kg) merupakan perubahan entalpi pada proses 1-2 dalam gambar 3.10 atau h1 h2. Hubungan ini diturunkan dari persamaan aliran stedi yaitu : h1 + q = h2 + w dengan perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan, karena dalam kompresi diabatik, perpindahan panas adalah nol, kerja W sama dengan h1 h2. Perbedaan entalpi merupakan besaran negatif, yang menunjukkan bahwa kerja diberikan pada sistem.
EFEK PENDINGINAN
Efek pendinginan dalam Btu/lb (atau kJ/kg) adalah panas yang dipindahkan pada proses 4-1, atau h1 h4.
Nilai harga ini sangat penting karena merupakan tujuan utama dari seluruh sistem.
Koefisien prestasi
h1 h 4 h 2 h1
Kapasitas pendinginan
Besaran kapasitas pendinginan biasanya disebut ton pendinginan yang besarnya adalah 1 ton pendinginan = 200 Btu/min = 12.000 Btu/jam
Langkah pertama adalah menggambar diagram p-h seperti pada gambar 3.12 dan tentukan dari tabel A-3 atau gambar A-3 (Stoeker, W.F, Refrigeration and Air Conditioning) entalpi entalpi pada titik titik penting. Nilai h1 adalah entalpi uap jenuh pada temperatur 20 F yaitu 79,4 Btu/lb.Untuk menentukan h2, melalui garis entropi tetap, geser titik 1 hingga mencapai tekanan jenuh yang sesuai dengan temperatur 95 F. Tekanan kondensasi (pengembunan) adalah 123 psia dan nilai h2 adalah 88,8 Btu/lb. Nilai h3 dan h4 identik, dan sama dengan entalpi cairan jenuh pada temperatur 95 F yaitu 29,9 Btu/lb, sehingga didapat : h1 = 79,4 Btu/lb h2 = 88,8 Btu/lb h3 = h4 = 29,9 Btu/lb
60 ,6 lb / min
c. Daya yang dibutuhkan kompresor dalam hp adalah kerja kompresor h1 h2, dikali dengan laju aliran refrigeran dan dikonversi dalam hp.
Daya kompresor = 60,6 lb/min ( 88,8 79,4 )Btu/lb = 570 Btu/min
Daya 778 ft lb / Btu 570 Btu / min 13,4 hp 33 .000 ft lb / min hp
COP
h1 h 4 79 ,4 29 ,9 5,26 h 2 h1 88,8 79 ,4
e. Volume aliran per ton memerlukan data volume spesifik pada masukan kompresor di titik 1. Volume spesifik uap jenuh pada 20 F dari tabel A-3 atau gambar A-3 (Stoeker, W.F, Refrigeration and Air Conditioning) adalah 1,099 ft3/lb.
Volume aliran per ton 60,6 lb / min 1,099 ft 3 / lb 4,44 cfm / ton 15 ton