Kelompok 4
Anggota Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. Edrizal Putra Albert Jori Sujana Andri Kurniawan H Septri Jayanti Wenny Pratiwi Arif Ferdian (0911011003) (0911011006) (0911012020) (0911012049) (0911012067) (0911012081)
CODEIN
Pendahuluan
Codein adalah sejenis obat golongan opiat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat, batuk (antitussif), diare, irritabel bowel syndrome.
Kodein
merupakan
prodrug,
karena
di
saluran
INDIKASI sedang,
: batuk
Nyeri
ringan
sampai dan
(antitusif),
diare,
Perhatian!!!
Gangguan hati dan ginjal; ketergantungan; kehamilan; menyusui; overdosis.
Kehamilan : Trimester 3 : menekan pernapasan neonates; efek putus obat pada neonates dengan ibu yang tergantung obat; risiko henti kerja lambung dan aspirasi pneumonia pada
Dosis
Nyeri ringan sampai sedang, per oral, DEWASA 30-60 mg tiap 4 jam bila perlu, maksimal 240mg/hari; ANAK 1-12 tahun, 0.5-1 mg/kg tiap 4-6
Efek Samping
Konstipasi bisa menyulitkan pada penggunaan jangka panjang; pusing, mual, muntah; kesulitan BAK; spasme ureter atau
Epidemiologi Codein
Senyawa codein ini sering digunakan sebagai obat batuk dan
pereda rasa nyeri pasca operasi. Namun khasiat yang paling menonjol adalah untuk pereda batuk.
Codein
banyak
digunakan
secara
oral
dibandingkan
parenteral, sebab melalui pemberian oral diharapkan efek analgesik dan depresant saluran nafas terutama pada saat batuk. Namun pada saat sekarang perusahaan-perusahaan farmasi berusaha untuk mengurangi penggunaan codein karena
Kasus 1
Di Amerika Serikat pihak FDA menyelidiki penyebab kematian tiga orang anak yang mengalami masalah pernapasan setelah meminum codein pasca operasi pengangkatan amandel. Codein diubah oleh enzim hati menjadi morfin, pada pasien ini ternyata metabolisme obat di dalam hatinya lebih cepat dan obat diberikan dalam dosis tinggi. Metabolisme ultra cepat ini cenderung menyebabkan konsentrasi morfin tinggi dan dapat menyebabkan sesak nafas. Inilah yang dicurigai menjadi penyebab
Kasus 2
Ibu menyusui yang mengkonsumsi codein bisa membahayakan bayinya. Hal ini merupakan penelitian terbaru yang dijalankan di Kanada.
yang disusuinya.
Sementara
penggunaan
codein
di
codein
terutama
untuk
obat
batuk
telah
theobromine.
Walaupun masih ada pemakaian codein
Namun
pemakaian
ini
harus
dalam
Terbatasnya pemakaian codein sebagai obat batuk, analgesik, maupun sebagai anti-diare di Indonesia karena alasan keselamatan pasien.
Hal
ini
dibuktikan
dengan
sedang
dilakukannya penelitian terbaru terhadap biji coklat yang mengandung senyawa theobromine untuk mengantikan codein sebagai obat batuk. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan swasta
Resiko Pneumonia
KASUS 3
Study subjects were members of Group Health Cooperative, a nonprofit health care system with extensive computerized pharmacy, laboratory, and
"case-
control study, yang menunjukan hubungan pasien yang menderita pneumonia selama period 2000
benzodiazepines.
hasil
opioids
and
8.4
percent
menggunakan
mengunakan
benzodiazepin.
KASUS 4
Kelainan Kardiovaskuler
Boston, MA - menemukan bahwa penggunaan
codeine lebih dari 6 bulan menunjukan hubungan peningkatan resiko cardiovascular dan menyebabkan resiko kematian dua kali lipat. Mereka menemukan bahwa risiko kelainan
Persentase Kasus
Pada tanggal 31 agustus 2011, penelitian melaporkan 5,494 orang yang mengalami efek
Thank You