SALURAN CERNA BAWAH

DR . SUDANA W

STRUKTUR UMUM.

A MUKOSA
EPITEL
TUNIKA PROPRIA
MUSKULARIS MUKOSA

B. SUBMUKOSA.
JARINGAN IKAT LONGGAR DENGAN
KOMPONENNYA.

C. TUNIKA MUSKULARIS EKTERNA

OTOT POLOS

D. TUNIKA SEROSA/ADVENTITIA
 ESOF AGU S
MUKOSA
EPITEL : BERLAPIS PIPIH
MUSKULARIS MUKOSA: SATU LAPIS OTOT POLOS TEBAL.

TUNI KA SUBMUKOSA
UMUM

TUNI KA MUSKULARI S EKTERNA

SEPERTIGA ATAS OTOT BERGARIS.
SEPERTIGA TENGAH OTOT POLOS DAN OTOT BERGARIS.
SEPERTIGA BAWAH OTOT POLOS

TUNI KA ADPENTI TI A.
J ARINGAN IKAT LONGGAR.

KELENJ AR
KELENJ AR KARDIA BAGIAN ATAS DAN BAWAH.
KELENJ AR ESOFAGUS BAGIAN TENGAH.
 LAMBUNG
KARDIA

MUKOSA
EPITEL : SELAPIS SILINDRIS TANPA GOBLET SEL
FOVEA GASTRIKA DANGKAL
KELENJAR TUBULUS BERCABANG SEDERHANA

SUB MUKOSA
UMUM

TUNIKA MUSKULARIS
TIGA LAPIS OTOT POLOS

TUNIKA SEROSA
SEROSA.
FUNDUS/KORPUS
MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS TANPA GOBLET SEL
FOVEA AGAK DALAM
KELENJAR TUBULUS SEDERHANA

SUB MUKOSA
UMUM

TUNIKA MUSKULARIS
SAMA DENGAN KARDIA

TUNIKA SEROSA
SAMA DENGAN KARDIA
GAMBAR
PILORUS
MUKOSA
EPITEL SAMA DENGAN GASTER YANG LAIN.
FOVEA GASTRIKA DALAM
KELENJAR TUBULUS BERCABANG BERGANDA.

SUBMUKOSA
UMUM

TUNIKA MUSKULARIS EKTERNA

MUSKULARIS SIRKULARIS MEMBENTUK
SPINGTER

TUNIKA SEROSA
SEROSA
 USUS HALU S
DUODENUM

MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL
VILI INTESTINALIS SEPERTI DAUN
KELENJAR BRUNER SAMPAI SUB MUKOSA
KRIPTE LIEBERKUHN

SUBMUKOSA
UMUM

TUNIKA MUSKULARIS EKTERNA

DUA LAPIS OTOT POLOS

TUNIA SEROSA
SEROSA
YEYENUM

MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL
VILI INTESTINALIS LANGSING DAN LEBIH PANJ ANG
KRIPTE LIEBERKUHN LEBIH BANYAK

SUB MUKOSA
SAMA DENGAN DIATAS
PERLUASAN KELENJ AR BRUNER

TUNI KA MUSKULARI S EKTERNA

DUA LAPIS OTOT POLOS

TUNI KA SEROSA
SEROSA
ILEUM
MUKOSA
EPTEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL YANG LEBIH
BANYAK
VILI INTESTINALIS PENDEK
PLAKUES PEYERS

SUBMUKOSA
SAMA DENGAN DIATAS

TUNI KA MUSKULARI S EKTERNA

DUA LAPIS OTOT POLOS

TUNI KA SEROSA
SEROSA
 KOLON

MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL LEBIH BANYAK
PERMUKAAN RATA KARENA VILI INTESTINALIS TIDAK ADA
KRIPTE LIEBERKUHN
INFILTRASI SEL LIMFOSIT

TUNI KA SUB MUKOSA

SAMA DENGAN J ARINGAN IKAR LONGGAR

TUNI KA MUSKULARI S EKSTERNA

LONGITUDINAL BERKELOMPOK MEMBENTUK TAENIA KOLI

TUNI KA SEROSA
SEROSA.
 REKTUM

MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL LEBIH
BANYAK
KRIPTE LIEBERKUHN

SUBMUKOSA
JARRINGAN IKAT LONGGAR

TUNIKA MUSKULARIS EKTERNA

TERSEBAR MERATA TIDAK ADA LAGI TAENIA KOLI

TUNIKA SEROSA
SEROSA

REKTUM DIBEDAKAN DUA : ATAS DAN BAWAH

 APPENDIK VERMIKULARIS

MUKOSA
EPITEL SELAPIS SILINDRIS DENGAN GOBLET SEL
PERMUKAAN RATA
KRIPTE LIEBERKUHN TAK TERATUR
INFILTRASI SEL LIMFOSIT
MUSKULARIS MUKOSA TERPUTUS-PUTUS

TUNIKA SUB MUKOSA

INFILTRASI SEL LIMFOSIT
ADA SEL LEMAK

TUNIKA MUSKULARIS EKTERNA

DUA LAPIS OTOT POLOS YANG TIPIS

TUNIKA SEROSA
SEROSA
 ANUS

MERUPAKAN AKHIR SALURAN CERNA BAWAH YANG STRUKTURNYA

IDENTIK DENGAN KULIT.

PERHATIKAN : SPINGTER ANI INTERNUM DIBENTUK OLEH ……………….

SPINGTER ANI EKSTERNUM OLEH …………..…………….

HAEMOROID DISEBABKAN OLEH ………….…………….

SELESAI